• (GFD-2021-6878) [SALAH] Pesan tentang Foto “Mexico Did It” yang Dapat Retas Ponsel

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    Pengguna Facebook dengan nama pengguna Fran Mansfield mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa terdapat email yang beredar dan menyertakan sebuah foto yang menunjukkan bahwa Covid-19 telah berhasil ditangani di Meksiko. Narasi tersebut juga menyatakan bahwa foto yang berjudul “Mexico Did It” atau “Meksiko Telah Berhasil” tersebut sebenarnya merupakan virus yang dapat meretas ponsel dalam kurun waktu 5 detik dan tidak akan dapat dihentikan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan keberadaan foto berjudul “Mexico Did It” yang disebut telah beredar melalui email. Lebih lanjut, narasi ini merupakan hoaks yang kembali beredar. Narasi serupa yang pernah beredar sebelumnya dengan judul pesan yang berbeda, yaitu “India Is Doing It” dan “Argentina Is Doing It”. Artikel mengenai kedua narasi tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.

    Informasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs Snopes dengan judul artikel “Did an image File Titled ‘Mexico Did It’ Spread Malware?” dan mengkategorikannya sebagai ‘false’.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Fran Mansfield tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
    Faktanya, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ditemukan keberadaan foto berjudul “Mexico Did It” yang disebut telah beredar melalui email.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6876) [SALAH] Tidak Ada Karangan Bunga Kepada Awak KRI Nanggala 402

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    “Sadarlah bro…? 53 Anak bangsa gugur, tidak ada karangan bunga. Penangkapan Munarman yang kasusnya belum jelas, dikarangin. Anehkan…! Akal sehatmu pasti paham.”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah unggahan beredar dengan narasi yang menyebutkan bahwa sampai saat ini tidak ada karangan bunga yang diberikan kepada 53 awak KRI Nanggala 402 yang gugur dalam operasi latihan rutin di perairan utara Pulau Bali. Narasi ini kemudian membandingkan dengan banyaknya karangan terhadap kasus penangkapan Munarman, tersangka kasus terorisme yang ditangkap April lalu.

    Namun setelah melakukan penelusuran, narasi yang menyebutkan bahwa tidak ada satupun karangan bunga yang diberikan kepada keluarga korban, adalah narasi yang salah.

    Melansir dari media Sindonews Makassar, Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) mendapat banyak kiriman bunga dari warga Kota Makassar sebagai ucapan duka gugurnya 53 patriot bangsa, awak KRI Nanggala 402. Karangan bunga tersebut masih berasal dari elemen masyarakat Makassar saja.

    Sementara itu, dari media JPPN.com, disebutkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari pejabat negara, pejabat militer, pejabat sipil, swasta, tokoh agama, termasuk elemen-elemen lintas sektoral bahkan bangsa-bangsa di seluruh dunia turut menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah yang dialami bangsa Indonesia. Hal itu juga tampak melalui karangan bunga yang dikirimkan.

    Dukungan kepada keluarga korban KRI Nanggala 402 pun tidak hanya diberikan dalam bentuk ungkapan belasungkawa. Pemerintah, instansi lain, dan perusahaan, turut berkontribusi dalam memberikan bantuan finansial dan pendidikan kepada keluarga korban.

    Pemerintah melalui beberapa pos kementerian memberikan bantuan seperti konseling dan jaminan pendidikan ataupun beasiswa kepada anak korban KRI Nanggala 402 sampai jenjang strata 1 (S1). Selain itu instansi seperti PLN yang turut membagikan bantuan sebanyak 530 juta rupiah, dan perusahaan yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, yang juga membagikan bantuan sebanyak 720 juta rupiah.

    Terkait dengan kata karangan yang dibandingkan dengan kasus Munarman, kata tersebut memiliki perbedaan arti. Karangan pada kasus Munarman bukan berbicara tentang karangan bunga, namun lebih terkait kepada kontroversi penangkapan Munarman dan tuduhan terkait terorisme yang dijatuhkan padanya. Beberapa masyarakat menganggap bahwa tuduhan terhadap Munarman hanya karangan pemerintah saja.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan tidak ada karangan bunga yang diberikan kepada awak korban KRI Nanggala 402 merupakan narasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya berbagai karangan bunga terus berdatangan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. Belasungkawa pun tak hanya diberikan melalui karangan bunga, namun juga melalui berbagai bantuan finansial dan pendidikan bagi keluarga korban.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6875) [SALAH] Akun Whatsap Bupati Sinjai Andi Seto Asapa “+6281232714315”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    ” A=+6281232714315

    A: assalamualaikum wr wb
    B: Waalaikum salam
    A: mohon maaf mengganggu
    apakah benar ini dengan salah satu pengurus masjid al-amir”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Whatsapp Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, yang mengirim pesan kepada sejumlah calon korban dengan iming-iming akan memberikn bantuan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari sinjaikab.com, Kepala Seksi (Kasi) Humas Dinas Komunikasi, Informatika (Kominfo) dan Persandian Sinjai, Iswan Ahmad, menegaskan, jika hal itu adalah bentuk penipuan. Apalagi nomor telepon yang digunakan dalam akun WA itu, jelas bukan nomor pribadi Bupati ASA.

    “Itu tidak benar, hanya mencatut nama dan foto pak Bupati saja”, kata Iswan, Rabu (28/4/2021) dilasir dari sinjaikab.com.

    Iswan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melayani pesan yang mengatasnamakan Bupati, karena ini murni penipuan.

    Dengan demikian, akun Whatsapp Andi Seto Asapa tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Kepala Seksi (Kasi) Humas Dinas Komunikasi, Informatika (Kominfo) dan Persandian Sinjai, Iswan Ahmad, menegaskan akun Whatsapp tersebut adalah palsu bukan milik Bupati Sinjai.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6874) [SALAH] Munarman duduk di becak

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2021

    Berita

    “Kita semua pernah muda…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Robbie Rayaida mengunggah postingan berupa foto Munarman sedang duduk di becak. Postingan tersebut mendapatkan tanggapan dari warganet sebanyak 192 suka, 34 komentar, dan 1 kali dibagikan.

    Dari hasil penelusuran, foto tersebut telah melalui proses penyuntingan sebelumnya. Dilansir dari commons.wikimedia.org foto aslinya ialah seorang tukang becak yang sedang duduk di becaknya, yang diunggah pada 17 Juli 2004.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka foto yang dibagikan oleh akun Robbie Ravaida bukanlah gambar asli. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Faktanya, foto tersebut merupakan hasil suntingan. Foto asli terdapat pada commons.wikimedia.org diunggah pada 17 July 2004.

    Rujukan