(GFD-2020-4409) [SALAH] Video “perawat garis depan diperkosa dan ditikam oleh seorang pria di jalan”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 22/07/2020
Berita
News Updates: frontliner ginahasa at pinagsasaksak ng isang lalaki dead on arrival sa hospital ! (Berita Terbaru: Seorang perawat garis depan diperkosa dan ditikam oleh seorang pria di jalan yang mati setibanya di rumah sakit!)
Hasil Cek Fakta
Melalui situs web berbagi video Youtube, beredar sebuah video dengan judul berbahasa tagalog “News Updates: frontliner ginahasa at pinagsasaksak ng isang lalaki dead on arrival sa hospital!” yang apabila diartikan ke bahasa Indonesia berarti “Berita Terbaru: Seorang Perawat garis depan diperkosa dan ditikam oleh seorang pria di jalan yang mati setibanya di rumah sakit!”.
Video tersebut diunggah oleh channel News and celebrities updates pada 13 Juni 2020. Hingga saat ini video tersebut telah disaksikan 5,5 ribu kali oleh pengguna Youtube lainnya. Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa klaim yang diberikan oleh akun Youtube News and celebrities updates adalah salah atau tidak sesuai dengan fakta.
Coba melakukan penelusuran dengan mesin pencari gambar milik google, diketahui bahwa video serupa pernah diunggah oleh channel yang sudah terverifikasi, yakni The Bakchod pada 17 Maret 2017. Jika mengacu pada video dan keterangan yang diberikan oleh channel The Bakchod, diketahui bahwa video tersebut dibuat sebagai bentuk kampanye kesadaran pelecehan seksual yang kerap terjadi di wilayah India.
Jika merujuk pada referensi yang ada, unggahan channel News and celebrities update adalah salah dan masuk ke dalam kategori false context. Konten jenis ini biasa memuat foto, video, atau peristiwa yang pernah terjadi, namun secara konteks yang dituliskan adalah salah.
Video tersebut diunggah oleh channel News and celebrities updates pada 13 Juni 2020. Hingga saat ini video tersebut telah disaksikan 5,5 ribu kali oleh pengguna Youtube lainnya. Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa klaim yang diberikan oleh akun Youtube News and celebrities updates adalah salah atau tidak sesuai dengan fakta.
Coba melakukan penelusuran dengan mesin pencari gambar milik google, diketahui bahwa video serupa pernah diunggah oleh channel yang sudah terverifikasi, yakni The Bakchod pada 17 Maret 2017. Jika mengacu pada video dan keterangan yang diberikan oleh channel The Bakchod, diketahui bahwa video tersebut dibuat sebagai bentuk kampanye kesadaran pelecehan seksual yang kerap terjadi di wilayah India.
Jika merujuk pada referensi yang ada, unggahan channel News and celebrities update adalah salah dan masuk ke dalam kategori false context. Konten jenis ini biasa memuat foto, video, atau peristiwa yang pernah terjadi, namun secara konteks yang dituliskan adalah salah.
Kesimpulan
Informasi yang salah. Faktanya video tersebut merupakan kampanye kesadaran pelecehan seksual yang kerap terjadi di India. Video sendiri diunggah pada 17 Maret 2017 oleh salah satu channel yang sudah terverifikasi oleh Youtube.
Rujukan
(GFD-2020-4408) [SALAH] Aturan Baru Pemprov DKI, Pemotongan TKD Para ASN Sebesar 65%
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 22/07/2020
Berita
Draft pergub yg baru, yg katanya 25% akan dibayarkan di triwulan 2, dihapus, jd tunjangan hanya 35% saja yang 65% harus diikhlaskan karena untuk kepentingan warga DKI
Hasil Cek Fakta
Beredar melalui pesan beranta Whatsapp perihal akan dilakukannya pemotongan sebesar 65% pada Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sehingga jumlah TKD yang akan diterima hanya berkisar 35% saja.
Menanggapi informasi tersebut, Pemprov DKI melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta. Melansir dari Instagram resmi Jakarta Lawan Hoaks @Jalahoaks, BKD menjelaskan bahwa tidak ada draft Peraturan Gubernur (Pergub) baru yang mengatur pemotongan jumlah TPP/TKD para ASN Pemprov DKI sebesar 65%.
Kepala BKD Provinsi DKI Jakarta, Chaidir juga menegaskan bahwa TKD para ASN di lingkungan Pemprov DKI masih mengacu pada Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2020 tentang rasionalisasi Pengahisalan Pegawai Negeri Sipil Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Perlu saya garis bawahi juga, TPP/TKD masih mengacu pada Pergub No. 49 Tahun 2020. Pada Pergub tersebut, diatur rasionalisasi 25 persen dan penundaan pembayaran sebesar 25 persen dari TPP/TKD terhitung sejak April sampai Desember 2020. Saat ini, daftar penerima TPP/TKD sudah keluar di semua SKPD, sore nanti sudah bisa dicairkan sesuai Pergub dimaksud. Besaran TPP/TKD yang tertunda pembayarannya itu juga tidak dihapus, masih tetap berlaku sesuai Pergub. Sehingga, isu tersebut tidak benar,” jelas Chaidir.
===
Menanggapi informasi tersebut, Pemprov DKI melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta. Melansir dari Instagram resmi Jakarta Lawan Hoaks @Jalahoaks, BKD menjelaskan bahwa tidak ada draft Peraturan Gubernur (Pergub) baru yang mengatur pemotongan jumlah TPP/TKD para ASN Pemprov DKI sebesar 65%.
Kepala BKD Provinsi DKI Jakarta, Chaidir juga menegaskan bahwa TKD para ASN di lingkungan Pemprov DKI masih mengacu pada Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2020 tentang rasionalisasi Pengahisalan Pegawai Negeri Sipil Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Perlu saya garis bawahi juga, TPP/TKD masih mengacu pada Pergub No. 49 Tahun 2020. Pada Pergub tersebut, diatur rasionalisasi 25 persen dan penundaan pembayaran sebesar 25 persen dari TPP/TKD terhitung sejak April sampai Desember 2020. Saat ini, daftar penerima TPP/TKD sudah keluar di semua SKPD, sore nanti sudah bisa dicairkan sesuai Pergub dimaksud. Besaran TPP/TKD yang tertunda pembayarannya itu juga tidak dihapus, masih tetap berlaku sesuai Pergub. Sehingga, isu tersebut tidak benar,” jelas Chaidir.
===
Kesimpulan
Informasi tersebut salah. Tunjangan Kinerja Daerah masih mengacu pada Pergub NO. 49 Tahun 2020, yakni TKD dirasionalisasi sebesar 25%. Sementara Insentif Pemungutan Pajak Daerah juga dirasionalisasi sebesar 25%.
Rujukan
(GFD-2020-4407) [SALAH] 71 Pasien Covid-19 Klaster Hajatan Boyolali Dijemput Petugas, Biaya Dibebankan ke Pemilik Hajatan
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 22/07/2020
Berita
Penjemputan warga ampel boyolali+71 orang posif corona.. Ke rumah sakit Muwardi solo Boyolali sudah tidak tertampung lagi. Klaster orang abis hajatan semua biaya di bebankan yyang punya hajat….
Ya alloh menopo ingkang bade damel ya alloh
Ya alloh menopo ingkang bade damel ya alloh
Hasil Cek Fakta
Beredar informasi perihal 71 warga Ampel, Boyolali dinyatakan positif dan dijemput oleh petugas medis untuk dibawa menuju RSUD Moewardi, Solo. Menurut pesan yang beredar, warga-warga tersebut terinfeksi virus corona setelah datang ke klaster hajatan. Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta.
Melansir dari solopos.com, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Boyolali, Masruri menyatakan informasi tersebut tidak benar. Masruri menjelaskan bahwa memang terdapat puluhan warga yang dijemput untuk menjalani test swab. Warga-warga yang tersebut tidak sepenuhnya berasal dari klaster hajatan, melainkan juga dari klaster para pedagang di pasar. Masruri juga turut membantah informasi yang menyebut bahwa seluruh biaya ditanggung oleh pemilik hajatan.
