• (GFD-2025-28808) Salah, Video Konvoi Massa Aksi Demonstrasi di Tangerang

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    tirto.id - Dalam sepekan terakhir, wilayah Jabodetabek diwarnai oleh gelombang demonstrasi sejak Senin, 25 Agustus 2025. Di tengah riuh rendah informasi terkait unjuk rasa, muncul sebuah video di media sosial yang menampilkan rombongan motor massa aksi, diklaim di daerah Citra Raya Cikupa, Tangerang.

    ADVERTISEMENT

    Di dalam video tersebut, terlihat ribuan kendaraan bermotor memadati jalan, dipimpin oleh dua mobil komando dan seorang orator yang tengah membakar semangat massa aksi.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Video itu diunggah oleh pengguna akun TikTok bernama “dnidmuslim” (arsip), pada Minggu (31/8/2025). Di dalam video, tertulis keterangan “citra raya cikupa bree” disertai dengan emoji kepalan tangan dan bendera Indonesia.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Demo Cikupa. foto/hotline periksa fakta tirto

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Hingga Selasa (2/9/2025), unggahan tersebut sudah meraup 49 ribu tanda suka, dan dibagikan lebih dari 22 ribu kali.

    Lantas, bagaimana faktanya? Apakah konvoi tersebut merupakan bagian dari aksi demonstrasi pada 31 Agustus?

    ADVERTISEMENT

    Hasil Cek Fakta

    Tirto melakukan verifikasi melalui pencarian gambar terbalik (reverse image search) di Google. Dari hasil pencarian, tim riset Tirto diarahkan kepada sebuah unggahan akun Facebook “Tangsel Life” pada 6 Oktober 2020.

    Dalam keterangan unggahan, dituliskan kalau rombongan kendaraan bermotor tersebut merupakan konvoi buruh ketika memasuki Citra Raya Cikupa untuk demonstrasi menolak Omnibus Law pada 6 Oktober 2020.

    “Masih berlanjut hingga siang hari ini. Buruh yang konvoi sudah memasuki Citra Raya Cikupa, yang selanjutnya akan melakukan Aksi Demo menolak Omnibus Law. Selasa (6/10/2020),” tulis keterangan unggahan.

    Tirto juga menemukan sebuah artikel dari Tribunnews.com, yang menyebutkan sejumlah 14 ribu buruh se-Tangerang Raya melakukan mogok kerja pada Selasa, 6 Oktober 2020. Mereka turun ke jalan untuk memprotes pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja. Mulanya para buruh terpusat di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, lalu berpencar ke berbagai titik.

    Budiono, Wakil Ketua Konferensi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Cabang Tangerang, menjelaskan bahwa aksi mogok kerja saat itu adalah bentuk reaksi buruh atas pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja menjadi undang-undang.

    "Janjinya pemerintah, anggota dewan dan perwakilan buruh, akan membahas pasal satu persatu. Tapi di tengah perjalanan, malah seperti kejar tayang lalu disahkan," ucap Budiono, dilansir Tribunnews.com.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, klaim video bahwa rombongan motor di Citra Raya Cikupa, Tangerang, sedang konvoi untuk mengikuti demonstrasi pada 31 Agustus 2025 adalah salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video tersebut nyatanya pernah diunggah sebelumnya di Facebook pada 6 Oktober 2020. Di unggahan aslinya, massa berunjuk rasa atas disahkannya UU Cipta Kerja pada 2020 silam.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28807) Cek fakta, pemerintah bungkam suara dengan matikan fitur live TikTok

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan bahwa pemerintah membungkam suara masyarakat dengan mematikan fitur siaran langsung (live) di aplikasi TikTok.

    Sejak demonstrasi menuntut penghapusan tunjangan DPR pada 25 Agustus 2025 memanas, fitur live TikTok banyak digunakan peserta aksi untuk menyiarkan situasi di lapangan.

    Unggahan itu menulis:

    “Pemerintah sudah menghalalkan segala cara dengan bungkam suara, selain semua listrik dimatikan, fitur live ditiktok jg hilang. Mohon jaga diri baik² Kawan”

    Namun, benarkah pemerintah bungkam suara dengan matikan fitur live TikTok?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menjelaskan bahwa penutupan fitur live dilakukan secara sukarela oleh pihak TikTok, bukan atas instruksi pemerintah.

