KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah konten berita yang menyatakan Presiden Prabowo Subianto mengusulkan referendum untuk wilayah Aceh dan Papua.
Konten itu memuat desain menyerupai pemberitaan antara, disertai video Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, dan fotonya bersalaman dengan Prabowo.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Video yang mengeklaim Prabowo mengusulkan referendum untuk Aceh dan Papua disebarkan oleh akun Facebook ini.
Kemudian, tangkapan layar video itu disebarkan ulang oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut judul beritanya:
Prabowo usulkan PBB gelar referendum di wilayah sengketa Aceh dan Papua
Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (3/8/2025):
Bila ini benar adanya.. Referendum yg di usulkan presiden Prabowo merupakan peluang besar untuk Aceh & Papua.
(GFD-2025-28298) [HOAKS] Prabowo Usulkan Referendum untuk Aceh dan Papua
Sumber:Tanggal publish: 05/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Foto Prabowo dan Antonio Guterres serupa dengan pemberitaan Antara ini.
Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Guterres, di sela KTT G20 di Brasil, 17 November 2024.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia dalam kerja sama internasional, termasuk melalui pengiriman pasukan penjaga perdamaian jika dibutuhkan.
Sementara, video Guterres yang dipakai sebagai konten bersumber dari kanal YouTube United Nations, yang diunggah pada 10 Oktober 2019.
Dalam video tersebut, Guterres menyampaikan pidato mengenai kesehatan mental.
Tidak ada pembicaraan mengenai referendum Aceh dan Papua, baik dalam pemberitaan Antara maupun pidato Sekjen PBB.
Isu mengenai referendum pelepasan Aceh dan Papua merupakan hoaks berulang.
Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com juga telah membantah klaim serupa tetapi memakai video yang berbeda.
Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Guterres, di sela KTT G20 di Brasil, 17 November 2024.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia dalam kerja sama internasional, termasuk melalui pengiriman pasukan penjaga perdamaian jika dibutuhkan.
Sementara, video Guterres yang dipakai sebagai konten bersumber dari kanal YouTube United Nations, yang diunggah pada 10 Oktober 2019.
Dalam video tersebut, Guterres menyampaikan pidato mengenai kesehatan mental.
Tidak ada pembicaraan mengenai referendum Aceh dan Papua, baik dalam pemberitaan Antara maupun pidato Sekjen PBB.
Isu mengenai referendum pelepasan Aceh dan Papua merupakan hoaks berulang.
Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com juga telah membantah klaim serupa tetapi memakai video yang berbeda.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Prabowo mengusulkan referendum untuk Aceh dan Papua merupakan hoaks.
Foto yang beredar bersumber dari pemberitaan Antara ketika Prabowo bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres, usai KTT G20 di Brasil.
Sementara videonya bersumber dari pidato Guterres memperingati hari kesehatan mental.
Tidak ada usulan atau pembicaraan mengenai referendum pelepasan wilayah Indonesia.
Foto yang beredar bersumber dari pemberitaan Antara ketika Prabowo bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres, usai KTT G20 di Brasil.
Sementara videonya bersumber dari pidato Guterres memperingati hari kesehatan mental.
Tidak ada usulan atau pembicaraan mengenai referendum pelepasan wilayah Indonesia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/kalimada.kalimada.2025/videos/24395812556717816/
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=712659774927116&set=a.111687305024369
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1079839590882069&set=a.104752295057475
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1194455636044804&set=a.107760664714312
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=24196132680077554&set=a.344549078995915
- https://www.antaranews.com/berita/4473189/presiden-prabowo-dan-sekjen-pbb-bahas-sejumlah-isu-strategis
- https://www.youtube.com/watch?v=aV9Sb8OuXxg&t=1s
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/07/17/142800582/-klarifikasi-tidak-benar-prabowo-bahas-pelepasan-aceh-dan-papua-kepada
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-28297) [HOAKS] Tautan untuk Mendapatkan Bantuan Bibit Ayam
Sumber:Tanggal publish: 05/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan bibit ayam dari pemerintah.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut terindikasi sebagai modus phishing atau pencurian data pribadi.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan bibit ayam dari pemerintah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, Senin (4/8/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
PROGRAM PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2025BANTUAN BIBIT AYAM UNTUK MASYARAKAT INDONESIA!
Info selengkapnya dan cara daftar: daftarsekaranghariini[dot]at1l1[dot]comKlik link di bio profil kami.
