Beredar sebuah narasi dalam grup Facebook KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) oleh akun Nanang Bulyono yang mengatakan bahwa terdapat produk mobil Esemka yang baru keluar. Dalam unggahan tersebut juga terdapat sebuah foto yang diklaim merupakan mobil Esemka yang baru keluar tersebut. NARASI:
“Keluar juga nih produk mobil Esemka terbaru pada akhirnya ngok,ngok”
(GFD-2021-6886) [SALAH] Foto “Produk Mobil Esemka terbaru”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/05/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi dalam grup Facebook KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) oleh akun Nanang Bulyono yang mengatakan bahwa terdapat produk mobil Esemka yang baru keluar. Dalam unggahan tersebut juga terdapat sebuah foto yang diklaim merupakan mobil Esemka yang baru keluar tersebut.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Setelah menelusuri gambar melalui InVid dan Yandex, foto mobil yang tercantum dalam unggahan tersebut merupakan oplet milik Rano Karno yang digunakan dalam film Si Doel. Hal ini juga didukung oleh plat nomor yang sama antara foto yang diunggah dalam narasi dengan plat oplet milik Rano Karno yaitu B 1053 AU.
Dengan demikian, narasi yang diunggah dalam grup Facebook KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) oleh akun Nanang Bulyono tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori satire/parodi.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Setelah menelusuri gambar melalui InVid dan Yandex, foto mobil yang tercantum dalam unggahan tersebut merupakan oplet milik Rano Karno yang digunakan dalam film Si Doel. Hal ini juga didukung oleh plat nomor yang sama antara foto yang diunggah dalam narasi dengan plat oplet milik Rano Karno yaitu B 1053 AU.
Dengan demikian, narasi yang diunggah dalam grup Facebook KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) oleh akun Nanang Bulyono tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori satire/parodi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
Mobil dalam foto tersebut bukanlah mobil Esemka keluaran terbaru. Mobil yang terdapat dalam foto tersebut merupakan oplet milik Rano Karno yang digunakan dalam film Si Doel.
Mobil dalam foto tersebut bukanlah mobil Esemka keluaran terbaru. Mobil yang terdapat dalam foto tersebut merupakan oplet milik Rano Karno yang digunakan dalam film Si Doel.
Rujukan
- https://www.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-01373195/oplet-biru-si-doel-dibeli-rp-525000-oleh-rano-karno-sampai-ditawar-rp-1-miliar
- https://www.kompas.com/hype/read/2020/04/28/110800866/4-fakta-oplet-si-doel-kandang-ayam-yang-kini-ditawar-rp-1-miliar?page=all
- https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/12/113639166/istimewanya-oplet-si-doel-ditawar-rp-1-miliar-dan-mau-ditukar-rolls-royce?page=all
(GFD-2021-6885) [SALAH] “Kemarin Pun Tgl 4 Juga Berbondong2 Si Sipit Tiba Di Bandara Soeta tanpa lewat jalur Imigrasi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/05/2021
Berita
Akun Facebook Zahra Ririn (fb.com/zahra.ririn.311) pada 5 Mei 2021 mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:
“Yg seperti ini kita mau percaya sama pemerintah
Kemarin Pun Tgl 4 Juga Berbondong2 Si Sipit Tiba Di Bandara Soeta
Tinggal nunggu hancur tanpa nama Republik Indonesia, di dukung Rusdi Kirana, Lion Wings Air, pesawat yg berani mnurunkn penumpang dari Cina, tanpa lewat jalur Imigrasi, tp lewat penumpang dlm negeri.”
Migrasi besar-besaran rakyat china
“Yg seperti ini kita mau percaya sama pemerintah
Kemarin Pun Tgl 4 Juga Berbondong2 Si Sipit Tiba Di Bandara Soeta
Tinggal nunggu hancur tanpa nama Republik Indonesia, di dukung Rusdi Kirana, Lion Wings Air, pesawat yg berani mnurunkn penumpang dari Cina, tanpa lewat jalur Imigrasi, tp lewat penumpang dlm negeri.”
