(GFD-2021-6925) [SALAH] Foto Jurnalis Menangis Saat Meliput Serangan Tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa
Sumber: facebook.comTanggal publish: 15/05/2021
Berita
Pengguna Facebook dengan nama pengguna Abdur Rahman mengunggah sebuah kompilasi foto yang terdiri dari tiga foto seorang jurnalis yang sedang menangis dan sebuah foto yang menunjukkan beberapa anggota tentara yang berbaris di area masjid. Unggahan tersebut disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa foto jurnalis tersebut merupakan foto jurnalis yang menangis saat meliput serangan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto jurnalis tersebut adalah jurnalis Irak yang menangis setelah Irak kalah melawan Qatar dalam pertandingan Asian Cup 2019 lalu, bukan jurnalis yang menangis saat meliput serangan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa. Foto-foto jurnalis asal Irak tersebut sudah pernah diunggah oleh akun Twitter resmi Asian Cup pada 24 Januari 2019 yang lalu, serta akun Twitter dengan nama pengguna Football__Tweet pada 28 Januari 2019 lalu.
Lebih lanjut, foto tentara Israel di area Masjid Al-Aqsa yang juga terdapat dalam kompilasi foto tersebut merupakan hasil gambar yang diambil oleh fotografer dari media Anadolu Agency, Mostafa Alkharouf, pada 7 Mei 2021.
Artikel dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs Reuters dengan judul artikel “Fact Check-Photo Shows Crying Photographer at Asian Cup 2019, Not 2021 Conflict in Jerusalem” dan mengkategorikannya sebagai ‘false’.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Abdur Rahman tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Lebih lanjut, foto tentara Israel di area Masjid Al-Aqsa yang juga terdapat dalam kompilasi foto tersebut merupakan hasil gambar yang diambil oleh fotografer dari media Anadolu Agency, Mostafa Alkharouf, pada 7 Mei 2021.
Artikel dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs Reuters dengan judul artikel “Fact Check-Photo Shows Crying Photographer at Asian Cup 2019, Not 2021 Conflict in Jerusalem” dan mengkategorikannya sebagai ‘false’.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Abdur Rahman tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Foto jurnalis tersebut adalah jurnalis Irak yang menangis setelah Irak kalah melawan Qatar dalam pertandingan Asian Cup 2019 lalu, bukan jurnalis yang menangis saat meliput serangan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa.
Foto jurnalis tersebut adalah jurnalis Irak yang menangis setelah Irak kalah melawan Qatar dalam pertandingan Asian Cup 2019 lalu, bukan jurnalis yang menangis saat meliput serangan tentara Israel ke Masjid Al-Aqsa.
Rujukan
- https://twitter.com/afcasiancup/status/1088392339540922368
- https://twitter.com/Football__Tweet/status/1089889582609358848
- https://www.aa.com.tr/en/pg/photo-gallery/israeli-police-enter-al-aqsa-mosque-in-jerusalem/4
- https://www.reuters.com/article/factcheck-photographer-jerusalem-asia-cu/fact-check-photo-shows-crying-photographer-at-asian-cup-2019-not-2021-conflict-in-jerusalem-idUSL1N2N10SM
(GFD-2021-6924) [SALAH] “begitu dengar Sirine peringatan Serangan Israel Mayatnya bisa hidup kembali”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 15/05/2021
Berita
Beredar sebuah video pada akun Facebook @Rakean Santang Sangara yang menampilkan video mengenai serangan Israel kepada Palestina dengan Narasi "Media Palestina sedang melaporkan Live adanya korban Meninggal akibat Serangan Israel…
Tapi begitu dengar Sirine peringatan adanya Serangan dr Israel…
Mayatnya bisa hidup kembali😜 Rupanya ada Kadrun di sana yg suka membuat berita Hoax ….😭😭🙈”
Tapi begitu dengar Sirine peringatan adanya Serangan dr Israel…
Mayatnya bisa hidup kembali😜 Rupanya ada Kadrun di sana yg suka membuat berita Hoax ….😭😭🙈”
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video yang sudah beredar sebelumnya pada tahun lalu (2020) memanfaatkan momen berkaitan dengan situasi konflik Palestina-Israel saat ini (2021), sehingga menimbulkan kesimpulan yang SALAH.
Salah satu sumber video yang identik, “24.ae | منوعات” pada 24 Maret 2020: “Jokes #كورونا … Jordanian youths invented a ruse to get out of the house and set up a mock funeral for their friend … and this is what happened with them as soon as they heard sirens #حظر_التجول
#حظركامل#الأردن#الاردنكورونا#غرائب#StayAtHome#StayAtHomeSaveLives#حولالعالم#فيروسكورونا_المستجدّ” (Google Translate).
BOOM: “BOOM menemukan bahwa video itu berasal dari Yordania di mana anak-anak muda melakukan pemakaman palsu selama penguncian ketat Coronavirus pada tahun 2020.”
Salah satu sumber video yang identik, “24.ae | منوعات” pada 24 Maret 2020: “Jokes #كورونا … Jordanian youths invented a ruse to get out of the house and set up a mock funeral for their friend … and this is what happened with them as soon as they heard sirens #حظر_التجول
#حظركامل#الأردن#الاردنكورونا#غرائب#StayAtHome#StayAtHomeSaveLives#حولالعالم#فيروسكورونا_المستجدّ” (Google Translate).
BOOM: “BOOM menemukan bahwa video itu berasal dari Yordania di mana anak-anak muda melakukan pemakaman palsu selama penguncian ketat Coronavirus pada tahun 2020.”
Kesimpulan
TIDAK berkaitan dengan Palestina, Israel, dan situasi konflik saat ini. FAKTANYA, selain video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun lalu (2020), lokasi peristiwa yang direkam di video yang dibagikan adalah di Yordania.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”
- http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),
- http://bit.ly/2rhTadC. [2] twitter.com/24Entertain,
- https://bit.ly/3eMFFvV /
- https://archive.md/DSjG6 (arsip cadangan). [3] boomlive.in: “Klip Pemakaman Tiruan 2020 yang Secara Palsu Terkait dengan Konflik Palestina-Israel”,
- https://bit.ly/3eL1OdK /
- https://archive.st/p1do (arsip cadangan). [4] google.com,
- https://bit.ly/3waaZdx /
- https://archive.md/fzGg5 (arsip cadangan).
(GFD-2021-6923) [SALAH] Video Pernyataan “Netanyahu Akan Membunuh Muslim dengan Vaksin”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/05/2021
Berita
Beredar sebuah narasi dalam unggahan Facebook oleh akun Bekam Totok Kiropraksi Paz yang mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu, yakni Perdana Menteri Israel akan membunuh Muslim dengan vaksin. Dalam unggahan tersebut juga memuat sebuah video yang memperlihatkan Netanyahu sedang berbicara di hadapan kamera yang diklaim memiliki arti bahwa Netanyahu akan membunuh Muslim dengan peluru, rudal, lalu dengan vaksin.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari laman berita Independent, isi dari video tersebut merupakan Netanyahu yang memperlihatkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi. Yang mana, Netanyahu hendak menunjukkan model rudal anti-balistik dan jarum suntik tersebut kepada tamu-tamu yang datang dari luar negeri.
Dengan demikian, unggahan Facebook oleh akun Bekam Totok Kiropraksi Paz tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, unggahan Facebook oleh akun Bekam Totok Kiropraksi Paz tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
Isi video tersebut tidak mengatakan bahwa Netanyahu akan membunuh Muslim dengan vaksin. Isi video tersebut berisikan Netanyahu menunjukkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi.
Isi video tersebut tidak mengatakan bahwa Netanyahu akan membunuh Muslim dengan vaksin. Isi video tersebut berisikan Netanyahu menunjukkan model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi.
