(GFD-2020-4432) [SALAH] Daftar Perlengkapan Medis di Rumah Untuk Hadapi Covid-19
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 24/07/2020
Berita
Ramai melalui pesan berantai Whatsapp, informasi terkait perlengkapan yang harus disiapkan di rumah untuk menghadapi virus corona atau Covid-19. Beberapa diantaranya adalah tabung oksigen, oksimeter, makanan dikonsumsi dalam keadaan hangat, dan buah seperti lemon serta pisang.
Hasil Cek Fakta
Coba melakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa unggahan serupa juga muncul tidak hanya di Indonesia. Melansir dari website pencari fakta AFP Fact Check pada artikel berjudul “False list of ‘home treatments’ for COVID-19 circulates online” yang berisi bantahan terkait dengan klaim pada narassi di atas.
Pada artikelnya AFP mengutip pernyataan dari Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Dr. Maria Rosaria Vergeire yang menegaskan bahwa seluruh klaim tersebut tidak didukung dengan adanya bukti.
“Semua klaim tersebut tidak didukung oleh bukti,” jelasnya.
Maria juga menuturkan bahwa penggunaan oksigen pada pasien Covid-19 harus berdasar pada saran dokter dan dilakukan pengawasan secara rutin. Pernyataan serupa juga sempat diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS, terkait dengan perawatan medis untuk mereka yang mengalami gejala dengan indikasi Covid-19.
Pada artikelnya AFP mengutip pernyataan dari Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Dr. Maria Rosaria Vergeire yang menegaskan bahwa seluruh klaim tersebut tidak didukung dengan adanya bukti.
“Semua klaim tersebut tidak didukung oleh bukti,” jelasnya.
Maria juga menuturkan bahwa penggunaan oksigen pada pasien Covid-19 harus berdasar pada saran dokter dan dilakukan pengawasan secara rutin. Pernyataan serupa juga sempat diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS, terkait dengan perawatan medis untuk mereka yang mengalami gejala dengan indikasi Covid-19.
Kesimpulan
Klaim tersebut tidak didukung bukti. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS menuturkan, penggunaan oksigen pada pasien Covid-19 harus sesuai dengan anjuran dokter dan dilakukan pengawasan secara rutin. WHO juga menjelaskan, untuk masyarakat yang memiliki gejala batuk, sesak nafas atau nyeri pada dada agar segera ke rumah sakit.
Rujukan
(GFD-2020-4431) [SALAH] FPA Siap Dukung Jokowi dengan Syarat Semua Laskar Harus Diangkat Menjadi PNS
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/07/2020
Berita
Akun Facebook Qiant Santang atau @qiant.santiang mengunggah screenshot atau tangkapan layar seorang pria yang mengenakan kopiah putih dengan jakte bercorak warna logo Asian Games. Dalam unggahan tersebut tertulis narasi sebagai berikut:
“Berbalik Akan Dukung Jokowi
Korlap FPA : Ya Kami Siap Dukung Jokowi Dengan Syarat Semua Laskar FPA Harus Diangkat Menjadi PSN,” unggahan tangkapan layar oleh akun Facebook Qiant Santang atau @qiant.santiang, Senin (6/7).
“Berbalik Akan Dukung Jokowi
Korlap FPA : Ya Kami Siap Dukung Jokowi Dengan Syarat Semua Laskar FPA Harus Diangkat Menjadi PSN,” unggahan tangkapan layar oleh akun Facebook Qiant Santang atau @qiant.santiang, Senin (6/7).
Hasil Cek Fakta
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, diketahui unggahan akun Facebook Qiant Santang adalah salah atau keliru. Tangkapan layar yang dibagikannya adalah hasil suntingan atau editan.
Foto asli dari tangkapan layar tersebut dapat dilihat dari Instagram Sekretariat Kabinet yakni @sekretariat.kabinet pada Jumat, 4 Mei 2018. Pada unggahan ini tertulis keterangan sebagai berikut, “Presiden @jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas tentang Promosi Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/5) pagi”.
Selain itu diketahui situs Sekretariat Kabinet, foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan jaket berlogo Asian Games tersebut juga digunakan sebagai sampul pada artikel berjudul “Presiden Jokowi Kembali Tekankan Promosi Asian Games 2018 Terus Digencarkan”.
Dari unggahan akun Instagram @sekretariat.kabinet dan situs Sekretariat Kabinet tidak ditemukan klaim seperti yang terdapat dalam tangkapan layar dari akun Facebook Qiant Santang.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Qiant Santang menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Foto asli dari tangkapan layar tersebut dapat dilihat dari Instagram Sekretariat Kabinet yakni @sekretariat.kabinet pada Jumat, 4 Mei 2018. Pada unggahan ini tertulis keterangan sebagai berikut, “Presiden @jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas tentang Promosi Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/5) pagi”.
Selain itu diketahui situs Sekretariat Kabinet, foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan jaket berlogo Asian Games tersebut juga digunakan sebagai sampul pada artikel berjudul “Presiden Jokowi Kembali Tekankan Promosi Asian Games 2018 Terus Digencarkan”.
Dari unggahan akun Instagram @sekretariat.kabinet dan situs Sekretariat Kabinet tidak ditemukan klaim seperti yang terdapat dalam tangkapan layar dari akun Facebook Qiant Santang.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Qiant Santang menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Tangkapan layar dengan inti narasi FPA siap dukung Jokowi dengan syarat semua laskar harus diangkat menjadi PNS adalah hasil suntingan atau editan. Aslinya adalah foto Presiden Jokowi terkait Asian Games XVIII pada tahun 2018.
Rujukan
- http1.
- https://archive.fo/C6sDn 2.
- https://www.facebook.com/qiant.santiang/posts/731846447630966?_rdc=1&_rdr 3.
- https://www.instagram.com/p/BiV1gbnnXst/?igshid 4.
- https://setkab.go.id/presiden-jokowi-kembali-tekankan-promosi-asian-games-2018-terus-digencarkan 5.
- https://www.teropongsenayan.com/86287-pimpin-ratas-jokowi-kembali-pakai-jaket-asian-games
(GFD-2020-4430) [SALAH] “ERDOGAN TAK MAU DUDUK DI KURSI TAMU YANG LEBIH KECIL DARI KURSI BABA (POP) VATIKAN”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/07/2020
Berita
Akun Yassir (fb.com/yassir.yassir.58726) mengunggah sebuah gambar pertemuan antara Paus Fransiskus dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan narasi sebagai berikut:
“ERDOGAN DATANG KE VATIKAN MENJUMPAI BABA (POP) VATIKAN. KURSI TAMU YG AKAN DI DUDUKI ERDOGAN LEBIH KECIL DARIPADA KURSI POP (lihat lingkaran merah). ERDOGAN MENOLAK, TAK MAU DUDUK. DIA MAU KURSI YANG SAMA BESAR DENGAN POP. PENGAWAL POP BERKATA, “SEMUA PEMIMPIN DUNIA YANG DATANG JUMPA POP, DUDUK KURSI KECIL ITU. ERDOGAN PUN MENJAWAB, “PEMIMPIN NEGARA DI DUNIA BOLEH DUDUK KURSI ITU, TETAPI TIDAK UNTUK PEMIMPIN NEGARA TURKEY. DIA MENJAGA IZZAH ISLAM.. Jayalah Islam…”
“ERDOGAN DATANG KE VATIKAN MENJUMPAI BABA (POP) VATIKAN. KURSI TAMU YG AKAN DI DUDUKI ERDOGAN LEBIH KECIL DARIPADA KURSI POP (lihat lingkaran merah). ERDOGAN MENOLAK, TAK MAU DUDUK. DIA MAU KURSI YANG SAMA BESAR DENGAN POP. PENGAWAL POP BERKATA, “SEMUA PEMIMPIN DUNIA YANG DATANG JUMPA POP, DUDUK KURSI KECIL ITU. ERDOGAN PUN MENJAWAB, “PEMIMPIN NEGARA DI DUNIA BOLEH DUDUK KURSI ITU, TETAPI TIDAK UNTUK PEMIMPIN NEGARA TURKEY. DIA MENJAGA IZZAH ISLAM.. Jayalah Islam…”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak duduk di kursi kecil ketika bertemu dengan Paus Fransiskus adalah klaim yang salah.
Faktanya, kursi kecil itu untuk penerjemah. Erdogan dan pemimpin dunia lainnya selalu duduk di kursi yang relatif sama besarnya dengan kursi, yang diduduki Paus.
Video yang identik dengan kondisi pertemuan pada foto yang diunggah sumber klaim, diunggah akun twitter Ayhan Gürel pada Selasa 6 Februari 2018. Di video tersebut, tampak seorang petugas tampak membawa sebuah kursi kecil untuk seorang penerjemah.
