• (GFD-2020-5707) [SALAH] Foto Sejumlah Tentara dari Negara Dakocan di Pangkalan Darwin

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 06/12/2020

    Berita

    “ini adalah di pangkalan darwin hari ini.seberapa dekat darwin ke west papua?sangat dekat dan tentu sudah dihitung segala kemungkinan nya.tentu saja itu bukan seragam dari indonesia tapi merupakan seragam dari negeri dakocan”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Twitter Garuda Hitam (@SilumanRi) berupa sebuah foto dengan keterangan bahwa foto tersebut berada di pangkalan Darwin dan tentara pada foto tersebut diklaim menggunakan seragam dari negeri Dakocan. Postingan ini diposting pada 3 Desember 2020 dan disukai sebanyak 643 kali dan 184 retweets.
    Berdasarkan penelusuran menggunakan reverse image search mengarah pada postingan dari akun Twitter All American Division (@82ndABNDiv) dan akun Facebook 82nd Airborne Division yang diposting pada 3 Oktober 2020, terlampir beberapa foto dengan keterangan bahwa pasukan terjun payung Amerika Serikat di Teater Operasi Komando Pusat Amerika Serikat setelah menyelesaikan tugasnya bukan di pangkalan Darwin.

    “Tidak ada perasaan yang lebih baik daripada melihat pasukan kita pulang. Dua hari lalu, kami bisa menyambut lebih banyak lagi @2BCTALCONS pulang ke Teater Operasi Komando Pusat dari penempatan mereka. Bantu kami memberikan selamat datang yang hangat untuk pasukan payung Falcon Brigade kami!
    #AATW” tulis akun Twitter All American Division.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim sejumlah tentara dari negara Dakocan di pangkalan Darwin adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah, foto tersebut menyambut pasukan terjun payung Amerika Serikat di Teater Operasi Komando Pusat Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5706) [SALAH] Twit Dukungan Kamala Harris untuk Aksi Protes Petani di India

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/12/2020

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Dukungan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris untuk hak para petani…”

    NARASI DALAM GAMBAR:

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Kami sangat terkejut menyaksikan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah India terhadap para petani yang melakukan protes atas peraturan baru yang dapat mengancam keberlangsungan hidup mereka. Alih-alih menggunakan meriam air dan gas air mata, pemerintah India seharusnya melakukan dialog terbuka dengan para petani.”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook News Room Breaking mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar (2/12) yang menunjukkan twit dari wakil presiden terpilih Amerika Serikat, Kamala Harris. Dalam foto tersebut, Harris menyatakan dukungannya terhadap para petani di India yang tengah melaksanakan aksi protes terhadap peraturan pertanian yang baru saja disahkan oleh pemerintah India.

    Berdasarkan hasil penelusuran, Kamala Harris tidak pernah mengunggah twit tersebut. Pada akun Twitter pribadinya, KamalaHarris, maupun akun Twitter resmi senator miliknya, SenKamalaHarris, tidak ditemukan adanya twit yang menyatakan dukungan terhadap aksi protes petani di India. Foto tersebut merupakan hasil suntingan dari twit sebenarnya diunggah oleh seorang anggota parlemen Kanada, Jack Harris, pada 28 November 2020 waktu setempat.

    Dengan demikian, foto yang diunggah oleh pengguna Facebook News Room Breaking tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, Kamala Harris tidak pernah mengunggah twit tersebut baik di akun Twitter pribadi maupun akun resmi senator miliknya. Foto tersebut merupakan hasil suntingan dari twit sebenarnya yang diunggah oleh seorang anggota parlemen Kanada, Jack Harris.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5705) [SALAH] “Gerai Subway pertama akan dibuka di Indonesia”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 06/12/2020

    Berita

    “Anjir, beneran ini Subway buka di Indonesia. Gilss abis”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar informasi dari akun Instagram @subway_id terkait pembukaan Gerai perdana Subway di Indonesia, tepatnya di Ibu Kota Jakarta.
    Sebelumnya, cabang gerai subway pernah dibuka di Indonesia tepatnya pada tahun 1990an, namun pada tahun 2005, secara serentak seluruh cabang gerai Subway di Indonesia ditutup.

