Beredar di media sosial posting-an terkait Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengizinkan sholat Idul Adha 1442 H berjamaan di wilayah PPKM Darurat. Posting-an itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.
Salah satu akun yang mem-posting-nya bernama Wahyu Diono. Dia mengunggahnya di Facebook pada 14 Juli 2021.
Dalam posting-annya terdapat cuplikan layar berita dari okezone.com berjudul:
"Breaking News
Pemerintah Resmi IZINKAN Sholat Idul Adha 1442 H Berjama'ah di Wilayah PPKM Darurat (Jangan Takut Covid-19!)"
Selain itu ia menambahkan narasi: "PPKM darurat hanya mempersulit keadaan bukan merupakan penyelesaian masalah malah memperburuk keadaaan dari idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan menjadi ancaman tantangan hambatan dan gangguan di negara Republik ini. Ini adalah keputusan yg tepat untuk berdoa berjamaah agar pandemi covid 19 Terima kasih pemerintah melalui menteri agama"
(GFD-2021-7266) [SALAH] Menteri Agama Izinkan Sholat Idul Adha Berjemaah di Wilayah PPKM Darurat
Sumber: FacebookTanggal publish: 19/07/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel berjudul "PPKM Darurat, Menag Tegaskan Tidak Ada Salat Iduladha di Masjid dan Lapangan" yang tayang di Liputan6.com pada 16 Juli 2021. Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menekankan bahwa saat ini tidak diperbolehkan menggelar salat Iduladha di masjid dan lapangan. Hal ini mengingat pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah wilayah.
"Bahwa salat Iduladha hanya bisa dilakukan di rumah. Tidak ada salat Iduladha di masjid atau di lapangan dalam masa PPKM Darurat ini," kata Yaqut dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Jumat (16/7/2021).
Menurut dia, hal ini telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H di Wilayah PPKM Darurat.
"Rumah-rumah ibadah untuk sementara waktu tidak dilakukan. Ada jemaah, misalnya, tidak diperbolehkan di masa PPKM darurat," katanya.
Kemudian, pemerintah juga melarang masyarakat melakukan takbiran keliling di malam sebelum Hari Raya Iduladha. Baik takbiran yang berupa arak-arakan atau takbiran yang berupa berkerumun di dalam masjid.
Larangan ini juga berlaku untuk arak-arakan, baik di kendaraan atau jalan kaki. Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan takbiran di dalam rumah saja.
"Kemenag juga mengatur dan mempersilakan seluruh masyarakat muslim untuk tetap melaksanakan takbiran, tapi di rumah saja. Karena itu tidak mengurangi sama sekali dari makna takbiran," ujarnya.
Sementara itu, penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan atau tempat terbuka yang luas. Proses penyembelihan hewan kurban hanya boleh disaksikan oleh panitia dan mereka yang berkurban.
"Soal pembagian tidak boleh lagi ada kerumunan seperti tahun-tahun sebelum ada pandemi, dengan bagi kupon dan masyarakat datang. Tapi kita mengatur supaya hewan kurban diantar langsung kepada yang berhak," tutur Yaqut.
Dia meminta umat Islam memahami aturan yang dibuat pemerintah karena lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Yaqut menyampaikan bahwa apa yang dilakukan pemerintah semata-mata untuk melindungi jiwa masyarakat.
"Jadi sama sekali tidak ada pemerintah melarang orang beribadat, tidak ada. Justru pemerintah mengajurkan semua umat, khususnya umat muslim yang sebentar lagi rayakan Iduladha, untuk semakin rajin dalam beribadah, semakin sering mendoakan negeri ini, mendoakan dunia, mendoakan umat manusia supaya terlepas dari pandemi Covid," tutur Yaqut."
Terkait postingan yang viral, pihak Okezone.com sudah memberikan bantahannya dalam artikel "Postingan IG Official soal Sholat Idul Adha Diedit Orang Tak Bertanggung Jawab, Begini Penjelasan Okezone.com" yang tayang 14 Juli 2021. Berikut isinya:
"JAKARTA - Meresahkan. Kali ini oknum tidak bertanggung jawab membuat provokasi dengan menyebarkan gambar hasil editan dari Instagram Okezone.com.
Gambar palsu hasil editan itu menampilkan tulisan yang tidak benar, yaitu: "Breaking News, Pemerintah Resmi IZINKAN Sholat Idul Adha 1442 H Berjama'ah Di Wilayah PPKM Darurat (Jangan Takut Covid-19!)"Gambar yang berisi informasi yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan itu merupakan hasil rekayasa dari gambar asli yang dipublikasikan Okezone.com di Instagram pada awal Juni lalu.
Aslinya, gambar yang dipublikasikan Okezone.com bertuliskan: "Breaking News, Terkendala Covid-19, Haji 2021 Resmi Dibatalkan".
"Hasil postingan Instagram Okezone ada yang sengaja mengedit dengan informasi yang salah," kata Pemimpin Redaksi Okezone.com M Budi Santosa, Rabu (14/7/2021).
Gambar tersebut berisi foto Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang tengah tampil dengan mengenakan jas dan dilengkapi peci."
Kementerian Agama di akun Instagram resminya, @kemenag_ri juga mengunggah bantahan terkait postingan yang viral. Bantahan itu diposting pada 15 Juli 2021.
"Salam #SahabatReligi,
Kalau dapat kiriman gambar serupa ini, teliti ya. Lihat mana yang asli dan mana yang palsu.
Jangan lupa kasih tahu informasi ini kepada kakak, aa, teteh, adek, mama, bapak, om, tante, aki, nini, datuk, eyang, yayang (eh, punya gak?)
Tetap jaga diri dan jaga hati. Semoga selalu sehat lahir batin ya #SahabatReligi.
Terakhir, jangan lupa selalu selipkan doa di malam ini untuk Indonesia ya. Terima kasih #SahabatReligi"
"Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menekankan bahwa saat ini tidak diperbolehkan menggelar salat Iduladha di masjid dan lapangan. Hal ini mengingat pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah wilayah.
"Bahwa salat Iduladha hanya bisa dilakukan di rumah. Tidak ada salat Iduladha di masjid atau di lapangan dalam masa PPKM Darurat ini," kata Yaqut dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Jumat (16/7/2021).
Menurut dia, hal ini telah diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H di Wilayah PPKM Darurat.
"Rumah-rumah ibadah untuk sementara waktu tidak dilakukan. Ada jemaah, misalnya, tidak diperbolehkan di masa PPKM darurat," katanya.
Kemudian, pemerintah juga melarang masyarakat melakukan takbiran keliling di malam sebelum Hari Raya Iduladha. Baik takbiran yang berupa arak-arakan atau takbiran yang berupa berkerumun di dalam masjid.
Larangan ini juga berlaku untuk arak-arakan, baik di kendaraan atau jalan kaki. Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan takbiran di dalam rumah saja.
"Kemenag juga mengatur dan mempersilakan seluruh masyarakat muslim untuk tetap melaksanakan takbiran, tapi di rumah saja. Karena itu tidak mengurangi sama sekali dari makna takbiran," ujarnya.
Sementara itu, penyembelihan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan atau tempat terbuka yang luas. Proses penyembelihan hewan kurban hanya boleh disaksikan oleh panitia dan mereka yang berkurban.
"Soal pembagian tidak boleh lagi ada kerumunan seperti tahun-tahun sebelum ada pandemi, dengan bagi kupon dan masyarakat datang. Tapi kita mengatur supaya hewan kurban diantar langsung kepada yang berhak," tutur Yaqut.
Dia meminta umat Islam memahami aturan yang dibuat pemerintah karena lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Yaqut menyampaikan bahwa apa yang dilakukan pemerintah semata-mata untuk melindungi jiwa masyarakat.
"Jadi sama sekali tidak ada pemerintah melarang orang beribadat, tidak ada. Justru pemerintah mengajurkan semua umat, khususnya umat muslim yang sebentar lagi rayakan Iduladha, untuk semakin rajin dalam beribadah, semakin sering mendoakan negeri ini, mendoakan dunia, mendoakan umat manusia supaya terlepas dari pandemi Covid," tutur Yaqut."
Terkait postingan yang viral, pihak Okezone.com sudah memberikan bantahannya dalam artikel "Postingan IG Official soal Sholat Idul Adha Diedit Orang Tak Bertanggung Jawab, Begini Penjelasan Okezone.com" yang tayang 14 Juli 2021. Berikut isinya:
"JAKARTA - Meresahkan. Kali ini oknum tidak bertanggung jawab membuat provokasi dengan menyebarkan gambar hasil editan dari Instagram Okezone.com.
Gambar palsu hasil editan itu menampilkan tulisan yang tidak benar, yaitu: "Breaking News, Pemerintah Resmi IZINKAN Sholat Idul Adha 1442 H Berjama'ah Di Wilayah PPKM Darurat (Jangan Takut Covid-19!)"Gambar yang berisi informasi yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan itu merupakan hasil rekayasa dari gambar asli yang dipublikasikan Okezone.com di Instagram pada awal Juni lalu.
Aslinya, gambar yang dipublikasikan Okezone.com bertuliskan: "Breaking News, Terkendala Covid-19, Haji 2021 Resmi Dibatalkan".
"Hasil postingan Instagram Okezone ada yang sengaja mengedit dengan informasi yang salah," kata Pemimpin Redaksi Okezone.com M Budi Santosa, Rabu (14/7/2021).
Gambar tersebut berisi foto Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang tengah tampil dengan mengenakan jas dan dilengkapi peci."
Kementerian Agama di akun Instagram resminya, @kemenag_ri juga mengunggah bantahan terkait postingan yang viral. Bantahan itu diposting pada 15 Juli 2021.
"Salam #SahabatReligi,
Kalau dapat kiriman gambar serupa ini, teliti ya. Lihat mana yang asli dan mana yang palsu.
Jangan lupa kasih tahu informasi ini kepada kakak, aa, teteh, adek, mama, bapak, om, tante, aki, nini, datuk, eyang, yayang (eh, punya gak?)
Tetap jaga diri dan jaga hati. Semoga selalu sehat lahir batin ya #SahabatReligi.
Terakhir, jangan lupa selalu selipkan doa di malam ini untuk Indonesia ya. Terima kasih #SahabatReligi"
Kesimpulan
Postingan yang menyebut Menteri Agama mengizinkan sholat Idul Adha 1442 H di wilayah PPKM Darurat adalah hoaks.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/news/read/4608866/ppkm-darurat-menag-tegaskan-tidak-ada-salat-iduladha-di-masjid-dan-lapangan?source=search
- https://nasional.okezone.com/read/2021/07/14/337/2440599/postingan-ig-official-soal-sholat-idul-adha-diedit-orang-tak-bertanggung-jawab-begini-penjelasan-okezone-com#
- https://kemenag.go.id/read/zona-ppkm-darurat-menag-minta-takbiran-dan-salat-iduladha-di-rumah-oqwov
- https://www.instagram.com/p/CRT0es4MWcq/
- https://kemenag.go.id/read/zona-ppkm-darurat-menag-minta-takbiran-dan-salat-iduladha-di-rumah-oqwov
(GFD-2021-7265) [SALAH] Kurir Tetap Bekerja Meski Terpapar Covid-19
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 19/07/2021
Berita
Kabar tentang kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp pada 19 Juli 2021.
Berikut narasinya:
Saya mau sharing,
Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya
Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid-19, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif 🤦♂️🤦♂️
Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2? “
Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor 🤦♂️🤦♂️🤦♂️
Dari hal ini saya ambil kesimpulan dgn keadaan mereka yg spt ini, mohon kesadaran kita utk lebih extra hati2 lagi kalo terima barang dr kurir manapun, sterilkan terlebih dulu. *HINDARI KONTAK LANGSUNG* dengan kurirnya . Apalagi varian covid terbaru menular melalui udara, jgn pernah lepas masker selama tatap muka dengan mereka dan jaga jarak aman 🙏
Stay safe semua ya 🙏🙏
Berikut narasinya:
Saya mau sharing,
Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya
Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid-19, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif 🤦♂️🤦♂️
Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2? “
Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor 🤦♂️🤦♂️🤦♂️
Dari hal ini saya ambil kesimpulan dgn keadaan mereka yg spt ini, mohon kesadaran kita utk lebih extra hati2 lagi kalo terima barang dr kurir manapun, sterilkan terlebih dulu. *HINDARI KONTAK LANGSUNG* dengan kurirnya . Apalagi varian covid terbaru menular melalui udara, jgn pernah lepas masker selama tatap muka dengan mereka dan jaga jarak aman 🙏
Stay safe semua ya 🙏🙏
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "kurir tetap bekerja positif covid-19" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kurir tetap bekerja meski positif COVID-19? Cek faktanya!" yang dimuat situs antaranews.com pada 18 Juli 2021 lalu.
Jakarta (ANTARA/JACX) - Di media sosial, terutama di aplikasi berbagi pesan WhatsApp, beredar informasi tentang sejumlah kurir perusahaan logistik/jasa layanan pengantaran barang yang terkena COVID-19 tapi tetap harus bekerja.
Kurir-kurir yang sakit itu membuat layanan menjadi terganggu, bahkan membuat keterlambatan hingga dua minggu.
Berikut potongan pesan berantai tersebut:
"Saya mau sharing,Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya
Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif
Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2?
Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor"
Namun, apakah benar terdapat kurir jasa logistik yang tetap harus bekerja walaupun terinfeksi COVID-19?
Penjelasan:
VP Sales & Marketing Anteraja Andri Hidayat membantah pesan yang beredar tersebut dan menegaskan perusahaannya selalu mementingkan keselamatan kurir, serta menjalankan protokol kesehatan yang berlaku dengan ketat dan disiplin.
"Untuk penanganan COVID-19, kami selalu siap dengan SOP yang berlaku di Anteraja, yaitu dengan tracing, semua orang yang melakukan kontak dengan yang terpapar, kemudian melakukan tes," kata Andri Hidayat dalam keterangan tertulis kepada Antara, Minggu (18/7).
Jika terbukti positif, kurir harus menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh bekerja guna mencegah penularan lebih lanjut. Seluruh kurir yang sedang menjalani isolasi mandiri bahkan diberikan tunjangan agar mereka dapat tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Andri menegaskan, seluruh kurir Anteraja sudah memenuhi semua protokol kesehatan yang berlaku demi menjaga agar tidak tertular COVID-19.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), Mohamad Feriadi. Kepada Antara, dia menjelaskan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin menjadi hal yang terus dikomunikasikan asosiasi kepada seluruh anggota.
Protokol kesehatan itu tidak hanya bagi kurir, tapi secara keseluruhan seperti kantor, alat transportasi dan lainnya. Selain itu, Feriadi yang juga menjabat Presiden Direktur JNE itu mengemukakan, pihaknya juga terus mendorong vaksinasi bagi seluruh karyawan.
"Kami juga menjalankan vaksinasi massal. Bukan hanya untuk karyawan, kami juga mengajak masyarakat untuk ikut dalam vaksinasi itu," kata Feriadi.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Kurir tetap bekerja meski positif COVID-19? Cek faktanya!" yang dimuat situs antaranews.com pada 18 Juli 2021 lalu.
Jakarta (ANTARA/JACX) - Di media sosial, terutama di aplikasi berbagi pesan WhatsApp, beredar informasi tentang sejumlah kurir perusahaan logistik/jasa layanan pengantaran barang yang terkena COVID-19 tapi tetap harus bekerja.
Kurir-kurir yang sakit itu membuat layanan menjadi terganggu, bahkan membuat keterlambatan hingga dua minggu.
Berikut potongan pesan berantai tersebut:
"Saya mau sharing,Paket saya yg mau biasa dipickup oleh AntarAja delay 2 minggu br siang tadi dipickup sama kurirnya
Trus saya tanya ke dia, kok sampai pending 2 minggu? Kata dia kantor pusat AntarAja yg di surabaya lagi kena wabah covid, 20 karyawannya positif. Dan yg masih kuat tetep masuk kerja walapun kondisi positif
Trus sore brsan ini saya ada kirim paket ke Tiki yang di Royal Residence, ternyata ownernya jg bilang kondisi sama semua utk semua angkutan pada delay, kantor pusat TIKI, JNE, J&T Surabaya semua terserang wabah, hampir sebagin besar karyawan mereka positif covid-19. Dan jawaban mereka simple “harus tetap jalan, harus tetap kerja kalo ga kerja cari makan dari mana kita2?
Jadi semua karyawan yg positif tetapi badan masih kuat utk aktivitas mereka tetap masuk kerja & ngantor"
Namun, apakah benar terdapat kurir jasa logistik yang tetap harus bekerja walaupun terinfeksi COVID-19?
Penjelasan:
VP Sales & Marketing Anteraja Andri Hidayat membantah pesan yang beredar tersebut dan menegaskan perusahaannya selalu mementingkan keselamatan kurir, serta menjalankan protokol kesehatan yang berlaku dengan ketat dan disiplin.
"Untuk penanganan COVID-19, kami selalu siap dengan SOP yang berlaku di Anteraja, yaitu dengan tracing, semua orang yang melakukan kontak dengan yang terpapar, kemudian melakukan tes," kata Andri Hidayat dalam keterangan tertulis kepada Antara, Minggu (18/7).
Jika terbukti positif, kurir harus menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh bekerja guna mencegah penularan lebih lanjut. Seluruh kurir yang sedang menjalani isolasi mandiri bahkan diberikan tunjangan agar mereka dapat tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Andri menegaskan, seluruh kurir Anteraja sudah memenuhi semua protokol kesehatan yang berlaku demi menjaga agar tidak tertular COVID-19.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), Mohamad Feriadi. Kepada Antara, dia menjelaskan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin menjadi hal yang terus dikomunikasikan asosiasi kepada seluruh anggota.
Protokol kesehatan itu tidak hanya bagi kurir, tapi secara keseluruhan seperti kantor, alat transportasi dan lainnya. Selain itu, Feriadi yang juga menjabat Presiden Direktur JNE itu mengemukakan, pihaknya juga terus mendorong vaksinasi bagi seluruh karyawan.
"Kami juga menjalankan vaksinasi massal. Bukan hanya untuk karyawan, kami juga mengajak masyarakat untuk ikut dalam vaksinasi itu," kata Feriadi.
Kesimpulan
Kabar tentang kurir tetap bekerja meski terpapar virus corona Covid-19 ternyata tidak benar. Faktanya, kurir yang terpapar Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri dan tidak boleh bekerja.
Rujukan
(GFD-2021-7264) [SALAH] Foto Ajakan untuk Stop Upload Berita Covid-19 oleh Pemerintah Kabupaten Gresik
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/07/2021
Berita
“#stayathome
MASYARAKAT GRESIK
KOMPAK UNTUK TIDAK UPLOAD BERITA TENTANG COVID
Agar Masyarakat hidup tenang
STOP membuat kepanikan
Tetap patuhi PROKES”
MASYARAKAT GRESIK
KOMPAK UNTUK TIDAK UPLOAD BERITA TENTANG COVID
Agar Masyarakat hidup tenang
STOP membuat kepanikan
Tetap patuhi PROKES”
Hasil Cek Fakta
Beredar poster yang ditujukan untuk masyarakat Gresik berisikan ajakan untuk kompak tidak mengunggah berita tentang Covid-19 dengan tujuan tidak membuat kepanikan, poster tersebut juga tercantum logo Pemerintahan Kabupaten Gresik.
Berdasarkan artikel dari klikjatim.com, Reza Pahlevi sebagai Kabag Humas Pemkab Gresik menyatakan bahwa poster tersebut adalah tidak benar. Ia juga menjelaskan bahwa Pemkab Gresik juga tidak pernah meriliskan poster tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut poster ajakan untuk tidak mengunggah berita Covid-19 oleh Pemkab Gresik adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
Berdasarkan artikel dari klikjatim.com, Reza Pahlevi sebagai Kabag Humas Pemkab Gresik menyatakan bahwa poster tersebut adalah tidak benar. Ia juga menjelaskan bahwa Pemkab Gresik juga tidak pernah meriliskan poster tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut poster ajakan untuk tidak mengunggah berita Covid-19 oleh Pemkab Gresik adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi Palsu. Pemerintah Kabupaten Gresik tidak merilis poster tersebut dan sudah diklarifikasi melalui akun resmi Twitter Pemprov Jawa Timur.
Informasi Palsu. Pemerintah Kabupaten Gresik tidak merilis poster tersebut dan sudah diklarifikasi melalui akun resmi Twitter Pemprov Jawa Timur.
Rujukan
(GFD-2021-7263) [SALAH] Tabung Selam Dapat Digunakan sebagai Pengganti Tabung Oksigen Medis
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/07/2021
Berita
“Kok saya merasa kurang sreg ya dgn penyekatan berlebihan melibatkan rantis TNI.!! Lebih baik kalo TNI disiagakan bersama BNPB (satgas covid) utk mendirikan posko siaga tabung oksigen di wilayah Jakarta (halim perdana kusuma) dan Juanda Surabaya sebagai posko siaga tabung oksigen. Itu unsur2 pasukan khusus TNI AL kan memiliki banyak tabung oksigen penyelaman bisa disiagakan utk membantu kedaruratan rumah sakit yg kekurangan pasokan tabunh oksigen!! Bisa diminta bantuan juga kepada persatuan olah raga selam indonesia utk siaga tabung oksigen juga..kenapa tukan ikan di sentra koi tdk kehabisan pasokan oksigen? Sedangkan rumah sakit sampe sehari 63 org meninggal akibar kekurangan tabung oksigen? # konyol…”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook dengan nama pengguna Hendrik Andi Zatniko (https://www.facebook.com/hendrik.zatniko) mengunggah sebuah narasi terkait dengan kebutuhan tabung oksigen medis bagi penderita Covid-19. Dalam narasi tersebut, disebutkan bahwa tabung selam dapat dijadikan pengganti tabung oksigen medis, dan meminta pihak TNI AL dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia untuk menggunakan cadangan tabung selam yang dimiliki untuk membantu kekurangan pasokan tabung oksigen medis di beberapa rumah sakit.
Berdasarkan hasil penelusuran, oksigen yang terkandung di dalam tabung selam memiliki kadar yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis. Melansir dari situs who.int, Kepala Layanan Klinis WHO, Janet Diaz menjelaskan bahwa jenis oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis merupakan oksigen murni dengan kadar oksigen sebesar 95-100%. Kadar oksigen tersebut dibutuhkan untuk membantu mengembalikan kadar oksigen para pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan kembali ke kadar yang normal.
Lebih lanjut, melansir dari Kumparan, oksigen yang terkandung dalam tabung selam bukan merupakan oksigen murni, melainkan campuran dari nitrogen dengan kadar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya. Oleh karena itu, tabung selam tidak dapat digunakan sebagai pengganti tabung oksigen medis karena tidak memiliki kadar oksigen yang cukup untuk mengembalikan kadar oksigen pasien Covid-19 ke kadar yang normal.
Melansir dari prohealth.id, perwakilan Divers Alert Network Indonesia, Bayu Wardono menjelaskan bahwa keran atau valve tabung selam memiliki perbedaan ukuran dan bentuk dari keran yang terdapat pada tabung oksigen medis. Selain itu, biasanya terdapat residu yang menempel di dalam tabung, seperti minyak dan oli. Residu ini berpotensi menimbulkan resiko kebakaran jika mengalami kontak dengan oksigen murni, atau dikenal dengan istilah ‘fire hazard’.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna Hendrik Andi Zatniko (https://www.facebook.com/hendrik.zatniko) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, oksigen yang terkandung di dalam tabung selam memiliki kadar yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis. Melansir dari situs who.int, Kepala Layanan Klinis WHO, Janet Diaz menjelaskan bahwa jenis oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis merupakan oksigen murni dengan kadar oksigen sebesar 95-100%. Kadar oksigen tersebut dibutuhkan untuk membantu mengembalikan kadar oksigen para pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan kembali ke kadar yang normal.
Lebih lanjut, melansir dari Kumparan, oksigen yang terkandung dalam tabung selam bukan merupakan oksigen murni, melainkan campuran dari nitrogen dengan kadar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya. Oleh karena itu, tabung selam tidak dapat digunakan sebagai pengganti tabung oksigen medis karena tidak memiliki kadar oksigen yang cukup untuk mengembalikan kadar oksigen pasien Covid-19 ke kadar yang normal.
Melansir dari prohealth.id, perwakilan Divers Alert Network Indonesia, Bayu Wardono menjelaskan bahwa keran atau valve tabung selam memiliki perbedaan ukuran dan bentuk dari keran yang terdapat pada tabung oksigen medis. Selain itu, biasanya terdapat residu yang menempel di dalam tabung, seperti minyak dan oli. Residu ini berpotensi menimbulkan resiko kebakaran jika mengalami kontak dengan oksigen murni, atau dikenal dengan istilah ‘fire hazard’.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna Hendrik Andi Zatniko (https://www.facebook.com/hendrik.zatniko) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, oksigen yang terkandung di dalam tabung selam memiliki kadar yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis. Selain itu, keran dan bahan tabung selam memiliki perbedaan dengan tabung oksigen medis, sehingga tabung selam tidak dapat digunakan sebagai pengganti tabung oksigen medis.
Faktanya, oksigen yang terkandung di dalam tabung selam memiliki kadar yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan oksigen yang terkandung dalam tabung oksigen medis. Selain itu, keran dan bahan tabung selam memiliki perbedaan dengan tabung oksigen medis, sehingga tabung selam tidak dapat digunakan sebagai pengganti tabung oksigen medis.
Rujukan
- https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/media-resources/science-in-5/episode-33—medical-oxygen
- https://gaya.tempo.co/read/1483524/mengenal-perbedaan-antara-oksigen-medis-dan-oksigen-alami/full&view=ok
- https://kumparan.com/mahitala-unpar1483969525114/alat-alat-yang-digunakan-para-scuba-diver-part-2
Halaman: 4801/6037