NARASI:
“COVID-19 adlh,
C – Certification
O – Of
V – Vaccination
ID – IDentification
19 – 2019
Artinya adlh,
Sertifikat sbg tanda bukti telah divaksin,
Yakni berbentuk Bar Code, spt yg tertera pada barang2 yg dijual di swalayan yg jumlahnya ada 13 bar.
Mereka mengatakan covid adlh corona virus,
Namun nyatanya adlh Barcode, yakni barcode yg akan diimplankan di bagian tertentu pd tubuh manusia, spt jidad, leher, ataupun lengan yg menunjukkan orang tsb sdh divaksin.
Dan program pemasangan barcode itu dieksekusi pelaksanaannya pd akhir 2019, di kota Wuhan, RRC
Setiap orang pny barcode sendiri2,
Layaknya barang, jika tdk ada barcodenya, barang tsb tdk bisa masuk swalayan,
Maka nanti, orang yg tdk memiliki tanda barcode pd tubuhnya, mereka tdk bisa masuk ke dlm tempat perbelanjaan, pelayanan umum, pelayanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dll […] (narasi dilanjutkan setelah bagian Referensi)
(GFD-2020-5629) [SALAH] COVID-19 adalah Akronim dari “Certification Of Vaccination Identification 2019” dan Penanaman Barcode Implan di Wuhan pada Tahun 2019
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/11/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan dari akun Facebook Qidjwini Qorni dengan narasi yang berisikan klaim bahwa COVID-19 adalah akronim dari “Certification Of Vaccination Identification 2019” dan adanya penanaman barcode implan di Wuhan pada tahun 2019. Postingan ini disukai sebanyak 35 kali dan disebarkan kembali sebanyak 26 kali.
Hoax ini sudah pernah beredar sejak bulan Septermber 2020 lalu dengan narasi yang berbeda, berdasarkan media briefing oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktor Umum WHO menjelaskan bahwa nama resmi penyakit COVID-19 dengan penjabaran “CO” merujuk pada Corona, “VI” merujuk pada virus, dan “D” merujuk pada disease atau penyakit, istilah lain sebelum menggunakan kata COVID-19 adalah 2019-nCoV atau 2019 Novel Coronavirus. COVID-19 sendiri disebabkan oleh virus korona jenis baru yaitu SARS-CoV-2.
Menurut artikel berita nypost.com, lebih dari 4000 orang di Swedia menerima implan mikrochip yang dipasangkan di bawah kulit tangan untuk kegiatan sehari-hari, memonitor kesehatan, menggantikan penggunaan kartu kredit dan uang kertas serta membuka pintu kantor dan gedung layaknya kartu kunci. Jowan Österlund sebagai perintis dari teknologi tersebut menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan aman tetapi tidak luput dari beberapa potensi kejahatan cybercrime seperti kepemilikian data yang dipersonalisasi, integrasi microchip dengan sistem lain dan data sharing mengingat meningkatnya cybercrime di Swedia akhir dekade ini.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim COVID-19 adalah akronim dari “Certification Of Vaccination Identification 2019” dan adanya penanaman barcode implan di Wuhan pada tahun 2019 adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Hoax ini sudah pernah beredar sejak bulan Septermber 2020 lalu dengan narasi yang berbeda, berdasarkan media briefing oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktor Umum WHO menjelaskan bahwa nama resmi penyakit COVID-19 dengan penjabaran “CO” merujuk pada Corona, “VI” merujuk pada virus, dan “D” merujuk pada disease atau penyakit, istilah lain sebelum menggunakan kata COVID-19 adalah 2019-nCoV atau 2019 Novel Coronavirus. COVID-19 sendiri disebabkan oleh virus korona jenis baru yaitu SARS-CoV-2.
Menurut artikel berita nypost.com, lebih dari 4000 orang di Swedia menerima implan mikrochip yang dipasangkan di bawah kulit tangan untuk kegiatan sehari-hari, memonitor kesehatan, menggantikan penggunaan kartu kredit dan uang kertas serta membuka pintu kantor dan gedung layaknya kartu kunci. Jowan Österlund sebagai perintis dari teknologi tersebut menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan aman tetapi tidak luput dari beberapa potensi kejahatan cybercrime seperti kepemilikian data yang dipersonalisasi, integrasi microchip dengan sistem lain dan data sharing mengingat meningkatnya cybercrime di Swedia akhir dekade ini.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim COVID-19 adalah akronim dari “Certification Of Vaccination Identification 2019” dan adanya penanaman barcode implan di Wuhan pada tahun 2019 adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Klaim tersebut tidak benar, istilah COVID-19 bukanlah sebuah akronim tetapi singkatan dari Coronavirus Disease 2019. Teknologi chip implan ini sendiri sudah pernah digunakan pada tahun 2019 di Swedia yang dapat memonitor kesehatan dan menggantikan kartu kerdit dan uang kertas dalam bertransaksi.
Klaim tersebut tidak benar, istilah COVID-19 bukanlah sebuah akronim tetapi singkatan dari Coronavirus Disease 2019. Teknologi chip implan ini sendiri sudah pernah digunakan pada tahun 2019 di Swedia yang dapat memonitor kesehatan dan menggantikan kartu kerdit dan uang kertas dalam bertransaksi.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/09/06/salah-covid-19-singkatan-dari-certificate-of-vaccination-identification-with-artificial-intelligence/
- https://nypost.com/2019/07/14/swedish-people-are-getting-chip-implants-to-replace-cash-credit-cards/
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/05/195225765/hoaks-covid-19-disebut-singkatan-dari-certificate-of-vaccination
- https://www.politifact.com/factchecks/2020/sep/02/viral-image/covid-19-still-stands-coronavirus-disease-2019/
- https://www.reuters.com/article/uk-factcheck-covid-name-abbreviation/false-claim-covid-19-stands-for-certification-of-vaccination-identification-by-artificial-intelligence-idUSKCN2262AS
- https://apnews.com/article/8953510561
- https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-remarks-at-the-media-briefing-on-2019-ncov-on-11-february-2020 ====
(GFD-2020-5628) [SALAH] Rekrutmen Kerja Oleh PT PLN Yogyakarta pada November 2020
Sumber: Tangkapan LayarTanggal publish: 26/11/2020
Berita
“UNDANGAN PANGGILAN TES REKRUTMEN UMUM PT PLN (PERSERO)
TINGKAT SMA/SMK – S1 TAHUN 2020
LOKASI YOGYAKARTA
Kepada Yth.
Peserta Tes
Di Tempat
Bersama undangan ini, Anda dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi dan berhak mengikuti Tes Lokasi Kota Yogyakarta.
Adapun Tes, akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat, 20 November 2020 s/d Sabtu, 21 November 2020
Tempat: Kantor PLN Yogyakarta
Alamat: Kantor PLN Yogyakarta
Waktu: 10.00 WIB – Selesai”\
rekrutmen.plnaemail
TINGKAT SMA/SMK – S1 TAHUN 2020
LOKASI YOGYAKARTA
Kepada Yth.
Peserta Tes
Di Tempat
Bersama undangan ini, Anda dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi dan berhak mengikuti Tes Lokasi Kota Yogyakarta.
Adapun Tes, akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat, 20 November 2020 s/d Sabtu, 21 November 2020
Tempat: Kantor PLN Yogyakarta
Alamat: Kantor PLN Yogyakarta
Waktu: 10.00 WIB – Selesai”\
rekrutmen.plnaemail
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah tangkapan layar berupa surat yang mengatasnamakan PLN. Isi pada tangkapan layar tersebut perihal undangan panggilan tes rekrutmen umum PT PLN (PERSERO) tingkat SMA/SMK – S1 lokasi Yogyakarta. Pada surat tersebut terdapat informasi tes akan dilaksanakan pada Jumat, 20 November 2020 s/d 21 November 2020 di Kantor PLN Yogyakarta pada jam 10.00 WIB.
Setelah ditelusuri pada rekrutmen.pln.co.id, informasi tes rekrutmen pada 20-21 November 2020 di Yogyakarta tersebut tidak ada. Pada website tersebut ditemukan informasi tes yang dilakukan PT PLN Yogyakarta terakhir dilakukan pada 07 September – 20 September 2019 untuk jenjang pendidikan S1/D-IV, D-III.
Pada website resmi PLN juga terdapat berita bahwa pada tanggal 21-22 Maret 2017 terdapat tahap awal berupa tes akademik dan Bahasa Inggris (Akding). Tes Akding yang juga merupakan tahapan lanjutan dari keseluruhan rangkaian tahapan rekrutmen sebelumnya di Career Days UGM ke 21 yang berlokasi di Jogja Expo Center (JEC) pada 25-26 Februari 2017.
Dengan demikian informasi tentang panggilan tes rekrutmen umum PT PLN (PERSERO) tingkat SMA/SMK – S1 yang berlokasi Yogyakarta tidak benar. PT PLN Yogyakarta terakhir kali melakukan tes rekrutmen pada 07 September – 20 September 2019 untuk jenjang pendidikan S1/D-IV, D-III, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten tiruan.
Setelah ditelusuri pada rekrutmen.pln.co.id, informasi tes rekrutmen pada 20-21 November 2020 di Yogyakarta tersebut tidak ada. Pada website tersebut ditemukan informasi tes yang dilakukan PT PLN Yogyakarta terakhir dilakukan pada 07 September – 20 September 2019 untuk jenjang pendidikan S1/D-IV, D-III.
Pada website resmi PLN juga terdapat berita bahwa pada tanggal 21-22 Maret 2017 terdapat tahap awal berupa tes akademik dan Bahasa Inggris (Akding). Tes Akding yang juga merupakan tahapan lanjutan dari keseluruhan rangkaian tahapan rekrutmen sebelumnya di Career Days UGM ke 21 yang berlokasi di Jogja Expo Center (JEC) pada 25-26 Februari 2017.
Dengan demikian informasi tentang panggilan tes rekrutmen umum PT PLN (PERSERO) tingkat SMA/SMK – S1 yang berlokasi Yogyakarta tidak benar. PT PLN Yogyakarta terakhir kali melakukan tes rekrutmen pada 07 September – 20 September 2019 untuk jenjang pendidikan S1/D-IV, D-III, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, PT PLN Yogyakarta terakhir melakukan tes pada 07 September – 20 September 2019 untuk jenjang pendidikan S1/D-IV, D-III.
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, PT PLN Yogyakarta terakhir melakukan tes pada 07 September – 20 September 2019 untuk jenjang pendidikan S1/D-IV, D-III.
Rujukan
(GFD-2020-5627) [SALAH] Truk TNI Tanpa Nomor Polisi Mengangkut Warga China
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/11/2020
Berita
“Viral..Mobil TNI Yang Tidak Punya Plat Nomor ini,isi Nya CHINA Semua :astonished:” unggah akun Facebook Berita Viral Terbaru, Jumat (20/11/20).
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Berita Viral Terbaru membagikan sebuah video dengan durasi tiga menit pada video tersebut diklaim bahwa mobil TNI tanpa nomor polisi mengangkut orang China, pada Jumat (20/11/20).
Dari hasil penelusuran, video serupa juga pernah beredar di tahun 2019, atas beredarnya video tersebut pihak Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah informasi itu. Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menegaskan, mobil TNI tidak memiliki ciri-ciri seperti dalam video.
“Truk tersebut bukan kendaraan operasional TNI baik dari satuan Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), maupun Angkatan Laut (AL),” kata Sisriadi.
Melalui akun Instagram resmi @puspentni juga membantah informasi yang beredar tersebut dan mengingatkan para penyebar hoax soal ancaman hukuman. Berikut penjelasan TNI soal video tersebut:
Klarifikasi TNI terhadap beredarnya video yang dibuat orang tidak bertanggung jawab ‘Konvoi Truk TNI Tanpa Nopol’:
1. Truk tersebut bukan kendaraan operasional TNI baik AD/AL/AU karena yang ada di video tersebut jenis Mitsubishi Colt tahun pembuatan 1995-1998, sedangkan di TNI sudah tidak dipakai dan sudah dihapus dari daftar inventaris di jajaran TNI baik AD/AL/AU.
2. Mobil jenis angkutan di TNI baik AD/AL/AU sesuai aturan dinas tidak ada velg di roda kendaraan diberi warna merah
3. Setiap kendaraan TNI bila keluar dari satuan wajib melengkapi semua (termasuk plat No/SIM/STNK) sesuai aturan yang berlaku
4. Mobil jenis angkutan di TNI baik AD/AL/AU sesuai aturan dinas harus dilengkapi dengan identitas satuan
“Orang yang mengambil dan menyebar berita yang belum tentu kebenarannya (hoax) dapat dihukum sesuai dengan pasal 27 ayat 3 UUITE,” tulis Puspen TNI dalam unggahan klarifikasinya.
Berdasarkan pernyataan dari pihak Puspen TNI tersebut, maka klaim dalam video bahwa truk TNI mengangkut warga China ke Bandung adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.
========
Dari hasil penelusuran, video serupa juga pernah beredar di tahun 2019, atas beredarnya video tersebut pihak Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah informasi itu. Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menegaskan, mobil TNI tidak memiliki ciri-ciri seperti dalam video.
“Truk tersebut bukan kendaraan operasional TNI baik dari satuan Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), maupun Angkatan Laut (AL),” kata Sisriadi.
Melalui akun Instagram resmi @puspentni juga membantah informasi yang beredar tersebut dan mengingatkan para penyebar hoax soal ancaman hukuman. Berikut penjelasan TNI soal video tersebut:
Klarifikasi TNI terhadap beredarnya video yang dibuat orang tidak bertanggung jawab ‘Konvoi Truk TNI Tanpa Nopol’:
1. Truk tersebut bukan kendaraan operasional TNI baik AD/AL/AU karena yang ada di video tersebut jenis Mitsubishi Colt tahun pembuatan 1995-1998, sedangkan di TNI sudah tidak dipakai dan sudah dihapus dari daftar inventaris di jajaran TNI baik AD/AL/AU.