Migrasi besar-besaran rakyat china
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto penumpang Lion Wings Air dari Cina yang diturunkan tanpa lewat jalur imigrasi di Bandara Soekarno Hatta merupakan klaim yang salah.
Faktanya, foto itu adalah Foto tahun 2020 dan bukan kedatangan, tapi keberangkatan. Foto ini pernah beredar pada Oktober 2020 dengan narasi yang berbeda. Ketika itu, pihak Imigrasi telah mengkonfirmasi bahwa foto itu adalah foto saat keberangkatan, bukan kedatangan.
Foto yang identik, dimuat di artikel berjudul “Geger Isu Kedatangan ‘Tentara’ di Soetta, Faktanya Penumpang Biasa” yang terbit di situs Detikcom pada 3 Oktober 2020.
Dilansir dari artikel tersebut, foto tersebut diunggah oleh akun Twitter @BerisikEmak pada Kamis (1/10/2020). Pada gambar yang diunggah itu tampak sejumlah pria berpakaian seragam lengan panjang dan celana panjang warna krem.
Namun, Manager Branch Communication Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengatakan sekelompok pria berseragam krem itu adalah penumpang yang hendak terbang ke luar negeri, bukan baru tiba di Indonesia. Haerul mengkonfirmasi para penumpang itu adalah warga negara Cina. “Itu penumpang biasa yang mau berangkat ke luar,” ujar Haerul.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandara Soetta Ajun Komisaris Alexander Yurikho juga menyatakan lokasi dalam foto itu bukan terminal kedatangan internasional, melainkan terminal keberangkatan internasional, tepatnya Terminal 3 Bandara Soetta. Dia juga memastikan bahwa seragam yang digunakan oleh para pria itu bukan seragam tentara, melainkan seragam pekerja tambang atau personel lapangan.
Berita yang sama juga pernah dimuat oleh Liputan6.com pada 3 Oktober 2020. Alexander Yurikho mengatakan area yang terlihat dalam foto tersebut bukan area kedatangan melainkan keberangkatan internasional. Kemudian, seragam yang dikenakan para pria dalam foto itu bukan seragam tentara, melainkan seragam pekerja lapangan.
Menurut arsip berita Tempo, Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto pun telah memastikan puluhan warga negara Cina dalam foto tersebut adalah para pekerja tambang. “Bukan tentara,” ujar Romi saat dihubungi Tempo pada 3 Oktober 2020. Romi menjelaskan foto tersebut merupakan foto saat keberangkatan, bukan kedatangan. Meskipun begitu, dia tidak menjelaskan secara detail di mana puluhan warga negara Cina itu berasal. Dia juga tidak menyebut jadwal keberangkatan mereka di Bandara Soetta.
Faktanya, foto itu adalah Foto tahun 2020 dan bukan kedatangan, tapi keberangkatan. Foto ini pernah beredar pada Oktober 2020 dengan narasi yang berbeda. Ketika itu, pihak Imigrasi telah mengkonfirmasi bahwa foto itu adalah foto saat keberangkatan, bukan kedatangan.
Foto yang identik, dimuat di artikel berjudul “Geger Isu Kedatangan ‘Tentara’ di Soetta, Faktanya Penumpang Biasa” yang terbit di situs Detikcom pada 3 Oktober 2020.
Dilansir dari artikel tersebut, foto tersebut diunggah oleh akun Twitter @BerisikEmak pada Kamis (1/10/2020). Pada gambar yang diunggah itu tampak sejumlah pria berpakaian seragam lengan panjang dan celana panjang warna krem.
Namun, Manager Branch Communication Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengatakan sekelompok pria berseragam krem itu adalah penumpang yang hendak terbang ke luar negeri, bukan baru tiba di Indonesia. Haerul mengkonfirmasi para penumpang itu adalah warga negara Cina. “Itu penumpang biasa yang mau berangkat ke luar,” ujar Haerul.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandara Soetta Ajun Komisaris Alexander Yurikho juga menyatakan lokasi dalam foto itu bukan terminal kedatangan internasional, melainkan terminal keberangkatan internasional, tepatnya Terminal 3 Bandara Soetta. Dia juga memastikan bahwa seragam yang digunakan oleh para pria itu bukan seragam tentara, melainkan seragam pekerja tambang atau personel lapangan.
Berita yang sama juga pernah dimuat oleh Liputan6.com pada 3 Oktober 2020. Alexander Yurikho mengatakan area yang terlihat dalam foto tersebut bukan area kedatangan melainkan keberangkatan internasional. Kemudian, seragam yang dikenakan para pria dalam foto itu bukan seragam tentara, melainkan seragam pekerja lapangan.
Menurut arsip berita Tempo, Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto pun telah memastikan puluhan warga negara Cina dalam foto tersebut adalah para pekerja tambang. “Bukan tentara,” ujar Romi saat dihubungi Tempo pada 3 Oktober 2020. Romi menjelaskan foto tersebut merupakan foto saat keberangkatan, bukan kedatangan. Meskipun begitu, dia tidak menjelaskan secara detail di mana puluhan warga negara Cina itu berasal. Dia juga tidak menyebut jadwal keberangkatan mereka di Bandara Soetta.
Kesimpulan
Foto tahun 2020 dan BUKAN kedatangan, tapi keberangkatan. Foto ini pernah beredar pada Oktober 2020 dengan narasi yang berbeda. Ketika itu, pihak Imigrasi telah mengkonfirmasi bahwa foto itu adalah foto saat keberangkatan, bukan kedatangan.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1360/keliru-klaim-ini-foto-penumpang-lion-air-dari-cina-yang-diturunkan-tanpa-lewat-jalur-imigrasi
- https://news.detik.com/berita/d-5198073/geger-isu-kedatangan-tentara-di-soetta-faktanya-penumpang-biasa
- https://www.liputan6.com/news/read/4373141/viral-foto-mirip-kedatangan-tentara-asing-di-bandara-soetta-ini-kata-polisi
- https://metro.tempo.co/read/1393080/polisi-selidiki-foto-viral-wna-cina-berseragam-di-bandara-soekarno-hatta
(GFD-2021-6884) [SALAH] Karena Suramadu Ditutup, Para Pemudik Terpaksa Berenang di Laut
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/05/2021
Berita
Akun facebook bernama Jujun Damacai mengunggah 2 buah foto yang menunjukkan banyak prang menyeberangi Laut Suramadu dan diklaim merupakan para pemudik karena Suramadu ditutup. [NARASI]:
“Di karnakan jembatan dengan tujuan surabaya madura (SURAMADU) di tutup.
Terpaksa PEMUDIK menggunakan jalur laut..
Nabeng aman ekoh…”
“Di karnakan jembatan dengan tujuan surabaya madura (SURAMADU) di tutup.
Terpaksa PEMUDIK menggunakan jalur laut..
Nabeng aman ekoh…”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari merdeka.com, foto itu bukanlah pemudik yang berenang karena Jembatan Suramadu ditutup. Melainkan foto prajurit Marinir berenang menyeberangi Selat Madura yang terjadi pada tahun 2016.
Dilansir dari artikel merdeka.com berjudul “2.016 Prajurit Marinir pecahkan rekor MURI seberangi Selat Madura” pada 28 April 2016. Sebanyak 2.016 Prajurit Marinir melakukan renang dengan menyeberangi Selat Madura. Start dimulai dari bawah jembatan Suramadu sisi Surabaya (Tambak Wedi) dan finish di Desa Labang Kecamatan Labang (kaki Suramadu Sisi Madura), Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis 28 April 2016.
Kemudian, 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir, 50 personel dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V Lantamal V Surabaya, 50 perenang dari Komando Pendidikan Korps Marinir (Kodikmar) dan 26 perenang dari Akademi Angkatan Laut.
Rekor Muri bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-15 Pasmar (Pasukan Marinir) 1 di tahun 2016. “Yang dilakukan prajurit ini untuk mengulang sejarah 20 tahun yang lalu, seperti yang pernah dilakukan oleh para senior Marinir TNI Angkatan Laut,” terang Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi saat itu.
Sementara itu, terkait penyekatan jembatan Suramadu terkait larangan mudik lebaran 2021, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum membenarkan bahwa jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) Jawa Timur, akan disekat pada 6 hingga 17 Mei 2021.
Dilansir dari artikel merdeka.com berjudul “2.016 Prajurit Marinir pecahkan rekor MURI seberangi Selat Madura” pada 28 April 2016. Sebanyak 2.016 Prajurit Marinir melakukan renang dengan menyeberangi Selat Madura. Start dimulai dari bawah jembatan Suramadu sisi Surabaya (Tambak Wedi) dan finish di Desa Labang Kecamatan Labang (kaki Suramadu Sisi Madura), Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Kamis 28 April 2016.
Kemudian, 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir, 50 personel dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V Lantamal V Surabaya, 50 perenang dari Komando Pendidikan Korps Marinir (Kodikmar) dan 26 perenang dari Akademi Angkatan Laut.
Rekor Muri bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-15 Pasmar (Pasukan Marinir) 1 di tahun 2016. “Yang dilakukan prajurit ini untuk mengulang sejarah 20 tahun yang lalu, seperti yang pernah dilakukan oleh para senior Marinir TNI Angkatan Laut,” terang Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi saat itu.
Sementara itu, terkait penyekatan jembatan Suramadu terkait larangan mudik lebaran 2021, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum membenarkan bahwa jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) Jawa Timur, akan disekat pada 6 hingga 17 Mei 2021.
Kesimpulan
Bukan pemudik. Foto-foto tersebut merupakan kegiatan 2.016 Prajurit Marinir yang memecahkan reor MURI pada 2016 silam, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-15 Pasmar (Pasukan Marinir).
Rujukan
- https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-foto-ini-bukan-pemudik-berenang-karena-jembatan-suramadu-ditutup.html
- https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3199336/2016-prajurit-marinir-pecahkan-rekor-muri-berenang-lintasi-selat-madura
- https://www.tigapilarnews.com/berita/2016/03/29/14187-marinir-berenang-seberangi-selat-madura
(GFD-2021-6883) [SALAH] “Said Aqil: Negara China Bukan Negara Komunis, Yang Komunis Itu Justru Arab?”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 07/05/2021
Berita
Akun Facebook John Pribumi (fb.com/100061096841879) pada 6 Mei 2021 mengunggah gambar yang terdapat foto Said Aqil Siradj dan narasi “Said Aqil: Negara China Bukan Negara Komunis, Yang Komunis Itu Justru Arab?”.
Sumber klaim mengunggah gambar tersebut dengan narasi “Apakah Orang2 yg fanatik terhadap NU masih belum sadar, jika junjungannya semakin Ambyarrr ???”
Sumber klaim mengunggah gambar tersebut dengan narasi “Apakah Orang2 yg fanatik terhadap NU masih belum sadar, jika junjungannya semakin Ambyarrr ???”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya pernyataan Said Aqil Siradj yang menyebutkan bahwa Cina bukan negara komunis, yang komunis itu justru Arab merupakan klaim palsu.
Faktanya, klaim tersebut merupakan hoaks lama beredar kembali. Klaim tersebut berasal dari situs berdomain Blogspot yang bukan merupakan media kredibel.
Dilansir dari artikel berjudul [SALAH] “Said Aqil: Negara China Bukan Negara Komunis, Yang Komunis Itu Justru Arab?” yang tayang di situs turnbackhoax.id pada 25 Juli 2019, sumber klaim ini adalah situs Blog Embarxi (embarxi.blogspot[dot]com) yang terbit pada 23 Juli 2019.
Dilansir dari Tempo, Blog Embarxi memang pernah memuat artikel dengan judul “Said Aqil: Negara China Bukan Negara Komunis, Yang Komunis Itu Justru Arab?”. Namun, berdasarkan penelusuran Tempo di mesin pencarian Google, tidak ditemukan berita dari media kredibel yang memuat pernyataan Said Aqil mengenai klaim yang ada pada judul tersebut.
Blog Embarxi bukanlah situs media yang kredibel karena hanya mengambil konten dari situs media lain tanpa menyebutkan sumbernya. Selain itu, blog tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab dan alamat perusahaan.
Berdasarkan penelusuran itu, Tempo juga menemukan berita asli yang dikutip oleh blog Embarxi. Berita itu dipublikasikan oleh situs Times Indonesia pada 17 Juli 2019. Isi artikel dalam blog Embarxi di atas sama dengan isi berita Times Indonesia tersebut. Namun, berita di Times Indonesia itu berjudul “KH Said Aqil Siradj: Negara China bukan Negara Komunis”.
Dalam berita ini, Said Aqil menyatakan bahwa tidak benar jika Cina adalah negara komunis. Wacana bahwa Cina adalah negara komunis, menurut Said Aqil, hanya bagian dari skenario politik beberapa kelompok yang ingin menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini pun dianggap sebagai kasus yang wajar bagi Indonesia sebagai penganut sistem demokrasi di mana terdapat potensi adanya penggunaan agama dan keyakinan sebagai alat politik.
“Sudah tidak ada ateisme, komunisme, dan yang lainya, sudah tidak ada. Semua itu sudah menjadi kepentingan politik,” kata Said Aqil dalam acara bedah buku “Islam Indonesia dan China, Pergumulan Santri Indonesia di Tiongkok” di kantor PBNU, Jakarta Pusat. Setelah dibaca hingga selesai, tidak ada satu pun pernyataan Said Aqil bahwa “justru Arab Saudi yang komunis”, baik dalam berita di Times Indonesia maupun dalam artikel di blog Embarxi.
Faktanya, klaim tersebut merupakan hoaks lama beredar kembali. Klaim tersebut berasal dari situs berdomain Blogspot yang bukan merupakan media kredibel.
Dilansir dari artikel berjudul [SALAH] “Said Aqil: Negara China Bukan Negara Komunis, Yang Komunis Itu Justru Arab?” yang tayang di situs turnbackhoax.id pada 25 Juli 2019, sumber klaim ini adalah situs Blog Embarxi (embarxi.blogspot[dot]com) yang terbit pada 23 Juli 2019.
Dilansir dari Tempo, Blog Embarxi memang pernah memuat artikel dengan judul “Said Aqil: Negara China Bukan Negara Komunis, Yang Komunis Itu Justru Arab?”. Namun, berdasarkan penelusuran Tempo di mesin pencarian Google, tidak ditemukan berita dari media kredibel yang memuat pernyataan Said Aqil mengenai klaim yang ada pada judul tersebut.
Blog Embarxi bukanlah situs media yang kredibel karena hanya mengambil konten dari situs media lain tanpa menyebutkan sumbernya. Selain itu, blog tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab dan alamat perusahaan.
Berdasarkan penelusuran itu, Tempo juga menemukan berita asli yang dikutip oleh blog Embarxi. Berita itu dipublikasikan oleh situs Times Indonesia pada 17 Juli 2019. Isi artikel dalam blog Embarxi di atas sama dengan isi berita Times Indonesia tersebut. Namun, berita di Times Indonesia itu berjudul “KH Said Aqil Siradj: Negara China bukan Negara Komunis”.
Dalam berita ini, Said Aqil menyatakan bahwa tidak benar jika Cina adalah negara komunis. Wacana bahwa Cina adalah negara komunis, menurut Said Aqil, hanya bagian dari skenario politik beberapa kelompok yang ingin menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini pun dianggap sebagai kasus yang wajar bagi Indonesia sebagai penganut sistem demokrasi di mana terdapat potensi adanya penggunaan agama dan keyakinan sebagai alat politik.
“Sudah tidak ada ateisme, komunisme, dan yang lainya, sudah tidak ada. Semua itu sudah menjadi kepentingan politik,” kata Said Aqil dalam acara bedah buku “Islam Indonesia dan China, Pergumulan Santri Indonesia di Tiongkok” di kantor PBNU, Jakarta Pusat. Setelah dibaca hingga selesai, tidak ada satu pun pernyataan Said Aqil bahwa “justru Arab Saudi yang komunis”, baik dalam berita di Times Indonesia maupun dalam artikel di blog Embarxi.
Kesimpulan
Hoaks lama beredar kembali. Klaim tersebut berasal dari situs berdomain Blogspot yang bukan merupakan media kredibel.
Rujukan
Halaman: 4999/6141