• (GFD-2021-8017) [SALAH] Foto “Best elephant photo ever! Fly, little guy!”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “Best elephant photo ever! Fly, little guy!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Untold Universe (@UniverseUntold) mengunggah cuitan berupa foto gajah terbang dengan narasi “best elephant photo ever! Fly, little guy!”. Cuitan yang diunggah pada 5 Desember 2021 mendapat atensi berupa 29 retweet dan 191 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu telah melalui proses penyuntingan. Foto tersebut dibuat oleh seniman asal Swiss bernama Polynic menggunakan Photoshop pada 11 Januari 2008 untuk projek bernama “Levitations 7”. Karya itu ditemukan di sebuah situs bernama DesignCrowd yang merupakan suatu bisnis berbasis kontes komunitas di Australia.

    Dari fakta di atas, cuitan akun Twitter Untold Universe (@UniverseUntold) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut bukan foto gajah kecil yang sedang lompat seperti terbang. Foto itu adalah hasil karya dari seniman asal Swiss bernama Polynic untuk projek “Levitations 7” tahun 2008.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8016) [SALAH] Video Pantai Merak Surut pada 6 Desember 2021

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “Pantai merak tiba tiba surut…brtanda apakah ini…semoga Allah jauhkan musibah pada kami semua Aamiinnn yra 🤲🤲🤲 waspadalah”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara) mengunggah cuitan pada 6 Desember 2021 berupa video dengan narasi yang menyebutkan bahwa video itu adalah Pantai Merak yang tiba-tiba surut. Video tersebut telah ditonton sebanyak 193 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim pada cuitan tersebut telah dikonfirmasi oleh Tim SAR Merak. Mengutip dari akun Instagram Berita Cilegon Online, Petugas Pos SAR Merak, Ferry, telah melakukan pemeriksaan di area laut dan memastikan jika kondisi perairan di wilayah tersebut dalam kondisi normal. Kondisi air laut berada pada kisaran ketinggian gelombang kategori rendah, yakni 0.50-1.25 meter dan kecepatan angin berada pada kecepatan 1-20 knot.

    “Yang mendapatkan info (Merak Surut-Red) tersebut jangan ditelan mentah-mentah, itu hoax. Kondisi cuaca hujan ringan, perairan normal,” papar Ferry pada Senin (6/12) malam.

    Selain itu, mengutip dari Detik, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono membenarkan kejadian air laut Pantai Merak surut. Namun, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (5/12) dini hari, bukan pada Senin (6/12) malam. Meskipun demikian, Sigit meminta masyarakat untuk waspada dan tetap tenang dengan kondisi cuaca yang tidak menentu jelang akhir tahun.

    “Yang video itu benar. Kenapa benar? Di Anyer, Cinangka, Merak, pada malam Minggu tengah malam itu mengalami air surut. Sayangnya, video itu tersebar keesokan harinya saat kondisi air laut sudah pasang. Di beberapa wilayah seperti Anyer, Cinangka, dan sepanjang pantai Cilegon, kondisi air laut surut sudah biasa,” ungkap Sigit.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, peristiwa surutnya air laut di Pantai Merak terjadi pada Minggu (5/12) dini hari, bukan pada Senin (6/12) malam seperti yang dinarasikan dalam cuitan akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara).

    Rujukan

  • (GFD-2021-8015) [SALAH] Video “Gedung Cyber 1 Mabes Polri di Mampang Jaksel Kebakaran”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “ALHAMDULILLAH…
    SYUKURIN👌🏻
    GEdung Cyber 1 Mabes Polri di Mampang JAKSEL
    KEBAKARAN🔥🔥🔥”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter LOVE (@Quincy_Alattas) mengunggah cuitan berupa video yang diklaimnya adalah video kebakaran Gedung Cyber 1 Mabes Polri di Mampang, Jakarta Selatan. Cuitan yang diunggahnya pada 2 Desember 2021 itu telah ditonton sebanyak 11 ribu kali dan mendapat atensi berupa 4 retweet dan 28 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, Gedung Cyber 1 yang kebakaran bukanlah gedung Mabes Polri. Mengutip dari Kompas, Gedung Cyber 1 yang mengalami kebakaran di ruangan lantai 8 adalah salah satu tempat pusat akses data dengan diisi oleh banyak pengguna gedung yang memiliki server dan data center. Selain itu, gedung tersebut juga digunakan sebagai kantor oleh banyak perusahaan penyedia akses internet.

    “Secara de facto, Gedung Cyber 1 menjadi tempat berkumpul (para penyelenggara data center) karena memang di situlah para pendiri internet dimulai, jadi gedung itu sudah sangat ikonik. Apabila penyelenggara data center buat data center di Gedung Cyber 1, maka tenant-nya itu bisa dari penyedia jaringan, bisa juga dari penyedia konten seperti hosting web,” jelas Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center APJII Syarif Lumintarjo kepada Kompas, Jumat (3/12).

    Selain itu, hoaks terkait Gedung Cyber 1 dengan klaim yang berbeda sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Gedung Pusat Shopee Kebakaran pada 6 Desember 2021.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter LOVE (@Quincy_Alattas) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1 pada Kamis (2/12) bukanlah gedung milik Mabes Polri, melainkan kantor dan pusat akses data bagi banyak perusahaan di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8014) [SALAH] Video “Lindungi dan selamatkan mereka yang sedang menjaga keutuhan negeri ini…”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “Mohon doa bagi para prajurit yg sedang berjuang.. 🙏🏻🙏🏻
    kita sekitar 51 org di pos. msh terkepung di pos Ramil termasuk jenajah & luka. Blm ada bantuan. Seluruh akses jln sdh di kuasai oleh OPM, sdh mendekat, di perkirakan 50 org.
    Logistik menipis, air yg ada di luar barak.”

    “Yaa Rabb…
    Lindungi dan selamatkan mereka yang sedang menjaga keutuhan negeri ini… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Hastuti (@y03_n4n4) mengunggah sebuah utas di Twitter dengan narasi bahwa para prajurit Indonesia sedang berjuang melawan OPM (Organisasi Papua Merdeka) pada 4 Desember 2021. Dalam utas tersebut, terdapat juga video berdurasi 1 menit 50 detik yang telah ditonton sebanyak 41 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut adalah rekaman video markas Satgas Kompi Zeni TNI AD di Monusco, Kongo saat mendapat serangan dari kelompok milisi Allied Democratic Forces (ADF). Informasi tersebut diungkapkan dalam unggahan akun Instagram INFOKOMANDO (@infokomando.official) pada 2 Desember 2021. Akun Twitter DwiOktariyadi (@dwioktariyadi) turut melaporkan hoaks tersebut dan memberikan tangkapan layar unggahan akun Instagram INFOKOMANDO.

    Sebagai tambahan, mengutip dari Tirto, serangan kelompok milisi ADF di Kongo pernah terjadi di tahun 2020. Serangan tersebut menewaskan anggota TNI Serma Rama Wahyudi meninggal dalam misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Afrika, Senin (22/06/2020) pukul 17.30 waktu setempat. Sang anggota TNI yang merupakan bagian dari Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco (satgas PBB dari Indonesia) terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri.

    Dari berbagai fakta di atas, akun Twitter Hastuti (@y03_n4n4) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, video tersebut tidak terekam saat melawan OPM. Video itu adalah rekaman markas Satgas Kompi Zeni TNI AD di Monusco, Kongo saat mendapat serangan dari kelompok milisi Allied Democratic Forces (ADF).

    Rujukan