• (GFD-2020-5162) [SALAH] Tiga Pejabat Tinggi Pemprov NTB Minta Dana Bantuan Sosial Melalui Whatsapp

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Beredar sebuah pesan Whatsapp dengan mengatasnamakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Inspektur Ispektorat NTB dan Kepala Dinas Sosial NTB untuk meminta sejumlah dana Program Bantuan Sosial untuk Yayasan, Panti Asuhan dan Lembaga Kesejahteraan Sosial di NTB. Namun saat ditelusuri nomor Whatsapp 0821-2351-7359, 0803- 5760- 85720 dan 0821-3256- 7399 bukanlah milik ketiga pejabat di NTB tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Melalui akun resmi Instagram Dinas Sosial NTB menyatakan bahwa ketiga akun Whatsapp tersebut merupakan modus penipuan dan mengimbau masyarakat agar siapa pun yang mendapat pesan serupa untuk melaporkan kepada pihak berwajib.

    Dengan demikian, pesan Whatsapp dengan mengatasnamakan Gubernur Nusa Tenggara Barat tersebut salah dan termasuk dalam konten palsu

    Rujukan

  • (GFD-2020-5161) [SALAH] Rekrutmen Kerja oleh PT Salim Ivomas

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Melalui media sosial Twitter, beredar surat informasi rekrutmen kerja oleh PT Salim Ivomas. Menurut narasi yang beredar dalam surat, masyarakat diminta melakukan konfirmasi dan menyiapkan sejumlah uang untuk biaya akomodasi selama tes berlangsung.

    Hasil Cek Fakta

    Coba melakukan penelusuran lebih lanjut, informasi pada surat tersebut diketahui adalah palsu. Melalui website resmi simp.co.id, dijelaskan bahwa PT Salim Ivomas tidak pernah meminta sejumlah biaya selama melakukan rekrutmen.

    Berikut klarifikasi lengkap PT Salim Ivomas:

    PT Salim Ivomas Pratama Tbk berhati-hati terhadap modus penipuan yang dilakukan pihak jawab dengan mengatasnamakan PT Salim Ivomas Pratama Tbk untuk melakukan pemanggilan tes dan wawancara kerja.

    Dalam melakukan proses pemanggilan tes dan wawancara kerja, PT Salim Ivomas Pratama Tbk tidak pernah bekerjasama dengan pihak lain diluar perusahaan dan tidak pernah memungut biaya kepada pelamar.

    Apabila ada keraguan, informasi lebih lanjut dapat menghubung melalui telepon +6221 5795 8822 ext. 5413 atau email hr.recruitment@simp.co.id.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5160) [SALAH] “Peneliti, analis laboratorium, tidak ada yang terkena corona, perawat sedikit menjadi korban”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Akun Andrezeko (fb.com/100008879261456) mengunggah klaim bahwa tidak ada peneliti atau analis laboratorium yang terkena Covid-19 dan perawat yang terkena Covid-19 lebih sedit dibandingkan dokter.

    “5. Kenapa mereka yg “nguthek²” virus di laboratorium (peneliti, analis laboraorium), tidak ada yang terkena corona. Perawat sedikit menjadi ” korban.” Tetapi malah dokter yang justru paling jarang berinteraksi dng pasien katanya banyak korban ?” tulis Andrezeko di status yang diunggah pada 28 September 2020 tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa tidak ada peneliti atau analis laboratorium yang terkena Covid-19 dan perawat yang terkena Covid-19 lebih sedit dibandingkan dokter adalah klaim yang salah.

    Faktanya, menurut data Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, sebanyak 492 analis kesehatan terinfeksi Covid-19, di mana empat di antaranya meninggal. Jumlah perawat yang terinfeksi pun cukup besar. Di Jawa Timur saja, jumlahnya mencapai 550 orang. Adapun jumlah perawat yang meninggal akibat Covid-19 di seluruh Indonesia sudah menyentuh 77 orang.

    Dilansir dari Tempo, menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, Widodo, analis kesehatan yang meninggal karena Covid-19 tersebut berasal dari empat provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Daerah Istimewa Aceh.

    Hal yang sama dialami oleh perawat, terutama perawat di Jawa Timur. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Nursalam, menyebut jumlah perawat di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 550 orang per Juli 2020. Sementara jumlah perawat yang meninggal akibat Covid-19, per awal September, mencapai 77 orang.

    Dikutip dari BBC Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak 115 dokter meninggal karena Covid-19 per 13 September 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 60 orang adalah dokter umum, 53 dokter spesialis, dan dua dokter residen.

    Berdasarkan catatan IDI, risiko yang menyebabkan kasus kematian akibat Covid-19 pada dokter selalu berulang. IDI menduga penyebabnya antara lain minimnya alat pelindung diri (APD), kurangnya skrining pasien di fasilitas kesehatan, kelelahan yang dialami oleh para tenaga medis karena jumlah pasien Covid-19 terus bertambah, jam kerja yang panjang, serta tekanan psikologis.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5159) [SALAH] Arahan Kapolres Simalungun Meniadakan Perizinan Administrasi Pesta/Hiburan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Terdapat pesan berantai yang disebarkan melalui platform WhatsApp berisi arahan Kapolres Simalungun yang mengatakan bahwa perizinan administrasi Pesta/Hiburan ditiadakan.

    NARASI

    “Mohon disebarkan kepada keluarga, saudra dan warga masyarakat”

    PENGUMUMAN

    Sesuai arahan Bapak Kapolres Simalungun terkait HIMBAUAN PEMERINTAH & Ops Yustisi POLRI (dalam rangka Upaya Percepatan Menghentikan Penyebaran Virus COVID-19)

    Seluruh Administrasi yang Berhubungan dengan PESTA DITIADAKAN

    Diulangi PESTA/IJIN HIBURAN DITIADAKAN

    MOHON disebarkan kepada seluruh warga masyarakat di Nagori masing-maisng

    Terimakasih 🤝🤝🤝”

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo, SIK menegaskan tidak pernah meniadakan izin pesta atau hiburan. Informasi yang mengatasnamakan dirinya adalah informasi yang palsu.

    Kapolres Simalungun hanya menghimbau sekaligus melarang masyarakat berkumpul atau berkerumun untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui penyelenggaraan Oprasti Yustisi Polri dan Maklumat Kapolri, serta menghimbau untuk mendukung penyelenggaraan Pilkada Damai 9 Desember 2020 mendatang.

    Dapat disimpulkan, pesan berantai yang tersebar di WhatsApp mengatasnamakan Kapolres Simalungun adalah konten palsu. Faktanya, Kapolres Simalungun tidak meniadakan izin administrasi Pesta/Hiburan tetapi menghimbau sekaligu melarang masyarakat berkumpul atau berkerumun serta mendukung penyelenggaraan Pilkada Damai 9 Desember 2020.

    Rujukan