Bantahan lain juga dituturkan oleh Camat Ampel, Dwi Sundarto yang menyatakan bahwa warga di Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari dijemput tim Gugus Tugas, buntut dari seorang pedagang pasar positif Covid-19. Lebih lanjut Dwi menjelaskan bahwa narasi 71 orang dibawa ke RSUD Moewardi juga tidak sesuai. Tepatnya sebanyak 33 orang menjalani test swab, dan 20 dinyatakan positif Covid-19.
Melansir dari solopos.com, Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Boyolali, Masruri menyatakan informasi tersebut tidak benar. Masruri menjelaskan bahwa memang terdapat puluhan warga yang dijemput untuk menjalani test swab. Warga-warga yang tersebut tidak sepenuhnya berasal dari klaster hajatan, melainkan juga dari klaster para pedagang di pasar. Masruri juga turut membantah informasi yang menyebut bahwa seluruh biaya ditanggung oleh pemilik hajatan.
Bantahan lain juga dituturkan oleh Camat Ampel, Dwi Sundarto yang menyatakan bahwa warga di Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari dijemput tim Gugus Tugas, buntut dari seorang pedagang pasar positif Covid-19. Lebih lanjut Dwi menjelaskan bahwa narasi 71 orang dibawa ke RSUD Moewardi juga tidak sesuai. Tepatnya sebanyak 33 orang menjalani test swab, dan 20 dinyatakan positif Covid-19.
Kesimpulan
Informasi tersebut tidak sesuai fakta. Tim Gugus Tugas beserta Pemerintah Kota menjelaskan meski sempat ada puluhan warga yang menjalani tes swab, nyatanya warga-warga tersebut tidak sepenuhnya berasal dari klaster hajatan. Tidak benar pula terkait narasi yang menyebut bahwa biaya akan dibebankan kepada pemilik hajatan.
Rujukan
(GFD-2020-4406) [SALAH] Foto "Pupuk cendana memang jamian mutu"
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/07/2020
Berita
Akun Benz membagikan foto yang seorang berpeci dengan tubuh obesitas disertai narasi di dalam foto bertuliskan “Pupuk cendana memang jamian mutu Cocok untuk tanaman dr arab.”
Berikut kutipan narasinya:
Narasi postingan:
“Selamat siang tuk cebong2 yg cerdas juga tuk kadrun kadrun yg durjana
😂😂🙏🙏😂😂”
Narasi dalam foto:
“Pupuk cendana memang jamian mutu
Cocok untuk tanaman dr arab”
Berikut kutipan narasinya:
Narasi postingan:
“Selamat siang tuk cebong2 yg cerdas juga tuk kadrun kadrun yg durjana
😂😂🙏🙏😂😂”
Narasi dalam foto:
“Pupuk cendana memang jamian mutu
Cocok untuk tanaman dr arab”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut suntingan dari foto Ricky Naputi, penderita obesitas dari Guam. Ricky meninggal pada 10 November 2012 karena obesitas.
Kisah hidup Ricky pernah dijadikan dokumenter dengan tajuk “The Man Who Ate Himself to Death” yang pernah ditayangkan di kanal Youtube Real Stories pada 13 Juni 2019 dan dokumenter bertajuk “900 Pound Man: Race Against Time” dari TLC yang teasernya bisa dilihat di kanal Youtube TLC yang tayang 18 Juni 2013.
Kisah hidup Ricky pernah dijadikan dokumenter dengan tajuk “The Man Who Ate Himself to Death” yang pernah ditayangkan di kanal Youtube Real Stories pada 13 Juni 2019 dan dokumenter bertajuk “900 Pound Man: Race Against Time” dari TLC yang teasernya bisa dilihat di kanal Youtube TLC yang tayang 18 Juni 2013.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut maka foto tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1240348162964383/
- https://turnbackhoax.id/2020/07/22/salah-foto-pupuk-cendana-memang-jamian-mutu/
- https://www.nydailynews.com/life-style/health/world-fattest-man-died-900-pounds-article-1.1353829
- https://en.wikipedia.org/wiki/Ricky_Naputi
- https://www.youtube.com/watch?v=ucvlKvnUdgg
- https://www.youtube.com/watch?v=zXTcwStHz7I
Halaman: 4989/5544