• (GFD-2020-5792) [SALAH] “FPI Surabaya Resmi Bubar”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/12/2020

    Berita

    Beredar sebuah postingan dari akun Facebook El-Aziz Putu Kalijogo berupa tangkapan layar berita berjudul “FPI Surabaya Resmi Bubar” dengan tanggal pemberitaan 9 Desember 2020. Postingan ini dipublikasikan pada tanggal 10 Desember 2020 dan disukai 6 kali.

    Fpi bubar

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri tentang pembubaran FPI di Surabaya mengarah ke artikel berita dari senayanpost.com dengan judul dan tampilan yang serupa dengan tangkapan layar tersebut, konten pada artikel tersebut ternyata ditemukan juga pada artikel berita liputan6.com yang berjudul “FPI Surabaya Membubarkan Diri” yang dipublikasikan pada 4 Juni 2008. Pada artikel tersebut dijelaskan bahwa FPI Surabaya menyatakan pembubaran diri setelah mass dari Anshor, Garda Bangsa, PMII, dan Banser menyerbu markas FPI di Jalan Wonosari, Surabaya. Habib Ali selaku Ketua FPI Surabaya sempat menolak atas pembubaran tersebut hingga akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi membubarkan FPI Surabaya dari segala aktivitasnya.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim FPI Surabaya bubar pada 9 Desember 2020 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5791) [SALAH] Surat Perintah Penyidikan KPK Terhadap Menteri BUMN

    Sumber: Pesan Berantai
    Tanggal publish: 11/12/2020

    Berita

    Telah beredar surat perintah penyidikan yang dikeluarkan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kepada empat penyidik KPK, yaitu Novel Baswedan, Ferdhian Irvandiaz, Marina Febriana, dan Dadi Mulyady. Surat perintah penyidikan tersebut ditujukan untuk melakukan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji kepada pegawai negeri terkait pengadaan alat kesehatan Rapid Test melalui PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RIN) yang dilakukan oleh Erick Thohir selaku Menteri BUMN.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, mengutip dari Kompas, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan, surat perintah penyidikan (sprindik) tersebut merupakan informasi bohong alias hoaks dan KPK tidak pernah mengeluarkan sprindik terkait penyidikan pengadaan alat kesehatan Rapid Test.

    “Saya nyatakan (sprindik) itu palsu, saya tidak pernah tanda tangani surat itu. Bahas kasusnya saja tidak pernah. Deputi penindakan saya perintahkan untuk ungkap siapa pelakunya,” tegasnya.

    Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga mengonfirmasi bahwa sprindik terhadap Erick Thohir merupakan hoaks. Ia juga meminta siapapun yang menyebarkan berita palsu tersebut agar ditindak tegas.

    “Sesuai dengan informasi yang juga disampaikan KPK bahwa itu tidak benar, maka kita bisa katakan bahwa ini, sprindik ini hoaks, jadi sudah cukup itu saja. Jadi kita tunggu saja berikutnya. Kita harap kalau memang hoaks tolong juga diproses orang-orang yang membuat dan menyebar hoaks ini,” ujar Arya.

    Dengan demikian, surat perintah penyidikan KPK tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu karena Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan, surat perintah penyidikan (sprindik) tersebut merupakan informasi bohong alias hoaks dan KPK tidak pernah mengeluarkan sprindik terkait penyidikan pengadaan alat kesehatan Rapid Test.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5790) [SALAH] Artikel detikNews Berjudul “Viral…! Hacker Membocorkan Percakapan WhatsApp Perihal Upaya Pembunuhan HRS Oleh Anggota Kepolisian”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/12/2020

    Berita

    Akun Facebook Widya Eka Putri membagikan narasi dan foto tangkapan layar berita detikNews dengan diberi judul “Viral…! Hacker Membocorkan Percakapan WhatsApp Perihal Upaya Pembunuhan HRS Oleh Anggota Kepolisian”. Unggahan yang dibagikan pada grup P4WB “…Bakti Bumi Madani…” mendapat respon sebanyak 59 reaksi, 9 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 2 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut adalah foto hasil suntingan. Mengutip dari detiknews, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan, foto hasil tangkapan layar berita detikNews bersama percakapan WhatsApp yang mengatasnamakan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran adalah hoaks.

