Beredar di media sosial postingan yang mengklaim pelarangan mudik karena Kemenhub ingin jualan stiker. Postingan itu ramai dibagikan sejak akhir pekan lalu.
Salah satu akun yang membagikannya adalah bernama Ahmad Sopian Sauri. Dia mengunggahnya di Facebook pada 2 Mei 2021.
Dalam postingannya terdapat gambar dengan narasi:
"Katanya: Bus tidak boleh mengangkut penumpang mudik lebaran, Faktanya: Bus boleh beroperasi untuk mudik, asal pakai stiker khusus dari Kemenhub"
Selain itu ia juga menambahkan narasi: "Ternyata jualan stiker mudik ya! #rezimkualat"
(GFD-2021-6865) [SALAH] Kemenhub Larang Mudik karena Ingin Jualan Stiker
Sumber: FacebookTanggal publish: 04/05/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "Kemenhub: Bus Berstiker Khusus Bukan untuk Mudik" yang tayang 3 Mei 2021 di Liputan6.com. Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi.
"Kami tegaskan bahwa bus dengan stiker khusus ini bukan melayani pemudik, tapi masyarakat yang melakukan perjalanan selain mudik dan telah memenuhi syarat serta ketentuan sesuai peraturan dari Satgas dan Kementerian Perhubungan," tandas Dirjen Budi dalam keterangannya, Senin (3/5/2021)
Lanjut Budi, Kemenhub menerbitkan stiker ini untuk memudahkan para petugas mengidentifikasi bus yang memang boleh beroperasi karena mengangkut penumpang yang telah memenuhi syarat.
Selain itu stiker dari Kemenhub juga diberikan secara cuma-cuma. "Stiker ini diberikan secara gratis dan dikoordinir oleh Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Hubdat dan hanya bisa didapatkan dengan mengisi data pada tautan https://forms.gle/ Dq93DyFVgepPV2oW7."
Sementara itu bagi pegawai yang akan melakukan tugas atau perjalanan dinas harus menyertakan persyaratan seperti surat izin perjalanan.
"Jadi kami tegaskan kembali bus tetap tidak boleh mengangkut pemudik, hanya boleh mengangkut penumpang dengan persyaratan tertentu seperti ketentuan dari SE Satgas Nomor 13/2021 dan PM Nomor 13/2021," kata Budi mengakhiri.
Selain itu terdapat juga artikel berjudul "Bus Stiker Khusus yang Bisa Beroperasi saat Larangan Mudik Lebaran" yang tayang 3 Mei 2021. Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan bahwa tidak semua penumpang bisa mudik.
"Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan, kendaraan atau bus berstiker ini akan digunakan untuk mengangkut penumpang dengan keperluan selain mudik. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Surat Edaran Satgas No 13 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perhubungan No 13 tahun 2021, dalam masa pelarangan mudik masih ada masyarakat yang dapat melakukan perjalanan non-mudik.
Perjalanan tersebut antara lain bekerja atau perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil, persalinan dan orang dengan kepentingan tertentu non mudik yang semuanya dengan syarat membawa surat dari kepala desa atau lurah setempat yang bertanda tangan basah atau elektronik.
"Kami tegaskan bahwa bus dengan stiker khusus ini bukan melayani pemudik, tapi masyarakat yang melakukan perjalanan selain mudik dan telah memenuhi syarat serta ketentuan sesuai peraturan dari Satgas dan Kementerian Perhubungan," tandas Dirjen Budi dalam keterangannya, Senin (3/5/2021)
Lanjut Budi, Kemenhub menerbitkan stiker ini untuk memudahkan para petugas mengidentifikasi bus yang memang boleh beroperasi karena mengangkut penumpang yang telah memenuhi syarat.
Selain itu stiker dari Kemenhub juga diberikan secara cuma-cuma. "Stiker ini diberikan secara gratis dan dikoordinir oleh Direktorat Angkutan Jalan Ditjen Hubdat dan hanya bisa didapatkan dengan mengisi data pada tautan https://forms.gle/ Dq93DyFVgepPV2oW7."
