• (GFD-2019-1244) [Cek Fakta] Beredar Video Koin PSI yang Menyandang Logo PKI, Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/03/2019

    Berita

    Sejumlah kabar marak di media sosial jelang Pemilu 2019. Salah satunya yaitu soal Partai Solidaritas Indonesia atau PSI yang disebut sebagai kebangkitan dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

    Video soal PSI yang menjadi kebangkitan PKI itu diunggah oleh akun Youtube Chennel TV PAS dengan judul GAWAT Bahaya PSI Telah Ditemukan Uang Coin PSI Berlogo PKI Thn 1945.

    Video tersebut diunggah pada 26 Februari 2019.

    "GAWAT Bahaya PSI Telah Ditemukan Uang Coin PSI Berlogo PKI Thn 1945

    JANGAN LUPA LIKE COMMEN AND SUBCRIBELIHAT SEMUA VIDEO : youtube.com/c/ChennelTVNUMURNI=============================================," tulis Chennel TV PAS menyertai unggahan videonya.

    Dalam video tersebut, seorang narator mencoba menjelaskan bagaimana PSI bisa dikaitkan dengan PKI. Narator juga mengatakan, PSI seperti lahir mendadak tiba-tiba lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan sah sebagai peserta Pemilu.

    Video tersebut sudah ramai dibanjiri komentar. Ada sekitar 3.129 komentar yang memenuhi kolom komentar unggahan video tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari tahu kebenaran isi video tersebut. Namun rupanya, apa yang disampaikan dalam video tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Hal itu diketahui dari Wikipedia soal Italian Socialist Party of Proletarian Unity. Koin yang disampaikan dalam video dan disebut sebagai logo PSI, rupanya bukan milik PSI.

    Logo yang terlihat adalah milik Partai Sosialis Persatuan Proletar Italia atau Partito Socialista Italiano di Unità Proletaria (P.S.I.U.P).

    Hal itu juga terlihat pada laman www.pinterest.com. Koin yang disebut milik PSI memang bukan sebenarnya.

    "SPILLA DISTINTIVO P S I U P PARTITO SOCIALISTA ITALIANO UNIONE PROLETARIA 1945P-S-I-U-P-PARTITO-SOCIALISTA-ITALIANO-UNIONE-PROLETARIA-1945," tulis laman tersebut.

    Selain itu, laman jual beli ebay juga menjual koin tersebut. Harganya EUR 220.00 atau Rp 3.508.070.

    "1389) Dist. Partigiano 25 Aprile 1945 P.S.I. U.P. Partito Socialista Italiano," tulis penjual.

    Kesimpulan

    Video yang diunggah akun Youtube Chennel TV PAS tidak benar adanya. Karena, logo yang disebut milik PSI tidak benar.

    Logo pada koin tersebut adalah milik Partai Sosialis Persatuan Proletar Italia atau Partito Socialista Italiano di Unità Proletaria (P.S.I.U.P). Logi itu bukan milik PSI.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1243) [Cek Fakta] Hoaks Surat Suara Pilpres Tercoblos di Sumatera Utara

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/03/2019

    Berita

    Kabar tentang surat suara Pilpres yang sudah tercoblos kembali beredar di media sosial. Kali ini, isu surat suara tercoblos diduga terjadi di Sumatera Utara.

    Kabar ini viral di facebook lewat sebuah video berdurasi 6 menit 24 detik. Dalam video itu terlihat kerumunan massa yang tengah berada di suatu tempat. Mereka terdengar menyuarakan kekecewaan terhadap KPU.

    Selain itu, sejumlah massa itu terlihat menunjukan dokumen sambil berteriak memprotes KPU.

    Video ini diunggah oleh akun facebook Rizal Sandoriva pada Minggu 3 Maret 2019. Video ini telah dibagikan sebanyak 32 kali oleh warganet. Dalam video tersebut, akun Rizal Sandoriva juga menambahkan narasi yang berisi tentang isu surat suara Pilpres yang sudah tercoblos salah satu pasangan calon.

    "Telah di temukan surat suara yang telah di coblos 01 tadi malam di medan sumatera utara . KPU a***** benar benar curang....tuntut KPU ..," tulis Rizal Sandoriva.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, kabar tentang surat suara Pilpres yang sudah tercoblos di Sumatera Utara ternyata tidak benar.

    Hal ini disampaikan langsung Ketua KPU Sumatera Utara, Yulhasni. Sebagaimana yang diberitakan Liputan6.com dengan judul 'Penjelasan KPU Sumut atas Video Viral Tentang Surat Suara Sudah Tercoblos'.

    Ketua KPU Sumatra Utara Yulhasni menegaskan, video viral adanya surat suara Pilpres 2019 yang telah tercoblos adalah tidak benar alias hoaks. Di mana dalam video yang berdurasi 7 menit itu terlihat massa ricuh diduga kertas suara sudah tercoblos pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

    "Jadi soal video itu adalah bohong dan hoaks. Peristiwa yang di video itu pas pilkada Tapanuli Utara pada 2018," katanya di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2019).

