• (GFD-2021-6937) [SALAH] Foto Presiden Jokowi Sungkem ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin Saat Idul Fitri

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/05/2021

    Berita

    “KERENDAHAN HATI SEORANG PRESIDEN
    DI SAAT IDUL FITRI,, Sungkem pd yg LBH tua
    Meskipun Pak Jokowi Adalah Orang Nomor 1 di Indonesia,,,
    Tapi beliau sadar bahwa dirinya lebih muda dari Wakilnya,, Tetap menghargai dan menghormati Makrub Amin sebagai Ulama dan Orang yg Lebih tua ,,,”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook dengan nama pengguna Achianda mengunggah sebuah foto yang menunjukkan Presiden Jokowi tengah bersimpuh dan sungkem kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Unggahan tersebut juga disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan momen yang diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri.

    Melansir dari Liputan 6, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menegaskan bahwa foto tersebut diambil setelah ibadah shalat maghrib sebelum debat Pilpres 2019 yang lalu, bukan diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri. Masduki juga menyatakan bahwa alasan Ma’ruf Amin duduk di kursi adalah karena sebelum melaksanakan shalat, Ma’ruf Amin sempat terpeleset sehingga kakinya sakit dan harus shalat menggunakan kursi. Foto serupa juga pernah diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna donokip pada 17 Januari 2019.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Achianda tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Foto tersebut diambil setelah ibadah shalat maghrib sebelum debat Pilpres 2019 yang lalu, bukan diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri. Foto serupa juga pernah diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna donokip pada 17 Januari 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6936) [SALAH] “Seorang polisi Israel mencekik seorang anak Palestina sampai mati”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/05/2021

    Berita

    “Seorang polisi Israel mencekik seorang anak Palestina sampai mati pada hari Sabtu selama protes pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem. Bocah lugu itu bahkan membaca Kalima e shahadat sebelum meninggal. Meskipun banyak upaya oleh grup untuk mengunggah video ini ke Youtube, itu telah secara konsisten dihapus dan dihapus dari google, Facebook dan youtube. tolong jadikan video ini viral sehingga menjangkau semua media.”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video peristiwa tahun 2015 memanfaatkan momen berkaitan dengan situasi konflik Palestina-Israel saat ini (2021), sehingga menimbulkan premis/kesimpulan yang SALAH.

    Salah satu sumber video yang identik, “SYDSVENSKAN” pada 9 Februari 2015: “Baca tentang kekerasan penjaga di Malmö C: http: //www.sydsvenskan.se/malmo/vaktv … Menurut seorang saksi, penjaga itu membenturkan kepala anak itu ke lantai batu dengan keras”

    THE LOCAL se pada 9 Februari 2015: “(foto)

    Stasiun kereta Malmö tempat dugaan serangan itu terjadi. Foto: Werner Nystran / Image Bank Swedia

    DIPERBARUI: Dua penjaga keamanan di stasiun kereta api utama Malmö yang difilmkan rupanya membenturkan kepala anak laki-laki berusia sembilan tahun ke lantai batu sedang diselidiki oleh polisi.

    Dalam video yang diterbitkan oleh surat kabar lokal Sydsvenskan, seorang penjaga terlihat mendorong bocah itu ke tanah, duduk di atasnya dan menutup mulutnya dengan tangan. Anak laki-laki itu terdengar mengucapkan doa Syahadat (‘Hanya ada satu Tuhan, dan Muhammad adalah Nabi-nya’).

    Penjaga itu, yang dipekerjakan oleh perusahaan keamanan Svensk Bevakningstjänst, telah menahan bocah itu dan temannya yang berusia 12 tahun setelah mereka terlempar dari kereta karena bepergian tanpa tiket.

    Pada hari Selasa, polisi mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dua penjaga tersebut setelah dua belas pengaduan tentang penjaga.”

    turnbackhoax.id pada 22 Desember 2017: “Hoax ini sebelumnya sudah beredar dan debunked di Malaysia: “Video yang diklaim Kamal Jambu adalah seorang polisi Israel yang mencekik seorang anak laki-laki Palestina sampai kematiannya tidak terjadi di Israel … Sebenarnya, kejadian itu bahkan tidak terjadi di Timur Tengah. Klip video tersebut awalnya diterbitkan oleh koran Swedia Sydsvenskan pada bulan Februari 2015 . Ini benar-benar menunjukkan penjaga keamanan Swedia di stasiun kereta Malmö yang duduk di atas seorang anak laki-laki Maroko dan memegangi tangannya di atas mulutnya. Anak laki-laki berusia 9 tahun itu bisa terdengar membacakan Shahada karena ketakutan. Penjaga tersebut menahan anak laki-laki dan temannya yang berusia 12 tahun setelah mereka tertangkap bepergian tanpa tiket.” (Google Translate).” [

    Kesimpulan

    Pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2017. TIDAK berkaitan dengan Palestina atau Israel, peristiwa pada tahun 2015 di Kota Malmö, Swedia, yang berjarak sekitar 3,150.24 kilometer (jarak udara) dari Palestina. Anak yang berada di video membaca Syahadat karena ketakutan ketika diamankan setelah kedapatan menaiki kereta tanpa tiket. Pelaku, petugas keamanan, diinvestigasi karena tindakan kekerasan yang berlebihan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6935) [SALAH] Foto Mengharukan Dua Bersaudara dari Gaza Bertemu Setelah Mengira Salah Seorang dari Mereka Meninggal

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/05/2021

    Berita

    Two brothers from Gaza, one of them thought that the other had died during the bombing, but it was a surprise

    #Gaza_under_attack #StandForPalestine #freepalastine #IsraelTerrorist #Gaza_under_attack_now #IsraeliTerrorism #SheikJarrah

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @AbdallhHashem2, berupa foto mengharukan dua anak laki-laki yang seluruh badannya dipenuhi debu, keduanya tampak menangis dan berpelukan. Dalam postingannya tersebut juga disertai narasi sebagai keterangan, yang menyatakan bahwa keduanya berasal dari Gaza dan anak-anak tersebut adalah korban perang yang sedang terjadi baru-baru ini antara Israel-Palestina. Mereka bertemu setelah mengira salah satu di antaranya meninggal. Foto mengharukan tersebut disukai sebanyak 1,6 ribu dan dibagikan sebanyak hampir 4 ribu kali.

    Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, kedua bocah laki-laki tersebut tidak berasal dari Gaza, pun bukan korban perang Israel-Palestina yang terjadi baru-baru ini. Melansir dari globalnews.ca, kedua anak pada gambar adalah korban perang saudara yang terjadi di kota Aleppo, Syiria pada tahun 2016. Foto yang diperlihatkan merupakan potongan scene dari sebuah video yang dirilis oleh Aleppo Media Center.

    Dua anak laki-laki yang diperlihatkan pada postingan @AbdallhHashem2 adalah sedikit dari banyaknya korban anak-anak pada serangan bom di Aleppo. Diketahui setidaknya 15 orang tewas termasuk wanita dan anak-anak setelah dua bom barrel dijatuhkan di sebuah kawasan di Aleppo. Dikutip dari CNN, salah seorang anak tersebut berkata “saudara laki-lakiku telah hilang”, dengan menangis sesenggukan sambil memeluk saudaranya.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @AbdallhHashem2 adalah Hoaks dan termasuk kategori Konten yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga)

    Keduanya bukan dari Gaza. Foto yang memperlihatkan dua bersaudara laki-laki saling berpelukan dan menangis dengan badannya yang dipenuhi debu, adalah korban dari perang saudara di Aleppo, Syiria pada tahun 2016.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6934) [SALAH] Video jumlah Korban Palestina Akibat Perang Hanyalah Propaganda Media Palestina

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/05/2021

    Berita

    Propaganda Palestine…
    Agama adalah bisnis yang laku keras dalam masyarakat yang diselimuti kebodohan.
    Ibnu Rusyd
    *video berdurasi 1 menit 56 detik
    disertai narasi
    “60 PALESTINIANS DEAD?”

    #FAKENEWS

    MEDIA PROPAGANDA BY PALESTINE”
    (terjemahan)
    “60 warga Palestina tewas?”
    #FAKENEWS

    PROPAGANDA MEDIA OLEH PALESTINA”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Twitter oleh akun @AgoesAguss, berupa video sejumlah orang diselimuti kain kafan yang menandakan mereka usdah tidak bernyawa. Di dalam video juga disertai narasi bahwa orang-orang yang meninggal tersebut adalah rekayasa media Palestina, karena beberapa detik dari video itu memperlihatkan pergerakan kepala sehingga dimaknai bahwa sebenarnya korban yang tewas hanya pura-pura saja. Akun @AgoesAguss juga memberikan narasi “Propaganda Palestine” dalam postingannya tersebut.

    Postingan @AgoesAguss beredar di tengah kekacauan karena konflik yang terjadi antara Palestina-Israel yang terjadi baru-baru ini. Beberapa media telah melaporkan setidaknya ada 120 warga Palestina yang tewas karena konflik berdarah tersebut.

    Berkaitan dengan video @AgoesAguss yang menyatakan bahwa korban kematian warga Palestina adalah sebuah propaganda, penelusuran fakta terkait menemukan bahwa video tersebut BUKAN berkaitan dengan korban Palestina.

    Video diambil saat para mahasiswa pendukung Ikhwanul Muslimin di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, melakukan protes terhadap rezim. Terlihat para mahasiswa tersebut melakukan treatikal menjadi mayat dengan diselimuti kain kafan berwarna putih.

    Sumber asli video berasal dari channel YouTube bernama “Aridat Albadil” atau dalam bahasa Indonesia bernama “Koran Al-Badeel”. Video serupa diupload pada 20 Oktober 2013 dengan judul “Representasi jenazah dipertunjukkan di dalam Universitas Al-Azhar”. Adapun keterangan lanjutan dalam video tersebut diantaranya yakni:

    “Puluhan mahasiswa Ikhwanul Muslimin di Universitas Al-Azhar mengadakan demonstrasi massal di depan gedung administrasi perguruan tinggi, dan para mahasiswa dari Universitas Al-Azhar bergabung bersama anak-anak, dan masyarakat berjalan berdampingan. Kampus digunakan untuk memobilisasi mahasiswa, dan mengganggu studi mereka karena pawai untuk pergi ke College of Engineering.”

    Diketahui, para mahasiswa pendukung Ikhawanul Muslimin kerap melakukan protes dan bentrok dengan militer pasca tergulingnya rezim Presiden Muhammad Mursi. Pada masa rezim Abdul Fattah Al-Sisi, Ikhawanul Muslimin dinyatakan sebagai organisasi teroris.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim dari akun @AgoesAguss adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Video sama sekali tidak berkaitan dengan Konflik Palestina-Israel. Adapun konteks asli dari video tersebut yakni demo teatrikal yang dilakukan oleh mahasiswa Ikhawanul Muslimin di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir untuk memprotes Presiden Al-Sisi pada tahun 2013

    Rujukan