    "Live TikTok itu kami pun melihat dari pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok, bahwa mereka melakukan secara sukarela untuk penutupan fitur live dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama," katanya, dilansir dari ANTARA.

    Meutya menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah menekankan bahwa negara terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat, termasuk masukan terkait keberadaan fitur live TikTok.

    Juru bicara TikTok juga menegaskan, penangguhan fitur live di Indonesia mulai Sabtu (30/8) malam dilakukan secara sukarela.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Langkah ini diambil karena fitur tersebut dalam sepekan terakhir banyak digunakan untuk menayangkan aksi demonstrasi.

    TikTok menyatakan akan menangguhkan fitur live hanya sementara, sambil terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang berkembang.

    "Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia.Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada," ujarnya, dilansir dari ANTARA.

    Jadi, tidak benar pemerintah membungkan suara masyarakat dengan mematikan fitur live TikTok.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • (GFD-2025-28806) Hoaks! Video TNI setuju bubarkan DPR

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video berdurasi 54 detik beredar di TikTok memperlihatkan sejumlah orang mengenakan seragam loreng Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Dalam video tersebut, seorang pria yang berada di barisan depan berbicara dengan nada marah ke arah kamera.

    Narasi dalam unggahan menyebutkan bahwa kemarahan tersebut ditujukan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bahkan, dalam keterangan tambahan dinarasikan bahwa TNI, Polri, dan angkatan bersenjata lainnya setuju jika DPR dibubarkan.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “TNI AKAN SELALU ADA DI GARDA TERDEPAN UNTUK RAKYAT INDONESIA

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    KEMARAHAN ANGGOTA TNI KEPADA ANGGOTA DPR

    TNI, Polri dan angkatan bersenjata lainnya setuju DPR dibubarkan mereka pelindung Negara tugasnya pertaruhkan nyawa, gajinya kecil .. sdgkn DPR ngapain gaji fasilitas besar isi korupsi lagi .. maju tak gentar bersama rakyat .. bubarkan DPR”

    Namun, benarkah video tersebut merupakan kemarahan TNI kepada DPR dan setuju jika DPR dibubarkan?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut sama dengan unggahan YouTube VIVA berjudul “Perwira TNI Cilegon Ngamuk, Ultimatum Keras Effendi Simbolon” yang dipublikasikan pada 13 September 2022.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dalam tayangan itu, terlihat Letnan Kolonel Infanteri Ary Widyo Prasetyo, seorang perwira TNI Angkatan Darat, muncul bersama jajaran prajurit TNI dan pegawai negeri sipil Kodim Cilegon.

    Letkol Inf Ary menyampaikan kemarahan karena pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, yang menyebut TNI sebagai gerombolan.

    Dengan demikian, klaim video TNI setuju bubarkan DPR merupakan hoaks.

    Klaim: Video TNI setuju bubarkan DPR

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28805) Hoaks! Video rumah Puan Maharani dibakar dan dijarah massa

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video berdurasi 30 detik di Facebook pada 31 Agustus memperlihatkan sekelompok orang melompat pagar dengan asap mengepul dari sebuah rumah. Unggahan itu menarasikan bahwa rumah Ketua DPR RI, Puan Maharani, dibakar dan dijarah massa.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Rumah puan Maharani dijarah dan di bakar masaa

    Next rumah anggota dpr lainnya”

    Namun, benarkah video tersebut merupakan rumah Puan Maharani dibakar dan dijarah massa?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim tersebut tidak benar. Hasil penelusuran menunjukkan video itu identik dengan unggahan YouTube TRIBUNWOW OFFICIAL berjudul “Video Massa Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Gedung DPRD Malang Dibakar Demonstran” yang diunggah pada 2020.

    Video tersebut merekam kerusuhan demo Omnibus Law di DPRD Kota Malang pada 8 Oktober 2020, bukan peristiwa di rumah Puan.

    Sementara itu, peristiwa berbeda memang terjadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025. Sekitar pukul 04.00 WIB, massa mencoba merobohkan pagar rumah Puan Maharani dan berusaha masuk, tetapi aparat keamanan berhasil menggagalkan upaya penjarahan.

    Klaim: Video rumah Puan Maharani dibakar dan dijarah massa

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan