(GFD-2020-5654) [SALAH] “KONDISI KRITIS IMAM BESAR POSITIVE KORONA”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 28/11/2020
Berita
“Semoga di segerakan…” unggah akun Facebook Utomo Mulyow Prayogo, Kamis (26/11/2020).
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Utomo Mulyow Prayoga mengunggah gambar tangkapan layar sebuah ambulan dan foto Rizieq Shihab yang sedang berbaring, pada gambar tersebut juga terdapat narasi bahwa Imam besar saat ini sedang dalam keadaan kritis karena terjangkit virus Corona, tangkapan layar tersebut diunggah pada Kamis (26/11/2020).
Dari hasil penelusuran foto ambulan dan Rizieq Shihab tersebut tidak ada kaitannya dengan kondisinya saat ini, foto ambulan tersebut pernah tayang pada artikel milik palu.tribunnews.com dengan judul “Pasien Positif Covid-19 Kabur dari Ambulans dan Berbaur dengan Massa Demo UU Cipta Kerja” yang tayang pada Rabu (21/09/2020), sedangkan foto Rizieq Shihab yang sedang berbaring pernah tayang pada artikel milik wartakota.tribunnews.com dengan judul “Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit Ummi Bogor Sejak Selasa Siang” yang tayang pada, Selasa (06/12/2016).
Melalui penelusuran lebih lanjut, melansir detik.com, Habib Rizieq Syihab saat ini memang sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) UMMI Bogor. Direktur Utama RS UMMI Bogor Andi Tatat, mengatakan bahwa kondisi Habib Rizieq Shihab tidak mengarah keterjangkit virus Corona, melainkan lemas dan kecapekan.
“Jadi beliau (Habib Rizieq) ke sini, dari hasil screening di tim kami alhamdulillah, tidak mengarah ke COVID,” kata Direktur Utama RS UMMI Bogor, Andi Tatat, di RS UMMI Bogor, Jalan Empang II No. 2, Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (26/11/2020).
“Tidak (positif Corona). Negatif,” jawabnya saat kembali dikonfirmasi.
Saat ini, istri Habib Rizieq juga dirawat di rumah sakit tersebut. Pihak RS menyebut kondisi mereka tidak kritis, tapi tidak bisa dijenguk.
“Cuma memang dari beliau, dari keluarga, tidak menerima tamu siapa pun. Bahkan dari DPP FPI juga tidak diberi perkenankan masuk (menjenguk). Nggak ada, (Rizieq) nggak boleh (dijenguk),” imbuhnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi dengan klaim Rizieq Shihab kritis karena positif Corona adalah salah dan masuk ke dalam kategori Konten yang Salah
Dari hasil penelusuran foto ambulan dan Rizieq Shihab tersebut tidak ada kaitannya dengan kondisinya saat ini, foto ambulan tersebut pernah tayang pada artikel milik palu.tribunnews.com dengan judul “Pasien Positif Covid-19 Kabur dari Ambulans dan Berbaur dengan Massa Demo UU Cipta Kerja” yang tayang pada Rabu (21/09/2020), sedangkan foto Rizieq Shihab yang sedang berbaring pernah tayang pada artikel milik wartakota.tribunnews.com dengan judul “Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit Ummi Bogor Sejak Selasa Siang” yang tayang pada, Selasa (06/12/2016).
Melalui penelusuran lebih lanjut, melansir detik.com, Habib Rizieq Syihab saat ini memang sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) UMMI Bogor. Direktur Utama RS UMMI Bogor Andi Tatat, mengatakan bahwa kondisi Habib Rizieq Shihab tidak mengarah keterjangkit virus Corona, melainkan lemas dan kecapekan.
“Jadi beliau (Habib Rizieq) ke sini, dari hasil screening di tim kami alhamdulillah, tidak mengarah ke COVID,” kata Direktur Utama RS UMMI Bogor, Andi Tatat, di RS UMMI Bogor, Jalan Empang II No. 2, Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (26/11/2020).
“Tidak (positif Corona). Negatif,” jawabnya saat kembali dikonfirmasi.
Saat ini, istri Habib Rizieq juga dirawat di rumah sakit tersebut. Pihak RS menyebut kondisi mereka tidak kritis, tapi tidak bisa dijenguk.
“Cuma memang dari beliau, dari keluarga, tidak menerima tamu siapa pun. Bahkan dari DPP FPI juga tidak diberi perkenankan masuk (menjenguk). Nggak ada, (Rizieq) nggak boleh (dijenguk),” imbuhnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi dengan klaim Rizieq Shihab kritis karena positif Corona adalah salah dan masuk ke dalam kategori Konten yang Salah
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).
Klaim tersebut tidak benar. Direktur Utama RS UMMI Bogor Andi Tatat mengatakan bahwa kondisi Habib Rizieq tidak mengarah ke terjangkit virus Corona melainkan hanya lemas dan kecapekan.
Klaim tersebut tidak benar. Direktur Utama RS UMMI Bogor Andi Tatat mengatakan bahwa kondisi Habib Rizieq tidak mengarah ke terjangkit virus Corona melainkan hanya lemas dan kecapekan.
Rujukan
- https://palu.tribunnews.com/2020/10/21/pasien-positif-covid-19-kabur-dari-ambulans-dan-berbaur-dengan-massa-demo-uu-cipta-kerja
- https://wartakota.tribunnews.com/2016/12/06/habib-rizieq-dirawat-di-rumah-sakit-ummi-bogor-sejak-selasa-siang
- https://news.detik.com/berita/d-5271261/rs-ummi-habib-rizieq-dirawat-di-president-suite-tak-mengarah-ke-covid
(GFD-2020-5653) [SALAH] Video FPI Diusir dari Kota Semarang di Tengah Rencana Safari Rizieq Shihab ke Sejumlah Daerah Tahun 2020
Sumber: facebook.comTanggal publish: 28/11/2020
Berita
FPI diusir dari kota Semarang.
Semoga kota2 lain segera mengikuti.
🙏🙏🙏🙏
#KitaPancasila
#NKRIHARGAMATI
(Video berdurasi 2:50)
Semoga kota2 lain segera mengikuti.
🙏🙏🙏🙏
#KitaPancasila
#NKRIHARGAMATI
(Video berdurasi 2:50)
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Annaz Osing membagikan postingan disertai video pada 20 November 2020 pukul 00:44. Di dalam video tersebut terdapat tulisan “FPI DI USIR DARI SEMARANG” dan memperlihatkan adanya segerombolan warga dan juga petugas polisi yang mengerumuni salah seorang anggota FPI. Salah satu polisi mewakili suara warga menyatakan bahwa warga tidak menginginkan FPI dibentuk di Kota Semarang.
(00:01:11 – 00:01:20) “ yang penting kita semua sudah mendengar bagaimana keinginan kelompok ormas yang ada di Semarang ini tidak menginginkan. Kalau mau berdiri atau terbentuk di negara lain atau kota lain moggo”.
Postingan yang mendapatkan likes sebanyak 69 ribu tersebut dibagikan saat adanya situasi rencana safari Rizieq Shihab dan FPI ke sejumlah daerah tahun 2020 pasca kepulangannya beberapa pekan lalu, namun massa dari beberapa daerah telah menolak kedatangan FPI, di antaranya di daerah Cianjur, Serang, Medan, Sidoarjo, dan Solo. Akun Annaz mengklaim melalui caption dan videonya bahwa Kota Semarang telah mengusir FPI dan berharap agar kota-kota lain yang dikunjungi FPI memberlakukan hal yang sama.
Setelah dilakukan fragmentasi video menjadi sejumlah gambar menggunakan ekstensi Invid dan dilakukan penelusuran gambar melalui Yandex, dapat diketahui bahwa video tersebut telah beredar sejak 13 April 2017 dalam kanal berita Youtube Tribun Jateng dengan judul aslinya “GEGER Ratusan Warga Gagalkan Pembentukan FPI di Kota Semarang”.
Selain itu, Tribun Jateng juga memuat artikel berita serupa dengan judul “VIDEO Panas Ratusan Warga Gagalkan Pembentukan FPI di Kota Semarang” yang pertama kali tayang pada 13 April 2017 pukul 23:49.
Dalam artikelnya menjelaskan saat itu ada kondisi warga dan sejumlah ormas di Kota Semarang yang melarang terbentuknya FPI. Perwakilan warga, ormas dan juga beberapa anggota kepolisian mendatangi Ketua Advokat FPI Jateng, Zainal Petir, dirumahnya pada Kamis malam 13 April 2017. Para pihak saling beradu argumen sedangkan di luar rumah ratusan warga dan perwakilan ormas terus berorasi untuk mendesak agar pembentukan FPI dibatalkan dan bubar.
Dilansir dari cekfakta.tempo.co, video penolakan warga Semarang atas pembentukan FPI juga pernah dimuat oleh NET Biro Jawa Tengah pada tanggal yang sama. Dalam video tersebut diberitakan terjadi debat alot antar pihak FPI, warga Semarang dan perwakilan ormas. FPI membuat acara peresmian pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah Kota Semarang dan menunjuk tujuh pengurus. Namun, massa dari 18 ormas meminta acara tersebut dibubarkan.
Berita serupa juga pernah dimuat oleh Tempo pada 14 April 2017. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa warga Semarang dan 15 ormas mendesak untuk dibatalkannya peresmian kepengurusan FPI. Mediasi oleh kepolisian berlangsung panas, namun kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan.
“Kami mediasi sudah tercapai kesepakatan, prinsip tak perlu ada FPI di Kota Semarang, tak perlu dibentuk, lantik dan kukuhkan,” kata Kepala Kepolisian Resort Kota Besar, Kota Semarang, Komisaris Besar Abioso Seno Aji, kepada Tempo, Kamis 13 April 2017.
Berdasarkan hasil penelusuran fakta, didapati bahwa video tersebut berasal dari tahun 2017 dengan situasi saat itu terjadi penolakan warga dan ormas Kota Semarang atas pembentukan FPI dan tidak ada kaitannya dengan acara safari FPI tahun 2020. Sehingga klaim postingan akun Annaz Osing adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.
(00:01:11 – 00:01:20) “ yang penting kita semua sudah mendengar bagaimana keinginan kelompok ormas yang ada di Semarang ini tidak menginginkan. Kalau mau berdiri atau terbentuk di negara lain atau kota lain moggo”.
Postingan yang mendapatkan likes sebanyak 69 ribu tersebut dibagikan saat adanya situasi rencana safari Rizieq Shihab dan FPI ke sejumlah daerah tahun 2020 pasca kepulangannya beberapa pekan lalu, namun massa dari beberapa daerah telah menolak kedatangan FPI, di antaranya di daerah Cianjur, Serang, Medan, Sidoarjo, dan Solo. Akun Annaz mengklaim melalui caption dan videonya bahwa Kota Semarang telah mengusir FPI dan berharap agar kota-kota lain yang dikunjungi FPI memberlakukan hal yang sama.
Setelah dilakukan fragmentasi video menjadi sejumlah gambar menggunakan ekstensi Invid dan dilakukan penelusuran gambar melalui Yandex, dapat diketahui bahwa video tersebut telah beredar sejak 13 April 2017 dalam kanal berita Youtube Tribun Jateng dengan judul aslinya “GEGER Ratusan Warga Gagalkan Pembentukan FPI di Kota Semarang”.
Selain itu, Tribun Jateng juga memuat artikel berita serupa dengan judul “VIDEO Panas Ratusan Warga Gagalkan Pembentukan FPI di Kota Semarang” yang pertama kali tayang pada 13 April 2017 pukul 23:49.
Dalam artikelnya menjelaskan saat itu ada kondisi warga dan sejumlah ormas di Kota Semarang yang melarang terbentuknya FPI. Perwakilan warga, ormas dan juga beberapa anggota kepolisian mendatangi Ketua Advokat FPI Jateng, Zainal Petir, dirumahnya pada Kamis malam 13 April 2017. Para pihak saling beradu argumen sedangkan di luar rumah ratusan warga dan perwakilan ormas terus berorasi untuk mendesak agar pembentukan FPI dibatalkan dan bubar.
Dilansir dari cekfakta.tempo.co, video penolakan warga Semarang atas pembentukan FPI juga pernah dimuat oleh NET Biro Jawa Tengah pada tanggal yang sama. Dalam video tersebut diberitakan terjadi debat alot antar pihak FPI, warga Semarang dan perwakilan ormas. FPI membuat acara peresmian pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah Kota Semarang dan menunjuk tujuh pengurus. Namun, massa dari 18 ormas meminta acara tersebut dibubarkan.
Berita serupa juga pernah dimuat oleh Tempo pada 14 April 2017. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa warga Semarang dan 15 ormas mendesak untuk dibatalkannya peresmian kepengurusan FPI. Mediasi oleh kepolisian berlangsung panas, namun kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan.
“Kami mediasi sudah tercapai kesepakatan, prinsip tak perlu ada FPI di Kota Semarang, tak perlu dibentuk, lantik dan kukuhkan,” kata Kepala Kepolisian Resort Kota Besar, Kota Semarang, Komisaris Besar Abioso Seno Aji, kepada Tempo, Kamis 13 April 2017.
Berdasarkan hasil penelusuran fakta, didapati bahwa video tersebut berasal dari tahun 2017 dengan situasi saat itu terjadi penolakan warga dan ormas Kota Semarang atas pembentukan FPI dan tidak ada kaitannya dengan acara safari FPI tahun 2020. Sehingga klaim postingan akun Annaz Osing adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi yang salah. Faktanya, video tersebut berasal dari tahun 2017 yang diupload oleh akun Youtube Tribun Jateng dengan judul “GEGER Ratusan Warga Gagalkan Pembentukan FPI di Kota Semarang”.
Informasi yang salah. Faktanya, video tersebut berasal dari tahun 2017 yang diupload oleh akun Youtube Tribun Jateng dengan judul “GEGER Ratusan Warga Gagalkan Pembentukan FPI di Kota Semarang”.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1116/klaim-ini-video-pengusiran-fpi-semarang-di-tengah-penolakan-safari-rizieq-shihab-menyesatkan
- https://nasional.tempo.co/read/866026/fpi-batal-deklarasikan-diri-di-kota-semarang
- https://jateng.tribunnews.com/2017/04/13/video-panas-ratusan-warga-gagalkan-pembentukan-fpi-di-kota-semarang
(GFD-2020-5652) [SALAH] “Tak Hadir di Istana, Gatot Nurmantyo Tolak Bintang Jasa Jokowi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 28/11/2020
Berita
“Mantap Jenderal…
Jangan Mau Di Kempesin Rezim..
Jauh-Jauh Hari Sudah Ditolak GN.. Tapi Rupanya Rezim Masih Merayunya Juga…”
Jangan Mau Di Kempesin Rezim..
Jauh-Jauh Hari Sudah Ditolak GN.. Tapi Rupanya Rezim Masih Merayunya Juga…”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Arba mengunggah sebuah gambar hasil tangkapan layar artikel berita dari kumparan.com yang berjudul “Tak Hadir di Istana, Gatot Nurmantyo Tolak Bintang Jasa Jokowi”. Selain itu, ia juga menambahkan narasi “Mantap Jenderal…Jangan Mau Di Kempesin Rezim..Jauh-Jauh Hari Sudah Ditolak GN.. Tapi Rupanya Rezim Masih Merayunya Juga…”. postingan tersebut diunggah pada 11/11/2020 dan sudah mendapat 137 komentar dan 39 kali dibagikan oleh pengguna akun Facebook lain.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan artikel berita kumparan.com dengan judul tersebut, melainkan ditemukan artikel berita kumparan.com dengan judul “Gatot Nurmayanto Tak Hadiri Penyerahan Bintang Jasa di Istana” tayang pada 11/11/2020.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmayanto menyatakan menerima penghargaan Bintang Mahaputera yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Dilansir dari merdeka.com, Gatot mengatakan, tidak mungkin menolak penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Sebab, sama saja dengan tak mengakui rakyat dan pemerintah Indonesia. Penghargaan itu merupakan penghargaan bagi semua prajurit, sementara sebagai mantan Panglima TNI hanya mewakili.
“Jadi rakyat juga mewakili, tidak mungkin saya tolak itu, kalau saya tolak saya nggak mengakui rakyat Indonesia, tidak mengaku pemerintah, maka penghargaan ini saya terima,” ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menyatakan bahwa Gatot tetap menerima Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo. Hanya saja, dia tak bisa hadir ke Istana karena situasi pandemi Covid-19. Adapun alasan ketidakhadirannya ini disampaikan Gatot melalui surat yang dia kirim ke Presiden Jokowi. Sedangkan, penghargaan untuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo akan dikirimkan melalui Sekretaris Militer.
Dengan demikian, klaim mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmayanto menolak penghargaan Bintang Mahaputra adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
=================
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan artikel berita kumparan.com dengan judul tersebut, melainkan ditemukan artikel berita kumparan.com dengan judul “Gatot Nurmayanto Tak Hadiri Penyerahan Bintang Jasa di Istana” tayang pada 11/11/2020.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmayanto menyatakan menerima penghargaan Bintang Mahaputera yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Dilansir dari merdeka.com, Gatot mengatakan, tidak mungkin menolak penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Sebab, sama saja dengan tak mengakui rakyat dan pemerintah Indonesia. Penghargaan itu merupakan penghargaan bagi semua prajurit, sementara sebagai mantan Panglima TNI hanya mewakili.
“Jadi rakyat juga mewakili, tidak mungkin saya tolak itu, kalau saya tolak saya nggak mengakui rakyat Indonesia, tidak mengaku pemerintah, maka penghargaan ini saya terima,” ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menyatakan bahwa Gatot tetap menerima Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo. Hanya saja, dia tak bisa hadir ke Istana karena situasi pandemi Covid-19. Adapun alasan ketidakhadirannya ini disampaikan Gatot melalui surat yang dia kirim ke Presiden Jokowi. Sedangkan, penghargaan untuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo akan dikirimkan melalui Sekretaris Militer.
Dengan demikian, klaim mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmayanto menolak penghargaan Bintang Mahaputra adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
=================
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmayanto menyatakan menerima penghargaan Bintang Mahaputera yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Hanya saja, dia tak bisa hadir ke Istana karena situasi pandemi Covid-19. Adapun alasan ketidakhadirannya ini disampaikan Gatot melalui surat yang dia kirim ke Presiden Jokowi.
