• (GFD-2025-28329) Keliru: Video Masjid di Jepang yang Selamat dari Tsunami

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/08/2025

    Berita

    SEBUAH video tentang satu-satunya masjid yang selamat dari tsunami di Jepang, beredar di TikTok [arsip] pada 6 Agustus 2025. Konten ini beredar setelah gempa Rusia yang mendorong peringatan tsunami ke seluruh dunia.

    Video itu memperlihatkan sebuah masjid yang berada di lautan dengan bekas reruntuhan bangunan. Video itu juga diikuti narasi tertulis, “satu masjid berdiri kokoh di Jepang setelah tsunami menghancurkan semuanya. Berita tentang kejadian ini menyebar ke seluruh penjuru Jepang”.



    Namun, benarkah itu satu-satunya masjid yang selamat dari tsunami di Jepang?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan pencarian gambar terbalik Google, membandingkan lokasi dengan Google Street View, dan menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan. Hasilnya, masjid dalam gambar itu tidak berada di Jepang, melainkan di Palu, Sulawesi Tengah.





    Masjid tersebut bernama Masjid Arkam Babu Rahman di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Video yang identik dapat diakses di situs media iNews.id. 

    Sebagian besar bangunan masjid di Pantai Talise tersebut tetap berdiri, setelah diterjang tsunami pada 2018. Masjid tersebut kini menjadi obyek wisata sekaligus pusat edukasi mengenai gempa dan tsunami.  

    Video yang beredar pada menit ke-1:42, sebenarnya juga kondisi masjid sebelum diterjang tsunami tahun 2018. Foto yang identik dapat dibandingkan dengan situs Chanelmuslim.com.



    Kemudian video yang beredar pada menit ke-02:20, juga memperlihatkan masjid yang sama di Kota Palu. Gambar tersebut sama dengan tampilan Google Street View.



    Frame berikutnya yang memperlihatkan area pemukiman yang digulung ombak tinggi, merupakan hasil buatan akal imitasi (AI). Klip aslinya dipublikasikan oleh akun TikTok pixel_machine4 dan diberi keterangan sebagai konten AI. 

    Analisis menggunakan aplikasi pendeteksi AI, Hive Moderation juga menunjukkan 99,9 klip itu dihasilkan AI. Sementara hasil analisis dengan alat alat Zhuque AI Detection Assistant sebesar 53,04 persen.

    Potensi Tsunami Setelah Gempa Rusia

    Jepang menjadi salah satu negara yang mendapat peringatan potensi tsunami gempa berkekuatan Magnitudo 8,8 di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada 30 Juli 2025, sebagaimana dilaporkan Tempo.

    Gempa tersebut menyebabkan Jepang mendapatkan tsunami setinggi 60 sentimeter. Empat paus juga terdampar di daratan. Jepang juga mengeluarkan peringatan agar lebih dari dua juta warga dapat menjangkau tempat yang lebih tinggi.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan masjid di Jepang yang bertahan dari terjangan tsunami adalah klaim yang keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28328) [SALAH] Australia Keluar dari WHO

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 07/08/2025

    Berita

    Akun Instagram “wahyucokrobuono” [arsip] pada Senin (21/7/2024) membagikan video yang disertai narasi: “Setelah Australia keluar dari WHO Italia menyusul keluar dari WHO”

    Video serupa juga dibagikan ulang oleh akun Facebook “Indra Pachee Siregar” [arsip] pada Kamis (24/7/2025) disertai narasi:
    “Australia menyatakan keluar dari WHO, tidak ada lagi vaksin buat anak anak di Australia. Yang Mulia Presiden RI dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kapan negeri ini keluar dari WHO? Sudah banyak korban imunisasi vaksin , nakesnya aman aman saja. 🥲🥲, Kemenkes mana peduli sama bayi yang kena kipi nih pak presiden. #saveindonesia #tolakvaksin #indomesiaemas Source IG : @wahyucokrobuono”

    Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan Instagram “wahyucokrobuono” telah disukai oleh 44 pengguna dan menuai 3 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta tirto.id.

    Tim Riset Tirto melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci “Australia resmi keluar dari WHO” ke mesin pencarian Google. Tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah Australia ataupun sumber kredibel yang membenarkan klaim.

    Video yang beredar menampilkan Malcolm Roberts—senator dari Partai One Nation, partai sayap kanan Australia—yang dikenal vokal menyuarakan narasi anti-imigran dan anti-WHO. Video itu diambil dari kanal YouTube resmi Malcolm Roberts dan merupakan bagian dari kampanye politik One Nation.

    Dalam video tersebut, Roberts menyarankan agar Australia keluar dari WHO, PBB, dan WEF karena dianggap boros anggaran. Namun, tidak ada pernyataan Australia sudah keluar secara resmi dari organisasi-organisasi tersebut. WHO juga masih mencantumkan Australia dan Italia sebagai anggota aktif di laman resminya.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Australia keluar dari WHO” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28327) [SALAH] Video “Indonesia dan AS Rasakan Getaran Gempa dan Tsunami Rusia”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 07/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Dunia Update” pada Rabu (30/7/2025) membagikan video [arsip]. Isinya memperlihatkan seorang penjaga toko sedang yang duduk, lalu tiba-tiba terjadi guncangan dan barang-barang di dalam toko berjatuhan.
    Video disertai narasi:
    “GETARAN GEMPA DAN TSUNAMI RUSIA SAMPAI INDONESIA DAN AMERIKA”
    Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan tersebut telah menuai sekitar 70-an tanda suka.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta kompas.com.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami di sejumlah wilayah Indonesia sebagai dampak dari gempa bumi besar yang terjadi di Rusia.

    Menurut laporan Antara, beberapa daerah yang saat ini berstatus waspada antara lain: Kepulauan Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong Bagian Utara, Jayapura, dan Sarmi.

    Meski peringatan telah dikeluarkan, BMKG menyebut hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan bangunan akibat gempa tersebut di wilayah Indonesia.

    Sementara itu, beredar sebuah video di media sosial yang diklaim menunjukkan dampak gempa tersebut. Setelah ditelusuri, video itu ternyata menampilkan gempa di Myanmar yang terjadi pada Maret 2025. Rekaman tersebut diambil dari CCTV sebuah toko elektronik dan juga sempat diunggah oleh kanal YouTube “Daily Mail News”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “getaran gempa dan tsunami Rusia terasa sampai ke Indonesia dan AS” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28326) [SALAH] Video “Paus Beluga Terdampar Usai Tsunami Rusia”

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 07/08/2025

    Berita

    Akun TikTok “bangsaonline” pada Rabu (30/7/2025) membagikan video [arsip] yang memperlihatkan sejumlah beluga di pesisir pantai.
    Unggahan disertai narasi:
    “di Balik Tsunami Rusia, Nelayan Lokal Selamatkan Lima Paus Beluga yang Terdampar”
    Hingga Kamis (7/8/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 300.000 pengguna dan menuai hampir 3.000 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri potongan gambar dari video tersebut dengan Yandex Image. Hasil penelusuran menemukan video serupa yang diunggah oleh salah satu platform berbagi video asal Rusia, odnoklassniki, dengan judul dalam Bahasa Indonesia berarti “Sebuah keluarga paus beluga diselamatkan di Kamchatka”. Video tersebut sudah beredar sejak Agustus 2023.

    TurnBackHoax kemudian memasukkan potongan gambar serupa ke Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan media asal India thedailyjagran.com “Did Beluga Whales Really Warn Of Russia’s Massive Earthquake? Here’s Truth Behind Viral Claim”.

    Diketahui dari pemberitaan yang tayang pada Rabu (30/7/2025) itu, video tersebut pertama kali diunggah ke YouTube pada Agustus 2023, dua tahun sebelum bencana di Rusia yang akhir-akhir ini terjadi.

    Disebutkan bahwa sekelompok ikan beluga terdampar terdampar akibat pasang surut air laut. Nelayan Rusia dari kelompok Sokol berhasil menyelamatkan paus-paus tersebut dan mengembalikannya ke laut.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi video “paus beluga terdampar setelah tsunami Rusia” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan