(GFD-2021-7995) [SALAH] “KETUA UMUM PDIP MEREKUMENDASIKAN GANJAR MAJU CAPRES 2024 . . UDAH DI PASTIKAN GANJAR PRANOWO PENERUS JOKOWI”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 13/12/2021
Berita
“KETUA UMUM PDIP MEREKUMENDASIKAN GANJAR MAJU CAPRES 2024 . . UDAH DI PASTIKAN GANJAR PRANOWO PENERUS JOKOWI”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Adma Wijaya mengunggah foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan narasi yang mengklaim bahwa Megawati sudah merekomendasikan Ganjar untuk maju Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut salah. Diketahui bahwa foto tersebut merupakan foto saat Ganjar Pranowo mendapatkan rekomendasi untuk maju Pilgub Jawa Tengah pada tahun 2018. Foto asli ditemukan di antarafoto.com dengan judul foto “PENGUMUMAN CAGUB-CAWAGUB PDIP.”
Pada keterangan foto di antarafoto.com tertulis keterangan “Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan berkas rekomendasi kepada bakal calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1). PDIP resmi mengumumkan para cagub dan cawagub enam provinsi yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada Pilkada 2018.” Adapun, foto tersebut merupakan hasil jepretan Sigid Kurniawan.
Perihal keputusan PDIP dalam mengusung Capres tahun 2024, diketahui hingga artikel ini diturunkan belum diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri. Dilansir dari detik.com, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pada Senin (1/11/2021) menegaskan bahwa tahapan pemilu belum ditetapkan. Hasto menegaskan soal capres dan cawapres ditetapkan oleh Ketum Megawati Soekarnoputri.
“Ibu Mega lah yang nanti memutuskan. Politik itu ada seni. Nanti ada momentumnya. Capres dan cawapres akan disampaikan pada momentum tepat. Apalagi dari survei, perhatian utama rakyat masih pada masalah perekonomian dan pandemi, bukan capres cawapres,” kata Hasto
Berdasarkan penjelasan itu, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Konteks yang Salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut salah. Diketahui bahwa foto tersebut merupakan foto saat Ganjar Pranowo mendapatkan rekomendasi untuk maju Pilgub Jawa Tengah pada tahun 2018. Foto asli ditemukan di antarafoto.com dengan judul foto “PENGUMUMAN CAGUB-CAWAGUB PDIP.”
Pada keterangan foto di antarafoto.com tertulis keterangan “Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan berkas rekomendasi kepada bakal calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1). PDIP resmi mengumumkan para cagub dan cawagub enam provinsi yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada Pilkada 2018.” Adapun, foto tersebut merupakan hasil jepretan Sigid Kurniawan.
Perihal keputusan PDIP dalam mengusung Capres tahun 2024, diketahui hingga artikel ini diturunkan belum diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri. Dilansir dari detik.com, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pada Senin (1/11/2021) menegaskan bahwa tahapan pemilu belum ditetapkan. Hasto menegaskan soal capres dan cawapres ditetapkan oleh Ketum Megawati Soekarnoputri.
“Ibu Mega lah yang nanti memutuskan. Politik itu ada seni. Nanti ada momentumnya. Capres dan cawapres akan disampaikan pada momentum tepat. Apalagi dari survei, perhatian utama rakyat masih pada masalah perekonomian dan pandemi, bukan capres cawapres,” kata Hasto
Berdasarkan penjelasan itu, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Pihak PDIP belum memutuskan mengenai capres 2024. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pada Senin (1/11/2021) menegaskan bahwa tahapan pemilu belum ditetapkan. Hasto menegaskan soal capres dan cawapres ditetapkan oleh Ketum Megawati Soekarnoputri. Adapun, foto yang ada pada postingan merupakan foto saat Ganjar Pranowo mendapat rekomendasi untuk maju Pilgub Jawa Tengah pada tahun 2018.
