• (GFD-2021-8515) Keliru, Klaim Ini Foto Muslim di Myanmar yang Ditangkap Militer

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/02/2021

    Berita


    Foto yang diklaim sebagai foto para muslim yang ditangkap oleh militer Myanmar beredar di Facebook. Dalam foto itu, terlihat puluhan pria tanpa baju yang ditelungkupkan ke jalan dengan kedua tangan diletakkan di punggung. Foto ini beredar di tengah memanasnya situasi politik di Myanmar usai terjadi kudeta militer pada awal Februari 2021 lalu.
    Akun ini membagikan foto beserta narasi tersebut pada 12 Februari 2021. Akun tersebut menulis dalam bahasa Arab yang jika diterjemahkan berarti, "Semoga Allah membantu muslim Burma (Myanmar). Silakan bagikan unggahan ini dengan mengucapkan Amin." Hingga artikel ini dimuat, foto tersebut telah mendapatkan 841 reaksi dan 487 komentar serta dibagikan sebanyak 165 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim keliru terkait foto yang diunggahnya.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu bukanlah foto para muslim  yang ditangkap oleh militer Myanmar, melainkan foto penangkapan demonstran di Thailand oleh petugas keamanan pada 25 Oktober 2004. Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Tak Bai 47 itu menyebabkan 85 orang tewas.
    Foto itu pernah dimuat AFP pada 25 Oktober 2004 dengan keterangan: “Beberapa dari 300 demonstran yang ditangkap oleh polisi dan tentara berbaring di trotoar kantor polisi Tak Bai di Narathiwat, Thailand, pada 25 Oktober 2004. Puluhan orang terluka dalam bentrokan antara pasukan keamanan Thailand dan ratusan pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu kantor polisi di selatan Thailand yang mayoritas penduduknya muslim, kata para pejabat pada Senin.”
    Foto yang sama pernah dimuat oleh Bangkok Post pada 21 Oktober 2016 dalam artikelnya yang berjudul “Scholars slam 'indiscriminate' detention of Muslim youths”. Menurut keterangannya, foto milik AFP itu diambil di Tak Bai pada 25 Oktober 2004, ketika para pemuda ditelanjangi dan dipaksa untuk menelungkup di jalan, sebelum dibawa oleh truk tentara ke kamp militer, di mana secara total 85 orang tewas dalam peristiwa ini.
    Dilansir dari AFP, foto tersebut diambil setelah peristiwa Tak Bai, yang dikenang sebagai salah satu hari paling mematikan dalam pemberontakan muslim-Melayu melawan kekuasaan pemerintah Thailand. Thailand menjajah provinsi yang berada di bagian selatan negaranya yang berbatasan dengan Malaysia itu lebih dari seabad lalu.
    Dikutip dari Benarnews.org, pada 25 Oktober 2004, sekitar 2 ribu orang berkumpul di taman bermain di seberang kantor polisi Tak Bai, Narathiwat, Thailand. Mereka memprotes penahanan terhadap enam penjaga keamanan sukarela setempat yang dituduh memasok senjata curian yang dikeluarkan pemerintah kepada pemberontak yang berada di wilayah selatan Thailand.
    Insiden itu terjadi enam bulan setelah 32 tersangka pemberontak tewas ketika pasukan keamanan Thailand menyerbu Masjid Krue Se di Pattani, Thailand, tempat para pemberontak bersembunyi. Kedua peristiwa ini menyulut kembali pemberontakan oleh kelompok separatis yang dimulai pada 1960-an yang telah mereda. Sejak 2004, lebih dari 6 ribu orang tewas dalam kekerasan terkait pemberontakan.
    Dilansir dari Khaosod, peristiwa tragis pada 25 Oktober 2004 itu kemudian dikenal sebagai "Tak Bai 47". Saat itu, petugas memerintahkan para pengunjuk rasa untuk membubarkan diri, tapi tidak berhasil. Di pagi hari, tembakan peringatan dilepaskan sebagai ancaman. Ada pula helikopter yang diterbangkan untuk observasi. Pada pukul 15.00, pengunjuk rasa mulai melempar berbagai benda ke petugas. Ada pula upaya masuk ke kantor polisi untuk bernegosiasi.
    Tak lama kemudian, petugas membubarkan massa, dimulai dengan menyemprotkan air ke para demonstran, lalu gas air mata dan diakhiri dengan peluru tajam. Seluruh tindakan pembubaran tidak diberitahukan sebelumnya ke demonstran. Dalam prinsip universal, pejabat diwajibkan mengumumkan prosedur dan metode untuk membubarkan demonstran sebelum mengambil tindakan.
    Pasca kejadian itu, diketahui sebanyak tujuh orang tewas, di mana lima di antaranya ditembak secara langsung ke kepalanya. Terdapat pula lebih dari seribu orang yang terluka dan lebih dari 1.370 orang yang ditahan. Tentara memaksa semua pengunjuk rasa untuk berjongkok. Wanita dipisahkan, sementara pengunjuk rasa laki-laki diperintahkan untuk melepas kemeja mereka, mengikat punggung mereka, dan membawa mereka ke dalam kendaraan petugas.
    Mereka berbaring tengkurap di atas satu sama lain secara berlapis, rata-rata selama 4-5 jam, di mana pengunjuk rasa harus menempuh perjalanan hingga 150 kilometer. Butuh lebih dari 6 jam untuk mencapai Kamp Ingkhayuthboriharn di Pattani. Sesampainya di kamp tersebut, beberapa pengunjuk rasa sudah tewas. Secara total, ada 78 demonstran yang tewas dalam perjalanan, sementara yang selamat menjadi cacat.
    Dikutip dari The Jakarta Post, tidak ada anggota pasukan keamanan Thailand yang dituntut atas insiden Tak Bai, meskipun penyelidikan pemerintah mengutuk tindakan pasukan keamanan pada hari itu. Alih-alih, Tak Bai menjadi identik dengan kurangnya akuntabilitas di wilayah yang diatur oleh undang-undang darurat serta dibanjiri unit tentara dan polisi itu.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas adalah foto muslim yang ditangkap oleh militer Myanmar, keliru. Foto tersebut merupakan foto penangkapan terhadap demonstran di Thailand oleh pihak keamanan pada 25 Oktober 2004. Ketika itu, mereka memprotes penahanan terhadap enam penjaga keamanan sukarela setempat yang dituduh memasok senjata curian yang dikeluarkan pemerintah kepada pemberontak yang berada di wilayah selatan Thailand. Insiden itu terjadi enam bulan setelah 32 tersangka pemberontak tewas ketika pasukan keamanan Thailand menyerbu Masjid Krue Se di Pattani, tempat para pemberontak bersembunyi.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8514) Sesat, Klaim Ini Video Meikarta Cikarang yang Diserang Teroris

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/02/2021

    Berita


    Video yang memperlihatkan sekumpulan petugas bersenjata yang sedang mengepung sebuah kompleks perbelanjaan dan apartemen beredar di YouTube dalam beberapa hari terakhir. Dalam video itu, juga terlihat sejumlah kendaraan anti huru-hara. Terdengar pula suara tembakan beberapa kali. Video tersebut diklaim sebagai video ketika kompleks Meikarta, Cikarang, Jawa Barat, diserang teroris.
    Kanal ini membagikan video itu pada 20 Februari 2021, dengan judul "Teroris di Cikarang". Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 200 kali. Sementara kanal ini mengunggah video itu pada 21 Februari, dengan judul "Meikarta Cikarang Diserang Teroris". Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah ditonton lebih dari seribu kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan di YouTube yang memuat klaim sesat terkait video simulasi oleh Korps Brimob Polri yang diunggahnya.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta mula-mula memfragmentasi video di atas menjadi sejumlah gambar dengantoolInVID. Lalu, gambar-gambar itu ditelusuri denganreverse image toolGoogle. Hasilnya, ditemukan bahwa video tersebut menunjukkan latihan yang dilakukan oleh Pasukan Gegana Korps Brimob Polri di Distrik 1 Meikarta, Cikarang, Jawa Barat, pada 20 Februari 2021.
    Video yang diambil dari lokasi dan peristiwa yang sama pernah dimuat oleh kanal YouTube milik situs media Radar Bandung pada 21 Februari 2021. Video itu diberi judul "Menegangkan, Brimob Lumpuhkan Teroris di Lipo Cikarang". Dalam video ini, terdapat teks yang menjelaskan bahwa peristiwa pada 20 Februari 2021 tersebut hanyalah simulasi penanganan aksi terorisme.
    Video simulasi penanganan teroris oleh Brimob Polri itu juga pernah dimuat oleh kanal YouTube milik Humas Korps Brimob Polri pada 23 Februari 2021. Video tersebut diberi judul "Pasukan Gegana Lumpuhkan Teroris di Meikarta". Dalam video ini, narator menyebut bahwa Korps Brimob Polri memang menggagas program baru, yakni Urban Warfare (Perang Kota).
    Program itu berupa pelatihan yang diikuti oleh Pasukan Gegana Korps Brimob Polri. Pelatihan ini difokuskan pada penanganan tersangka pelaku kejahatan berintensitas tinggi yang menggunakan senjata api dan bahan peledak di pemukiman padat penduduk. Pelatihan pertama Urban Warfare digelar di Meikarta, Cikarang, Jawa Barat.
    Foto-foto dari pelatihan pertama Urban Warfare oleh Pasukan Gegana itu pun pernah diunggah ke Twitter oleh akun resmi Humas Korps Brimob Polri pada 20 Februari 2021. Akun ini menulis, "Suasana Mall Lippo Cikarang, Meikarta, mendadak mencekam. Hal ini disebabkan terjadinya aksi terorisme dengan melakukan penyanderaan sejumlah pengunjung Mall, Sabtu (20/02/2021). Namun, peristiwa tersebut merupakan gambaran simulasi penanganan aksi terorisme."
    Sejumlah situs media juga pernah memberitakan pelatihan yang digelar oleh Korps Brimob Polri tersebut. Kantor berita Antara misalnya, memuat berita pelatihan itu dengan judul "Pasukan Gegana Korps Brimob Polri latihan 'urban warfare' di Meikarta". Dalam berita ini, terdapat pula sejumlah foto yang menunjukkan suasana latihan tersebut.
    Dilansir dari Republika.co.id, Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri Brigadir Jenderal Reza Arief Dewanto mengatakan, "Karakteristik Distrik 1 Meikarta sangat cocok untuk jadi area pelatihan strategis ini, karena banyak unsur terpenuhi di sini, melihat banyak sekali gedung-gedung dan dengan suasana perkotaan yang kental."
    Meikarta Distrik 1 dipilih oleh Pasukan Gegana karena memenuhi lima aspek dimensi. Pertama, punya karakteristik jalan persimpangan-lorong-gang-barikade-blokade. Kedua, ada gedung-gedung mulai dari bangunan tinggi sampai dengan low-rise. Ketiga, memiliki jalan bawah tanah atau terowongan (subway or tunnel). Keempat, terdapat ruang terbuka (open field area). "Dan kelima, bisa mengantisipasi serangan musuh dari segala arah 360 derajat," kata Reza.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah video ketika kompleks Meikarta, Cikarang, Jawa Barat, diserang teroris, menyesatkan. Video itu menunjukkan suasana latihan yang digelar oleh Pasukan Gegana Korps Brimob Polri pada 20 Februari 2021 di Distrik 1 Meikarta. Dalam latihan tersebut, petugas melakukan simulasi penanganan aksi terorisme.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8513) Keliru, Klaim Ini Foto-foto Pesawat Jatuh Berpenumpang 20 Misionaris yang Semuanya Selamat

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita


    Foto-foto yang memperlihatkan peristiwa pesawat jatuh beredar di media sosial. Pesawat ini bernomor registrasi N813WM. Menurut klaim yang menyertai empat foto itu, pesawat tersebut mengangkut lebih dari 20 misionaris yang hendak mengabarkan Injil. Namun, dalam peristiwa kecelakaan pesawat ini, tidak ada dari mereka yang meninggal.
    Dari empat foto yang dibagikan tersebut, tiga foto memperlihatkan puluhan warga dan sejumlah petugas yang mengerumuni bangkai pesawat yang mengalami retak di bagian tengahnya itu. Adapun satu foto lainnya memperlihatkan kode registrasi dari pesawat yang berwarna dominan putih itu, yakni N813WM.
    Di Facebook, foto-foto dengan narasi tersebut dibagikan oleh akun ini pada 23 Februari 2021. Akun ini pun menuliskan narasi, "Pesawat jatuh dengan lebih dari 20 misionaris di dalamnya, akan memberitakan injil dan tidak ada yang meninggal. Mujizat dan perlindungan Tuhan." Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah mendapatkan 2.800 komentar dan dibagikan 4.400 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang memuat klaim keliru terkait foto-foto pesawat jatuh yang diunggahnya.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri foto-foto tersebut denganreverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa kecelakaan pesawat tersebut melibatkan pesawat jet pribadi yang membawa empat penumpang dan dua kru. Empat penumpang ini merupakan karyawan sebuah perusahaan pegadaian di Amerika Serikat yang sedang melakukan perjalanan ke Honduras.
    Video kecelakaan pesawat jet pribadi itu pernah diunggah oleh kanal YouTube Aviation Documentary pada 23 Mei 2018 dengan judul “Private jet from Texas splits in half on takeoff in Honduras”. Dalam keterangannya, tertulis bahwa pesawat Gulfstream 200 Galaxy (N813WM) ini mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Tegucigalpa, Honduras, dari Austin, Texas, AS.
    Setidaknya sembilan orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Escuela, untuk perawatan, meskipun tidak ada laporan kematian. Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan tim penyelamat berusaha menarik penumpang dari reruntuhan pesawat, yang jatuh sekitar pukul 11.17 waktu setempat pada 22 Mei 2018. Pejabat Honduras mengatakan terdapat enam orang di dalam pesawat itu.
    Dilansir dari CNN, pada 22 Mei 2018, terjadi kecelakaan pesawat jet yang berisi enam orang yang terbang dari Austin, Texas, ke Honduras. Pesawat itu hampir terbelah menjadi dua usai kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Toncontin, Tegucigalpa. Enam orang di dalamnya, yakni empat penumpang dan dua awak, selamat. Namun, satu penumpang dan satu awak mengalami luka parah.
    "Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, yang terluka stabil dan sedang dirawat," kata Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez setelah kecelakaan itu. "Terima kasih kepada para petugas yang begitu cepat membantu," kata Heide Fulton, diplomat tertinggi AS di Honduras. "Kami memantau acara dengan cermat. Kedutaan menyediakan semua bantuan konsuler yang dibutuhkan."
    Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11 pagi waktu setempat, menurut Badan Penerbangan Sipil Honduras. Operasional di bandara sempat terputus, tapi telah pulih sepenuhnya pada 22 Mei 2018 malam. Sementara keempat penumpang dalam pesawat itu adalah karyawan perusahaan pegadaian yang berbasis di Austin, EZCORP, menurut juru bicara perusahaan Jeff Christensen.
    Hal yang sama diberitakan oleh ABC. Para penyintas merupakan karyawan perusahaan pegadaian EZCORP yang berbasis di Austin, Texas. Mereka selamat setelah pesawat jet pribadi yang mereka tumpangi melewati landasan pacu, kata pihak berwenang. Pesawat itu membawa lima orang AS, empat penumpang dan satu pilot, serta seorang awak berkewarganegaraan Venezuela.
    Tiga karyawan EZCORP, Bob Kasenter, Blair Powell, dan Nicole Swies, mengalami luka ringan dan tak lama kemudian dipulangkan. Sementara penumpang keempat, Joe Rotunda, mesti menjalani operasi karena mengalami patah tulang rusuk dan paru-parunya tertusuk. Rotunda akan dipulangkan ke AS setelah dokter menyatakan bahwa dia mampu untuk bepergian jauh.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto-foto di atas adalah foto-foto pesawat jatuh berpenumpang 20 misionaris yang semuanya selamat, keliru. Pesawat tersebut membawa enam orang, yakni dua kru dan enam penumpang yang merupakan karyawan sebuah perusahaan pegadaian di Texas, AS. Mereka sedang dalam perjalanan bisnis ke Honduras. Pesawat mereka mengalami kecelakaan ketika mendarat di Bandara Internasional Toncontin, Tegucigalpa, pada Mei 2018.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8512) Sesat, Klaim Cuitan Aa Gym Ini Sindir Anies Soal Banjir Jakarta