Sementara itu bagi pegawai yang akan melakukan tugas atau perjalanan dinas harus menyertakan persyaratan seperti surat izin perjalanan.
"Jadi kami tegaskan kembali bus tetap tidak boleh mengangkut pemudik, hanya boleh mengangkut penumpang dengan persyaratan tertentu seperti ketentuan dari SE Satgas Nomor 13/2021 dan PM Nomor 13/2021," kata Budi mengakhiri.
Selain itu terdapat juga artikel berjudul "Bus Stiker Khusus yang Bisa Beroperasi saat Larangan Mudik Lebaran" yang tayang 3 Mei 2021. Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan bahwa tidak semua penumpang bisa mudik.
"Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan, kendaraan atau bus berstiker ini akan digunakan untuk mengangkut penumpang dengan keperluan selain mudik. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Surat Edaran Satgas No 13 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perhubungan No 13 tahun 2021, dalam masa pelarangan mudik masih ada masyarakat yang dapat melakukan perjalanan non-mudik.
Perjalanan tersebut antara lain bekerja atau perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil, persalinan dan orang dengan kepentingan tertentu non mudik yang semuanya dengan syarat membawa surat dari kepala desa atau lurah setempat yang bertanda tangan basah atau elektronik.
Kesimpulan
Postingan yang menyebut pelarangan mudik karena Kemenhub ingin jualan stiker adalah tidak benar. Faktanya stiker itu dibuat untuk memudahkan para petugas mengidentifikasi bus yang memang boleh beroperasi karena mengangkut penumpang yang telah memenuhi syarat. Stiker itu sendiri diberikan gratis oleh Kemenhub.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4549186/cek-fakta-tidak-benar-kemenhub-larang-mudik-karena-ingin-jualan-stiker
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/4548436/bus-stiker-khusus-yang-bisa-beroperasi-saat-larangan-mudik-lebaran?source=search
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/4548409/kemenhub-bus-berstiker-khusus-bukan-untuk-mudik?source=search
(GFD-2021-6864) [SALAH] Foto “Kremasi massal saat melonjaknya jumlah kasus infeksi Covid-19 India”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 04/05/2021
Berita
Akun Twitter Amrish Ranjan Pandey (twitter.com/pandey_amrish) pada 18 April 2021 mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan suasa di sebuah lokasi kremasi jenazah dengan narasi “#POSTPONE_SSC_CHSL The Exam must be postponed during such pandemic COVID 19. It will be difficult for students to reach at examination centre. They are much prone to be get infected.” atau yang jika diterjemahkan:
“#POSTPONE_SSC_CSHL Ujian harus ditunda selama pandemi Covid-19 semacam ini. Itu akan sulit bagi siswa untuk menjangkau pusat ujian. Mereka sangat rentan terinfeksi.”
Covid india
Virus india
India kremasi masal
Covid di india
“#POSTPONE_SSC_CSHL Ujian harus ditunda selama pandemi Covid-19 semacam ini. Itu akan sulit bagi siswa untuk menjangkau pusat ujian. Mereka sangat rentan terinfeksi.”
Covid india
Virus india
India kremasi masal
Covid di india
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, adanya foto yang memperlihatkan suasa di sebuah lokasi kremasi jenazah yang diklaim terkait melonjaknya jumlah kasus infeksi Covid-19 India adalah klaim yang salah.
Faktanya, tidak terkait Covid-19. Foto itu sudah beredar di internet sejak 2010 jauh sebelum terjadinya pandemi virus Corona pada Desember 2019. Foto tersebut memperlihatkan suasana di Manikarnika Ghat, salah satu tempat kremasi di tepi sungai suci (ghat) di sepanjang Sungai Gangga, Kota Varanasi, Uttar Pradesh, India.
Dilansir dari Tempo, Tempo menemukan foto itu telah beredar di internet setidaknya sejak Maret 2010. Foto ini diunggah di sebuah blog, Blog of Krishna Sharma, pada 17 Maret 2010. Foto itu terdapat dalam tulisan yang berjudul “Banaras (Manikarnika Ghat)”. Dalam tulisan ini, terdapat foto-foto lain yang diambil dari lokasi yang sama.
Foto-foto yang sama juga dimuat di blog lain, Hindi Script Writer, namun dengan nama pemilik yang sama, Krishna Sharma, pada Januari 2012. Foto-foto ini terdapat dalam tulisan yang berjudul “Banaras (Baranasi) Kota Paling Kuno di Dunia dan Masih Hidup (Manikarnika Ghat dari Varanasi)”.
Situs pemeriksa fakta asal India, Alt News, juga telah memverifikasi klaim beserta foto tersebut. Alt News menghubungi pemilik blog di atas, yang bernama Krishna Kumar. Dia berkata, “Ya, saya mengambil foto ini dari ponsel saya. Foto itu menunjukkan Manikarnika Ghat di Banaras. Saya mengunggah foto ini pada Januari 2012.”
Faktanya, tidak terkait Covid-19. Foto itu sudah beredar di internet sejak 2010 jauh sebelum terjadinya pandemi virus Corona pada Desember 2019. Foto tersebut memperlihatkan suasana di Manikarnika Ghat, salah satu tempat kremasi di tepi sungai suci (ghat) di sepanjang Sungai Gangga, Kota Varanasi, Uttar Pradesh, India.
Dilansir dari Tempo, Tempo menemukan foto itu telah beredar di internet setidaknya sejak Maret 2010. Foto ini diunggah di sebuah blog, Blog of Krishna Sharma, pada 17 Maret 2010. Foto itu terdapat dalam tulisan yang berjudul “Banaras (Manikarnika Ghat)”. Dalam tulisan ini, terdapat foto-foto lain yang diambil dari lokasi yang sama.
Foto-foto yang sama juga dimuat di blog lain, Hindi Script Writer, namun dengan nama pemilik yang sama, Krishna Sharma, pada Januari 2012. Foto-foto ini terdapat dalam tulisan yang berjudul “Banaras (Baranasi) Kota Paling Kuno di Dunia dan Masih Hidup (Manikarnika Ghat dari Varanasi)”.
Situs pemeriksa fakta asal India, Alt News, juga telah memverifikasi klaim beserta foto tersebut. Alt News menghubungi pemilik blog di atas, yang bernama Krishna Kumar. Dia berkata, “Ya, saya mengambil foto ini dari ponsel saya. Foto itu menunjukkan Manikarnika Ghat di Banaras. Saya mengunggah foto ini pada Januari 2012.”
Kesimpulan
TIDAK terkait Covid-19. Foto itu sudah beredar di internet sejak 2010 jauh sebelum terjadinya pandemi virus Corona pada Desember 2019. Foto tersebut memperlihatkan suasana di Manikarnika Ghat, salah satu tempat kremasi di tepi sungai suci (ghat) di sepanjang Sungai Gangga, Kota Varanasi, Uttar Pradesh, India.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1352/keliru-klaim-ini-foto-kremasi-massal-saat-tsunami-covid-india
- https://blogofkrishnasharma.blogspot.com/2010/03/banaras-manikarnika-ghat.html
- https://hindiscriptwriter.blogspot.com/2012/01/banaras-varanasi-most-ancient-city-of.html
- https://www.altnews.in/no-image-of-this-cremation-ground-is-not-releted-to-recent-deaths-caused-by-covid-19-in-india/
(GFD-2021-6863) [SALAH] Shopee Bagikan Cashback Senilai Rp2 Juta Kepada Pengguna Aplikasi Shopee
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 03/05/2021
Berita
“Kaka mendapatkan cashback dari Shopee senilai Rp2.000.000 kaka Mau di uangkan atau mau di ShopeePay aja kak? Silahkan kak ambil claimcashback nya https://wp[dot]me/pd0psf-z”
Hasil Cek Fakta
Belum lama ini, sempat beredar pesan melalui WhatsApp yang mengatasnamakan Shopee terkait pemberian cashback kepada pengguna Shopee senilai Rp2 juta dengan cara melakukan klaim cashback pada sebuah link yang dikirimkan oleh pihak yang mengaku sebagai pegawai resmi Shopee.
Berdasarkan hasil penelusuran atas kebenaran pesan tersebut. Faktanya ialah informasi mengenai pemberian cashback dari Shopee senilai Rp2 juta adalah informasi palsu.
Melansir dari tekno.kompas.com terdapat korban atas penipuan yang mengatasnamakan Shopee dalam hal pemberian cashback senilai 2 juta rupiah dengan syarat korban tersebut harus mengaktifkan fitur Shopee Pinjaman atau SPinjaman serta diharuskan pula untuk mengirimkan nomor kartu ATM agar dapat mencairkan cashback senilai Rp2 juta tersebut. Tidak hanya itu, melansir dari m.chyberthreat.id salah satu korban lain atas penipuan yang mengatasnamakan Shopee menyatakan bahwa korban diharuskan untuk mengirimkan nomor OTP kepada pelaku penipuan sebagai syarat untuk dapat mencairkan cashback yang diberikan kepada korban sebelumnya.
Selain itu, dilansir dari channel youtube resmi SHOPEE Indonesia, melalui salah satu video yang diunggah Shopee dalam channel youtube nya tersebut, pihak Shopee mengimbau kepada para pengguna untuk berhati-hati terhadap penipuan yang dilakukan melalui telepon, pesan singkat (sms), Direct Message (DM) INSTAGRAM, sebuah Link website, ataupun pesan WhatsApp dengan mengatasnamakan Shopee.
Melalui video tersebut, pihak Shopee mengingatkan kepada para pengguna bahwa berbagai informasi resmi terkait Shopee hanya diinformasikan melalui website resmi serta media sosial resmi Shopee yang telah terferivikasi. Shopee juga mengimbau kembali kepada para pengguna untuk tidak memberitahukan kode OTP, Password, ataupun PIN Shopee kepada siapapun.
Berdasar pada seluruh referensi, informasi terkait pemberian cashback senilai 2 juta rupiah kepada pengguna Shopee adalah hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu
Berdasarkan hasil penelusuran atas kebenaran pesan tersebut. Faktanya ialah informasi mengenai pemberian cashback dari Shopee senilai Rp2 juta adalah informasi palsu.
Melansir dari tekno.kompas.com terdapat korban atas penipuan yang mengatasnamakan Shopee dalam hal pemberian cashback senilai 2 juta rupiah dengan syarat korban tersebut harus mengaktifkan fitur Shopee Pinjaman atau SPinjaman serta diharuskan pula untuk mengirimkan nomor kartu ATM agar dapat mencairkan cashback senilai Rp2 juta tersebut. Tidak hanya itu, melansir dari m.chyberthreat.id salah satu korban lain atas penipuan yang mengatasnamakan Shopee menyatakan bahwa korban diharuskan untuk mengirimkan nomor OTP kepada pelaku penipuan sebagai syarat untuk dapat mencairkan cashback yang diberikan kepada korban sebelumnya.
Selain itu, dilansir dari channel youtube resmi SHOPEE Indonesia, melalui salah satu video yang diunggah Shopee dalam channel youtube nya tersebut, pihak Shopee mengimbau kepada para pengguna untuk berhati-hati terhadap penipuan yang dilakukan melalui telepon, pesan singkat (sms), Direct Message (DM) INSTAGRAM, sebuah Link website, ataupun pesan WhatsApp dengan mengatasnamakan Shopee.
Melalui video tersebut, pihak Shopee mengingatkan kepada para pengguna bahwa berbagai informasi resmi terkait Shopee hanya diinformasikan melalui website resmi serta media sosial resmi Shopee yang telah terferivikasi. Shopee juga mengimbau kembali kepada para pengguna untuk tidak memberitahukan kode OTP, Password, ataupun PIN Shopee kepada siapapun.
Berdasar pada seluruh referensi, informasi terkait pemberian cashback senilai 2 juta rupiah kepada pengguna Shopee adalah hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, pihak Shopee mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan Shopee.
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, pihak Shopee mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan Shopee.
Rujukan
(GFD-2019-6862) [SALAH] Inilah ASTEROID yg akan menghantam bumi 9 september mendatang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/09/2019
Berita
Beredar sebuah gambar yang diunggah oleh akun Caption campuran (fb.com/Caption-campuran-750043842057667) yang diberi narasi sebagai berikut :
“Kita berdoa sja sma yg maha kuasa, Agar Di lindungi dari balaBencana yg akan menimpa kita”
Narasi dalam gambar :
“himbauan NASA dan ulama kepada seluruh warga internet.
7 hari menuju kiamat kecil
inilah ASTEROID yg akan menghantam bumi 9 september mendatang”
Asteroid menabrak bumi
“Kita berdoa sja sma yg maha kuasa, Agar Di lindungi dari balaBencana yg akan menimpa kita”
Narasi dalam gambar :
“himbauan NASA dan ulama kepada seluruh warga internet.
7 hari menuju kiamat kecil
inilah ASTEROID yg akan menghantam bumi 9 september mendatang”
Asteroid menabrak bumi
Hasil Cek Fakta
Sejumlah media memang memberitakan prediksi bahwa bumi akan dilewati oleh Asteroid 2006 QV89 pada 9 September 2019. Bukan tidak mungkin asteroid tersebut akan bertabrakan dengan bumi.
Asteroid itu sendiri memiliki ukuran sebesar Arc de Triomphe Paris yang bisa berdiameter hingga 40 meter atau 130 kaki.
Benda langit itu punya ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan diameter sebuah meteor yang pernah membuat geger masyarakat Chelyabinsk, Rusia, pada 2013. Dengan diameter sebesar 20 meter atau 65 kaki, meteor itu mampu melukai lebih dari 1.500 orang dan merusak 7.200 bangunan. Efek ledakannya pun terasa hingga ratusan mil jauhnya.
Akan tetapi, walaupun mempunyai ukuran yang lebih besar dari yang terjadi pada 2013, Asteroid 2006 QV89 nyatanya tidak terlalu membahayakan karena, menurut peneliti, persentasenya untuk bertabrakan dengan bumi hanya satu berbanding 7.000. Ukurannya pun tidak cukup besar untuk menghancurkan peradaban.
Persentase yang sangat kecil itu mengacu pada hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa jarak antara Asteroid 2006 QV89 dengan pusat bumi pada 9 September adalah 6,8 juta kilometer, jarak yang sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak bumi dengan bulan yang hanya 384.400 kilometer.
Hal itu juga disampaikan oleh Community Coordinator and Communication Strategy Officer European Southern Observatory (ESO), Oana Sandu. Menurut dia, Asteroid 2006 QV89 sebenarnya hanya memiliki kemungkinan 1 dibanding 7.000 untuk menabrak bumi pada 9 September 2019.
Asteroid 2006 QV89 adalah asteroid yang ditemukan pada 29 Agustus 2006 oleh Catalina Sky Survey. Asteroid itu, bersama dengan dua puluh ribu asteroid lainnya yang dikategorikan sebagai Apollo Type Asteroid, adalah asteroid yang lintasannya menyeberangi planet bumi.
Namun, asteroid itu dianggap tidak berbahaya karena berukuran sangat kecil dan pasti akan terbakar di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi.
