• (GFD-2020-5617) [SALAH] Foto-Foto Pemberontakan Ulama dan Santri di Madiun

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 24/11/2020

    Berita

    Pembantaian Ulama dan Santri: Darah di Madiun September 1948

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @arulbaex mengunggah enam foto yang digabung dalam kolase. Akun @arulbaex mengklaim bahwa keenam foto tersebut merupakan foto-foto pembantaian ulama dan santri di Madiun pada tahun 1948.

    Berdasarkan pencarian gambar, ditemukan fakta bahwa foto-foto tersebut tidak berhubungan satu sama lain dan bukan merupakan foto pembantaian ulama dan santri.

    Foto 1:
    Foto yang diambil oleh Neal Ulevich pada tahun 1976 memenangkan Pulitzer pada tahun 1977. Seorang mahasiswa tergantung di taman Universitas Thammasat di Bangok. Ketika mahasiswa berdemonstrasi menentang mantan presiden militer tersebut, polisi menanggapi dengan kekerasan tersebut.

    Foto 2:
    Foto tersebut merupakan potret Divisi Siliwangi yang menangkap semua simpatisan PKI di Madiun. Sebelum adanya peristiwa G30S/PKI 1965, PKI itu sudah melakukan pemberontakan berdarah di Madiun 19 September 1948. Pemerintahan Soekarno menetapkan gerakan itu adalah bentuk pemberontakan terhadap NKRI. Maka tanpa tanggung-tanggung lagi Indonesia mengerahkan Divisi Siliwanginya untuk menggulung kekuatan PKI di Madiun dan sekitarnya.

    Foto 3:
    Foto tersebut merupakan kepala dari I Gede Puger setelah dimutilasi. Pada 16 Desember 1965 sejumlah anggota RPKAD menyeret I Gede Puger, salah satu donatur Central Daerah Besar (CBD) PKI Propinsi Bali yang ditembak di depan massa kemudian dimutilasi.

    Foto 4:
    Foto tersebut merupakan foto dari Kolonel Sarwo Edhie Prabowo yang telah berhasil menumpas PKI. Kemudian fotonya yang sedang dikerumuni massa dijadikan sampul buku yang berjudul “Sarwo Edhie dan Tragedi 1965”.

    Foto 5:
    Foto tersebut merupakan adegan dari film The Killing Fields yang menggambarkan cerita seorang jurnalis Amerika, Sydney Schanberg dan jurnalis asal Kamboja, Dith Pran yang meliput situasi di Kamboja dari awal masuknya Khmer Merah. Sampai akhirnya Sydney dipulangkan kembali ke negaranya, sedangkan Pran, sama seperti rakyat Kamboja lainnya, ia dipaksa untuk meninggalkan Pnom Penh dan tinggal di desa sebagai petani yang harus bekerja selama enam belas jam setiap harinya.

    Foto 6:
    Foto tersebut merupakan foto seorang simpatisan PKI yang sedang diinterogasi oleh TNI. Hal ini bermula ketika Musso seorang tokoh komunis Indonesia merencanakan untuk menguasai daerah yang strategis di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk itu, Musso menculik dan membunuh tokoh-tokoh yang dianggap musuh serta mengadu domba kesatuan TNI. Foto tersebut merupakan foto seorang simpatisan PKI yang sedang diinterogasi oleh TNI.

    Sehingga, klaim yang mengatakan foto-foto tersebut merupakan foto ulama dan santri yang dibantai adalah hoaks dengan kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, foto-foto tersebut diambil dari berbagai sumber dan bukan merupakan foto ulama maupun santri di Madiun.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5616) [SALAH] Foto “Viral! Beredar Foto Anies Jenguk Rizieq yang Positif Covid-19”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/11/2020

    Berita

    Akun Melekpolitikcom (fb.com/meIekpolitikcom) membagikan sebuah artikel berjudul “Viral! Beredar Foto Anies Jenguk Rizieq yang Positif Covid-19” yang dimuat di situs melekpolitik[dot]com pada 24 November 2020.

    Di foto tersebut, terlihat Imam Besar FPI Rizieq Shihab tengah terbaring di sebuah ruangan yang disampingnya ada 2 orang yang mengenakan APD. Terdapat juga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Slamet Maarif, Ketua Persatuan Alumni (PA) 212 yang tidak mengenakan masker.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, kalim disertai foto Imam Besar FPI, Rizieq Shihab yang sedang dijenguk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Ketua Persatuan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto itu merupakan foto hasil editan atau suntingan yang menggabungkan 4 foto yang berbeda. Foto Rizieq Shihab yang terbaring itu merupakan foto yang sudah beredar sejak tahun 2016. Foto Anies Baswedan, merupakan foto pada April 2017 dan foto Slamet Maarif adalah foto pada Februari 2020. Sementara itu, foto dokter dengan APD lengkap adalah foto yang sudah beredar sejak April 2020.

    Berikut penjelasan lengkapnya:

    1. Foto Rizieq Shihab
    Berdasarkan hasil penelusuran menggunakan kata kunci “Rizieq dirawat”, ditemukan foto yang identik dimuat pada situs infomenia[dot]net di artikel berjudul “Saat ini Rizieq Shihab Dirawat di RS Bogor, Ini Penyebabnya”. Artikel ini tayang pada Selasa, 06 Desember 2016.

    Saat itu, Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin mengatakan, Habib Rizieq menjalani perawatan di salah satu RS tak jauh dari pondok pesanteran yang dipimpinnya karena kelelahan.

    2. Foto Anies Baswedan
    Berdasarkan hasil pencarian menggunakan kata kunci “Anies Baswedan menjenguk”, ditemukan foto yang identik dengan foto Anies yang ada di foto sumber klaim pada artikel berjudul “Anies Baswedan: Novel Sudah Lima Kali Dapat Ancaman” yang dimuat di situs Republika pada Selasa 11 April 2017.

    Anies menjenguk Novel Baswedan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017.

    3. Foto dua petugas yang memakai APD
    Berdasarkan hasil penelusuran dengan menggunakan potogan foto 2 petugas tersebut, ditemukan hasil bahwa foto dua petugas ini salah satunya dimuat di artikel berjudul “Alasan Seseorang Kerap Menutupi Covid-19 yang Dideritanya…” yang tayang di situs Kompas pada 30 April 2020. Di keterangannya, tertulis “Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19(Shutterstock/Kobkit Chamchod)”

    Berdasarkan keterangan tersebut, penelusuran pada situs shutterstock.com ditemukan fakta bahwa foto itu diunggah oleh Kobkit Chamchod dengan narasi: “Doctors in the protective suits and masks are examining the infected aging female patient in the control area”

    4. Foto Slamet Maarif
    Berdasarkan hasil penelusuran dengan menggunakan kata kunci “Slamet Maarif Ketua PA 212”, ditemukan foto yang identik dimuat di artikel berjudul “Rumahnya Dilempari Batu, Slamet Maarif: Aksi 212 Tetap Dilaksanakan” yang tayang di situs Okezone pada Selasa 18 Februari 2020.

    Kesimpulan

    Foto hasil editan atau suntingan yang menggabungkan 4 foto yang berbeda. Foto Rizieq Shihab yang terbaring itu merupakan foto yang sudah beredar sejak tahun 2016. Foto Anies Baswedan, merupakan foto pada April 2017 dan foto Slamet Maarif adalah foto pada Februari 2020. Sementara itu, foto dokter dengan APD lengkap adalah foto yang sudah beredar sejak April 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5615) [SALAH] Test Swab COVID-19 dapat Menyebabkan Lapisan Otak Pecah dan Pendarahan Hingga Kematian dan Pernah Terjadi di Kanada

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/11/2020

    Berita

    “Uji swab itu kayak gini bosku
    Ternyata itu alat uji buat hewan yang idungnya panjang
    🙋👍Tebar manfaat baik ya,agar kebaikan balik padamu dan bertemu dengan orang orang baik…”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Sulis Kahfi dengan beberapa tangkapan layar yang berisikan klaim bahwa test swab COVID-19 dapat membuat lapisan otak pecah dan terjadi pendarahan hingga kematian dan pernah terjadi di Kanada. Postingan ini disukai sebanyak 12 kali dan disebarkan kembali sebanyak 1 kali.

    Berdasarkan penelusuran terhadap kejadian tersebut mengarah ke sebuah artikel yang berjudul “Alami Kondisi Langka, Tes Swab Covid-19 Membuat Cairan Otak Wanita Ini Bocor” dari kompas.com yang dipublikasi pada 2 Oktober 2020. Seorang wanita di Amerika Serikat yang mengalami kebocoran cairan otak dan mengeluh adanya cairan bening yang keluar dari hidungnya setelah melakukan swab test sehingga menimbulkan resiko infeksi yang mengancam jiwa. Wanita itu ternyata pernah dirawat bertahun-tahun karena hipertensi intrakranial yaitu tekanan yang terlalu tinggi dari cairan serebrospinal yang melindungi otak, diketahui riwayat medisnya memiliki kondisi encephalocele yang menyebabkan cacat pada dasar tengkorak yang membuat lapisan otak yang menonjol ke hidung sehingga rentan pecah.

    Walsh sebagai University of Iowa Hospital menjelaskan bahwa kejadian ini sangat langka dan perlunya pelatihan pengujian berkualitas tinggi mengingat pentingnya swab test COVID-19 yang akan dilakukan hingga pandemi berakhir. Dapat disimpulkan kejadian ini terjadi di Amerika Serikat bukan Kanada dan tidak adanya pendarahan yang dapat menyebabkan kematian disebabkan oleh swab test.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim swab test COVID-19 dapat menyebabkan lapisan otak pecah dan pendarahan hingga kematian serta pernah terjadi di Kanada adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Klaim tersebut tidak benar, kejadian tersebut merupakan kejadian langka yang terjadi di Amerika Serikat dan tidak ada gejala seperti pendarahan yang dapat menyebabkan kematian.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5614) [SALAH] Video Biden Merayakan Ulang Tahun Tanpa Masker

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 24/11/2020

    Berita

    “This is our Government having a Birthday Party today for Joe Biden. They’re telling us to Social Distance & Wear Mask! But as you can see…they’re not! It’s all Lies to Control Us!”

    Terjamahan ke bahasa Indonesia:

    “Ini adalah Pesta Ulang Tahun Pemerintah kita hari ini untuk Joe Biden. Mereka menyuruh kita untuk Jaga Jarak & Pakai Masker!
    Tapi seperti yang Anda lihat … mereka tidak! Itu Semua Bohong untuk Mengontrol Kita!”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah narasi yang diunggah MSTRISH KAG‏ (@/mspdcali) pada tanggal 20 November 2020 ke media sosial Twitter yang menyebutkan bahwa pesta ulang tahun Biden tidak menggunakan masker dan jaga jarak. Cuitan ini mendapat atensi cukup banyak dengan 890 kali di cuit ulang, 177 kali dibalas, dan 875 menyukai.

    Melansir dari laman pemeriksa fakta Snopes, video pertama kali diunggah oleh Keisha Lance Bottoms, walikota Atlanta yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Joe Biden. Namun, salah seorang pengguna Twitter (@/mspdcali) langsung menyatakan bahwa video yang diunggah Keisha merupakan pesta ulang tahun Biden yang tidak memperhatikan protokol kesehatan.

    Hal itu pun langsung diklarifikasi oleh Keisha Lance Bottoms, bahwa video tersebut merupakan video ulang tahun Biden tahun 2019 dan belum terjadi pandemi Covid-19.

    “Pre-Covid! This was in the @TPStudios White House following the @DNC @msnbc debate on 11/20/19.” tulis Keisha di akun pribadinya (@KeishaBottoms) sejam setelah video tersebut ia unggah pada 20 November 2020.

    Dengan demikian, narasi yang beredar salah, video tersebut diambil pada tahun 2019 sebelum pandemi terjadi dan masuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Muhammad Padhliansyah (Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)

    Narasi yang salah. Faktanya, video yang menampilkan Joe Biden merayakan ulang tahun tanpa masker itu diambil pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

    Rujukan