Rujukan
- https://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/benjamin-netanyahu-coronavirus-vaccine-syringe-office-b1789489.html?jwsource=cl
- https://nash-israel.com/news/netanijagu-kazhdomu-zarubezhnomu-gostju-ja-pokazyvaju-vot-eto-video
- https://www.haaretz.com/israel-news/netanyahu-keeps-syringe-from-his-coronavirus-vaccine-on-display-in-his-office-1.9461795
(GFD-2021-6922) [SALAH] Vaksin Covid-19 Beresiko Tinggi Bagi Perempuan yang Sedang Menstruasi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/05/2021
Berita
Sebuah akun Facebook yang berasal dari India membagikan postingan terkait himbauan untuk tidak vaksinasi bagi perempuan sebelum dan setelah 5 hari menstruasi. Dalam postingan tersebut dijelaskan resiko yang tinggi bagi perempuan yang divaksinasi Covid-19 pada saat menstruasi karena dosis vaksin akan menurunkan imunitas terlebih dahulu, ini bahaya bagi wanita yang sedang menstruasi karena pada saat itu imunitas wanita juga sedang menurun.
menstruasi vaksin
menstruasi
menstruasi vaksin
menstruasi
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut salah. Unggahan serupa telah banyak beredar di media sosial baik dalam bentuk narasi ataupun poster. Menanggapi hal tersebut, WHO melalui AFP Fact Check mengatakan bahwa klaim tersebut tidak benar. Tidak ada dasar ilmiah terkait klaim tersebut.
Departemen informasi publik India juga melalui akun @PIBFactcheck pernah menolak klaim tersebut di Twitter pada 24 April 2021, berikut klarifikasi lengkap Departemen Informasi Publik India:
“Fake post circulating on social media claims that women should no take #COVID19Vaccine 5 days before and after mestrual cycle.
Don’t fall for romours!
All people above 18 should get vaccinated after May 1 Registration starts on April 28 on cowin.gov.in”
Selain itu, salah satu Dokter di India, Dr. Munjaal Kapadia, Konsultan Kebidanan dan Ginekolog di Rumah Sakit Khusus Namaha Mumbai, membuat sebuah klarifikasi di Twitter milik pribadinya. Ia mengatakan, telah beredar rumor konyol yang membuat semua orang takut untuk divaksin “Banyak pasien yang mengirimi saya pesan untuk menanyakan apakah aman/efektif mengambil vaksin saat menstruasi. Beberapa rumor WhatsApp konyol telah membuat takut semua orang. Menstruasi Anda tidak berpengaruh pada kemanjuran Vaksin,” Jelas Dr Munjaal.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, melalui Kompas.com juga menyatakan bahwa wanita yang sedang menstruasi boleh dan aman untuk divaksinasi, dan apabila ada gejala lain seperti nyeri haid yang tidak tertahankan, maka vaksinasi bisa ditunda 1-3 hari sesuai dengan gejala yang dialami.
Dengan demikian klaim vaksin Covid-19 beresiko tinggi bagi perempuan yang sedang menstruasi merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Departemen informasi publik India juga melalui akun @PIBFactcheck pernah menolak klaim tersebut di Twitter pada 24 April 2021, berikut klarifikasi lengkap Departemen Informasi Publik India:
“Fake post circulating on social media claims that women should no take #COVID19Vaccine 5 days before and after mestrual cycle.
Don’t fall for romours!
All people above 18 should get vaccinated after May 1 Registration starts on April 28 on cowin.gov.in”
Selain itu, salah satu Dokter di India, Dr. Munjaal Kapadia, Konsultan Kebidanan dan Ginekolog di Rumah Sakit Khusus Namaha Mumbai, membuat sebuah klarifikasi di Twitter milik pribadinya. Ia mengatakan, telah beredar rumor konyol yang membuat semua orang takut untuk divaksin “Banyak pasien yang mengirimi saya pesan untuk menanyakan apakah aman/efektif mengambil vaksin saat menstruasi. Beberapa rumor WhatsApp konyol telah membuat takut semua orang. Menstruasi Anda tidak berpengaruh pada kemanjuran Vaksin,” Jelas Dr Munjaal.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, melalui Kompas.com juga menyatakan bahwa wanita yang sedang menstruasi boleh dan aman untuk divaksinasi, dan apabila ada gejala lain seperti nyeri haid yang tidak tertahankan, maka vaksinasi bisa ditunda 1-3 hari sesuai dengan gejala yang dialami.
Dengan demikian klaim vaksin Covid-19 beresiko tinggi bagi perempuan yang sedang menstruasi merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Klaim tersebut salah, tidak ada sumber ilmiah terkait pernyataan menstruasi memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19.
Klaim tersebut salah, tidak ada sumber ilmiah terkait pernyataan menstruasi memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19.
Rujukan
Halaman: 4989/6140