• (GFD-2019-1883) TV Luar Negeri Sudah Memberitakan Prabowo The Next Presiden

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/04/2019

    Berita

    “TV Luar Negeri Sudah Memberitakan Prabowo The Next Presiden,” unggah akun Facebook Abdul Rahman NH (@A.Rahman.NH), Rabu (18/4).

    Hasil Cek Fakta

    Berita video dari kanal youtube Bloomberg Politics yang diunggah akun Facebook Abdul Rahman NH dan Edi Ar Rayah dengan menambahkan narasi “TV Luar Negeri Sudah Memberitakan Prabowo The Next Presiden” adalah hal yang keliru. Diketahui Video yang diupload Blommberg pada 27 Februari 2019 atau sebelum Pilpres itu, isinya mengabarkan bahwa Prabowo Subianto akan berkontestasi dalam Pilpres 2019 melawan Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1880) Klarifikasi Kementerian BUMN Atas Isu BRI Akuisisi Jiwasraya

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/04/2019

    Berita

    Diisukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan mengakuisisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Isu itu muncul lantaran Jiwasraya tengah berada dalam kondisi likuiditasi tertekan dan kian gencar untuk mendapatkan sumber pendanaan baru.

    Hasil Cek Fakta

    Atas isu tersebut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara memberikan klarifikasi. Deputi Bidang Usaha, Jasa Keuangan, Jasa Survei Dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, BRI tidak bisa membeli Asuransi Jiwasraya. Dia pun membantah kabar bahwa BRI akan mengakuisisi Asuransi Jiwasraya. “Enggak, salah (kabar akusisi Jiwasraya). Keliru,” kata Gatot (22/4).

    Menurut Gatot, Jiwasraya memang tengah dalam tahap penyehatan guna menjaga tekanan likuiditas yang terjadi. Gatot pun mengatakan, untuk mengatasi masalah likuiditas, Jiwasraya akan menerbitkan obligasi jangka menengah alias medium term notes (MTN) senilai Rp 500 miliar. Rencananya penerbitan MTN ini akan terealisasi pada Mei 2019.

    Gatot mengatakan rencana penerbitan MTN Jiwasraya masih diproses. Meski demikian, Jiwasraya telah mengantongi pembeli siaga untuk menyerap surat utang tersebut. “Sudah ada [pembeli siaga], pokoknya tinggal tunggu saja. Rencananya terbit bulan depan,” kata Gatot.

    Kendati demikian, Gatot mengklarifikasi bahwa Jiwasraya akan mengambil saham dari suatu yayasan. Namun ia enggan berkomentar banyak yayasan mana yang sahamnya akan dibeli Jiwasraya. Yang jelas yayasan tersebut tidak masuk dalam jaringan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    “Kalau Jiwasraya mengambil anak yayasan iya. Nanti saja diinfokan. Dan itu bukan BUMN,” ungkap Gatot.

    Gatot juga menyatakan, BRI tidak diberi kesempatan untuk ‎mengakuisisi Asuransi Jiwasraya karena perusahaan asuransi tersebut akan dimasukan dalam holding BUMN asuransi. Rencananya, proses pembentukan holding akan selesai pada tahun ini bersamaan dengan holding BUMN perbankan.

    “Nanti kita punya holding BUMN asuransi sendri. Jadi antara holding bank sendiri, asuransi sendiri,” tandasnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1879) Tulisan “Sujud Kemenangan Pak Prabowo” Dibuat oleh Anies Baswedan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/04/2019

    Berita

    Akun Facebook dengan nama Indonesia Facebokers membuat unggahan yang berisi tulisan dengan judul “Sujud Kemenangan Pak Prabowo”. Pada tulisan itu diberi keterangan pembuatnya yakni oleh Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

    Tulisan yang juga beredar melalui pesan berantai Whatsapp tersebut, inti pesannya adalah penilaian dari penulis bahwasannya langkah Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk sujud kemenangan, sudah tepat. Alasannya untuk mengisi ulang semangat para pendukungnya yang down karena mengetahui hasil Quick Count Pemilihan Presiden 2019.

    Hasil Cek Fakta

    Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membantah kabar yang tersebar di media sosial Facebook dan Whatsapp yang mengatakan dirinya membuat tulisan yang berjudul “Sujud Kemenangan Prabowo”. Ia mengatakan bahwa namanya dicatut sebagai penulis tulisan itu, padahal tulisan aslinya itu ditulis oleh seseorang dalam akun Facebook bernama Azwar Siregar.

    Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Naufal Firman pun menerangkan bahwa Anies tak pernah membuat tulisan terkait lembaga atau kegiatan survei Pemilu 2019. “Tidak ada posting-an Anies Baswedan terkait lembaga atau kegiatan survei Pemilu 2019. Semua posting-an Anies bisa dicek di akun Facebook-nya, aniesbaswedan,” ujarnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1878) REDAKSI LIPUTAN 6 SCTV: “Tidak Pernah Revisi Quick Count”

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/04/2019

    Berita

    Redaksi Liputan 6 SCTV mengklarifikasi perihal dengan munculnya sebuah gambar yang di dalamnya menampilkan seorang presenter dan sebuah infografis exit poll dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi dengan perolehan suara untuk pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf sebesar 42,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandi sebesar 55,4 persen. Dalam pesan yang beredar, pembuat pesan menyebut bahwa SCTV telah merevisi info dari hasil Pilpres.

    Berikut bunyi pesan yang tersebar di media sosial Facebook dan juga Whatsapp:

    Gugat Quick Count

    Alhamdulillah, bbrp TV yg Tdk berFihak kepd Paslon 02/ PS,
    Telah meNiadakan
    TAMPILAN QC / Hitung Cepat
    In syaa Allah, di Semua Media TV

    Karena meNYlEBAR kan KeBohongan Publik.

    Atas Desakan,
    Peringatan KPI (Komisi Penyiaran Ind.), serta Somasi dari PENGACARA BPN & SEMUA PIHAK

    SCTV TV siang ini pkl 12.30, sdh meRevisi info hasil pilpres, sbb : Joko-MA 42,8%. PAS-SANDI 55,4%.

    KeKhawatiran Serius utk di PIDANAkan karena menyiarkan Data Palsu dan KeBohongan Publik.

    Hari ini jam 11 di Bareskrim sdh ajukan semua QC & semua TV penayang QC ke Pengadilan.

    APIB,

    Mohon di Inform kan kepd Seluruh Rakyat Indonesia.

    Dari hasil penelusuran yang didapat, diperoleh dua sumber yang menyebut bahwa SCTV telah merevisi hasil info hitung cepat Pilpres yakni dari media sosial Facebook dan pesan berantai Whatsapp. Memiliki narasi yang serupa, baik sumber yang diperoleh dari Facebook dan juga Whatsapp menyebut jika SCTV telah merevisi hasil perhitungan Pilpres.

    Menanggapi hal tersebut, pihak terkait yakni redaksi Liputan 6 SCTV langsung melakukan klarifikasi. Dalam klarifikasnya baik melalui media daring dan juga televisi, redaksi Liputan 6 SCTV menyatakan tidak pernah merevisi info hasil hitung cepat maupun exit poll pada program Liputan 6 siang SCTV edisi Kamis 18 April 2019.

    “Pada tayangan tersebut, redaksi menampilkan beberapa infografis terkait cara kerja hitung cepat dan exit poll. Layar pertama menampilkan metode quick count. Layar kedua, hasil quick count enam lembaga survei terkait pilpres. Kemudian layar ketiga, hasil exit poll Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi,” demikian penjelasan Redaksi Liputan 6 SCTV.

    Selain itu, redaksi Liputan 6 SCTV juga menyatakan bahwa tayangan berita utuh dengan durasi 3 menit tersebut, kemudian direkam dan juga ditangkap layar hanya pada bagian exit poll versi BPN saja dan kemudian disebarkan. Dalam penjelasannya pihak redaksi Liputan 6 SCTV menjelaskan bahwa potongan video dan tangkapan layar tersebut telah disalahgunakan dan dibuat seolah Liputan 6 merevisi hasil quick count sejumlah lembaga survey yang menyatakan keunggulan pasangan Jokowi-Ma’ruf.

    Tak hanya mengklarifikasi, redaksi Liputan 6 SCTV juga menjelaskan versi utuh dari berita yang mereka tayangkan tersebut. Pada Kamis 18 April 2019, presenter SCTV Jati Darma tengah menjelaskan mengenai ramainya perbincangan mengenai hasil hitung cepat Pilpres 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Kemudian, adanya perbedaan dengan survei yang dilakukan internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

    Berita Liputan 6 SCTV kemudian menampilkan grafis mengenai 6 lembaga survei yang merilis hasil hitung cepatnya.

    Lembaga survei SMCR dengan data masuk 97 persen menyatakan, pasangan 01: 54,52 persen, pasangan 02: 45,48 persen.

    Lembaga Indo Barometer dengan suara masuk 99,67 persen menyatakan pasangan 01: 54,32 persen, pasangan 02: 45,68 persen.

    Lembaga CSIS dan Cyrus Network dengan data masuk 98,15 persen menyatakan pasangan 01: 55,59 persen, pasangan 02: 44,41 persen.

    Libtang Kompas dengan data masuk 97 persen menyatakan, pasangan 01: 54,52 persen, pasangan 02: 45,48 persen.

    Kemudian Charta Politika dengan data masuk 98,6 persen menyatakan, pasangan 01: 54,32 persen, pasangan 02: 45,68 persen.

    Lembaga Poltracking dengan data masuk 99,3 persen menyatakan, pasangan 01: 54,87 persen, pasangan 02: 45,13 persen.

    Tayangan kemudian menampilkan Exit Poll Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Dalam perhitungan BPN, Jokowi-Ma’ruf mendapat 42,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandiaga 55,4 persen.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan