• (GFD-2021-7695) [SALAH] Foto Anies Baswedan Memegang Celana Dalam Wanita

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/10/2021

    Berita

    Akun facebook bernama Lucy Suzanna mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sedang memegang celana dalama wanita. Dalam foto tersebut juga terdapat buble chat berisi narasi “yg kayak gini klo dibikin tugu bagus gak ya” dan “Bagus ndasmu”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, foto tersebut adalah hasil editan. Foto asli adalah Anies yang sedang memegang masker kain saat meninjau produksi masker buatan IKM dan UKM binaan di Jakarta.

    Foto asli ditemukan pada unggahan Anies Baswedan di akun media sosial twitter dan facebooknya pada 01/5/2020.

    “20 juta masker kain diproduksi bagi seluruh penduduk Jakarta. Tiap orang dapat 2 masker, gratis. Ini ikhtiar Pemprov DKI Jakarta untuk melindungi warga sekaligus menggerakkan roda perekonomian di kampung-kampung”, tulis Anies di akun twitternya.

    Foto editan serupa juga pernah beredar pada oktober 2020 lalu dan sudah diverifikasi faktanya pada webstite turnbackhoax.id berjudul “[SALAH] Anies Borong Celana Dalam Cewek”.

    Kesimpulan

    Foto suntingan atau editan. foto aslinya merupakan foto Anies Baswedan yang sedang memegang masker kain saat meninjau proses produksi masker buatan IKM dan UKM binaan yang beregerak pada komoditi fesyen di Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7694) [SALAH] Seorang Astronot Menjadi Lebih Muda 28 Detik dari Saudara Kembarnya setelah 2 Tahun di Luar Angkasa

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/10/2021

    Berita

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Muhammad Zayn Ibra” (https://www.facebook.com/profile.php?id=100068468722148) dalam forum “Good people” (https://www.facebook.com/groups/944884276271597/?ref=share) mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa seorang astronot asal Amerika Serikat menjadi lebih muda 28 detik dari kembarannya yang tinggal di bumi setelah tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) milik NASA selama 2 tahun.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, astronot Scott Kelly hanya berada di luar angkasa selama 1 tahun, yaitu pada 27 Maret 2015 hingga 1 Maret 2016. Proyek tersebut merupakan bagian dari “NASA Twins Study” atau “Penelitian Kembar oleh NASA”.

    Lebih lanjut, ISS bergerak dengan kecepatan 17.500 mil/jam, atau 28.160 km/jam, yang jauh lebih lambat dari kecepatan relativitas cahaya. Hal ini menyebabkan selisih perbedaan waktu selama yang dialami oleh Scott dan kembarannya Mark adalah sangat kecil, yaitu hanya sebesar 0,005 detik, bukan 28 detik.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Muhammad Zayn Ibra” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Faktanya, astronot Scott Kelly hanya berada di luar angkasa selama 1 tahun. Selain itu, selisih perbedaan waktu selama setahun di ISS hanya sebesar 0,005 detik, bukan 28 detik.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7693) [SALAH] Pilot Pesawat Maskapai Delta Meninggal setelah Divaksin

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2021

    Berita

    Akun Facebook dengan nama pengguna “JD Meaney” (https://www.facebook.com/jd.meaney) mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa seorang pilot pesawat milik maskapai penerbangan Delta meninggal dunia setelah menerima dosis kedua vaksin.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada bukti bahwa hal tersebut telah terjadi. Melansir dari USA Today, Morgan Durrant, Juru Bicara Maskapai Delta menegaskan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar. Lebih lanjut, Maria Njoku, Juru Bicara Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat juga menyatakan bahwa tidak ada laporan seorang pilot meninggal setelah menerima dosis kedua vaksin dan perlu melakukan pendaratan darurat.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “JD Meaney” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Faktanya, tidak ada bukti bahwa hal tersebut telah terjadi. Pihak maskapai penerbangan Delta dan Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat telah menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7692) [SALAH] Kasus Positif Covid-19 di Surabaya Naik

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 15/10/2021

    Berita

    Beredar pesan berantai di WhatsApp yang memberi informasi bahwa saat ini kasus Covid-19 di Surabaya sedang naik. Dikatakan pula karena adanya kluster baru di rumah sakit RKZ, dan beberapa tempat karantina menunjukkan kenaikan pasien.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, informasi tersebut adalah hoaks. Dilansir dari akun Instagram resmi Departemem Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, memaparkan data bahwa, bersumber dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya per tanggal 8 Oktober 2021, dari hasil tracing, ada 10 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah yang bertambah 13 orang dengan jumlah produksi 64.031 orang, sedangkan jumlah yang meninggal tercatat nihil alias 0.

    Berdasarkan data sampai tanggal 9 Oktober 2021, jumlah pasien yang dikarantina di Hotel Asrama Haji yang menjadi tempat isolasi bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19, terdapat sebanyak 5 orang dari kapasitas 899 kamar yang tersedia.

    Adapun Rumah Sakit Lapangan Indrapura, yang disebutkan dalam pesan di WhatsApp, sejak tanggal 2 Oktober 2021 masih nol pasien, atau tidak ada yang dirawat disana.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita, mengatakan bahwa saat ini kasus positif di Kota Surabaya sedang melandai dan tingkat positif berada di angka 0,38% atau sangat rendah. Meski begitu masyarakat harus tetap patuh protokol kesehatan agar sewaktu-sewaktu tidak terjadi lonjakan kembali.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai kenaikan kasus positif Covid-19 di Surabaya adalah HOAX dan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Informasi Palsu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita, mengatakan bahwa kasus positif saat di Surabaya sedang melandai, adapun positif rate-nya mencapai 0,38% yang berarti masih tergolong rendah.

    Rujukan