Rujukan
- https://www.antarafoto.com/mudik/v1515321616/pengumuman-cagub-cawagub-pdip
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/zNPmyYVb-cek-fakta-foto-megawati-rekomendasikan-ganjar-jadi-capres-2024-ini-faktanya
- https://news.detik.com/berita/d-5791711/pdip-jangan-bawa-kontestasi-pilpres-terlalu-awal-kasihan-pak-jokowi
- https://tirto.id/tidak-tepat-megawati-mengusung-ganjar-sebagai-capres-dari-pdip-glns
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1557/menyesatkan-foto-yang-diklaim-megawati-mengusung-ganjar-sebagai-capres-pdip
(GFD-2021-7993) [SALAH] Foto “Anak Korban Penculikan di Gorontalo”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 13/12/2021
Berita
Akun Facebook Nasir Amu (fb.com/nasir.amu.7) pada 26 Oktober 2021 mengunggah beberapa foto dengan narasi sebagai berikut:
“As.di impor masikan kpd org2 tua,agar memperhatikan anak jika tidak ad di rumah,penculikan anak sudah meraja leleh,kejadian ini terjadi di ilomata,kb.gorontaloh,anak in di culik dengan mengunakan mobil,untungnya anak ini bisa meloloskan diri dari penculikan,lihat tangan anak ini,terluka krn berusaha untuk meloloskan diri dri penculikan.berhati hatilah kita semua sebelum akan terjadi sesuatu kpd kita semua.”
Unggah ini sudah dibagikan lebih dari 10.000 sampai saat artikel ini disusun.
“As.di impor masikan kpd org2 tua,agar memperhatikan anak jika tidak ad di rumah,penculikan anak sudah meraja leleh,kejadian ini terjadi di ilomata,kb.gorontaloh,anak in di culik dengan mengunakan mobil,untungnya anak ini bisa meloloskan diri dari penculikan,lihat tangan anak ini,terluka krn berusaha untuk meloloskan diri dri penculikan.berhati hatilah kita semua sebelum akan terjadi sesuatu kpd kita semua.”
Unggah ini sudah dibagikan lebih dari 10.000 sampai saat artikel ini disusun.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto anak yang diklaim sebagai korban penculikan di Gorontalo yang terluka di tanganya setelah berhasil meloloskan diri dari pelaku penculikan merupakan konten palsu.
Faktanya, bukan diculik, anak tersebut terluka pada bagian tangannya akibat terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi, anak itupun mengarang cerita dengan mengaku bahwa ia menjadi korban penculikan. Lokasi kejadian juga bukan di Gorontalo, melainkan di Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara pada tahun 2020.
Dilansir dari Tempo, kolase foto yang identik pernah dimuat situs detotabuan.com pada 27 Oktober 2020 dengan judul, “Kabar Percobaan Penculikan Anak di Pinolosian Ternyata Hoax.” Namun, narasi pada kolase foto yang dimuat situs ini menyebutkan bahwa lokasi kejadian yakni di Ilomata, (Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara).
Kolase foto yang disertai narasi narasi penculikan, juga membuat heboh netizen di Sulawesi Utara. Tidak terkecuali warga di Bolaang Mangondow Selatan (Bolsel). Mendapat inormasi tersebut, Polres Bolsel bersama 2 anggota Polsek Pinolosian langsung menuju lokasi yang disebutkan.
“Setelah menerima informasi, pukul 16.40 Wita Piket Reskrim bersama Anggota Sat IK bersama 2 anggota Polsek Pinolosian mendatangi TKP dan rumah korban untuk melakukan penyelidikan dan Pulbaket kebenaran berita yang beredar di medsos tentang adanya informasi penculikan anak,” ujar Kasat Reskrim Polres Bolsel, IPTU, Sahroni Rasyid.
Korban anak berinisial M (7) dan orang tuanya kemudian di arahkan menuju Polsek Pinolosian untuk membuat laporan polisi.
“Setelah korban (M) berada di Polsek, kemudian dilakukan interogasi oleh Piket Reskrim Res Bolsel dan mendapatkan keterangan bahwa korban luka korban bukan karena akan di culik, namun korban sedang bermain sambil berlari, lalu jatuh tersungkur ketanah dan jari telunjuk kiri dari korban kena pecahan beling yang mengakibatkan luka robek,” ujarnya.
Pada pukul 17:00 WITA, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) langsung menggelar pemeriksaan dengan mengkonfirmasi langsung ke anak yang diduga menjadi korban penculikan.
“Dari pengakuan bocah tersebut, bahwa dia bersama teman-temannya sedang bermain. Saat itu dia berlari dan jatuh, kemudian jari tangannya terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi orang tuanya, sehingga dia mencari alasan, bahwa kejadian yang menimpa dirinya karena akan diculik orang, dan tangannya terluka akibat melawan,” terang Anggota Satreskrim Polres Bolsel, Bripka Rekky H Madoa, saat dikonfirmasi detiksulawesi, Senin (26/10/2020).