    Mengutip dari artikel suarajawatengah.id, ternyata informasi terkait gerai sandwich tersebut tidak bener-benar buka di Jakarta. Faktanya, akun tersebut diketahui merupakan akun tiruan. Pembuat akun @subway_id mengaku hanya ingin mengusir rasa bosan. Atas ulahnya, pelaku pun membuat permintaan maaf dan berjanji akan menghapus akun tersebut.

    Dengan demikian informasi yang beredar di Twitter tersebut tidak benar. Sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Faktanya, informasi tersebut tidak benar, disusul dengan pengakuan dari pemilik akun @subway_id.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5704) [SALAH] “Penghinaan Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW tak ubahnya senjata makan tuan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/12/2020

    Berita

    “Penghinaan Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW tak ubahnya senjata makan tuan. Ini terjadi saat Macron menjemput warganya, Shopie Petronin, di bandara, 9/10/2020.

    Shopie Petronin adalah seorang misionaris Kristen. Wanita kulit putih asli Prancis berusia 75 tahun itu menjalankan misi Kristen selama 25 tahun di Mali, negara di di kawasan Afrika Barat yang sebelumnya menjadi jajahan Prancis.
    Namun Petronin kemudian ditangkap aktivis Mali.

    Presiden Macron pun melakukan negosiasi. Untuk menebus warganya itu agar segera dibebaskan. Bahkan untuk membebaskan Shopie Patronin, Presiden Macron yang sangat anti Islam itu berani membayar uang senilai 10 Juta Euro.

    Bukan hanya itu. Demi Patronin, Presiden Macron juga membebaskan 200 tahanan Mali untuk ditukar dengan Shopie Petronin yang misionaris Kristen itu.

    Presiden Macron dengan bangga lalu menyambut Shopie di bandara. Tapi apa yang terjadi? Saat Shopie Pètronin turun dari pesawat udara, ternyata terjadi pemandangan yang tak ia duga. Shopie Petronin berpakaian muslimah. Berkerudung dan bercelana panjang.

    Wanita kulit putih asli Prancis itu telah memeluk agama Islam. Shopie Petronin bahkan telah mengubah namanya menjadi Maryam Petronin. Dan itu baru diketahui di bandara setelah disambut sedemikian hormatnya oleh Macron yang telah berkorban banyak demi kebebasan Shopie Petronin.”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar sebuah video yang diunggah oleh akun Amar Azima Liem terkait penjemputan Presiden Macron terhadap Sophie Petronin, seorang Misionaris Kristen yang ditangkap dan ditawan oleh Jamaat Al Islam wal Muslim.

    Video tersebut kemudian
    disangkutpautkan dengan penghinaan Presiden Emmanuel Macron terhadap Nabi Muhammad SAW yang memicu amarah Kaum Muslimin sehingga berbuntut pada Perseteruan panjang antara Presiden Macron dan Kaum Muslim.

    Melalui narasinya, Amar menuliskan bahwa masuknya Sophie ke dalam agama Islam diibaratkan tak ubahnya senjata makan tuan, yang dimaksudkan hasil dari kebencian Presiden Macron terhadap Islam menyebabkan misionaris yang dibebaskan dan disambut dengan hormat justru berbalik dan memeluk Agama Islam.

    Padahal setelah ditelusuri, video tersebut adalah video yang diunggah sebelum terjadi perseteruan antara Presiden Macron dan kaum muslim.

    Berkaitan dengan mualafnya Sophie Petronin memang benar adanya, diketahui Sophie telah menjadi mualaf ketika masih di Mali dan tidak ada kaitannya dengan perseteruan yang dihadapi Presiden Macron.

    Sehingga berita tentang video tersebut adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).

    Informasi yang salah. Faktanya, Video tersebut diposting sebelum terjadi perseteruan antara Presiden Macron dan Kaum Muslim.

    Rujukan