    “Itu hoax. Bahwa ada percakapan Pak Kapolda Metro Jaya dalam satu WA-nya ini saya jelaskan bahwa ini adalah berita tidak benar. Saya sudah konfirmasi ke media detikcom, dari media pun menyatakan tidak pernah memberitakan seperti ini dan ini editan. Ini diedit karena media tersebut tidak pernah mengeluarkan berita ini,” ungkap Yusri.

    Ia juga meminta kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak terpancing pemberitaan yang belum tentu kebenarannya.
    Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova mengonfirmasi bahwa tangkapan layar tersebut hoaks. Ia juga menyesalkan pencatutan nama media massa seperti yang terjadi dalam disebarnya hoaks tangkapan layar tersebut.

    “Gambar yang seolah-olah berasal dari screen capture pemberitaan kami, itu hoax. detikcom selalu mengecam semua tindakan rekayasa isi dan tampilan berita dari media massa untuk kepentingan apa pun,” tegasnya.

    Dengan demikian, unggahan yang dibagikan akun Facebook Widya Eka Putri dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi karena melalui proses penyuntingan serta telah dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dan Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5789) [SALAH] Video Sepasang Robot Buatan China Menari di Shanghai Disneyland

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 11/12/2020

    Berita

    Media sosial, Facebook, dihebohkan dengan sebuah video yang diklaim sepasang robot sedang menari. Diklaim robot itu buatan China yang menyerupai pria dan wanita sedang menari di Shanghai Disneyland.

    Salah satu akun Facebook yang mengunggah video klaim sepasang robot buatan China menari di Shanghai Disneyland adalah Mercy Ingaro. Begini narasi yang dia buat untuk unggahan video tersebut:

    Tarian klasik ini diciptakan di China dan disiarkan di Shanghai Disneyland.

    Mereka bukan penari, tapi robot buatan China!

    Waktu pertunjukan hanya sekitar 5 menit, tetapi waktu untuk antre membeli tiket adalah 4 jam dan harga tiketnya 499 yuan.

    Kedua penari tersebut adalah robot. Mereka terlihat begitu nyata sehingga tidak dapat dibedakan dari manusia!"

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com membuat tangkapan layar dari video unggahan Mercy Ingaro. Hasil penelusuran mengarahkan ke saluran YouTube milik BBC yang diunggah pada 8 Desember 2013.

    Video itu berjudul: "Abbey Clancy & Aljaz dance the Viennesse Waltz to 'Delilah' - Strictly Come Dancing - BBC One". Video itu sudah dilihat lebih dari 1 juta kali oleh pengunjung YouTube.

    Dalam keterangan di YouTube, BBC menyebut video tersebut merupakan bagian dari acara pencarian bakat televisi di Inggris. Untuk melihat videonya, klik tautan ini.

    Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul: "This video shows dancers on a UK television talent show". Artikel itu dipublikasikan pada 11 Desember 2020.

    Disebutkan oleh AFP Fact Check, orang yang menari dalam video tersebut adalah Abbey Clancy dan Aljaz Skorjanec. Abbey Clancy adalah seorang model dan presenter TV Inggris. Wanita berambut pirang ini juga istri dari mantan striker Timnas Inggris 2005-2010, Peter Crouch.

    Sedangkan Aljaz Skorjanec merupakan seorang penari profesional dari Slovenia. Dalam video tersebut, Abbey Clancy dan Aljaz Skorjanec menampilkan sebuah tarian di depan Tom Jones, salah satu juri dalam acara pencarian bakat di Inggris.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut robot buatan China menari di Shanghai Disneyland adalah informasi yang salah. Sebab, dua sosok yang disebut robot itu adalah manusia.

    Faktanya, dua orang yang menari itu adalah Abbey Clancy dan Aljaz Skorjanec. Abbey Clancy merupakan istri dari mantan striker Timnas Inggris, Peter Crouch.

    Rujukan