“Sampai saat ini tidak ada laporan penculikan anak yang masuk di Polres maupun Polsek Pinolosian,” ujar Kasat Reskrim Polres Bolsel, IPTU, Sahroni Rasyid, Selasa (27/10/2020) ketika dihubungi Tribun Manado.
“Jadi berita penculikan itu tidak benar atau hoax,” tegasnya.
Kapolres Bolsel AKBP Yuli Kurnianto menghimbau masyakarat agar tidak mudah menyebarkan/membagikan informasi yang belum pasti kebenarannya.
Faktanya, bukan diculik, anak tersebut terluka pada bagian tangannya akibat terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi, anak itupun mengarang cerita dengan mengaku bahwa ia menjadi korban penculikan. Lokasi kejadian juga bukan di Gorontalo, melainkan di Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara pada tahun 2020.
Dilansir dari Tempo, kolase foto yang identik pernah dimuat situs detotabuan.com pada 27 Oktober 2020 dengan judul, “Kabar Percobaan Penculikan Anak di Pinolosian Ternyata Hoax.” Namun, narasi pada kolase foto yang dimuat situs ini menyebutkan bahwa lokasi kejadian yakni di Ilomata, (Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara).
Kolase foto yang disertai narasi narasi penculikan, juga membuat heboh netizen di Sulawesi Utara. Tidak terkecuali warga di Bolaang Mangondow Selatan (Bolsel). Mendapat inormasi tersebut, Polres Bolsel bersama 2 anggota Polsek Pinolosian langsung menuju lokasi yang disebutkan.
“Setelah menerima informasi, pukul 16.40 Wita Piket Reskrim bersama Anggota Sat IK bersama 2 anggota Polsek Pinolosian mendatangi TKP dan rumah korban untuk melakukan penyelidikan dan Pulbaket kebenaran berita yang beredar di medsos tentang adanya informasi penculikan anak,” ujar Kasat Reskrim Polres Bolsel, IPTU, Sahroni Rasyid.
Korban anak berinisial M (7) dan orang tuanya kemudian di arahkan menuju Polsek Pinolosian untuk membuat laporan polisi.
“Setelah korban (M) berada di Polsek, kemudian dilakukan interogasi oleh Piket Reskrim Res Bolsel dan mendapatkan keterangan bahwa korban luka korban bukan karena akan di culik, namun korban sedang bermain sambil berlari, lalu jatuh tersungkur ketanah dan jari telunjuk kiri dari korban kena pecahan beling yang mengakibatkan luka robek,” ujarnya.
Pada pukul 17:00 WITA, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) langsung menggelar pemeriksaan dengan mengkonfirmasi langsung ke anak yang diduga menjadi korban penculikan.
“Dari pengakuan bocah tersebut, bahwa dia bersama teman-temannya sedang bermain. Saat itu dia berlari dan jatuh, kemudian jari tangannya terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi orang tuanya, sehingga dia mencari alasan, bahwa kejadian yang menimpa dirinya karena akan diculik orang, dan tangannya terluka akibat melawan,” terang Anggota Satreskrim Polres Bolsel, Bripka Rekky H Madoa, saat dikonfirmasi detiksulawesi, Senin (26/10/2020).
“Sampai saat ini tidak ada laporan penculikan anak yang masuk di Polres maupun Polsek Pinolosian,” ujar Kasat Reskrim Polres Bolsel, IPTU, Sahroni Rasyid, Selasa (27/10/2020) ketika dihubungi Tribun Manado.
“Jadi berita penculikan itu tidak benar atau hoax,” tegasnya.
Kapolres Bolsel AKBP Yuli Kurnianto menghimbau masyakarat agar tidak mudah menyebarkan/membagikan informasi yang belum pasti kebenarannya.
Kesimpulan
BUKAN diculik, anak tersebut terluka pada bagian tangannya akibat terkena pecahan botol. Karena takut akan dimarahi, anak itupun mengarang cerita dengan mengaku bahwa ia menjadi korban penculikan. Lokasi kejadian juga bukan di Gorontalo, melainkan di Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara pada tahun 2020.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1578/keliru-foto-anak-korban-penculikan-di-gorontalo
- https://detotabuan.com/2020/10/kabar-percobaan-penculikan-anak-di-pinolosian-ternyata-hoax/
- https://detiksulawesi.com/2020/10/26/informasi-penculikan-anak-di-bolsel-hoax/
- https://manado.tribunnews.com/2020/10/27/polres-bolsel-pastikan-informasi-penculikan-anak-di-pinolosian-hoax
(GFD-2021-7992) [SALAH] Video “BERITA TERKINI ~ MPUS!! SRIMUL M4L4H BERKHI4N4T ~ NEWS VIRAL KPK JOKOWI”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 13/12/2021
Berita
Narasi pada judul:
“BERITA TERKINI ~ MPUS!! SRIMUL M4L4H BERKHI4N4T ~ NEWS VIRAL KPK JOKOWI”
Narasi pada thumbnails:
“MPUS !! SRIMUL MALAH BERKHIANAT !!
JKW MERASA MUAK HINGGA BEGINI
SRIMULYANI BOCORKAN KEBUSUKAN PEMERINTAH”
“BERITA TERKINI ~ MPUS!! SRIMUL M4L4H BERKHI4N4T ~ NEWS VIRAL KPK JOKOWI”
Narasi pada thumbnails:
“MPUS !! SRIMUL MALAH BERKHIANAT !!
JKW MERASA MUAK HINGGA BEGINI
SRIMULYANI BOCORKAN KEBUSUKAN PEMERINTAH”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube POLITISI NEWS mengunggah video berjudul “BERITA TERKINI ~ MPUS!! SRIMUL M4L4H BERKHI4N4T ~ NEWS VIRAL KPK JOKOWI” pada tanggal 10 Desember 2021. Adapun, pada thumbnailsnya tertulis narasi “MPUS !! SRIMUL MALAH BERKHIANAT !! JKW MERASA MUAK HINGGA BEGINI SRIMULYANI BOCORKAN KEBUSUKAN PEMERINTAH.”
Berdasarkan hasil penelusuran, video merupakan hasil suntingan sejumlah video. Adapun, video pertama yang dicuplik berasal dari video berjudul “Utang Pemerintah Terus Membengkak Tembus Rp 6.625 Triliun” yang tayang pada 29 September 2021 di kanal KOMPASTV. Dalam video tersebut memang membahas mengenai kondisi utang Indonesia. Namun, tidak ada pernyataan dari Sri Mulyani.
Video kedua yang dicuplik ialah video berjudul “INI SERIUS! BPK PERINGATKAN KEMBALI GAWATNYA UTANG PEMERINTAH” yang tayang di kanal Hersubeno Point pada 9 Desember 2021. Dalam video tersebut berisikan wawancara Herusubeno Arief dengan ekonom Awalil Rizqi. Tidak ada pernyataan Sri Mulyani di dalam video tersebut.
Selain suntingan cuplikan video, pada video yang diunggah POLITISI NEWS berisikan pembacaan dua artikel yang diketahui bersumber dari kumparan.com. Artikel pertama berjudul “Utang Indonesia Sudah Lebih dari Rp 6.700 Triliun, Kemenkeu Sebut Masih Aman” yang tayang pada 6 Desember 2021. Isi artikel merupakan pembahasan mengenai utang Indonesia dibandingkan negara lain yang dipaparkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu. Dalam artikel itu tidak ditemukan pernyataan Sri Mulyani.
Lalu, artikel kedua ialah artikel berjudul “Sri Mulyani: Negara yang Tak Bisa Atasi Korupsi, Rakyatnya Banyak yang Kelaparan” yang tayang pada 8 Desember 2021 di kumparan.com. Dalam artikel tersebut membahas mengenai pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Kementerian Keuangan 2021. Tidak ada pernyataan Sri Mulyani mengenai pengkhianatan atau membuka rahasia negara.
Berdasarkan penjelasan itu, isi video tidak sesuai dengan klaim pada judul dan narasi thumbnails. Oleh sebab itu, video yang diunggah di kanal POLITISI NEWS itu masuk ke dalam kategori Konten yang Dimanipulasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, video merupakan hasil suntingan sejumlah video. Adapun, video pertama yang dicuplik berasal dari video berjudul “Utang Pemerintah Terus Membengkak Tembus Rp 6.625 Triliun” yang tayang pada 29 September 2021 di kanal KOMPASTV. Dalam video tersebut memang membahas mengenai kondisi utang Indonesia. Namun, tidak ada pernyataan dari Sri Mulyani.
Video kedua yang dicuplik ialah video berjudul “INI SERIUS! BPK PERINGATKAN KEMBALI GAWATNYA UTANG PEMERINTAH” yang tayang di kanal Hersubeno Point pada 9 Desember 2021. Dalam video tersebut berisikan wawancara Herusubeno Arief dengan ekonom Awalil Rizqi. Tidak ada pernyataan Sri Mulyani di dalam video tersebut.
Selain suntingan cuplikan video, pada video yang diunggah POLITISI NEWS berisikan pembacaan dua artikel yang diketahui bersumber dari kumparan.com. Artikel pertama berjudul “Utang Indonesia Sudah Lebih dari Rp 6.700 Triliun, Kemenkeu Sebut Masih Aman” yang tayang pada 6 Desember 2021. Isi artikel merupakan pembahasan mengenai utang Indonesia dibandingkan negara lain yang dipaparkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu. Dalam artikel itu tidak ditemukan pernyataan Sri Mulyani.
Lalu, artikel kedua ialah artikel berjudul “Sri Mulyani: Negara yang Tak Bisa Atasi Korupsi, Rakyatnya Banyak yang Kelaparan” yang tayang pada 8 Desember 2021 di kumparan.com. Dalam artikel tersebut membahas mengenai pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Kementerian Keuangan 2021. Tidak ada pernyataan Sri Mulyani mengenai pengkhianatan atau membuka rahasia negara.
Berdasarkan penjelasan itu, isi video tidak sesuai dengan klaim pada judul dan narasi thumbnails. Oleh sebab itu, video yang diunggah di kanal POLITISI NEWS itu masuk ke dalam kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Isi video tidak sesuai dengan klaim pada judul dan narasi thumbnails. Adapun, isi video berupa suntingan sejumlah video dan pembacaan dua artikel dari kumparan.com, yakni artikel berjudul “Utang Indonesia Sudah Lebih dari Rp 6.700 Triliun, Kemenkeu Sebut Masih Aman” yang tayang pada 6 Desember 2021 serta artikel berjudul “Sri Mulyani: Negara yang Tak Bisa Atasi Korupsi, Rakyatnya Banyak yang Kelaparan” yang tayang pada 8 Desember 2021.
Rujukan
(GFD-2021-7991) [SALAH] Penemuan Bahtera Nuh di Gunung Ararat
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 13/12/2021
Berita
“Philips Williams visited the large prehistoric wooden structure on Mt. Ararat in Eastern Turkey, Novvember 2014– Second deck of Noah’s ark Mt. Ararat”
Hasil Cek Fakta
Kabar tentang ditemukannya bangunan Bahtera Nuh yang sangat bersejarah memang telah beredar beberapa kali di kalangan arkeolog dunia. Beberapa hasil penelitian sedikit banyak mencoba memetakan keberadaan bahtera, dan salah satu tempat yang paling banyak diduga sebagai tempat Bahtera Nuh terdampar adalah bagian di Turki Timur yaitu Gunung Ararat.
Terkait dari misteri keberadaan bahtera ini, sebuah akun Youtube bernama Gerit Aalten, membagikan video perjalanan seorang bernama Philip Wiliams yang mengklaim dirinya berada di dalam bangunan kayu prasejarah yaitu Bahtera Nuh. Video ini mengklaim keberadaan Bahtera Nuh adalah di Gunung Ararat, Turki Timur. Namun apakah benar, bahwa Bahtera Nuh yang terkenal dengan sejarahnya memang berada di Gunung Ararat, Turki Timur?
Melansir dari artikel NBCNews, Arkeolog Cornell Peter Ian Kuniholm, yang telah berfokus pada bentang alam Turki selama beberapa dekade, lebih langsung mengatakan bahwa temuan yang dilaporkan terkait keberadaan persis Bahtera Nuh adalah kekeliruan. Mendukung hal ini, Paul Zimansky, seorang arkeolog dan sejarawan di Universitas Stony Brook menunjukkan bahwa, Kitab Kejadian mengidentifikasi pegunungan Urartu (alias Ararat) sebagai zona pendaratan untuk bahtera, tetapi bukan puncak yang spesifik. Selama berabad-abad, Gunung Ararat setinggi 16.946 kaki dan formasi batuan Durupinar yang berbentuk perahu di dekatnya telah muncul sebagai tempat favorit para pemburu bahtera.
Salah satu hasil penelitian dalam Journal of Geosciences Education, v. 44, 1996, p. 439-444 yang ditulis oleh seorang pensiunan profesor geologi dari California State University, Lorence Gene Collins dan perwira kelautan David Fasold, menyatakan bahwa struktur batuan alami di dekat Dogubayazit, Turki, telah salah diidentifikasi sebagai Bahtera Nuh.
Studi mikroskopis dari yang diduga penyangga/braket besi, menunjukkan bahwa itu berasal dari mineral vulkanik yang lapuk. Yang diduga dinding dengan penahan logam, merupakan konsentrasi alami dari limonit dan magnetit di dalam lapisan sedimen yang cenderung curam. Diperkirakan fosil kulit kayu gopherwood adalah peridotit yang bermetamorfosis dan berkerut. Sedangkan batu jangkar di Kazan (Arzap) berasal dari andesit lokal dan bukan dari Mesopotamia.
Sampai saat ini, masih belum ada hasil penelitian yang akurat, yang dapat memetakan secara tepat dan jelas terkait keberadaan Bahtera Nuh. Gunung Ararat yang diyakini menjadi tempat Bahtera Nuh terdampar, masih simpang siur dan belum dapat disetujui oleh seluruh arkeolog dunia.
Jadi dari penjelasan di atas, video dengan klaim perjalanan ke bangunan kayu prasejarah Bahtera Nuh, merupakan informasi keliru kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Terkait dari misteri keberadaan bahtera ini, sebuah akun Youtube bernama Gerit Aalten, membagikan video perjalanan seorang bernama Philip Wiliams yang mengklaim dirinya berada di dalam bangunan kayu prasejarah yaitu Bahtera Nuh. Video ini mengklaim keberadaan Bahtera Nuh adalah di Gunung Ararat, Turki Timur. Namun apakah benar, bahwa Bahtera Nuh yang terkenal dengan sejarahnya memang berada di Gunung Ararat, Turki Timur?
Melansir dari artikel NBCNews, Arkeolog Cornell Peter Ian Kuniholm, yang telah berfokus pada bentang alam Turki selama beberapa dekade, lebih langsung mengatakan bahwa temuan yang dilaporkan terkait keberadaan persis Bahtera Nuh adalah kekeliruan. Mendukung hal ini, Paul Zimansky, seorang arkeolog dan sejarawan di Universitas Stony Brook menunjukkan bahwa, Kitab Kejadian mengidentifikasi pegunungan Urartu (alias Ararat) sebagai zona pendaratan untuk bahtera, tetapi bukan puncak yang spesifik. Selama berabad-abad, Gunung Ararat setinggi 16.946 kaki dan formasi batuan Durupinar yang berbentuk perahu di dekatnya telah muncul sebagai tempat favorit para pemburu bahtera.
Salah satu hasil penelitian dalam Journal of Geosciences Education, v. 44, 1996, p. 439-444 yang ditulis oleh seorang pensiunan profesor geologi dari California State University, Lorence Gene Collins dan perwira kelautan David Fasold, menyatakan bahwa struktur batuan alami di dekat Dogubayazit, Turki, telah salah diidentifikasi sebagai Bahtera Nuh.
Studi mikroskopis dari yang diduga penyangga/braket besi, menunjukkan bahwa itu berasal dari mineral vulkanik yang lapuk. Yang diduga dinding dengan penahan logam, merupakan konsentrasi alami dari limonit dan magnetit di dalam lapisan sedimen yang cenderung curam. Diperkirakan fosil kulit kayu gopherwood adalah peridotit yang bermetamorfosis dan berkerut. Sedangkan batu jangkar di Kazan (Arzap) berasal dari andesit lokal dan bukan dari Mesopotamia.
Sampai saat ini, masih belum ada hasil penelitian yang akurat, yang dapat memetakan secara tepat dan jelas terkait keberadaan Bahtera Nuh. Gunung Ararat yang diyakini menjadi tempat Bahtera Nuh terdampar, masih simpang siur dan belum dapat disetujui oleh seluruh arkeolog dunia.
Jadi dari penjelasan di atas, video dengan klaim perjalanan ke bangunan kayu prasejarah Bahtera Nuh, merupakan informasi keliru kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, sampai sekarang keberadaan bahtera bersejarah ini masih mengalami perdebatan di kalangan arkeolog di dunia. Gunung Ararat yang diduga menjadi tempat Bahtera Nuh terdampar, masih dalam penelitian lebih lanjut. Belum ada hasil penelitian dengan menggunakan seluruh variabel rujukan, yang mampu memastikan Gunung Ararat sebagai tempat Bahtera Nuh terdampar.
Faktanya, sampai sekarang keberadaan bahtera bersejarah ini masih mengalami perdebatan di kalangan arkeolog di dunia. Gunung Ararat yang diduga menjadi tempat Bahtera Nuh terdampar, masih dalam penelitian lebih lanjut. Belum ada hasil penelitian dengan menggunakan seluruh variabel rujukan, yang mampu memastikan Gunung Ararat sebagai tempat Bahtera Nuh terdampar.
Rujukan
Halaman: 4891/6306