• (GFD-2023-11353) Keliru, Narasi 450 Ribu Tentara Australia Tewas Terkena Ranjau TNI

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/01/2023

    Berita


    Sebuah akun Facebook membagikan video dengan klaim 450.000 tentara Australia tewas bergelimpangan terkena ranjau TNI. Di dalam video terlihat puluhan tentara sedang berjalan sambil membawa senjata dan menembakkan amunisi melalui tank-tank berlapis baja.
    Narator video mengatakan “....kawan-kawan kami berhasil menerobos pertahanan Indonesia, namun yang terjadi di luar dugaan kami. Ternyata pasukan Indonesia sudah menanam ranjau di beberapa tempat di sana. Akibatnya, lebih dari 450.000 ribu kawan kami mati di Pulau Pasir terkena jebakan dari pasukan TNI hingga tak tersisa, juga 150 unit artileri kami dan peralatan militer dihancurkan.”

    Sejak diunggah pada 2 Januari 2023, video tersebut disukai 5,6 ribuan pengguna Facebook, 1,2 ribuan komentar dan 244 ribu kali tayang. Benarkah 450 ribu tentara Australia tewas terkena ranjau TNI?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan tidak ada konflik militer antara Indonesia dan Australia terkait Pulau Pasir. Demikian juga tidak ada tentara Australia yang tewas apalagi dengan jumlah fantastis 450 ribu orang.
    Video yang diunggah tersebut tidak ada kaitannya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasang ranjau dan Australia menerobos pertahanan Indonesia di Pulau Pasir. Video tersebut berisi rekaman latihan militer sejumlah negara di lokasi berbeda-beda seperti Australia-Amerika, dan Amerika-Rumania.
    Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar pakai Keyframe dan menelusurinya menggunakan Google Reserve Image dan Yandex Image Search.
    Video 1
    Fragmen 1
    Potongan video detik ke-26 ini menampilkan pria berseragam militer sedang memberikan keterangan, sebenarnya adalah Timothy William Barrett, yang menjabat sebagai Chief of Navy. Saat itu, dia memimpin militer Australia mengikuti latihan dua tahunan Talisman Sabre bersama Amerika Serikat di Australia pada 23 Juni hingga 25 Juli 2017.
    Video lengkapnya ditayangkan di kanal YouTube The U.S. Army berjudul "Exercise Talisman Saber Amphibious Assault", yang membahas latihan bersama sekutunya, Amerika Serikat. Tidak itu saja, dia juga bercerita kemampuan pasukannya yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dalam bekerja sama mempraktikkan semua latihan dengan baik.
    Jadi, potongan video Barrett yang diunggah bukan tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menanam ranjau di beberapa tempat mengakibatkan 450.000 ribu pasukan Australia mati di Pulau Pasir. Melainkan video aslinya soal latihan militer Australia dan Amerika Serikat pada 2017.
    Video 2
    Fragmen 2
    Pada menit ke-3:04, puluhan tentara tampak berjalan di tengah alang-alang sambil membidik sesuatu menggunakan senjatanya. Ini merupakan angkatan laut U.S. dengan Black Sea Rotational Force melakukan serangan peleton selama Latihan Platinum Lynx di Kamp Pelatihan Babadag, Rumania.
    Video ini sebelumnya sudah tayang di akun YouTube AiirSource Military berjudul Platoon Attack – U.S. Marines Black Sea Rotational Force pada 29 Oktober 2016. Di sana dijelaskan, latihan Platinum Lynx 16.5 memungkinkan Marinir dari unit di seluruh dunia untuk berlatih bersama negara-negara mitra di wilayah Laut Hitam, Balkan, dan Kaukasus untuk meningkatkan kemampuan militer profesional kolektif dan meningkatkan stabilitas regional.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, narasi 450 ribu tentara Australia tewas terkena ranjau TNI, adalah keliru.
    Video yang diunggah tersebut tidak ada hubungannya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasang ranjau, dan Australia menerobos pertahanan Indonesia. Tetapi, video tersebut sebenarnya tentang beberapa negara yang menggelar latihan militer di lokasi berbeda-beda, seperti Australia-Amerika, dan Amerika-Rumania.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11352) [SALAH] Innalillahi Indra Bekti Meninggal Dunia, Istri dan Anak Indra Menangis Pecah

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 05/01/2023

    Berita

    “Innalilahi Indra Bekti meninggal dunia, Istri dan anak Indra menangis pecah”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube bernama Dunia Artis mengunggah video dengan judul “Innalilahi Indra Bekti meninggal dunia, Istri dan anak Indra menangis pecah”. Dalam thumnail video tersebut juga terdapat rangkaian foto presenter tersebut tengah berbaring di kasur rumah sakit dan ada pula gambar orang-orang yang tengah menggotong keranda jenazah.

    Berdasarkan hasil penelusuran, konten video tersebut nyatanya adalah klik bait dengan menggunakan judul yang tidak sesuai dengan isi dari video. Dalam video tersebut, narator justru membantah adanya isu bahwa Indra bekti meninggal yang diunggah oleh kanal-kanal Youtube lainnya.

    Sementara itu, Adik kandung Indra Bekti, Cipta membantah kabar yang beredar di media sosial bahwa kakaknya telah meninggal dunia. Diketahui saat ini Indra Bekti tengah menjalani perawatan usai mengalami pendarahan otak di RS Abdi Waluyo, Jakarta. Bantahan tersebut diungkapkan Cipta, Senin (2/1/2023).

    Dalam kesempatan itu, Cipta meminta kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan kabar bohong terkait kondisi kesehatan kakaknya. Karena ini akan bisa membuat kepanikan dan putus asa keluarga yang berjuang untuk menyembuhkan Indra Bekti.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan, kondisi terkini Indra Bekti disebut semakin membaik meski masih belum sehat sepenuhnya. Hal itu diungkapkan oleh keluarga sang presenter.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11351) [SALAH] “yg sebabkan roda truk ambles adalah galian kabel di jalan”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 04/01/2023

    Berita

    Akun Twitter Cek Hoaks (twitter.com/CekHoaks) pada 1 Januari 2023 mengunggah sebuah postingan yang berisi gambar tangkapan layar cuitan dari Addie MS dan potongan artikel terkait terprosoknya sebuah truk molen ke lubang sumur resapan dengan narasi sebagai berikut:

    “@addiems hoaks. Katanya truk ambles rodanya gara2 sumur resapan. Faktanya, yg sebabkan roda truk ambles adalah galian kabel di jalan. Lobang sumur resapannya sendiri di pinggir & tertutup kokoh. Cek hoaks vs faktanya”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa sebenarnya truk molen yang terprosok di Jalan Batu Ceper, Jakarta Pusat itu terprosok ke lubang galian kabel merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan lubang galian kabel. Truk molen tersebut terperosok ke salah satu sumur resapan di Jalan Batu Ceper, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada 31 Desember 2022.

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menutup sumur resapan di Jalan Batu Ceper, Gambir, Jakarta Pusat usai insiden truk molen terperosok ke salah satu sumur resapan di jalan itu.

    Riwayat penutupan lubang sumur resapan ini ditampilkan di situs Portal CRM (Cepat Respon Masyarakat) milik Pemprov DKI Jakarta. Di riwayat laporan dengan ID laporan TW2212314QIM tersebut, tertulis keterangan sebagai berikut:

    “02 Jan 2023, 15:00 WIB
    Tindak Lanjut oleh Petugas DINAS SUMBER DAYA AIR
    Sudah dilakukan perbaikan sumur resapan oleh PKLG Sudin SDA Jakarta Pusat”

    “Betul (ditutup), sudah langsung dari tim Dinas SDA hari itu juga,” kata Kepala Pusdatin Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Nugraharyadi saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Senin (2/1/2023). Meski demikian, ia menyatakan penutupan itu hanya untuk sementara agar tidak membahayakan pengguna jalan.

    “Nanti tetap akan difungsikan sebagai sumur resapan, itu perbaikan sementara agar tidak membahayakan pengguna jalan,” katanya.

    Peristiwa terperosoknya truk molen itu sebelumnya diunggah oleh musisi Addie MS melalui akun Twitternya pada 31 Desember lalu. “Sumur resapan diminta warga untuk dievaluasi,” tulis Addie. Ia juga mengunggah sebuah video.

    Dalam video yang diunggah terlihat satu unit truk molen terperosok di tengah jalan. Perekam video mengatakan keberadaan sumur resapan itu membahayakan pengendara.

    “Saya mohon kepada pemerintahan sekarang untuk mengevaluasi kembali sumur resapan yang selalu membahayakan pengendara. Ini bukan kejadian pertama kali, sudah sering terjadi menghambat kendaraan, kendaraan pada jeblos,” kata perekam video.

    Kesimpulan

    BUKAN lubang galian kabel. Truk molen tersebut terperosok ke salah satu sumur resapan di Jalan Batu Ceper, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada 31 Desember 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11350) [SALAH] Foto “ribuan orang mengantri untuk membeli jam tangan pintar Jepang ini, kekurangan oksigen menyebabkan banyak orang pingsan”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/01/2023

    Berita

    Akun Facebook Ahmad Umami (fb.com/105227885539818) pada 30 Desember 2022 mengunggah sebuah postingan dengan sebagian narasi sebagai berikut:

    “Tim penyelamat harus menyelamatkan ratusan orang dari Indonesia Mall Saat ribuan orang mengantri untuk membeli jam tangan pintar Jepang ini, kekurangan oksigen menyebabkan banyak orang pingsan.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya foto seorang pria yang pingsan yang diklaim karena kekurangan saat mengantri untuk membeli jam pintar Jepang bersama ribuan orang lainnya merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan karena mengantri untuk membeli jam tangan pintar Jepang. Pria yang pingsan di postingan itu adalah korban pingsan karena padatnya antrean demi tiket untuk menyaksikan timnas Indonesia di pertandingan final Piala AFF U-16 pada tahun 2018.

    Foto pria itu dimuat di artikel berjudul “Berdesakan Sampai Pingsan demi Timnas U-16 di Final Piala AFF U-16” yang terbit di situs detik.com pada 11 Agustus 2018.

    Dilansir dari artikel tersebut, Final Piala AFF U-16 2018 mempertemukan Indonesia dengan Thailand di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8/2018) malam pukul 19.00 WIB. 20 ribu tiket offline untuk laga ini sudah dijual mulai pukul 07.00 WIB hari ini dan ludes dalam waktu dua jam.

    Antrean panjang memadati dua titik penjualan tiket di stadion, masing-masing untuk tiket ekonomi dan kelas utama-VIP. Sebagian pemburu tiket ini bahkan sudah mengantre sejak dinihari. Oleh karena itu beberapa orang jatuh pingsan karena kelelahan dan berdesak-desakan.

    Kesimpulan

    BUKAN karena mengantri untuk membeli jam tangan pintar Jepang. Pria yang pingsan di postingan itu adalah korban pingsan karena padatnya antrean demi tiket untuk menyaksikan timnas Indonesia di pertandingan final Piala AFF U-16 pada tahun 2018.

    Rujukan