• (GFD-2025-27127) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai IDI Imbau Masyarakat Hindari 19 Minuman Ringan yang Bisa Sebabkan Wabah Pengerasan Otak

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/05/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali pesan berantai yang berisi imbauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menghindari daftar minuman ringan yang bisa menyebabkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang karena mengandung aspartam. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Mei 2025.
    Berikut isi postingan pesan berantai tersebut:
    "Tolong disebar luas kan dari RS FATMAWATI, RS RSCM,RS SILOAM & seluruhan jajaran Rumah Sakit dimana dia berada bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
    ๐Ÿ‘‰1. Extra Joss,
    ๐Ÿ‘‰2. M-150,
    ๐Ÿ‘‰3. Kopi Susu Gelas (Granita),
    ๐Ÿ‘‰4. Kiranti,
    ๐Ÿ‘‰5. Krating Daeng,
    ๐Ÿ‘‰6. Hemaviton,
    ๐Ÿ‘‰7. Neo Hemaviton,
    ๐Ÿ‘‰8. Marimas,
    ๐Ÿ‘‰9. Segar Sari shachet,
    ๐Ÿ‘‰10. Frutillo,
    ๐Ÿ‘‰11. Pop Ice,
    ๐Ÿ‘‰12. Segar Dingin Vit. C,
    ๐Ÿ‘‰13. Okky Jelly Drink,
    ๐Ÿ‘‰14. Inaco,
    ๐Ÿ‘‰15. Gatorade,
    ๐Ÿ‘‰16. Nabati,
    ๐Ÿ‘‰17. Adem Sari,
    ๐Ÿ‘‰18. Naturade Gold,
    ๐Ÿ‘‰19. Aqua Splash Fruit.
    Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.agar diperhatikanNara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPH"
    Lalu benarkah pesan berantai yang berisi imbauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menghindari daftar minuman ringan yang bisa menyebabkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang karena mengandung aspartam?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa postingan tersebut merupakan hoaks berulang yang beredar sejak tahun 2010.
    Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengeluarkan bantahan resmi pada 12 Februari 2010 terkait pesan berantai tersebut.
    Berikut isi bantahan BPOM:
    "Sehubungan dengan adanya berita yang menyebar melalui pesan singkat/sms (short message service) mengenai bahaya penggunaan Aspartam yang disebutkan bersumber dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan ini diberitahukan bahwa sesuai dengan informasi dari Sekretaris Eksekutif โ€“ IDI bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang hal tersebut."
    Mereka juga menegaskan penggunaan Aspartam aman asal digunakan dengan batas maksimum penggunaannya masing-masing.
    "Aspartam dikategorikan aman berdasarkan Keputusan Codex stan 192-1995 Rev. 10 Tahun 2009. Codex Alimentarius Commision (CAC) adalah Lembaga Internasional yang ditetapkan FAO/WHO untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin terjadinya perdagangan yang jujur.
    Dalam pengaturan Codex disebutkan bahwa Aspartam dapat digunakan untuk berbagai jenis makanan dan minuman antara lain minuman berbasis susu, permen, makanan dan minuman ringan."

    Kesimpulan


    Pesan berantai yang berisi imbauan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menghindari daftar minuman ringan yang bisa menyebabkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang karena mengandung aspartam adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27126) Keliru: Video Pilot-pilot Tempur Perempuan Cina yang Dikirim ke Gaza

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/05/2025

    Berita

    SEBUAH akun Instagram membagikan tiga konten memuat klaim tentang pemerintah Cina memberangkatkan pilot-pilot tempur perempuan ke Gaza. Tiga konten tersebut antara lain video satu [arsip], dua [arsip], dan tiga [arsip], yang diunggah pada 19 Mei 2025.

    Video-video itu memperlihatkan sosok pilot tempur perempuan yang diklaim dari angkatan udara Cina tengah bersiap untuk mengendalikan jet tempurnya di udara. Pemilik konten menambahkan narasi tertulis pada video yang diunggahnya, โ€œBantuan Cina ke Israel jadi sorotan dunia. Pilot wanita Cina tidak takut pada Israel.โ€



    Namun, benarkah video-video itu menunjukkan momen pilot-pilot jet tempur perempuan dari Cina yang dikirim ke Gaza?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan layanan pencarian gambar terbalik dari Google, serta mengecek sejumlah informasi kredibel menggunakan kata kunci. Fakta-fakta yang didapat menunjukkan video-video itu tidak ada kaitannya dengan pemberangkatan militer Cina ke Gaza.



    Unggahan pertama di Instagram yang memperlihatkan seorang perempuan berdiri di dekat helikopter yang sedang parkir ditemukan serupa dengan unggahan di akun Instagram pejabat Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning, pada 11 November 2024.

    Mao Ning menjelaskan dalam keterangan unggahannya bahwa sosok dalam video itu adalah Letnan Xu Fengcan, salah satu pilot Angkatan Darat Cina. Video Letnan Xu Fengcan itu direkam dalam rangka acara Zhuhai Airshow 2024, acara pameran udara terbesar Tiongkok tiap dua tahunan yang diadakan di Zhuhai, provinsi Guangdong, Tiongkok.

    Saluran YouTube Wave Media juga mengunggah video Xu Fengcan dalam acara pameran kedirgantaraan Cina itu. Pada acara itu, Xu Fengcan bertugas memamerkan helikopter taktis Z-20 buatan Cina. Helikopter itu dirancang untuk mendukung berbagai misi seperti pengintaian, peperangan antikapal selam, serta pencarian dan penyelamatan.



    Potongan gambar ini menegaskan bahwa video itu direkam dalam acara Zhuhai Airshow. Saat Xu Fengcan menyapa penonton pameran, tampak angka 5 dalam lingkaran berwarna merah dan poster promosi Postal Savings Bank of China yang identik.

    Angka lima berwarna merah dan poster biru itu juga ditemukan di foto-foto lain yang didokumentasikan dalam acara Zhuhai Airshow 2024. Dokumentasi acara tersebut diunggah akun TikTok Freeandeasy06 dan Getty Images.



    Unggahan kedua di Instagram memperlihatkan empat pilot perempuan yang bersiap lepas landas. Video itu ditambahkan narasi tertulis, โ€œPilot wanita Cina tidak takut dengan Israelโ€. Namun, sesungguhnya video itu dibuat untuk mengkampanyekan kesetaraan pilot perempuan dengan laki-laki, tidak ada kaitannya dengan kiriman bantuan Cina ke Israel.

    Konten asli tentang empat pilot perempuan dari People's Liberation Army (PLA) Air Force Cina itu diunggah di website QQ.com pada 9 April 2024. Media yang berkantor di Beijing, Global Times juga mengunggahnya di facebook. QQ.com bahkan menambahkan disclaimer sebagai penjelasan tambahan, โ€œKonten ini berasal dari pembuat konten di platform Tencent dan tidak mewakili pandangan dan posisi Tencent News atau Tencent.comโ€.



    Sementara unggahan ketiga di Instagram tersebut menunjukkan aksi seorang pilot jet tempur perempuan yang bermanuver di udara. Video pertama kali diunggah akun TikTok yang biasa membagikan konten-konten asal Cina, Kaitai1028 pada 14 Mei 2025.

    Sama seperti unggahan sebelumnya, video ini dibuat untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki kompetensi yang sama menjadi pilot jet tempur laki-laki. Tak ada keterangan yang mengatakan perempuan dalam video itu dikirim ke Gaza bersama jet tempur yang dikendarainya.

    Demikian juga video-video sebelumnya, tak ada bukti yang menunjukkan berkaitan dengan pengiriman pilot jet tempur perempuan Cina ke Gaza. Namun, video-video itu kemudian ditambahi narasi palsu.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video-video itu menunjukkan pengiriman pilot perempuan dari militer Cina bersama jet tempur mereka adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD--27125) CEK FAKTA: Kabar Penumpang Pesawat Wajid Divaksin TBC

    Sumber:

    Berita

    Suara.com - Beredar sebuah poster digital membuat heboh yang menyebut jika semua penumpang pesawat wajib menjalani vaksinasi Tuberkulosis (TBC).

    Dalam poster, narasi seolah-olah pemerintah melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewajibkan penumpang pesawat vaksin TBC.

    Pada flyer digital tersebut, disebutkan bahwa penumpang wajib sudah divaksin TBC dan menunjukkan surat vaksin sebagai syarat naik pesawat untuk mencegah penyebaran lewat udara.

    Adapun narasi dalam unggahan yang dibagikan sebagai berikut:

    "Semua penumpang yang akan naik pesawat agar sudah di vaksin TBC dan menunjukan surat vaksin. Tujuannya untuk mencegah menyebaran lewat udara"

    Lalu benarkah Menkes Budi Gunadi mewajibkan penumpang pesawat vaksin TBC?

    Hasil Cek Fakta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya menyampaikan bahwa pernyataan tersebut tidak benar atau informasi hoaks.

    Kementerian tersebut menyatakan bahwa tidak ada aturan yang mewajibkan vaksin TBC sebagai syarat perjalanan udara.

    Kemenkes juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi dan selalu melakukan pengecekan fakta.

    Adapun meningkatnya perhatian publik terhadap vaksin TBC berkaitan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto usai bertemu Bill Gates pada 7 Mei 2025 di Istana Merdeka.

    Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas kerja sama dalam uji klinis vaksin TBC di Indonesia. Vaksin tersebut tengah dikembangkan dan didanai The Gates Foundation, serta saat ini sedang menjalani uji coba di beberapa negara, termasuk Indonesia.

    Banyak pasien gagal sembuh TBC

    Di sisi lain, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa banyak kasus pasien pengidap TBC yang gagal sembuh karena lamanya durasi pengobatan dan banyaknya jumlah obat yang harus dikonsumsi setiap harinya.

    Dia mengatakan bahwa pengobatan TBC yang sudah berjalan mengharuskan pasien meminum 4 hingga 6 tablet per hari dalam jangka waktu 6-22 bulan tanpa berhenti.
  • (GFD-2025-27124) Cek fakta, Joe Biden terkena kanker akibat vaksin COVID-19

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) โ€“ Sebuah unggahan di X menampilkan tangkapan layar berita Presiden Amerika Serikat ke-46, Joe Biden yang didiagnosis menderita kanker prostat.

    Dalam unggahan tersebut, pengunggah membuat narasi yang menyiratkan adanya keterkaitan antara vaksin COVID-19 dan kanker. Unggahan itu menyebut bahwa seseorang yang telah menerima vaksin dan dosis penguat (booster) kini mengalami โ€œturbo cancerโ€ yang sudah menyebar (metastasis).

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    โ€œIt is sad to see another one who is Covid vaccinated and boosted it to the hilt, get turbo cancer already metastasized.

    How many more famous people will this happen to before the left (& some right) get it through their skulls. The shots are often a death sentence. Rip. :-/โ€

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Berikut terjemahan unggahan tersebut:

    โ€œMenyedihkan melihat satu lagi orang yang telah divaksin COVID-19 dan menerima semua dosis penguat (booster), kini terkena kanker turbo yang sudah menyebar (metastasis)โ€ฆ.โ€

    Namun, benarkah Joe Bidden terkena kanker akibat vaksin COVID-19?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim dalam unggahan tersebut tidak didukung oleh bukti medis. Menurut laporan dari AFP, istilah "turbo cancer" merupakan istilah buatan yang tidak diakui dalam dunia medis. Istilah ini sering digunakan oleh kelompok anti-vaksin untuk menyebarkan disinformasi yang mengaitkan vaksin COVID-19 dengan kanker agresif.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Faktanya, Joe Biden memang didiagnosis menderita kanker prostat agresif yang telah menyebar ke tulang, tetapi tidak ada bukti bahwa penyakit tersebut merupakan akibat dari vaksin COVID-19.

    Organisasi kesehatan terkemuka seperti National Cancer Institute, American Cancer Society, dan Memorial Sloan Kettering Cancer Center secara tegas menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kanker tumbuh atau kambuh.

    Otis Brawley, hli onkologi dan epidemiologi dari Universitas Johns Hopkins, menegaskan bahwa โ€œtidak ada bukti kredibel bahwa vaksin dan booster COVID-19 menyebabkan segala jenis kanker. Bahkan, tidak ada mekanisme ilmiah yang masuk akal yang dapat menjelaskan hubungan tersebut.โ€

    Dengan demikian, klaim Joe Biden terkena kanker akibat vaksin COVID-19 tidak berdasar.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright ยฉ ANTARA 2025

    Rujukan