Informasi tersebut tidak benar. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmayanto menyatakan menerima penghargaan Bintang Mahaputera yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Hanya saja, dia tak bisa hadir ke Istana karena situasi pandemi Covid-19. Adapun alasan ketidakhadirannya ini disampaikan Gatot melalui surat yang dia kirim ke Presiden Jokowi.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4419271/cek-fakta-tidak-benar-gatot-nurmantyo-tolak-penghargaan-bintang-mahaputera
- https://kumparan.com/kumparannews/gatot-nurmantyo-tak-hadiri-penyerahan-bintang-jasa-di-istana-1uZCvJhC1nW
- https://kumparan.com/kumparannews/mahfud-md-gatot-nyatakan-terima-tanda-jasa-jokowi-tapi-tidak-hadir-1uZEFq5TllF/full
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201126200515-32-575089/gatot-terima-penghargaan-jokowi-tak-akui-rakyat-jika-menolak
- https://www.merdeka.com/peristiwa/gatot-sebut-tak-mungkin-tolak-penghargaan-mahaputera-dari-jokowi.html
- https://setkab.go.id/inilah-71-nama-penerima-bintang-mahaputera-dan-bintang-jasa/
(GFD-2020-5651) [SALAH] “Korea Selatan Kelabakan Lihat Warganya Meninggal Satu Persatu Usai Disuntik Vaksin”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 28/11/2020
Berita
“TERBUKTI …!!! WASPADA …!!! Korea Selatan Kelabakan Lihat Warganya Meninggal Satu Persatu Usai Disuntik Vaksin http://www.repelita.com/korea-selatan-kelabakan-lihat-warganya-meninggal-satu-persatu-usai-disuntik-vaksin/ lewat @Repelita
Ter Bukti Vaksin China Membunuh….
KAMI MENGHIMBAU KEPADA SELURUH JAJARAN PENGURUS MUI DAN SELURUH JAJARAN PENGURUS ORMAS KEAGAMAAN TANPA KECUALI DAN SELURUH JAJARAN PENGURUS ORMAS PEMUDA TANPA KECUALI MULAI DARI TINGKAT PUSAT SAMPAI DAERAH SELURUH INDONESIA.
DEMI UNTUK MENYELAMATKAN NYAWA SELURUH RAKYAT INDONESIA KARENA PEMERINTAH SEBENTAR LAGI AKAN MEMERINTAHKAN SELURUH RAKYAT INDONESIA HARUS MENGIKUTI SUNTIKAN MASAL VAKSIN COVID -19.
OLEH KARENA ITU TOLONG FIRALKAN VIDEO PENJELASAN TENTANG DAMPAK BAHAYANYA SETELAH ORANG DISUNTIK DENGAN VAKSIN COVID-19, JUSTRU AKAN MENGAKIBATKAN SEMAKIN MENGGANASNYA VIRUS COVID-19 YANG UJUNGNYA AKAN BISA MENGAKIBATKAN KEMATIAN KEPADA ORANG YANG TELAH DISUNTIK VAKSIN”
Terbukti Vaksin Cina Membunuh
Vaksin kematian
Vaksin Bahaya
Kematian karna vaksin
Ter Bukti Vaksin China Membunuh….
KAMI MENGHIMBAU KEPADA SELURUH JAJARAN PENGURUS MUI DAN SELURUH JAJARAN PENGURUS ORMAS KEAGAMAAN TANPA KECUALI DAN SELURUH JAJARAN PENGURUS ORMAS PEMUDA TANPA KECUALI MULAI DARI TINGKAT PUSAT SAMPAI DAERAH SELURUH INDONESIA.
DEMI UNTUK MENYELAMATKAN NYAWA SELURUH RAKYAT INDONESIA KARENA PEMERINTAH SEBENTAR LAGI AKAN MEMERINTAHKAN SELURUH RAKYAT INDONESIA HARUS MENGIKUTI SUNTIKAN MASAL VAKSIN COVID -19.
OLEH KARENA ITU TOLONG FIRALKAN VIDEO PENJELASAN TENTANG DAMPAK BAHAYANYA SETELAH ORANG DISUNTIK DENGAN VAKSIN COVID-19, JUSTRU AKAN MENGAKIBATKAN SEMAKIN MENGGANASNYA VIRUS COVID-19 YANG UJUNGNYA AKAN BISA MENGAKIBATKAN KEMATIAN KEPADA ORANG YANG TELAH DISUNTIK VAKSIN”
Terbukti Vaksin Cina Membunuh
Vaksin kematian
Vaksin Bahaya
Kematian karna vaksin
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan Whatsapp bahwa warga Korea Selatan meninggal satu persatu usai disuntik vaksin Covid-19. Yang mana dalam klaim tersebut dijelaskan bahwa vaksin Covid-19 bisa membunuh dan berbahaya.
Setelah dilakukan penelusuran, terkait dengan informasi yang beredar di Whatsapp tersebut diketahui otoritas kesehatan Korea Selatan menegaskan kematian tersebut tidak berhubungan langsung dengan suntikan vaksin Covid-19. Pemerintah Korea Selatan juga mengungkapkan angka kematian setelah menerima vaksin flu tahun lalu adalah 1.500 orang, lebih banyak daripada tahun ini yang sejumlah 83 orang.
Melansir dari kompas.com sembilan orang Korea Selatan meninggal dunia per Rabu 21 Oktober 2020 setelah menerima vaksin flu. Mengutip kantor berita lokal Yonhap News Agency, badan kesehatan Korea Selatan melaporkan hingga Sabtu 31 Oktober 2020 sebanyak 83 orang meninggal dunia, mayoritas orang tua, setelah menerima vaksin flu. Kematian itu telah memicu kecemasan publik atas keamanan vaksin flu.
Selain itu, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in memberikan penjelasan,
“Sudah dikonfirmasi tidak ada hubungan antara kematian dan vaksinasi setelah dilakukan autopsi dan laporan dari para ahli”.
Berdasarkan pada seluruh referensi yang ada klaim “Korea Selatan kelabakan lihat warganya meninggal satu persatu usai disuntik vaksin” itu termasuk hoaks dengan kategori konten menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, terkait dengan informasi yang beredar di Whatsapp tersebut diketahui otoritas kesehatan Korea Selatan menegaskan kematian tersebut tidak berhubungan langsung dengan suntikan vaksin Covid-19. Pemerintah Korea Selatan juga mengungkapkan angka kematian setelah menerima vaksin flu tahun lalu adalah 1.500 orang, lebih banyak daripada tahun ini yang sejumlah 83 orang.
Melansir dari kompas.com sembilan orang Korea Selatan meninggal dunia per Rabu 21 Oktober 2020 setelah menerima vaksin flu. Mengutip kantor berita lokal Yonhap News Agency, badan kesehatan Korea Selatan melaporkan hingga Sabtu 31 Oktober 2020 sebanyak 83 orang meninggal dunia, mayoritas orang tua, setelah menerima vaksin flu. Kematian itu telah memicu kecemasan publik atas keamanan vaksin flu.
Selain itu, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in memberikan penjelasan,
“Sudah dikonfirmasi tidak ada hubungan antara kematian dan vaksinasi setelah dilakukan autopsi dan laporan dari para ahli”.
Berdasarkan pada seluruh referensi yang ada klaim “Korea Selatan kelabakan lihat warganya meninggal satu persatu usai disuntik vaksin” itu termasuk hoaks dengan kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Erviana Hasan (Universitas Halu Oleo)
Faktanya, kematian tersebut tidak berhubungan langsung dengan suntikan vaksin Covid-19 dan angka kematian tahun lalu lebih besar dari tahun ini.
Faktanya, kematian tersebut tidak berhubungan langsung dengan suntikan vaksin Covid-19 dan angka kematian tahun lalu lebih besar dari tahun ini.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/31/193000165/-klarifikasi-warga-korea-selatan-meninggal-disebut-karena-vaksin-covid-19
- https://m.medcom.id/telusur/cek-fakta/GbmqAo4b-cek-fakta-48-orang-dilaporkan-tewas-di-korea-selatan-usai-disuntik-vaksin-covid-19-cek-faktanya
- https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4395870/cek-fakta-tidak-benar-48-orang-tewas-di-korea-selatan-usai-disuntik-vaksin-covid-19
Halaman: 4791/5638