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita


    Gambar tangkapan layar cuitan ulama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym terkait penanganan banjir Jakarta beredar di Facebook pada 9 Februari 2021. Cuitan tersebut dilengkapi dengan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta narasi yang berbunyi, "Maksudnya Aa Gym, pemimpin Jakarta yang ini? Ujub takabur (pamer) merasa sudah berbuat banyak."
    Adapun cuitan dari Aa Gym tersebut berbunyi, “Innaalillahi, jakarta banjir lagi, semoga nanti Ada pemimpin jakarta yang rendah hati, tak ujub takabur merasa Sudah banyak berbuat.” Gambar serta narasi itu diunggah oleh akun ini ke grup Facebook Anies Baswedan for Presiden RI. Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah mendapatkan 23 reaksi dan 42 komentar.
    Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang memuat klaim menyesatkan terkait cuitan Aa Gym.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, cuitan Abdullah Gymnastiar  alias Aa Gym soal penanganan banjir tersebut adalah cuitan lama, yang dibuat pada Februari 2017, sebelum Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal ini didapatkan setelah Tempo memasukkan kata kunci “Jakarta banjir, Aa Gym” di Twitter.
    Lewat cara itu, Tempo mendapatkan petunjuk dari sejumlah unggahan warganet yang menyebarkan cuitan Aa Gym tersebut pada 2018. Cuitan Aa Gym itu disertai dengan gambar tangkapan layar artikel yang dimuat pada 12 Februari 2017 dan berjudul "Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, Kampung Pulo Banjir 50 Cm".
    Gambar tangkapan layar cuitan Aa Gym terkait banjir Jakarta pada Februari 2017 yang telah dihapus.
    Melalui penelusuran di Google, diketahui bahwa berita ini dimuat oleh situs media Okezone.com. Berita itu berisi informasi tentang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang mengguyur Jakarta sejak 12 Februari 2017 pagi yang membuat kawasan padat penduduk Kampung Pulo, Kampung Melayu, dan Jatinegara, Jakarta Timur, diterjang banjir.
    Penelusuran lebih lanjut pun dilakukan dengan tool Advanced Search Twitter untuk mencari cuitan Aa Gym pada 12 Februari 2017 itu. Namun, cuitan tersebut tidak bisa ditemukan lagi.
    Akun Twitter Fadjroel Rachman, yang saat ini menjadi juru bicara Presiden Jokowi, pernah membagikan cuitan Aa Gym tersebut dengan memberikan klarifikasi, "Maaf aa, karena bentuk twit aa seperti ini, beritanya terpotong, orang menyangka ini 2017, padahal foto banjir 2015.”
    Kemudian, pada 14 Februari 2017, Fadjroel kembali menulis di Twitter bahwa cuitan Aa Gym yang menjadi viral tersebut telah dihapus. “Twit @aagym sudah dihapus, mungkin aa menyadari itu twit keliru. hatur nuhun aa. Semoga Indonesia damai & dilindungi Tuhan YME. Aamiin YRA.”
    Pada Februari 2017, posisi Gubernur DKI Jakarta masih dijabat oleh Basuki Tjajaha Purnama alias Ahok. Anies Baswedan baru dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa cuitan Aa Gym terkait penanganan banjir Jakarta tersebut menyindir Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan, menyesatkan. Cuitan itu memang pernah dibuat oleh Aa Gym pada 12 Februari 2017, sebelum akhirnya dihapus. Namun, pada Februari 2017, posisi Gubernur DKI Jakarta masih dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan