• (GFD-2020-5208) [SALAH] Pesan Berantai Undian Berhadiah PT Pertamina

    Sumber: Pesan Singkat SMS
    Tanggal publish: 04/10/2020

    Berita

    “Selamat anda mendapatkan HADIAH Dari PT. PERTAMINA
    Dengan kode PIN (385ua27) U/info Lebih lanjut cek;
    http://bit [dot] ly/undian”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui SMS mengatasnamakan PT. PERTAMINA dengan klaim penerima pesan berhasil mendapat hadiah dengan menyertakan ‘PIN’ dan sebuah tautan.

    Dari hasil penelusuran diketahui pesan berantai tersebut palsu, sebelumnya pesan tersebut pernah diperiksa kebenarannya oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pesan Undian Berhadiah dari PT Pertamina” yang tayang pada tanggal 27/2/2020. Dalam artikel disebutkan pertamina telah angkat bicara perihal munculnya pesan undian berhadiah yang mengklaim berasal dari PT. Pertamina. Pesan tersebut dikirim baik melalui SMS, Whatsapp dan juga email. Untuk mencegah adanya indikasi penipuan, pihak terkait pun akhirnya angkat bicara.

    Melalui laman pertamina.com, Vice President Corporate Communicaton Pertamina, Fajriyah Usman menegaskan bahwa seluruh program promosi Pertamina disampaikan melalui saluran komunikasi resmi perusahaan yakni website www.pertamina.com, akun sosial media @pertamina.com serta aplikasi resmi MyPertamina.

    Menurut press release tersebut saat ini Pertamina sedang melaksanakan Program Berbagi Berkah MyPertamina (BBM) bagi para pelanggan Pertamina yang menggunakan produk-produk unggulan seperti Pertamax Series, Dex Series, Bright Gas serta Pelumas. Syaratnya, telah memiliki akun di aplikasi resmi MyPertamina dan seluruh informasi tersedia pada aplikasi tersebut. Lebih lanjut Fajriyah mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati jika mendapat informasi hadiah yang disampaikan secara tertutup.

    “Jika ada program promosi atau undian berhadiah yang disampaikan secara tertutup, maka dipastikan itu penipuan dan hoaks atau berita bohong, bukan dari Pertamina. Segera hubungi Call Center 135, jangan sampai menjadi korban dari modus penipuan” pungkas Fajriyah dalam press release yang diunggah pada 25/2/2020.

    Dari penelusuran di atas, pesan berantai tersebut masuk kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Pesan berantai mengatasnamakan PT.Pertamina dengan klaim penerima mendapat hadiah tersebut adalah hoaks. Pihak Pertamina telah memberikan pernyataan terhadap isu tersebut melalui press releasenya bulan Februari lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5207) [SALAH] Presiden Jokowi Larang Sweeping Atribut PKI

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/10/2020

    Berita

    “Pantesan PKI makin subur subur subur”

    NARASI DALAM GAMBAR:

    “Telepon Kapolri & Panglima TNI, Jokowi Minta Tak Ada Sweeping PKI”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook Syechbuddien mengunggah foto dalam laman Facebook Majalengka Discussion (1/10) yang menunjukkan judul berita bahwa Presiden Jokowi melarang aparat kepolisian maupun TNI untuk melakukan sweeping atribut PKI.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi ini telah beredar sejak tahun 2016 dan telah diklarifikasi oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, bahwa sebenarnya Presiden Jokowi hanya melarang aksi berlebihan saat sweeping atribut PKI, serta meminta aparat untuk tetap memperhatikan hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat saat melakukan sweeping.

    Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dimuat dalam situs Tempo dengan judul “[Fakta atau Hoax] Benarkah Presiden Jokowi Melarang Sweeping Atribut PKI?” dan mengkategorikannya sebagai sesat.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh pengguna Facebook Syechbuddien dalam laman Facebook Majalengka Discussion dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, Presiden Jokowi hanya melarang aksi berlebihan saat sweeping atribut PKI, serta meminta aparat untuk tetap memperhatikan hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat saat melakukan sweeping.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5206) [SALAH] Uang Koin Perak 75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/10/2020

    Berita

    “Stok trbatas
    Minat PM koin perak kemerdekaan 75 thn Indonesia merdeka”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Winter memposting beberapa foto UPK 75 tahun kemerdekaan Republik Indonesia berupa uang perak. Postingan ini diposting disukai sebanyak 9 kali dan dikomentari sebanyak 2 kali.

    Berdasarkan dari akun Facebook Bank Indonesia, Bank Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak menerbitkan dan mengedarkan UPK (Uang Peringatan Kemerdekaan) 75 tahun RI berupa koin perak. Bank Indonesia juga menghimbau agar mengkonfirmasi informasi yang belum terkonfirmasi dengan contact center resmi Bank Indonesia. Diketahui bahwa koin perak bernilai 75 ribu sebanyak 4 keping yang dikemas dengan rapi, dilengkapi dengan barcode pada bagian bawah kemasan koin ini beredar luas di media sosial.

    Melihat dari penjelasan tersebut, UPK 75 tahun kemerdekaan Republik Indonesia berupa uang perak adalah tidak benar dan termasuk dalam Fabricated Content/Konten yang Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Uang perak tersebut tidak benar, Bank Indonesia telah mengklarifikasikan bahwa UPK 75 tahun RI berupa koin perak tidak diterbitkan oleh Bank Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5205) [SALAH] Penjelajah Kulit Putih Menghancurkan Bagian Hidung Patung Peninggalan Mesir Kuno

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/10/2020

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Orang-orang kulit putih melakukan serangkaian aksi merusak wajah patung. Mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa masyarakat peradaban yang sangat maju adalah orang-orang kulit hitam Afrika. Ini adalah para leluhur kami!

    Proses ‘whitewashing’ sejarah.”

    NARASI DALAM GAMBAR:

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Mengapa banyak patung Mesir Kuno dengan bagian hidung yang hilang?”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Mwalimu Mutemi Wa Kiama mengunggah sebuah foto (2/9) yang menunjukkan beberapa foto patung-patung peninggalan Mesir Kuno dengan kondisi bagian hidung yang hilang. Foto tersebut disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa perusakan bagian hidung patung-patung tersebut dilakukan oleh para penjelajah kulit putih yang menemukan peninggalan-peninggalan tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran, aksi merusak bagian hidung patung-patung peninggalan Mesir Kuno tersebut merupakan bagian dari ritual yang dipercayai dapat melumpuhkan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh patung-patung tersebut dan berpotensi untuk membawa pengaruh buruk bagi masyarakat Mesir Kuno.

    Informasi dengan topik yang sama sebelumnya juga pernah dimuat dalam situs USA Today dengan judul “Fact check: Egyptian Statues’ Noses Not Broken Off Because They Resembled ‘Black Faces’” dan mengkategorikannya sebagai false.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Facebook Mwalimu Mutemi Wa Kiama dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyimpang/Misleading Content, sebab aksi penghancuran bagian hidung patung peninggalan Mesir Kuno dilakukan oleh masyarakat Mesir Kuno sebagai bagian dari ritual, bukan dilakukan oleh para penjelajah kulit putih.

    = = = = =

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, aksi menghancurkan bagian hidung patung merupakan bagian dari ritual Mesir Kuno yang dipercayai dapat melumpuhkan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh patung-patung tersebut.

    Rujukan