Pada 1 Agustus 2019, situs EarthSky melansir cerita asal mula gegernya warganet soal isu Asteroid 2006 QV89 akan menabrak bumi pada 9 September 2019.
Menurut artikel itu, informasi tersebut berasal dari fakta bahwa asteroid ini muncul dalam “daftar obyek risiko” dari ESA, seperti halnya banyak obyek lainnya. Namun, ESA mengklasifikasikannya sebagai risiko non-prioritas. Asteroid 2006 QV89 memiliki Skala Torino 0 yang menunjukkan tidak adanya status bahaya.
Asteroid itu sendiri memiliki ukuran sebesar Arc de Triomphe Paris yang bisa berdiameter hingga 40 meter atau 130 kaki.
Benda langit itu punya ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan diameter sebuah meteor yang pernah membuat geger masyarakat Chelyabinsk, Rusia, pada 2013. Dengan diameter sebesar 20 meter atau 65 kaki, meteor itu mampu melukai lebih dari 1.500 orang dan merusak 7.200 bangunan. Efek ledakannya pun terasa hingga ratusan mil jauhnya.
Akan tetapi, walaupun mempunyai ukuran yang lebih besar dari yang terjadi pada 2013, Asteroid 2006 QV89 nyatanya tidak terlalu membahayakan karena, menurut peneliti, persentasenya untuk bertabrakan dengan bumi hanya satu berbanding 7.000. Ukurannya pun tidak cukup besar untuk menghancurkan peradaban.
Persentase yang sangat kecil itu mengacu pada hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa jarak antara Asteroid 2006 QV89 dengan pusat bumi pada 9 September adalah 6,8 juta kilometer, jarak yang sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak bumi dengan bulan yang hanya 384.400 kilometer.
Hal itu juga disampaikan oleh Community Coordinator and Communication Strategy Officer European Southern Observatory (ESO), Oana Sandu. Menurut dia, Asteroid 2006 QV89 sebenarnya hanya memiliki kemungkinan 1 dibanding 7.000 untuk menabrak bumi pada 9 September 2019.
Asteroid 2006 QV89 adalah asteroid yang ditemukan pada 29 Agustus 2006 oleh Catalina Sky Survey. Asteroid itu, bersama dengan dua puluh ribu asteroid lainnya yang dikategorikan sebagai Apollo Type Asteroid, adalah asteroid yang lintasannya menyeberangi planet bumi.
Namun, asteroid itu dianggap tidak berbahaya karena berukuran sangat kecil dan pasti akan terbakar di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi.
Pada 1 Agustus 2019, situs EarthSky melansir cerita asal mula gegernya warganet soal isu Asteroid 2006 QV89 akan menabrak bumi pada 9 September 2019.
Menurut artikel itu, informasi tersebut berasal dari fakta bahwa asteroid ini muncul dalam “daftar obyek risiko” dari ESA, seperti halnya banyak obyek lainnya. Namun, ESA mengklasifikasikannya sebagai risiko non-prioritas. Asteroid 2006 QV89 memiliki Skala Torino 0 yang menunjukkan tidak adanya status bahaya.
Kesimpulan
Sejumlah media memang memberitakan prediksi bahwa bumi akan dilewati oleh asteroid pada 9 September 2019. Bukan tidak mungkin asteroid tersebut akan bertabrakan dengan bumi. Akan tetapi, menurut penelitian ESA dan ESO, asteroid bernama 2006 QV89 itu memang masuk dalam “daftar obyek risiko”. Namun, risikonya non-proritas karena tidak memiliki status bahaya.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/392/fakta-atau-hoaks-benarkah-asteroid-akan-tabrak-bumi-9-september-ini
- https://tekno.tempo.co/read/1217649/geger-asteroid-akan-menabrak-bumi-ini-penjelasannya
- https://www.eso.org/public/announcements/ann19039/
- https://earthsky.org/space/asteroid-2006-qv89-strike-earth-september-2019
Halaman: 5004/6141