“ERDOĞAN-PAPA GÖRÜŞMESİNDE “Tercüman için getirilen koltuğu,” atau “DI RAPAT ERDOĞAN-PAPA “Kursi dibawakan untuk penerjemah,” setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Dilansir Vatican News, Paus Fransiskus menerima kedatangan Erdogan pada Senin 5 Februari 2018 di Istana Vatikan. Di dalam pertemuan itu, mereka membahas sejumlah hal. Di antaranya terkait komunitas Katolik, penampungan para pengungsi, situasi Timur Tengah, status Yerusalem dan promosi perdamaian serta stabilitas kawasan.
Selain itu, dalam foto yang dimuat di situs Kompas, Obama tampak duduk di sebuah kursi yang sama besar dengan Paus. Pertemuan berlangsung di Istana Vatikan, Kamis 27 Maret 2014. Pula saat Presiden Perancis Emmanuel Macron menemui Paus di Vatikan, Selasa 26 Juni 2018. Macron tampak duduk di kursi yang sama besar dengan Paus.
Faktanya, kursi kecil itu untuk penerjemah. Erdogan dan pemimpin dunia lainnya selalu duduk di kursi yang relatif sama besarnya dengan kursi, yang diduduki Paus.
Video yang identik dengan kondisi pertemuan pada foto yang diunggah sumber klaim, diunggah akun twitter Ayhan Gürel pada Selasa 6 Februari 2018. Di video tersebut, tampak seorang petugas tampak membawa sebuah kursi kecil untuk seorang penerjemah.
“ERDOĞAN-PAPA GÖRÜŞMESİNDE “Tercüman için getirilen koltuğu,” atau “DI RAPAT ERDOĞAN-PAPA “Kursi dibawakan untuk penerjemah,” setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Dilansir Vatican News, Paus Fransiskus menerima kedatangan Erdogan pada Senin 5 Februari 2018 di Istana Vatikan. Di dalam pertemuan itu, mereka membahas sejumlah hal. Di antaranya terkait komunitas Katolik, penampungan para pengungsi, situasi Timur Tengah, status Yerusalem dan promosi perdamaian serta stabilitas kawasan.
Selain itu, dalam foto yang dimuat di situs Kompas, Obama tampak duduk di sebuah kursi yang sama besar dengan Paus. Pertemuan berlangsung di Istana Vatikan, Kamis 27 Maret 2014. Pula saat Presiden Perancis Emmanuel Macron menemui Paus di Vatikan, Selasa 26 Juni 2018. Macron tampak duduk di kursi yang sama besar dengan Paus.
Kesimpulan
Kursi kecil itu untuk penerjemah. Erdogan dan pemimpin dunia lainnya selalu duduk di kursi yang relatif sama besarnya dengan kursi, yang diduduki Paus.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/0k80zRok-bukti-paus-fransiskus-mengalah-setelah-diprotes-erdogan-ini-faktanya
- https://twitter.com/ayhangureltc/status/960590555322265600
- https://internasional.kompas.com/image/2014/03/27/1806498/Barack.Obama.Kunjungi.Paus.Fransiskus.di.Vatikan?page=1
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180626193759-139-309198/video-macron-bertemu-paus-fransiskus-di-vatikan
(GFD-2020-4426) [SALAH] Twit Felix Siauw: “membela kelepon nggak ada dalilnya”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 23/07/2020
Berita
Akun Twitter @gadisresidu_b3 membagikan gambar tanggkapan layar dari akun Twitter Felix Siauw (@felixsuauw) dengan tulisan “membela kelepon nggak ada dalilnya , nggak ada panduannya | membela kurma , jelas pahalanya , jelas pahalanya . jelas contoh tauladannya.”
Berikut kutipan narasi:
Narasi twit:
“Masih tentang klepon.Masih tentang klepon.
Kan akhirnya jelas HTI dan HTI lagi biangnya.”
Narasi pada gambar:
“membela kelepon nggak ada dalilnya , nggak ada panduannya | membela kurma , jelas pahalanya , jelas pahalanya . jelas contoh tauladannya”
Berikut kutipan narasi:
Narasi twit:
“Masih tentang klepon.Masih tentang klepon.
Kan akhirnya jelas HTI dan HTI lagi biangnya.”
Narasi pada gambar:
“membela kelepon nggak ada dalilnya , nggak ada panduannya | membela kurma , jelas pahalanya , jelas pahalanya . jelas contoh tauladannya”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut hasil suntingan dari twit Felix Siauw pada tanggal 30 November 2012. Twit aslinya berisikan kalimat sebagai berikut: “membela nasionalisme, nggak ada dalilnya, nggak ada panduannya | membela Islam, jelas pahalanya, jelas contoh tauladannya.”
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten pada sumber merupakan hasil suntingan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
Halaman: 4985/5544