• (GFD-2024-23855) Sebagian Benar, Jenis Lalat yang Membawa Virus dan Berbahaya untuk Kesehatan Manusia

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/11/2024

    Berita



    Tempo menerima permintaan dari pembaca lewat WhatsApp untuk memverifikasi sebuah video yang diklaim sebagai lalat hijau yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

    Konten berdurasi 43 detik itu memperlihatkan seseorang memasukkan lalat hijau ke dalam kantong plastik. Setelah isi perut lalat itu ditekan, sejumlah ulat berukuran kecil keluar. Narator dalam video mengatakan lalat jenis tersebut sangat berbahaya karena membawa banyak penyakit yang bisa mengancam kesehatan manusia. 



    Lantas, benarkah lalat hijau membawa virus atau bakteri dan berbahaya untuk kesehatan manusia?

    Hasil Cek Fakta



    Profesor dalam Bidang Ilmu Entomologi dan Ekologi Universitas Brawijaya, Malang,  Amin Setyo Leksono mengatakan, lalat dalam video tersebut bukan jenis lalat hijau melainkan jenis lalat rumah yang rata-rata berukuran kecil antara 5-8 mm.

    Sedangkan terkait larva yang keluar tersebut diduga adalah larva parasitoid, yakni serangga yang dapat memarasit serangga lain dengan cara meletakkan telurnya dalam tubuh serangga lain. Sebab siklus hidup lalat rumah dimulai dari telur - larva - pupa - imago atau lalat dewasa. Dengan demikian, lalat rumah tidak mengeluarkan larva dalam tubuhnya. 

    “Jika di dalam tubuh lalat rumah terdapat larva, kemungkinan besar itu larva parasitoid,” kata dia kepada Tempo, Kamis, 7 November 2024.

    Menurut dia, ada beberapa jenis parasitoid yang dapat menyerang lalat yakni Muscidifurax raptor, yang tergolong ordo Hymenoptera atau kelompok tawon, family Pteromalidae. Jenis parasit lain yang berasal dari ordo dan family yang sama adalah Spalangia nigroaenea. 

    Lalat rumah yang membawa parasitoid tersebut, kata dia, dapat menyebarkan penyakit seperti disentri, diare, kolera, hingga infeksi saluran pernapasan (TBC). “Bedanya dengan lalat hijau jelas, karena lalat hijau warnanya hijau metalik,” ujarnya.

    Lalat rumah dewasa, Musca domestica Linnaeus. Foto oleh Matt Aubuchon, Universitas Florida.

    Menurut peneliti serangga dari UGM, Defriana Lutfi Chusnaifah, hampir semua lalat berpotensi sebagai vektor pembawa penyakit karena morfologi dan kebiasaan hidupnya. Makanan yang dihinggapi lalat bisa terkontaminasi bakteri, namun sangat tergantung seberapa parah kontaminasi yang ditinggalkan oleh lalat tersebut. 

    “Kembali lagi perkasus, jika di lingkungan [pemukiman] sekitar kotor dan terkontaminasi bakteri penyebab penyakit, tentu saja makanan yang dihinggapi lalat bisa berkontribusi pada penyebaran penyakit di suatu lingkungan,” kata Defriana.

    Namun jika terjadi di bahan makanan, dengan penyimpanan dan pengolahan yang tepat, tidak menjadi masalah.

    Lalat adalah jenis Arthropoda yang termasuk ke dalam ordo Diptera. Lalat yang berada di sekitar hunian manusia antara lain adalah lalat rumah, lalat hijau, dan lalat daging. Umumnya lalat ini berkernbang biak pada habitat di luar hunian manusia yang telah membusuk dan penuh dengan bakteri dan organisme patogen lainnya, seperti vegetasi yang membusuk, kotoran hewan, sampah, dan sejenisnya. 

    Sedangkan lalat rumah sendiri terdiri dari 2 spesies yang berbeda yakni Musca domestica (Lalat rumah yang umum) dan Fannia canicularis (Lesser Housefly). Lalat rumah umumnya didominasi warna abu-abu sementara lesser houseflyberwarna abu-abu dengan garis kuning di bagian bawah perut.

    Dikutip dari Layanan Pertanian dan Layanan Konsumen Universitas Florida, lalat rumah, Musca domestica Linnaeus, merupakan hama kosmopolitan yang terkenal baik di pertanian maupun di rumah. Spesies ini selalu ditemukan bersama manusia atau aktivitas manusia. 

    Lalat rumah merupakan spesies yang paling umum ditemukan di peternakan babi dan unggas, kandang kuda, dan peternakan. Lalat rumah tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat membawa organisme penyebab penyakit.

    Lalat umum ini berasal dari stepa Asia Tengah, tetapi sekarang dapat ditemukan di semua benua yang berpenghuni, di semua iklim mulai dari tropis hingga sedang, dan di berbagai lingkungan mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Lalat ini umumnya ditemukan di kotoran hewan, tetapi telah beradaptasi dengan baik untuk memakan sampah, sehingga dapat ditemukan hampir di mana pun manusia tinggal.