Screenshot Hoaks, tautan bantuan bibit ayam dari pemerintah
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut terindikasi sebagai modus phishing atau pencurian data pribadi.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan bibit ayam dari pemerintah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, Senin (4/8/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
PROGRAM PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2025BANTUAN BIBIT AYAM UNTUK MASYARAKAT INDONESIA!
Info selengkapnya dan cara daftar: daftarsekaranghariini[dot]at1l1[dot]comKlik link di bio profil kami.
Screenshot Hoaks, tautan bantuan bibit ayam dari pemerintah
Hasil Cek Fakta
Setelah diperiksa, tautan yang beredar di Facebook itu tidak mengarah ke situs resmi Kementerian Pertanian (Kementan).
Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.
Awas, jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs tersebut. Ini merupakan modus phishing atau memancing calon korban menyerahkan data pribadinya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah mengeluarkan imbauan terkait penipuan berkedok bantuan hewan ternak.
Melalui akun Instagram resmi, 24 Juli 2025, Ditjen PKH mengingatkan masyarakat untuk memastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi.
Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.
Awas, jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs tersebut. Ini merupakan modus phishing atau memancing calon korban menyerahkan data pribadinya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah mengeluarkan imbauan terkait penipuan berkedok bantuan hewan ternak.
Melalui akun Instagram resmi, 24 Juli 2025, Ditjen PKH mengingatkan masyarakat untuk memastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan bibit ayam dari pemerintah adalah hoaks.
Tautan itu tidak mengarah ke situs resmi Kementan dan terindikasi phishing. Ditjen PKH juga telah mengeluarkan imbauan soal penipuan berkedok bantuan hewan ternak.
Tautan itu tidak mengarah ke situs resmi Kementan dan terindikasi phishing. Ditjen PKH juga telah mengeluarkan imbauan soal penipuan berkedok bantuan hewan ternak.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02DogxQN5FZP8vZVgBrS43wnxqTM6uFn6YNajYk1UwnX8YFZ425Fa3Zr8MZWUfz9Aql&id=61578371102133
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid035XAUbQLjJYXk5XnFTxyVkxM4catdfjizXF1MGYuGiE827d6Qx6nXhqXirAWihAMzl&id=61579143021977
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0w3PijFJr8AVJoxvUTXKX6ihptdrYgcL43VrvFYe7VdX2SwJUTjni8v8gCsMSwrK5l&id=61579007967453
- https://www.instagram.com/ditjen_pkh/p/DMerFrmRRpf/
- https://www.instagram.com/p/DMerFrmRRpf/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-28296) Cek Fakta: Hoaks Ratusan Anak Terinfeksi Difteri Akibat Jajanan Cabe Kering Terkontaminasi Kencing Tikus di Jakarta
Sumber:Tanggal publish: 06/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Juli 2025.
Berikut isi postingannya:
"Di DKI Jakarta, dan Jabar ada 600 orang yang tertular. RS penuh dengan anak2 yang terinfeksi Difteri. Jumlah yang meninggal sudah 38 orang. Jadi ini kejadian luar biasa. Dinkes DKI Jakarta mengadakan imunisasi masal sd tgl 11 Des 2025. Target imunisasi usia 1 sd 19 tahun.
Hati2 jangan jajan yang pakai cabe bubuk, Jangan jajan yang pakaivcabe kering seperti cabe di tahu bulat, otak2, dsb. pokoknya jangan pakai cabe bumbu kering. Karena penuh penyakit dari kencing tikus, kasusnya banyak yang meninggal karena penyakit difteri...
PERHATIAN
Untuk kita2 yang keluarga atau putra putrinya suka mengkonsumsi jajanan dengan menggunakan bumbu tabur (terutama yg mengandung cabe kering) spt... cilok, tahu crispy, singkong goreng atau yg lain, silahy dievaluasi kembali.
Mengapa? Di pabrik cabe tabur, tampak bahan cabe kering ditimbun di gudang tidak peduli dijadikan sarang tikus. Tentu saja KENCING TIKUS akan tercecer disana dan membahayakan. Mari kita jaga keluarga kita.
Gejala Difteri
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
• Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
• Demam dan menggigil.
• Sakit tenggorokan dan suara serak.
• Sulit bernapas atau napas yang cepat.
• Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
• Lemas dan lelah.
• Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
DIHIMBAU UTK HATI2 saat ini DIFTERI sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), jadi kalau tidak terpaksa betul, jangan jajan diluar ya. Tolong disampaikan pada semua keluarga dekat. Penularan melalui droplet seperti dari ludah, batuk, dll seperti penularan TBC.
Jadi hindari tempat2 keramaian seperti tempat2 rekreasi dll ini khusus warga Jakarta, Jawa Barat dan sekitarnya.
Info: Dinkes DKI Jakarta. Silahkan share."
Lalu benarkah postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bantahan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Bantahan itu disampaikan dalam laman Jalahoaks.jakarta.go.id.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Ovi Norfiana, mengatakan bahwa pesan viral yang menyebutkan ratusan anak terinfeksi difteri dan meninggal dunia karena jajanan bercabe bubuk yang terkontaminasi kencing tikus adalah informasi tidak benar dan menyesatkan.
"Informasi yang tersebar melalui pesan berantai adalah hoaks. Data resmi menunjukkan situasi terkendali dan tidak sesuai dengan isi pesan yang beredar," ujar Ovi.
Ovi menjelaskan bahwa difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan tidak dapat ditularkan melalui makanan atau bumbu tabur.
"Difteri tidak dapat ditularkan melalui makanan atau bumbu tabur melainkan melalui percikan droplet dari batuk, bersin, atau kontak erat dengan penderita," Ovi menjelaskan.
Ovi mengatakan bahwa penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi lengkap dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
Ovi menghimbau kepada masyarakat untuk melindungi keluarga dengan mengenali sumber informasi yang benar, tidak menyebarkan kepanikan, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam, sakit tenggorokan, atau kesulitan bernapas.
Di sisi lain pesan berantai tersebut sudah beredar sejak tahun 2019 lalu. Faktanya, KLB Difteri terjadi di Indonesia tahun 2017.
Saat itu ada 591 kasus Difteri dengan 32 kematian di 95 Kabupaten/Kota di 20 Provinsi di Indonesia, bukan hanya di DKI Jakarta saja.
Kesimpulan
Postingan pesan berantai ratusan anak terinfeksi difteri dan ada yang meninggal dunia karena jajanan cabe kering terkontaminasi kencing tikus di DKI Jakarta adalah tidak benar.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3899864/cek-fakta-viral-penularan-difteri-dari-cabai-kering-bercampur-air-seni-tikus-faktanya?page=3
- https://jalahoaks.jakarta.go.id/detail/Hoaks-Ratusan-Anak-Terinfeksi-Difteri-Meninggal-Dunia-Dikaitkan-Dengan-Jajanan-Bercabe-Bubuk
- https://kemkes.go.id/id/menkes-difteri-menular-berbahaya-dan-mematikan-namun-dicegah-imunisasi
(GFD-2025-28295) Keliru: Video Kedatangan Pengungsi Palestina yang Dikawal Jet Tempur Iran
Sumber:Tanggal publish: 06/08/2025
Berita
VIDEO yang diklaim sebagai kedatangan pengungsi Palestina ke Indonesia, beredar di TikTok oleh akun 1 [arsip] dan akun 2.
Video pertama memperlihatkan pesawat Garuda yang disebut membawa pengungsi Palestina dan dikawal oleh jet tempur Iran. Video kedua memperlihatkan kapal-kapal kecil berbendera Palestina yang membawa mereka ke daratan.
Benarkah video itu rekaman kedatangan pengungsi Palestina yang datang ke Indonesia dengan pengawalan dari militer Iran?
Video pertama memperlihatkan pesawat Garuda yang disebut membawa pengungsi Palestina dan dikawal oleh jet tempur Iran. Video kedua memperlihatkan kapal-kapal kecil berbendera Palestina yang membawa mereka ke daratan.
Benarkah video itu rekaman kedatangan pengungsi Palestina yang datang ke Indonesia dengan pengawalan dari militer Iran?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan melakukan pengamatan visual, membandingkan gambar serupa dari sumber-sumber kredibel, dan memindainya menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI. Hasilnya, konten tersebut dibuat menggunakan akal imitasi atau kecerdasan buatan (AI).
Tampilan awal pada bagian video pertama, memperlihatkan pesawat bertuliskan Garuda melewati Patung Liberty. Gambar patung tersebut sama dengan yang dipublikasikan website UNESCO. Namun, sesungguhnya Patung Liberty berada di Kota New York, Amerika Serikat, bukan di Palestina maupun Iran.
Pesawat Garuda dalam video tersebut juga memiliki tampilan yang berbeda dengan aslinya, saat dibandingkan dengan laman Garuda Indonesia. Kejanggalan seperti ini biasa ditemukan pada konten AI saat meniru sebuah objek.
Kejanggalan secara visual berikutnya, terlihat pada jet tempur yang mengelilinginya. Saat lepas landas, terlihat ada tiga jet tempur. Namun saat mendarat justru terlihat enam jet tempur.
Lokasi pendaratan pesawat tersebut juga berbeda dengan milik Indonesia. Terdapat kesalahan penulisan nama Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi Sobkarno Hatta International Airport.
Atap bangunan terminal dalam konten itu, tak sama dengan atap Terminal 2 dan 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang melayani penerbangan internasional. Visual asli bandara dapat dibandingkan dengan laman In Journey Airports yang dikelola Angkasa Pura Indonesia.
Sementara, pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi akal imitasi, AI or Not, menunjukkan sekitar 73 persen konten dibuat dengan kecerdasan buatan. Demikian juga saat dianalisis dengan alat Zhuqe AI Detection Assistant, menghasilkan 44,07 persen menggunakan akal imitasi.
Pada video kedua juga memperlihatkan bahwa konten dibuat dengan kecerdasan buatan. Pertama pada detik ke-7, tulisan pada spanduk putih terlihat buram padahal kainnya terbentang rapi.
Kedua, semua bendera Palestina dalam video tersebut, terbentang kaku meski berada di tengah perairan. Ketiga, kondisi laut tampak terlalu tenang.
Pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi AI, AI or Not, menunjukkan hasil 99 persen dan analisis Hive Moderation sebesar 99,9 persen bahwa konten tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Tidak Ada Pengungsian Warga Palestina ke Indonesia
Menurut Tempo edisi 19 Juli 2025, Direktur badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea, dikabarkan meminta AS untuk melobi pemerintah Indonesia, Ethiopia, dan Libya agar mau menerima pengungsi Palestina.
Sebelumnya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto pernah melontarkan wacana kontroversial pada 16 April 2025. Ia menyatakan akan mengevakuasi seribu warga Gaza agar mendapatkan tempat yang layak setelah genosida dari Israel.
Namun gagasan Prabowo tersebut menuai pro-kontra. Dikutip dari laman Universitas Gajah Mada, Guru Besar UGM Bidang Geopolitik Timur Tengah, Prof. Dr. Siti Mutiah Setiawati, menyatakan gagasan tersebut harus dipikirkan secara matang. Sebab Indonesia harus mempertimbangkan jumlah pengungsi, permasalahan kondisi fisik dan mental pengungsi, biaya yang dikeluarkan, tempat yang belum disiapkan, serta beberapa hal teknis untuk membawa pengungsi ke Indonesia.
Siti menyarankan, daripada menerima pengungsi, Indonesia dapat meningkatkan jumlah kontribusi kepada lembaga yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine in the Near East).
Selain itu, pemerintah sebaiknya lebih mendorong Mesir dan Yordania, sebagai negara tetangga untuk bersedia menerima pengungsi dari warga Gaza. Pasalnya, dari segi etnik, budaya, dan bahasa, sedikit memiliki memiliki kemiripan dan kesamaan. Bahkan jarak yang dekat antar kedua negara ini secara teknik akan lebih mudah dibandingkan dikirim ke Indonesia.
Sedangkan menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, rencana pemindahan warga Palestina untuk keluar dari Gaza merupakan ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang didukung Israel.
Tampilan awal pada bagian video pertama, memperlihatkan pesawat bertuliskan Garuda melewati Patung Liberty. Gambar patung tersebut sama dengan yang dipublikasikan website UNESCO. Namun, sesungguhnya Patung Liberty berada di Kota New York, Amerika Serikat, bukan di Palestina maupun Iran.
Pesawat Garuda dalam video tersebut juga memiliki tampilan yang berbeda dengan aslinya, saat dibandingkan dengan laman Garuda Indonesia. Kejanggalan seperti ini biasa ditemukan pada konten AI saat meniru sebuah objek.
Kejanggalan secara visual berikutnya, terlihat pada jet tempur yang mengelilinginya. Saat lepas landas, terlihat ada tiga jet tempur. Namun saat mendarat justru terlihat enam jet tempur.
Lokasi pendaratan pesawat tersebut juga berbeda dengan milik Indonesia. Terdapat kesalahan penulisan nama Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi Sobkarno Hatta International Airport.
Atap bangunan terminal dalam konten itu, tak sama dengan atap Terminal 2 dan 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang melayani penerbangan internasional. Visual asli bandara dapat dibandingkan dengan laman In Journey Airports yang dikelola Angkasa Pura Indonesia.
Sementara, pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi akal imitasi, AI or Not, menunjukkan sekitar 73 persen konten dibuat dengan kecerdasan buatan. Demikian juga saat dianalisis dengan alat Zhuqe AI Detection Assistant, menghasilkan 44,07 persen menggunakan akal imitasi.
Pada video kedua juga memperlihatkan bahwa konten dibuat dengan kecerdasan buatan. Pertama pada detik ke-7, tulisan pada spanduk putih terlihat buram padahal kainnya terbentang rapi.
Kedua, semua bendera Palestina dalam video tersebut, terbentang kaku meski berada di tengah perairan. Ketiga, kondisi laut tampak terlalu tenang.
Pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi AI, AI or Not, menunjukkan hasil 99 persen dan analisis Hive Moderation sebesar 99,9 persen bahwa konten tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Tidak Ada Pengungsian Warga Palestina ke Indonesia
Menurut Tempo edisi 19 Juli 2025, Direktur badan intelijen Israel, Mossad, David Barnea, dikabarkan meminta AS untuk melobi pemerintah Indonesia, Ethiopia, dan Libya agar mau menerima pengungsi Palestina.
Sebelumnya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto pernah melontarkan wacana kontroversial pada 16 April 2025. Ia menyatakan akan mengevakuasi seribu warga Gaza agar mendapatkan tempat yang layak setelah genosida dari Israel.
Namun gagasan Prabowo tersebut menuai pro-kontra. Dikutip dari laman Universitas Gajah Mada, Guru Besar UGM Bidang Geopolitik Timur Tengah, Prof. Dr. Siti Mutiah Setiawati, menyatakan gagasan tersebut harus dipikirkan secara matang. Sebab Indonesia harus mempertimbangkan jumlah pengungsi, permasalahan kondisi fisik dan mental pengungsi, biaya yang dikeluarkan, tempat yang belum disiapkan, serta beberapa hal teknis untuk membawa pengungsi ke Indonesia.
Siti menyarankan, daripada menerima pengungsi, Indonesia dapat meningkatkan jumlah kontribusi kepada lembaga yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine in the Near East).
Selain itu, pemerintah sebaiknya lebih mendorong Mesir dan Yordania, sebagai negara tetangga untuk bersedia menerima pengungsi dari warga Gaza. Pasalnya, dari segi etnik, budaya, dan bahasa, sedikit memiliki memiliki kemiripan dan kesamaan. Bahkan jarak yang dekat antar kedua negara ini secara teknik akan lebih mudah dibandingkan dikirim ke Indonesia.
Sedangkan menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, rencana pemindahan warga Palestina untuk keluar dari Gaza merupakan ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang didukung Israel.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pengungsi asal Palestina yang datang ke Indonesia dengan pengawalan jet tempur milik militer Iran adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@romonedzky/video/7531972008976878856
- https://perma.cc/38H3-3QFT
- https://www.tiktok.com/@romonedzky/video/7528368701867887879
- https://whc.unesco.org/en/list/307/gallery/
- https://www.garuda-indonesia.com/jp/id/garuda-indonesia-experience/fleets/index
- https://soekarnohatta.injourneyairports.id/feature/gallery
- https://www.aiornot.com/dashboard/home
- https://matrix.tencent.com/ai-detect/
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.tempo.co/internasional/mossad-klaim-israel-lobi-indonesia-ethiopia-dan-libya-untuk-tampung-warga-gaza-2045906
- https://ugm.ac.id/id/berita/pemerintah-berencana-terima-1000-pengungsi-palestina-ini-saran-pakar-ugm/
- https://www.tempo.co/politik/pro-kontra-atas-gagasan-indonesia-tampung-pengungsi-gaza-1229899 /cdn-cgi/l/email-protection#5132343a37303a25301125343c213e7f323e7f3835
Halaman: 484/6916

