• (GFD-2021-7211) [SALAH] “Varian baru Covid-19 tidak lain dari infeksi protein spike dari vaksin”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah cuitan di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa kemunculan varian virus corona baru disebabkan oleh vaksin Covid-19 termasuk varian Delta bukan mutasi dari virus tersebut.

    Cuitan tersebut juga mengajak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi karena dianggap berbahaya dapat menularkan virus corona varian Delta dan penyakit lainnya kepada orang tidak divaksinasi di sekitarnya.

    Covid delta
    Varian baru delta
    Virus delta baru

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut SALAH. Faktanya, dilansir dari Kumparan.com vaksin Covid-19 tidak mengandung virus hidup sehingga menyebabkan munculnya varian baru, justru vaksin diberikan untuk membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus, termasuk terhadap varian Delta.

    Kemudian protein spike pada vaksin tidak dapat menyebabkan penyakit, menurut Dr Matthew Laurens (Spesialis penyakit menular dan peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Marylan, Amerika Serikat) tidak ada vaksin Covid-19 yang digunakan mengandung virus SARS-CoV-2 yang hidup sehingga dapat menulari orang lain.

    Informasi serupa sempat beredar di media sosial dalam bentuk video. Dilansir dari bisnis.com, pada 12/06/2021, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menampik informasi yang beredar terkait vaksinasi menyebabkan terciptanya varian baru Covid-19.

    Profesor Mikrobiologi dan Imunologi dari Universitas Lowa Stanley Perlman menerangkan varian baru Covid-19 disebabkan karena adanya mutasi dan tidak disebabkan oleh vaksinasi. Cara virus menduplikasi dirinya itu adalah dengan membajak sistem replikasi sel pada manusia, sehingga akan terpapar dengan genetik manusia dan hasilnya adalah virus yang termutasi akibat paparan tersebut, jadi mutasi justru pasti terjadi jika manusia masih belum kebal terhadap virus tersebut.

    Dengan demikian klaim vaksinasi Covid-19 menyebabkan munculnya varian Virus Corona baru merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut SALAH. Faktanya, vaksin Covid-19 tidak mengandung virus hidup yang menyebabkan munculnya varian baru, justru vaksin diberikan untuk membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus, termasuk terhadap varian Delta.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7210) [SALAH] “Khusus D.K.I Mulai tanggal 7-30 juli, mohon seluruh warga JAKARTA tidak keluar rumah di malam hari”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Akun Facebook Sebastian (fb.com/100030737281236) pada 9 Juli 2021 mengunggah postingan yang berisi narasi sebagai berikut:

    Khusus D.K.I Mulai tanggal 7-30 juli, mohon seluruh warga JAKARTA tidak keluar rumah di malam hari. Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan ada tim covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa petugas laboratorium dan ambulance. Langsung di swab di tempat. Bila reaktif, langsung di isolasi di wisma BKD malam itu juga.
    melaporkan hasil rapat Rapid Hunter di Kodim hari ini :
    – dilaksanakan setiap hari mulai hari ini tgl 7 -20 juli 2021
    – mulai pkl. 19.30 selama 9 jam dan berkumpul di Kodim
    – diikuti oleh polres, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, dishub
    – dinkes diminta menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 1000 sasaran setiap harinya
    – mohon ijin petugas dinkes setiap hari terdiri dari :
    1 org driver (umum) + 3 org petugas lab kesda di mobil dinas dinkes
    1 org petugas PSC + 1 org bidang di ambulance
    – jadwal petugas sesuai jadwal diatas, memakai rompi kes yg disediakan oleh PSC
    – bila ada sasaran yg di swab hasilnya reaktif maka langsung masuk BKD.
    *Mohon untuk diperhatikan*ini PAKSAAN WAJIB KHUSUS DKI…”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa khusus di DKI Jakarta seluruh warga tidak keluar rumah mulai tanggal 7 sampai dengan 30 Juli karena akan ada Tim Covid Hunter yang akan menertibkan dan langsung swab di tempat merupakan klaim palsu.

    Faktanya, Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menyatakan klaim tersebut adalah informasi palsu atau hoaks. Selain itu, tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta.

    Dilansir dari situs Jala Hoaks Jakarta, berdasarkan keterangan dari Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (08/07/2021), diperoleh klarifikasi bahwa pesan berantai tersebut adalah hoaks dan tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta.

    Selain itu, dikutip dari Merdeka.com, informasi ini pun dibantah oleh Kapendam Jaya dan Polda Metro Jaya. “Hoaks,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus sambil menyebut, informasi yang beredar tidak jelas sumbernya.

    Senada, Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS juga mengatakan demikian. “Kami dari tiga pilar (Kodam Jaya-Polda Metro-Pemprop DKI) tidak pernah mengeluarkan instruksi seperti berita tersebut,” jawab Herwin.

    Sementara itu, diketahui bahwa Wisma BKD yang disebutkan pada pesan berantai sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19, adalah berlokasi di Kabupaten Lumajang bukan di DKI Jakarta.

    Meskipun demikian, sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 875 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019, dianjurkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap di rumah guna mencegah penyebaran Covid-19.

    Kesimpulan

    Informasi palsu. Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menyatakan klaim tersebut adalah informasi palsu atau hoaks. Selain itu, tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7209) [SALAH] Suara Adzan Di Masjid Dapat Mengecilkan Virus Corona

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Sebuah akun twitter bernama @/SamudroTjondr11 mengunggah cuitan yang mengklaim bahwa suara adzan dapat mengecilkan virus Corona. Dirinya juga menambahkan bahwa klaim tersebut telah diteliti dan negara-negara di Eropa mengijinkan Mesjid dibuka.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim berupa video bahwa suara adzan dapat menjadi penyembuhan pernah tayang di laman YouTube dengan judul “The Spiritual Healing Effects Of Adhaan (call to prayer)” diunggah oleh kanal Mehbooba – pada 11 Oktober 2016.

    Video tersebut kemudian dibantah faktanya oleh artikel ilmfeed.com berjudul “This Viral Video About The Effects of Music and the Adhan on the Body is Simply Not True” pada 12 Oktober 2016. Artikel tersebut mengatakan bahwa perbandingan grafik suara tersebut bukan efek dari suara azan. Grafik tersebut tidak muncul karena tipe suara azan yang dimainkan adalah mono.

    Dalam penelusuran lain, melansir dari tirto.id, salah satu potongan gambar dalam video orang yang sedang mengumandangkan adzan setelah ditelusuri adalah potongan gambar sejumlah Muslim di Spanyol yang mengumandangkan azan di balkon. Melalui penelusuran gambar via Source, terdapat dua media massa besar melaporkan potongan video yang sama, yakni Anadolu Agency dan Hurriyet.

    Dalam artikel hurriyet.com.tr membahas mengenai masyarakat Spanyol yang berinisiatif mengumandangkan azan sebagai bentuk dukungan mereka kepada semua yang berjuang melawan virus tersebut.

    Kesimpulan

    Unggahan video tentang suara azan dapat melemahkan virus Corona tidak benar. Video terkait penelitian itu sudah pernah dibantah oleh artikel ilmfeed.com berjudul “This Viral Video About The Effects of Music and the Adhan on the Body is Simply Not True” pada 12 Oktober 2016, mengatakan grafik suara tidak muncul karena tipe suara mono, bukan efek dari azan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7208) [SALAH] Seorang Wanita Memecahkan Rekor Dunia dengan Melahirkan 10 Bayi Sekaligus

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 09/07/2021

    Berita

    Beredar postingan media sosial oleh akun Twitter bernama @Magic12R, dengan narasi bahwa ada seorang wanita dari Afrika Selatan yang memecahkan rekor dunia dengan melahirkan 10 bayi. Postingan tersebut juga disertai foto seorang wanita yang sedang hamil besar.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta, ditemukan bahwa wanita yang mengaku telah melahirkan 10 bayi sekaligus telah berbohong.

    Beberapa waktu lalu, berita mengenai seorang wanita bernana Gosiame Thamara Sithole melahirkan 10 bayi sekaligus, viral di media sosial.

    Sebelumnya, pada 8 Juni 2021 media berita lokal Pretoria News yang awal kali memberitakan bahwa di daerah Thembesia, Provinsi Gauteng, terdapat seorang wanita yang melahirkan 10 bayi sekaligus dan telah memecahkan rekor dunia. Salah satu reporternya mengandalkan sumber dari pesan WhatsApp seorang teman dan tidak mendapatkan konfirmasi independen dari rumah sakit tempat Gosiame melahirkan.

    Penggalangan dana pun dilakukan oleh masyarakat untuk membantu Gosiame. Donasi tersebut dinamakan “Thembisa 10”, dana yang sudah terkumpul mencapai 70.000 dollar atau setara dengan 1 miliyar rupiah.

    Beberapa hari setelah berita menyebar ke publik, masyarakat skeptis terhadap kebenaran informasi yang diberitakan Pretoria News, pasalnya Pteroria News tidak bisa membuktikan rumah sakit tempat Gosiame melahirkan.

    Semua rumah sakit di Provinsi Gauteng mengklarifikasi bahwa tidak ada seorang wanita yang melahirkan 10 bayi sekaligus. Pun pemerintah setempat juga belum mengonfirmasi adanya warga yang berhasil memecahkan rekor dunia dengan melahirkan 10 anak.

    Menurut Pretoria News, Gosiame dan pacarnya yang bernama Tebogo Tsoetsi berselisih pendapat. Tebogo berterus terang bahwa ia tidak mengetahui adanya kelahiran 10 bayi dari pacarnya itu. Gosiame pun ditangkap polisi setelah Tebogo melaporkan bahwa pacarnya tersebut sempat menghilang dari publik.

    Kemudian Tebogo meminta masyarakat untuk menghentikan sumbangan. Sedangkan Gosiame menuduh Tebogo telah mengambil keuntungan dari sumbangan yang telah terkumpul.

    Pada dini hari tanggal 17 Juni 2021, Gosiame Sithole dijemput di rumahnya dan dibawa ke bangsal psikiatri untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim seorang wanita dari Afrika Selatan yang melahirkan 10 bayi sekaligus adalah HOAX dan termasuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Wanita tersebut terbukti telah melakukan pembohongan publik, faktanya ia tidak pernah melahirkan 10 bayi sekaligus.

    Rujukan