    Kesimpulan



    Hasil verifikasi Tempo di atas, klaim bahwa jenis lalat dalam video itu sebagai jenis lalat hijau yang berbahaya adalahsebagian benar. Jenis lalat tersebut bukan lalat hijau, melainkan lalat rumah.

    Sedangkan terkait larva yang keluar tersebut diduga adalah larva parasitoid, yakni serangga yang dapat memarasit serangga lain dengan cara meletakkan telurnya dalam tubuh serangga lain. Lalat rumah dapat menyebarkan penyakit seperti disentri, diare, kolera, hingga infeksi saluran pernapasan (TBC).

    Rujukan

  • (GFD-2024-23854) [PENIPUAN] Pesan WA “Minta Uang” dari Pjs Wali Kota Makassar

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 07/11/2024

    Berita

    Beredar nomor WhatsApp 0852-5557-8249 [arsip] yang mencatut Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis. Akun tersebut menghubungi sejumlah pihak di lingkup pemerintahan Kota Makassar dengan modus ingin meminjam uang.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut melalui beberapa kanal media daring, seperti rakyatsulsel.fajar.co.id, lintascelebes.com, dan sulsel.herald.id, diketahui Pjs Wali Kota Makassar telah menegaskan kalau nomor WA tersebut bukan miliknya.

    Kesimpulan

    Nomor serta seluruh pesan dari akun WA tersebut merupakan impostor content atau konten tiruan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23853) [PENIPUAN] Tautan Pendaftaran Bansos BPNT dan PKH

    Sumber: Telegram.com
    Tanggal publish: 07/11/2024

    Berita

    Sejak akhir Oktober 2024, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan ada pesan yang beredar melalui Telegram [arsip], isinya info bantuan sosial (bansos) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Pesan itu disertai tautan pendaftaran.

    Berikut narasi lengkapnya:
    "Ayo Daftar sekarang BANSOS BPNT & PKH 2024 agar dapat bantuan sosial daftar sekarang 👇👇
    ➪ https://bit[dot]ly/BansosBPNT_PKH
    UTAMAKAN DAFTAR NOMOR TELEGRAM AKTIF"
    bansos terbaru

    Hasil Cek Fakta

    TurnBackHoax menelusuri klaim dengan memasukkan kata kunci "pendaftaran bansos PKH 2024 Kemensos" ke Google. Hasilnya, terdapat penjelasan dari Kementerian Sosial (Kemensos) di laman resmi kemensos.go.id tentang hoaks bantuan sosial.

    “Kementerian Sosial tidak pernah membuat baik situs atau tautan mengenai pendaftaran atau pencairan bantuan sosial,” tulis kementerian itu pada September 2022.

    Masyarakat yang berhak menerima BPNT dan PKH sudah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS). Jika terdapat masyarakat yang memenuhi syarat menerima bantuan tapi belum terdaftar di DTKS, maka masyarakat bisa mengusulkan ke pemerintah daerah atau mengajukan lewat aplikasi Cek Bansos.

    Kesimpulan

    Pesan yang beredar di Telegram berisi tautan pendaftaran bansos BPNT dan PKH merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

  • (GFD-2024-23852) [SALAH] Sopir Truk Pemicu Kecelakaan di Tangerang Meninggal Dihakimi Massa

    Sumber: x.com
    Tanggal publish: 07/11/2024

    Berita

    Akun X “Lazuardi_988” pada Jumat (1/11/2024) mengunggah video [arsip] berdurasi 39 detik, isinya menampilkan seseorang yang sedang dihakimi massa. Dalam takarir terdapat info yang menyebut sosok di video itu merupakan sopir yang terlibat kecelakaan di Tangerang.

    Berikut narasi lengkapnya:
    "Supir pembawa petaka di Tangerang. Kabarnya supir tsb mati di hakimi masa.
    Lokasi di tugu Adipura Jln. Veteran, Cikokol, Tangerang."

    Hingga Rabu (6/11/2024) unggahan telah ditonton lebih dari 60 ribu kali dan disukai 140-an akun.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri klaim dengan mencari informasi lewat Google dengan kata kunci “kecelakaan tangerang”. Hasilnya, ditemukan sejumlah pemberitaan di media massa tentang kecelakaan di Tugu Adipura Jalan Veteran, Cikokol, Tangerang, Kamis (31/10/2024), akibat truk yang melaju kencang dan ugal-ugalan.

    Melansir laporan viva.co.id yang tayang Jumat (1/11/2024), sopir truk tersebut memang dikeroyok massa, tetapi tak meninggal dunia. Dikutip dari CNN Indonesia dalam berita yang diunggah Minggu (3/11/2024), sopir kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “sopir truk pemicu kecelakaan di Tangerang meninggal dihakimi massa” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan