• (GFD-2020-5158) [SALAH] Calon Wali Kota Pasuruan Raharto Teno akan Mengubah Pancasila

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Akun Facebook Irwan Sution pada Kamis 1 Oktober 2020 mengunggah potongan vidio dengan durasi 23 detik yang mengklaim bahwa Calon Wali Kota Pasuruan ingin mengubah Pancasila.Dari hasil penelusuran, vidio tersebut merupakan Raharto Teno sebagai Calon Wali Kota Pasuruan yang sedang menyampaikan pidato selama lima menit pada acara “Deklarasi Kampanye Damai KPU Kota Pasuruan Tahun 2020” pada Minggu (26/9).

    Hasil Cek Fakta

    Melalui penelusuran lebih lanjut, selama berpidato Raharto Teno tidak pernah menyebutkan bahwa dirinya akan mengubah Pancasila. Namun lewat pidato tersebut Raharto bertekad menerapkan ekasila atau gotong royong demi mewujudkan kota pasuruan yang lebih maju dan sejahtera, juga meminta siapa pun yang nantinya pemimpin yang terpilih harus amanah dan dapat dipercaya oleh warga Pasuruan.

    “jika kita peras Pancasila munculah ekasila yang didapatkan dari Trisila yaitu dari sosio nasionalis, sosio demokratis, ketuhanan yang berkebudayaan, jika kita peras lagi, kita kristalisasi lagi hanya ada satu kata untuk mewujudkan kota Pasuruan yang lebih maju dan sejahtera adalah dengan melakukan gotong royong.” Ucap Raharto Teno, Minggu (26/9)

    Raharto Teno sendiri akan berpasangan dengan Moch Hasjim Asjari (TEGAS) dan menjadi calon kepala daerah pertama yang mendaftar di KPU Kota Pasuruan, Jumat (4/9/2020) pagi.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan informasi yang beredar bahwa Calon wali Kota Raharto Retno ingin mengubah Pancasila adalah salah dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5157) [SALAH] “Kerjaan Mafia Ulama Indonesia ini ada² aja”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Akun Burisrowo (fb.com/burisrowo.burisrowo.9216) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Kerjaan Mafia Ulama Indonesia ini ada² aja. Bikin malu agama islam.. nyari duit sampe segini amat ya ??? Kutunggu label halal pada topi santa…”

    Pada foto asbak berlabel halal yang diunggah, terdapat narasi bertuliskan “Merokoknya HARAM tapi asbaknya HALAL. Apalagi kalau dimakannya pakai sambal kecap. Lezat sekali”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan fatwa halal untuk asbak adalah klaim yang salah.

    Faktanya, MUI tidak pernah memberikan fatwa halal untuk asbak tersebut.

    Dilansir Liputan6.com, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh menjelaskan pihaknya tidak pernah memberikan fatwa halal untuk asbak tersebut. Asrorum bilang, informasi yang beredar tersebut hoaks.

    “Hoaks” kata Asrorun saat berbincang dengan Liputan6.com.

    Hal serupa diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Halal atau Indonesia Halal Watch Ikhsan Abdullah memandang, untuk asbak tidak diperlukan sertifikasi halal. “Itu mungkin untuk daya tarik, sebetulnya asbak tidak perlu sertifikasi halal rokok yang diwadahi asbak saja tidak bisa menjadi halal,” tuturnya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5156) [SALAH] “razia yang pakai masker scuba kena swab dan denda”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Akun Siti Ulfa (fb.com/100017524802218) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

    “Gk gawe masker di denda. Gawe masker pun di tentukan. Pokok laaak maskeran lak yhowes seh. Apa2 di denda. Wess cari uang susah ne masyaallah sek kate di denda2 segala. Lok eddep.”

    Di gambar tersebut, terdapat foto aktivitas razia di jalan raya. Beberapa petugas kepolisian dan satpol PP tampak memberhentikan pengguna jalan dan melakukan pemeriksaan serta narasi “Bulak rukem depan sekolahan triguna seng gae masker scuba mending puter balik ganti masker SNI daripada knek swab n denda.”

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, Kapolsek Kenjeran Kompol Esti Setija Oetami menyatakan tidak ada pelarangan masker scuba di Bulak Rukem, Surabaya. Selama operasi berlangsung, tidak ada pemberlakuan denda kepada pengguna masker scuba. Mereka hanya diberi sosialisasi atau pengarahan.

    Esti Setija Oetami menyatakan bahwa foto yang beredar tersebut merupakan operasi serentak tiga pilar yang diselenggarakan pada Rabu (23/9). Selain bertujuan menegakkan protokol kesehatan, operasi itu disertai rapid test masal yang diadakan gratis oleh Pemkot Surabaya.

    ”Hoax ya. Tidak ada pelarangan scuba. Itu penegakan protokol kesehatan sekaligus rapid antigen masal dan gratis,” katanya kemarin.

    Menurut mantan Kapolsek Rungkut tersebut, Pemkot Surabaya tidak melarang penggunaan masker scuba. Selama operasi berlangsung, tidak ada pemberlakuan denda kepada pengguna masker scuba. Mereka hanya diberi sosialisasi atau pengarahan.

    ”Kalau pakai masker scuba, sebaiknya ada lapisan tambahan. Bisa pakai tisu atau masker medis seperti petugas tiga pilar lainnya yang memakai masker scuba,” tuturnya. Dia berharap masyarakat lebih selektif ketika menerima informasi agar ke depannya tidak terjadi misinformasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5155) [SALAH] Kamala Harris: “Datang dari India ke Jamaika untuk Mengeksploitasi Budak Kulit Hitam”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 01/10/2020

    Berita

    Akun Twitter James Woods membagikan cuitan berupa meme foto calon wakil presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris dengan narasi “Keluarga saya datang ke Jamaika dari India untuk mengeksploitasi budak Afrika hitam yang kami beli seperti ternak. Sekarang saya berpura-pura menjadi orang Afrika-Amerika untuk mengeksploitasi mereka untuk mendapatkan suara”. Cuitan meme tersebut thelah di-retweets 2,3 ribu kali. Selain itu, terdapat 6,3 ribu orang yang telah menyukai, dan diikuti dengan 227 orang memberikan komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut, tidak ada bukti yang mendukung Harris mengatakan hal tersebut. Foto dalam meme itu diambil oleh The Associated Press selama sidang Senat Juni 2017 ketika Harris menanyai mantan Jaksa Agung Jeff Sessions.

    Melansir dari portal berita apnews.com, Ayah Kamala Harris, Donald Harris, adalah orang Jamaika. Dia dan ayahnya mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam. Ibunya, Shyamala Gopalan, lahir dan besar di India. Orang tua Harris bertemu di University of California, Berkeley, pada 1960-an sebagai mahasiswa pascasarjana.

    Pada tahun 2018, Donald Harris, seorang profesor ekonomi di Universitas Stanford, merinci sejarah keluarganya di Jamaika dalam sebuah tulisan di Jamaica Global Online. Tidak disebutkan dalam tulisannya bahwa ia keturunan India, dan dia menjelaskan bahwa keluarganya telah berada di Jamaika selama beberapa generasi. Harris yang lebih tua memang menulis bahwa nenek dari pihak ayah yaitu Nyonya Chistiana Brown, keturunan Hamilton Brown yang tercatat sebagai pemilik perkebunan dan budak serta pendiri Brown’s Town. Bagian dari tulisannya itu telah diubah berulang kali dalam beberapa bulan terakhir untuk memicu klaim yang menyesatkan di media sosial tentang hubungan keluarga Harris dengan perbudakan di Jamaika.

    Dengan demikian, meme yang dibagikan oleh James Woods tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan. Faktanya, Kamala Harris tidak pernah mengatakan hal itu dan keluarganya yang keturunan India sudah lama tinggal di Jamaika sejak buyutnya yang keturunan dari pemilik budak tinggal di Jamaika.

    Rujukan