2. Mobil jenis angkutan di TNI baik AD/AL/AU sesuai aturan dinas tidak ada velg di roda kendaraan diberi warna merah
3. Setiap kendaraan TNI bila keluar dari satuan wajib melengkapi semua (termasuk plat No/SIM/STNK) sesuai aturan yang berlaku
4. Mobil jenis angkutan di TNI baik AD/AL/AU sesuai aturan dinas harus dilengkapi dengan identitas satuan
“Orang yang mengambil dan menyebar berita yang belum tentu kebenarannya (hoax) dapat dihukum sesuai dengan pasal 27 ayat 3 UUITE,” tulis Puspen TNI dalam unggahan klarifikasinya.
Berdasarkan pernyataan dari pihak Puspen TNI tersebut, maka klaim dalam video bahwa truk TNI mengangkut warga China ke Bandung adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.
========
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).
Video dengan narasi serupa juga pernah beredar di tahun 2019, atas informasi tersebut Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menegaskan, mobil TNI tidak memiliki ciri-ciri seperti dalam video.
Video dengan narasi serupa juga pernah beredar di tahun 2019, atas informasi tersebut Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menegaskan, mobil TNI tidak memiliki ciri-ciri seperti dalam video.
Rujukan
(GFD-2020-5626) [SALAH] Akun Twitter Jenius Menyediakan Pelayanan Melalui Whatsapp
Sumber: twitter.comTanggal publish: 25/11/2020
Berita
“@Jenius_CS”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah akun Twitter mengatasnamakan Jenius bernama “@Jenius_CS”. Terlihat akun tersebut baru bergabung pada November 2020 lalu. Akun tersebut mengarahkan warganet ke sebuah nomor Whatsapp, dan akun ini menonaktifkan kolom komentar.
Menanggapi hal tersebut, pihak Jenius memberikan klarifikasi melalui akun resmi Twitter Jenius yang bercentang biru @JeniusConnect dan @jeniushelp. Pihak Jenius menyatakan bahwa tidak menyediakan pelayanan melalui Whatsapp.
Berikut klarifikasi lengkap oleh @JeniusConnect:
“Waspada terhadap akun palsu yang mengatasnamakan Jenius di media sosial.
Meski terlihat mirip, pastikan kamu teliti melihat nama profil dan username akun yang menghubungimu ya. Saat ini Jenius tidak memiliki layanan Whatsapp ya.” tulis Jenius dalam akun resmi Twitternya pada 12 November 2020.
Dijelaskan pula bahwa Jenius hanya memiliki akun Twitter resmi yang sudah terverifikasi , yakni @JeniusConnect dan @jeniushelp yang sudah bercentang biru. Pihak Jenius turut mengimbau warganet untuk lebih waspada terhadap akun-akun yang mengatasnamakan pihaknya. Dan juga warganet diminta teliti dalam melihat nama profil dan username akun.
Jadi dapat disimpulkan bahwa akun Twitter @Jenius_CS yang menyediakan layanan Whatsapp adalah hoaks, dan termasuk kategori konten tiruan atau imposter content.
Menanggapi hal tersebut, pihak Jenius memberikan klarifikasi melalui akun resmi Twitter Jenius yang bercentang biru @JeniusConnect dan @jeniushelp. Pihak Jenius menyatakan bahwa tidak menyediakan pelayanan melalui Whatsapp.
Berikut klarifikasi lengkap oleh @JeniusConnect:
“Waspada terhadap akun palsu yang mengatasnamakan Jenius di media sosial.
Meski terlihat mirip, pastikan kamu teliti melihat nama profil dan username akun yang menghubungimu ya. Saat ini Jenius tidak memiliki layanan Whatsapp ya.” tulis Jenius dalam akun resmi Twitternya pada 12 November 2020.
Dijelaskan pula bahwa Jenius hanya memiliki akun Twitter resmi yang sudah terverifikasi , yakni @JeniusConnect dan @jeniushelp yang sudah bercentang biru. Pihak Jenius turut mengimbau warganet untuk lebih waspada terhadap akun-akun yang mengatasnamakan pihaknya. Dan juga warganet diminta teliti dalam melihat nama profil dan username akun.
Jadi dapat disimpulkan bahwa akun Twitter @Jenius_CS yang menyediakan layanan Whatsapp adalah hoaks, dan termasuk kategori konten tiruan atau imposter content.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).
Akun tersebut palsu. Pihak Jenius melalui akun Twitter resminya menyatakan bahwa Jenius hanya memiliki akun Twitter resmi yang bercentang biru dan tidak memiliki layanan Whatsapp.
Akun tersebut palsu. Pihak Jenius melalui akun Twitter resminya menyatakan bahwa Jenius hanya memiliki akun Twitter resmi yang bercentang biru dan tidak memiliki layanan Whatsapp.
Rujukan
Halaman: 4797/5638