• (GFD-2020-5650) [SALAH] Pesan Berantai Donor Darah Gratis Oleh Blood For Life (BFL) Indonesia

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/11/2020

    Berita

    Teman-teman,
    Jika ada keluarga,teman, atau komunitas yang membutuhkan donor darah, terutama dalam keadaan emergency,
    silahkan hubungi :

    HOTLINE BFL
    [Bloo For Life]
    087875195599

    Mereka akan segera membantu melaluo jejaring BFL yang terdiri dari banyak pendonor sukarela yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Semoga bermanfaat dan semoga mambantu.

    :point_up_2: Silahkan di save, kami siap bantu kapanpun ada keluarga yang butuh darah, ini ga ada biaya apapun, ada 112 ribu standby donor di database kami yg siap bantu kapanpun ada keluarga atau kenalan yang butuh darah :blush:

    Blood For Life Indonesia NB : tolong di share tuk rekan² yg ada di daerah.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai lewat aplikasi Whatsapp yang menyatakan bahwa masyarakat bisa mendapatkan pendonor darah dengan menghubungi nomor telepon atas nama Hotline Blood For Life (BFL).

    Namun setelah dilakukan penelusuran, pesan berantai tersebut ternyata hoaks. Dalam klarifikasi melalui media sosial resminya, Blood For Life (BFL) Indonesia membantah kabar tersebut.

    BFL menyatakan bahwa sebelumnya, pesan berantai ini juga pernah muncul. Foto klarifikasi dari BFL juga menyertakan beberapa poin penting yang dapat dipahami oleh masyarakat. Salah satunya sistem donor darah di BFL. Blood For Life merupakan komunitas sosial yang secara sukarela atau gratis, membantu masyarakat yang membutuhkan donor darah. Jadi kalimat yang menyebutkan bahwa “mereka akan membantu melalui jejaring BFL” adalah salah.
    Kalimat ini jika dibaca lebih teliti memiliki arti bahwa pembuat hoaks yang akan membantu menghubungkan masyarakat dengan BFL, dan dimungkinkan akan menarik biaya dari jasa tersebut.

    Padahal, sistem pemberian donor darah dalam di BFL adalah pihak BFL secara langsung dan dengan sukarela membantu menghubungkan pihak pendonor dengan orang yang membutuhkan donor darah. Artinya, tidak ada pihak lain lagi sebagai penghubung antara BFL dengan orang yang membutuhkan donor.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan berantai tentang pemberian donor darah gratis yang mengatasnamakan Blood For Life Indonesia adalah hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, pesan berantai tersebut adalah hoaks. BFL Indonesia menyatakan bahwa sebelumnya pesan berantai ini juga pernah muncul di masyarakat. Dari media sosial resminya, pihak BFL Indonesia mengkonfirmasi bahwa BFL Indonesia tidak pernah mengeluarkan pesan seperti itu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5649) [SALAH] Video Erdogan Tolak Jabat Tangan Macron karena Karikatur Nabi Muhammad SAW

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/11/2020

    Berita

    Sebuah video yang diklaim sikap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak menjabat tangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron karena karikatur Nabi Muhammad SAW beredar di media sosial. Video tersebut diunggah akun Facebook Syamsuri pada 28 November 2020

    Dalam video berdurasi 8 detik itu, tampak Erdogan menjabat tangan Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di sebuah pertemuan. Kedua pemimpin negara itu berdiri di sebelah kanan Erdogan.

    Sedangkan Macron, yang berada di sebelah kiri tidak disalami oleh Erdogan. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan sikap Erdogan yang menolak menjabat tangan Macron karena karikatur Nabi Muhammad SAW.

    "Kali ini Si macron di Cuekin abis sama presiden Turki Erdogan gara² masalah karikatur nabi waktu itu," tulis akun Facebook Syamsuri.

    Video yang disebarkan akun Facebook Syamsuri telah 166 kali ditayangkan dan mendapat 6 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim sikap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak menjabat tangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron karena karikatur Nabi Muhammad SAW.

    Penelusuran dilakukan menggunakan situs berbagi video YouTube dengan memasukkan kata kunci "erdogan meet putin, merkel, and macron".

    Hasilnya terdapat cuplikan video serupa yang diunggah Channel YouTube Ruptly pada 27 Oktober 2018 lalu. Video berdurasi 2 jam 17 menit itu berjudul "LIVE: Erdogan, Putin, Macron, Merkel give statement following Syria summit".

    "Turkish President Recep Tayyip Erdogan, Russian President Vladimir Putin, French President Emmanuel Macron and German Chancellor Angela Merkel give a joint press statement after a summit to discuss the ongoing situation in Syria, in Istanbul on Saturday, October 27.

    The summit, which is the first of its kind, takes place after Russia and Turkey reached a deal on September 17 to create a demilitarised buffer zone around the region of Idlib, which is home to 3.5 million people, in an attempt to prevent further fighting in the last major militant-held bastion in the country.

    The four leaders are expected to extensively discuss the ceasefire, as well as an effective implementation of a political settlement in accordance with United Nations Security Council Resolution 2254, which was established in December 2015," tulis Channel YouTube Ruptly.

    Gambar Erdogan yang hanya bersalaman dengan Merkel dan Putin terlihat pada 2:15:47. Namun jika video itu diteruskan maka tampak Erdogan memegang tangan Macron saat sesi foto bersama. Momen tersebut bisa dilihat pada 2:16:16.

    Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan mengenai pertemuan empat pemimpin negara tersebut. Adalah artikel berjudul "Turki Gelar KTT dengan Rusia, Jerman, Prancis Bahas Suriah" yang dimuat situs cnnindonesia.com pada 28 Oktober 2018.

    Jakarta, CNN Indonesia -- Para pemimpin Turki, Rusia, Prancis, dan Jerman menggelar konferensi tingkat tinggi di Istanbul pada Sabtu untuk mencari solusi politik atas perang saudara di Suriah, termasuk untuk membuka akses bantuan kemanusiaan dan menyelamatkan gencatan senjata yang sedang terancam di Idlib, wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak.

    Dilansir dari AFP, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk duduk bersama membicarakan konflik Suriah yang telah menewaskan 360.000 orang sejak 2011.

    "Seluruh mata dunia tertuju pada kami hari ini... Saya berharap kami bisa bertindak dengan pemahaman yang tulus dan konstruktif, dan tidak gagal memenuhi harapan orang-orang," kata Erdogan dalam sambutannya.

    Konferensi tingkat tinggi ini digelar sehari setelah terbunuhnya tujuh warga sipil oleh pasukan pemerintah Suriah dalam pertempuran di barat laut provinsi Idlib. Menurut lembaga pemantau hak asasi manusia, jumlah korban itu tertinggi sejak gencatan senjata disepakati pada bulan lalu.

    Rusia yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Turki yang mendukung pemberontak telah bersepakat menciptakan zona penyangga di sekitar Idlib, namun kekerasan semakin meningkat secara dramatis menjelang pertemuan para pemimpin negara tersebut.

    Ini menjadi konferensi tingkat tinggi pertama yang melibatkan Jerman dan Prancis. Sebelumnya, Turki dan Rusia beberapa kali menggelar pertemuan dengan Iran yang selalu dicurigai oleh para pemimpin Barat.

    Erdogan menggelar pertemuan singkat dengan Merkel, Putin, dan Macron sebelum KTT dimulai. Para pemimpin ini diharapkan membuat kesepakatan bersama menjelang konferensi pers yang digelar secara terpisah.

    Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan pada Jumat bahwa tujuan utama KTT adalah untuk mengklarifikasi langkah-langkah yang akan diambil untuk sebuah solusi politik, dan untuk menentukan peta jalan.

    Kepada kantor berita Turki, Anadolu, Kalin mengatakan penekanan utamanya adalah pembentukan komisi yang akan membuat konstitusi Suriah pascaperang, yang dipandang sebagai sebuah batu pijakan untuk menggelar pemilihan umum di negeri tersebut.

    Sebelumnya, Damaskus telah menolak proposal pembentukan sebuah komite untuk membuat konstitusi baru yang digagas PBB.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim sikap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak menjabat tangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron karena karikatur Nabi Muhammad SAW ternyata tidak benar.

    Video yang diunggah akun Facebook Syamsuri tidak utuh. Video aslinya memperlihatkan Erdogan tetap menjabat tangan Macron saat sesi foto bersama.

    Video tersebut juga tidak ada kaitannya dengan isu karikatur Nabi Muhammad SAW yang dibuat ulang oleh Charlie Hebdo. Video yang diunggah akun Facebook Syamsuri masuk kategori palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5648) [SALAH] Nike Bagi-Bagi Ribuan Sepatu dan Masker

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 30/11/2020

    Berita

    Beredar informasi di WhatsApp Group yang menyebut salah satu perusahaan sepatu ternama, Nike, merayakan ulang tahun. Informasi itu mengklaim Nike membagikan ribuan sepatu dan masker secara gratis.

    Klaim Nike bagi-bagi sepatu ini beredar pada Minggu (29/11/2020) pagi WIB. Klaim yang beredar itu juga membagikan sebuah link untuk mendapatkan sepatu secara gratis.

    Berikut narasinya:

    "WOW!

    🎉Perayaan ulang tahun Nike🎉

    Nike menawarkan 3100 Sepatu, T-shirt dan Masker Gratis untuk semua orang

    Menerima instruksi:

    1. Masing-masing hanya dapat berpartisipasi sekali

    2. Kuantitas terbatas, pertama datang pertama kali

    3. Kegiatan Kesejahteraan tidak memerlukan biaya apapun

    Dapatkan milikmu di sini GRATIS https://svip005.top/j/?c=nk"

    Hasil Cek Fakta

    Untuk memastikan kebenaran klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Sports Marketing PT Nike Indonesia, Rawindra Ditya. Dia membantah Nike membuat program tersebut.

    "Tidak ada (program) yang kami buat seperti itu. Yang pasti, itu bukan dari Nike," kata Rawindra Ditya membalas pertanyaan Cek Fakta Liputan6.com melalui pesan singkat.

    Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com juga menelusuri klaim Nike bagi-bagi sepatu melalui mesin pencari, Google Search. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Cyber Print dengan artikel berjudul: "FAKE NIKE WEBSITE STEALS DATA AND IS MASSIVELY SHARED THROUGH WHATSAPP".

    Disebutkan dalam artikel tersebut, klaim yang menyebut Nike bagi-bagi sepatu untuk merayakan ulang tahun sudah ada sejak awal tahun 2018. Cyber Print juga menyebut klaim ini akan mencuri data pribadi orang yang mengklik tautan yang tercantum.

    Aksi pencurian data ini akan menyebabkan reputasi seseorang menjadi rusak karena bisa digunakan untuk tindak kejahatan. Terlebih domain yang digunakan tidak mengarah ke situs asli Nike, yakni https://www.nike.com.

    Biasanya, menurut artikel di Cyber Print, klaim Nike bagi-bagi sepatu di hari ulang tahun akan menggunakan domain hxxp: // www [dot] xn - ike-h5y [dot] com / gratis-schoenen /. Domain itu akan mengarahkan Anda untuk mengisi data pribadi yang bisa dicuri.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut Nike bagi-bagi ribuan sepatu dan masker adalah informasi yang hoaks. Sebab, pihak Nike Indonesia tidak membuat program seperti itu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5647) [SALAH] Vaksin Covid-19 berbasis mRNA Dapat Mengubah DNA Manusia

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 28/11/2020

    Berita

    vaksin corona berbasis mRNA dapat merusak DNA manusia dan 75 persen relawan telah mengalami efek samping dari vaksin tersebut.
    Vaksin Moderna
    vaksin merubah dna
    DNA
    vaksin bisa mengubah DNA manusia?

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah narasi beredar di media sosial twitter dari nama akun @emeraldrobinson yang menyatakan bahwa vaksin corona berbasis mRNA dapat merusak DNA manusia dan 75 persen relawan telah mengalami efek samping dari vaksin tersebut.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, narasi yang diunggah oleh Emerald Robinson tersebut adalah salah.
    Bantahan terkait hal tersebut antara lain:

    1. Bahwa tidak ada risiko integrasi mRNA ke dalam genom manusia.
    Dari artikel DW.com berjudul “Coronavirus vaccines: Fake news and myths go viral, Institut Paul-Ehrlich, Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis menjelaskan bahwa alam kasus manusia, genom terletak di inti sel dalam bentuk DNA. Integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain karena struktur kimianya yang berbeda. Selain itu, belum ada bukti bahwa mRNA yang diintegrasikan oleh sel tubuh setelah vaksinasi akan berubah menjadi DNA.

    2. Tidak ada vaksin yang bisa mengubah DNA manusia.
    Dari artikel yang sama dengan sebelumnya, Mark Lynas, dari Alliance for Science Cornell University memberikan penjelasan bahwa, modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel manusia, dan vaksin sama sekali tidak melakukan itu.
    Dalam artikel lain berjudul “Experts: mRNA vaccine for COVID-19 does not alter DNA”, Dr. Dan Culver, ahli paru di Klinik Cleveland memaparkan bahwa vaksin tidak bisa mengubah susunan genetik manusia karena waktu bertahan sebuah vaksin di dalam sel manusia relatif singkat dalam rentang jam.

    3. Tidak ada laporan masalah keamanan pada sukarelawan.
    Moderna, salah satu perusahaan yang sedang meneliti calon vaksin covid-19 berbasis mRNA, melaporkan tinjauan dari efek samping yang diminta. Tinjauan itu menunjukkan bahwa vaksin secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Mayoritas efek samping berada di batasan ringan atau sedang. Beberapa efek samping termasuk kelelahan (9,7%), sakit kepala (4,5%), nyeri (4,1%) dan kemerahan di tempat suntikan (2,0%).
    Demikian juga calon vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech juga melaporkan temuan serupa yakni kelelahan pada 3,8 persen dan sakit kepala pada 2,0 persen.

    Dilansir dari liputan6.com, salah satu relawan dokter Covid-19 di Indonesia, dr. Muhamad Fajri Adda’i juga ikut memberi penjelasan terkait vaksin covid-19 berbasis mRNA seperti yang dikembangkan Moderna serta Pfizer dan BioNTech.
    “Jadi vaksin ini menggunakan virus dari penyakit itu tetapi yang diberikan bukan komponen utuh, hanya RNA atau materi genetik terkecilnya yang dilapisi dalam suatu kapsul lalu disuntikkan ke tubuh manusia. Harapannya RNA ini bisa menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi dan sel-sel imun lain teraktivasi melawan virus tersebut.”

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 berbasis mRNA dapat mengubah DNA manusia adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain karena struktur kimianya yang berbeda. Selain itu, belum ada bukti bahwa mRNA yang diintegrasikan oleh sel tubuh setelah vaksinasi akan berubah menjadi DNA. Modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel manusia, dan vaksin sama sekali tidak melakukan itu.

    Rujukan