    Menurutnya, kejadian tahun lalu itu bermula saat massa tak puas akan hasil yang sudah disepakati. Di mana, petahana kembali menang dalam pemilihan itu. Selain itu, pasangan yang menang nomor urutnya sama dengan Jokowi-Ma'ruf yakni 01.

    "Mereka datang ke kantor KPU Tapanuli Utara. Jadi bukan di Kota Medan. Sampai saat ini KPU Kota Medan belum menerima surat suara dan baru dilakukan pada 5 Maret nanti. Gudangnya ada di bekas Bandara Polonia Medan dan dijaga polisi. Dan juga bekas markas TNI AU," bebernya.

    Untuk itu, kata dia, pihaknya akan melaporkan kasus ini. Akun yang dilaporkan atas nama Muhammad Adrian yang pertama kali membagikan video ini.

    "Teman-teman sudah ada di Polda sumut. Kami harap aparat tegas. Sumut salah satu barometer Pemilu di Indonesia. Mudah-mudahan bisa ditangkap segera pelakunya," pungkasnya.

    Seperti diberitakan, kasus ini heboh usai akun facebook Muhamad Adrian mengunggah video dengan bertuliskan 'Memang keparat kau KPU di Sumatera Utara, surat suara sudah tercoblos 01 semua?'.

    Selain itu, akun facebook KPU Provinsi Sumatera Utara juga menuliskan klarifikasinya tentang kabar yang terlanjur viral tersebut.

    "#HOAX PEMILUTerjadi demo terkait temuan pencoblosan kertas suara di KPU Kota Medan.

    #FAKTA PEMILU

    Tidak benar ada demo terkait temuan pencoblosan surat suara. KPU Kota Medan dan KPU Sumut dalam kondisi kondusif. Kemudian pelipatan kertas suara tertib dilaksanakan dengan pengawasan Bawaslu dan pengamanan aparat keamanan.

    #HOAX PEMILUSurat suara pasangan presiden dan wakil presiden nomor urut 01 sudah tercoblos semua.

    #FAKTA PEMILUHingga saat ini baru surat suara DPR RI dan DPRD Sumut yang telah sampai, disortir, dan dilakukan pelipatan di gudang KPU Kota Medan. Sementara kertas surat suara untuk pemilihan presiden belum sampai dan terdistribusi di gudang KPU Kota Medan...#lawanhoax #kpusumut #kpumelayani," tulis KPU Provinsi Sumatera Utara.

    Kesimpulan

    Kabar tentang surat suara Pilpres yang sudah tercoblos di Sumatera Utara ternyata tidak benar atau hoaks. Kabar ini sudah diklarifikasi langsung oleh Ketua KPU Sumatera Utara, Yulhasni.

    Video tersebut ternyata video lama yang merupakan peristiwa tentang sejumlah massa yang protes saat pelaksanaan pilkada Tapanuli Utara pada 2018. Narasi yang dibangun dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1242) [BENAR] Klarifikasi KPK Terkait Isu Mengusulkan Penghapusan LHKPN

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/03/2019

    Hasil Cek Fakta

    Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, dikatakan mengusulkan penghapusan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Atas isu itu, pihak KPK pun angkat bicara dan memberikan klarifikasi. Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar karena usulan KPK sebenarnya ialah sinkronisasi antara LHKPN dengan pelaporan pajak. “Jadi, kami tegaskan tidak benar kalau diklaim Ketua KPK meminta penghapusan LHKPN. Yang benar adalah kami berharap LHKPN ini bisa sinkron dengan pelaporan pajak dengan data-datanya. Pihak Kemenkeu, kalau kami baca sangat antutias menyambut ini,” tutur Febri.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1241) [SALAH] Video Surat Suara Sudah Tercoblos 01 Di Medan

    Sumber: Media Sosial Facebook
    Tanggal publish: 04/03/2019

    Berita

    KPU medan di grebek warga sedang mencoblos surat suara 01 kecurangan sudah mulai terlihat secara nyata...keburukan petahana kebusukan rezim jokowi dan kualisi nya mulai terbongkar.penguasa bangsat
    Tolong dishare ke semua grup. Kertas suara dimedan sudah dicoblos 01. Ternyata KPU Pro 01. Dan digerebek oleh masyrarakat

    Hasil Cek Fakta

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Utara (Sumut), Yulhasni, menyatakan video itu sebenarnya terjadi pada 2018 pada saat Pilkada Kabupaten Tapanuli Utara. Saat itu menurut Yulhasni ada massa yang tidak puas dengan hasil rekapitulasi dan mendatangi KPU Tapanuli Utara. “Jadi peristiwa itu sama sekali bukan peristiwa yang ada di kota Medan. Dan kami pastikan sampai saat ini KPU Kota Medan itu belum menerima surat suara presiden dan wakil presiden sampai sekarang,” ucap Yulhasni.

    Rujukan