• (GFD-2025-25972) [HOAKS] Diskon Tarif Listrik PLN Periode Maret-April 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan disertai tautan yang diklaim untuk mengakses diskon tarif listrik PLN sebesar 50 persen periode Maret-April 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk mengakses diskon tarif listrik PLN periode Maret-April 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Program diskon listrik PLN 50% ini berlaku selama dua bulan, yakni mulai Maret 2025 hingga April 2025. Oleh karena itu, pastikan untuk memanfaatkan periode ini agar tagihan listrik Anda menjadi lebih ringan

    Klaim sekarang link di bawah ini

    Screenshot Hoaks, diskon tarif listrik PLN periode Maret-April 2025

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, ditemukan bahwa PLN tidak mengadakan program diskon tarif listrik 50 persen untuk periode Maret-April 2025.

    PLN telah memastikan bahwa periode diskon tarif listrik 50 persen yang diadakan pada Januari-Februari 2025 tidak akan diperpanjang.

    Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan, program promo diskon listrik tetap akan berakhir pada 28 Februari 2025.

    "Paket stimulus ini merupakan kebijakan pemerintah. Program ini diberlakukan pada Januari dan Februari 2025 saja," kata Greg, seperti diberitakan Kompas.com, 24 Februari 2025.

    Terkait alasan program diskon listrik 50 persen tak diperpanjang, Greg menyebut, karena menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah.

    Sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024, pemberian diskon 50 persen telah ditetapkan diberlakukan kepada pelanggan rumah tangga PLN daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA hanya selama dua bulan yaitu Januari dan Februari 2025.

    Greg pun mengingatkan, setelah program diskon berakhir, tarif listrik pada pelanggan pascabayar dan prabayar akan kembali normal.

    "Setelah berakhirnya masa diskon, maka per tanggal 1 Maret 2025 tarif listrik berlaku normal sesuai dengan ketetapan tarif adjusment Triwulan I tahun 2025," tuturnya.

    Sementara itu, tautan yang diklaim untuk mengakses diskon tarif listrik PLN periode Maret-April 2025 mengarah ke sebuah situs mencurigakan.

    Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan nomor akun Telegram. Situs itu kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mengakses diskon tarif listrik PLN periode Maret-April 2025 adalah hoaks.

    PLN telah memastikan bahwa periode diskon tarif listrik 50 persen yang diadakan pada Januari-Februari 2025 tidak akan diperpanjang.

    Sementara, tautan yang disebar mengarah ke sebuah situs yang kemungkinan besar merupakan modus phishing, karena meminta data pribadi pengunjung.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25971) [HOAKS] Bantuan Dana Rp 20 Juta atas Nama Lesti Kejora

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan dengan narasi yang menyatakan adanya bantuan dana sebesar Rp 20 juta mengatasnamakan artis dan penyanyi Lesti Kejora.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi bantuan dana Rp 20 juta atas nama Lesti Kejora dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Selasa (4/3/2025).

    Akun-akun Facebook tersebut mencatut nama dan memasang foto Lesti sebagai gambar profil.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    DANA BANTUAN 20 JUTA TANPA ADA BIAYA ADMIN DAN PAJAK (GRATIS) KEPADA MASYARAKAT YANG TIDAK MAMPU DAN BENAR-BENAR MEMBUTUHKAN,DAN MENYAMBUT DATANGNYA BULAN SUCI RAMADHAN

    Screenshot Hoaks, Lesti Kejora bagikan bantuan dana Rp 20 juta

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun media sosial asli Lesti Kejora untuk memverifikasi kebenaran informasi bantuan dana Rp 20 juta tersebut.

    Di akun Instagram @lestikejora (terverifikasi) dan akun Facebook Lesti Kejora (terverifikasi), tidak ditemukan pengumuman bantuan dana Rp 20 juta.

    Unggahan itu juga disertai tautan yang terhubung dengan aplikasi pesan Facebook Messenger. Jika dibuka melalui desktop, maka akan terhubung di fitur pesan Facebook.

    Namun, akun Facebook yang terhubung dengan unggahan bukanlah situs resmi yang dikelola pihak Lesti Kejora.

    Informasi soal bantuan dana tersebut dapat dipastikan hoaks, bahkan diindikasi sebagai modus penipuan. Waspada, jangan asal mengikuti instruksi di pesan itu.

    Sebelumnya, nama Lesti Kejora beberapa kali dicatut dalam konten hoaks terkait pembagian uang. Berbagai hoaks itu telah dibantah Kompas.com.

    Misalnya, hoaks Lesti membagikan Rp 35 juta melalui nomor WhatsApp. Ada pula hoaks Lesti membagikan Rp 50 juta melalui Facebook Messenger.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 20 juta atas nama Lesti Kejora yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Informasi tersebut tidak ditemukan di akun media sosial asli Lesti Kejora. Sebelumnya, nama Lesti telah beberapa kali dicatut untuk hoaks terkait pembagian uang.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25970) [HOAKS] Video Brankas Hasil Korupsi Oplos Pertamax

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang melibatkan petinggi PT Pertamina Patra Niaga tengah menjadi sorotan.

    PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite lalu dioplos menjadi Pertamax. Kemudian, beredar video di media sosial yang menampilkan pembongkaran brankas hasil korupsi oplos Pertamax.

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan narasi keliru.

    Video brankas yang menyimpan hasil korupsi oplos Pertamax disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut teks yang tertera pada video:

    terbongkar sudah pertalet di sulap menjadi Pertamaxberita terbaru tgl 27/2/2025

    ini lah berangkas tempat penyimpanan uang hasil penjualan pertalet di oplos menjadi Pertamax

    Hasil Cek Fakta

    Klip yang beredar merupakan video lama yang salah satunya diunggah oleh akun Instagram anggota DPR RI Ahmad Sahroni, 10 November 2024.

    Keterangan video menyebutkan bahwa itu adalah momen penggerebekan ruangan staf khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang menjabat saat itu, Budi Arie Setiadi.

    Terkait video yang beredar, Kejaksaan Agung (Kejagung) membantah bahwa video tersebut berlokasi di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Dikutip dari Kompas.com, 12 November 2024, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar membantah bahwa penyitaan yang dilakukan itu terkait judi online.

    Video yang beredar merupakan penyitaan uang di Kantor PT Aset Pasifik terkait kasus dugaan korupsi PT Duta Palma.

    Kesimpulan

    Video penyitaan uang di Kantor PT Aset Pasifik terkait kasus dugaan korupsi PT Duta Palma disebarkan dengan konteks keliru.

    Video tersebut tidak terkait dengan dugaan korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina Patra Niaga, yang membeli Pertalite lalu dioplos menjadi Pertamax.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25969) [HOAKS] Program Saldo E-Toll Gratis Sebesar Rp 500.000

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi dan tautan yang diklaim untuk mendapatkan saldo e-toll gratis.

    Informasi yang beredar menyebutkan, program e-toll gratis sebesar Rp 500.000 diselenggarakan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi program e-toll gratis sebesar Rp 500.000 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini pada Februari-Maret 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Program E-TOLL Gratis 2025Daftar dan Dapatkan Program E-TOLL Gratis tahun 2025 Sebesar Rp. 500.000, Info lengkapnya silahkan klik tautan ini

    Screenshot Hoaks, program E-Toll gratis sebesar Rp 500.000

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun media sosial resmi Jasa Marga untuk memverifikasi kebenaran program e-toll gratis tersebut.

    Melalui akun Instagram resmi, 10 Januari 2025, Jasa Marga membantah adanya program berbagi saldo e-toll gratis.

    "Berbagai program serupa seperti yang tertera di foto postingan ini dan informasi selain dari akun media sosial resmi milik Jasa Marga adalah hoaks," tulis Jasa Marga.

    Jasa Marga meminta masyarakat waspada atas segala informasi yang beredar, dan senantiasa mengecek cek kebenaran informasi di akun media sosial dan website resmi perusahaan.

     

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi program e-toll gratis sebesar Rp 500.000 mengatasnamakan Jasa Marga adalah hoaks.

    Melalui akun Instagram resmi, 10 Januari 2025, Jasa Marga membantah adanya program berbagi saldo e-toll gratis.

    Rujukan