• (GFD-2020-5934) [SALAH] Video Penemuan Naga di Tibet

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 29/12/2020

    Berita

    “Dragon found in Tibet”.

    Terjemahan narasi:
    “Penemuan naga di Tibet”.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video di media sosial yang menunjukan rekaman penemuan naga mati dengan klaim berada di Tibet. Beberapa versi lain menyebutkan penemuan ‘naga’ ini jatuh dari langit Filipina.

    Diketahui video serupa sudah banyak beredar sebelumnya dari tahun 2016, namun sosok yang ditunjukan dalam video bukanlah naga, melainkan patung berbentuk naga yang dibuat untuk Cuarto Milenio, sebuah acara televisi asal Spanyol yang membahas tentang teori konspirasi, mitos dan cryptozoology.

    Patung naga dibuat untuk adegan ala ‘dokumenter’ di acara tersebut. Meskipun Cuarto Milenio mengklaim bukti ilmiah yang menunjukkan keberadaan naga, video ini tidak mendokumentasikan keberadaan naga asli yang jatuh dari langit Tibet atau Filipina.

    Proses pembuatan patung naga diunggah oleh kanal YouTube ‘juan villa herrero’ dalam video berjudul “Creando un Dragón para Cuarto Milenio” pada 21 Februari 2016. Dalam deskripsi videonya tertulis “Inilah cara kami membuat seekor Naga setinggi lebih dari 4 meter untuk program televisi Cuarto Milenio”. Dari penelusuran di atas, status tersebut masuk kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Bukan naga sungguhan. Naga dalam video adalah patung yang digunakan untuk properti acara Televisi di Spanyol tahun 2016 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5933) [SALAH] “GELOMBANG KE-3 Kuota Internet Free dari Operator!”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/12/2020

    Berita

    “🎉🎉🎉
    TELAH DIBUKA GELOMBANG KE-3 Kuota Internet Free dari Operator!
    Anda adalah orang yang beruntung jika mendapatkan pesan ini

    Subsidi tidak dipungut biaya sepeserpun
    Buka websitenya dan segera daftarkan untuk mendapatkan 75GB.
    Batas Pemberian Subsidi: 31 Des 2020
    Klik pada link di bawah untuk mendaftar:
    http://subsidi(dot)lokerbandung(dot)me/?v=75GB

    Anda tidak akan melihat iklan promosi ini 2x segera daftarkan nomor ponsel anda untuk menerima subsidi kuota!”.

    gelombang ke-2 kuota internet free dari operator
    Gelombang 3
    75 gb
    Kouta 75GB
    Kuota Pandemi

    TELAH DIBUKA GELOMBANG KE-3 Kuota Internet Free dari Operator

    gelombang ketiga
    Covid 19 gelombang 3

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai di Whatsapp yang berisi informasi operator memberikan subsidi kuota internet sebesar 75GB dengan mencantumkan sebuah tautan. Dalam narasi, penerima pesan diarahkan untuk mengklik tautan situs yang di dalamnya mencatut nama Komite Penanganan Covid-19 dan Penanggulangan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

    Dari hasil penelusuran diketahui pesan berantai subsidi kuota 75GB adalah palsu. Pesan serupa pernah beredar sebelumnya dengan narasi “TELAH DIBUKA GELOMBANG KE-2 Kuota Internet Free dari Operator sebesar 50GB” yang telah diperiksa faktanya oleh situs turnbackhoax.id pada 24 Desember 2020. Situs yang dicantumkan merupakan modus phising atau penipuan yang mengarahkan pembaca untuk memasukan data-data pribadinya.

    Bantuan kuota data internet yang diberikan pemerintah terdiri dari dua jenis, yakni kuota umum dan kuota belajar. Kuota dibagikan merata kepada seluruh peserta didik yang telah terdaftar, bukan melalui tautan situs seperti dalam narasi. Selain itu situs resmi dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam akun Instagram resminya (@lawancovi19_id) hanya mencantumkan situs resmi Satgas Covid-19 Indonesia yaitu www.covid19.co.id. Sehingga dapat dipastikan situs yang tercantum dalam narasi adalah situs palsu.

    Dari penelusuran di atas, informasi subsidi kuota internet 75GB yang mencantumkan tautan situs tidak benar. Informasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar dengan mengubah beberapa narasi dan tautan, sehingga pesan berantai tersebut masuk dalam kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Pesan berantai palsu. Informasi tersebut pernah beredar sebelumnya dengan narasi yang berubah-ubah. Selain itu tautan yang dicantumkan merupakan modus untuk melakukan penipuan seperti pencurian data atau phising.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5932) [SALAH]: Link Untuk Mengecek Daftar KK Penerima Bansos Rp300 Ribu DKI Jakarta Per Januari 2021

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    “Cek KK disini, untuk penerima Bansos dalam bentuk Uang Tunai 300ribu/sebulan selama 6 bulan mulai januari 2021..👇
    https://corona.jakarta.go.id/id/informasi-bantuan-sosial”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui aplikasi whatsapp berisi informasi berupa link website untuk mengecek daftar Kartu Keluarga (KK) penerima bansos DKI Jakarta dalam bentu tunai sebesar 300 ribu rupiah selama 6 bulan dan dimulai per januari 2021.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari akun instagram JalaHoaks, hasil koordinasi Tim JalaHoaks dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta (22/12/2020), diperoleh klarifikasi bahwa informasi yang beredar tersebut adalah tidak benar atau hoaks.

    Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa link yang dicantumkan dalam pesan adalah link informasi penerima Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahap 2 yang telah disalurkan pada tanggal 14 sampai dengan 22 Mei 2020 lalu.

    Kesimpulan

    FAKTANYA, Link yang dicantumkan dalam pesan berantai tersebut adalah link informasi penerima Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahap 2 yang telah disalurkan pada tanggal 14 s/d 22 Mei 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5931) [SALAH] Video “Wahai aparat polisi lihatlah anak ini yang merindukan kasih sayang bapaknya. 6 Syuhada yang di makamkan di Mega Mendung”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    Akun Fendy Gucy (fb.com/fendy.gucy.1) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Wahai aparat polisi lihatlah anak ini yang merindukan kasih sayang bapaknya. 6 Syuhada yang di makamkan di Mega Mendung…”

    Dalam video yang berasal dari akun TikTok wem_pyat (tiktok.com/@wem_pyat) yang diunggah pada tanggal 23 Desember 2020 itu, menampilkan seorang anak balita di sebuah pusara dengan memanggil-manggil ayahnya dan terdapat sosok pria memberikan penjelasan sebagai berikut;

    “Buat aparat kalian lihat anak ini kehilangan orang tua. Karma pasti berlaku. Kalian begitu arogan menembak membunuh tanpa adanya pengadilan, mudah-mudahan semua itu kalian semua alami”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video anak salah satu laskar FPI sedang memanggil ayahnya yang dimakamkan di Megamendung adalah klaim yang salah.

    Faktanya, tidak terkait dengan dengan 5 laskar FPI yang dimakamkan di Megamendung, Bogor. Video itu sudah beredar pada 7 Desember 2020 di aplikasi TikTok, sementara 6 laskar FPI dimakamkan pada 9 Desember 2020.

    Dilansir dari Medcom, Video yang identik diunggah oleh akun TikTok bernama shahniajk (tiktok.com/@shahniajk) pada 7 Desember 2020. Video ini telah ditonton oleh kurang lebih 1,4 juta orang, disukai 167,9 ribu orang, serta 17,2 ribu kali dibagikan ulang pada saat artikel ini ditulis.

    Sementara itu, dilansir dari detikcom, jenazah enam anggota laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam insiden yang disebut baku tembak dengan aparat kepolisian telah dimakamkan pada Rabu, 9 Desember 2020.

    “Sudah dimakamkan tadi pagi. Lima orang dimakamkan di Megamendung dan 1 orang di Jakarta,” ujar Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar.

    Lima jenazah yang dimakamkan di Megamendung, Kabupaten Bogor, adalah Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20). Sedangkan jenazah Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.

    Kesimpulan

    TIDAK TERKAIT dengan 5 laskar FPI yang dimakamkan di Megamendung, Bogor. Video itu sudah beredar pada 7 Desember 2020 di aplikasi TikTok, sementara 6 laskar FPI dimakamkan pada 9 Desember 2020.

    Rujukan

  • A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionk9mtvnrk8t7vvvsq6rn5nlkescln695r): failed to open stream: No space left on device

    Filename: drivers/Session_files_driver.php

    Line Number: 172

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once

    A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)

    Filename: Session/Session.php

    Line Number: 143

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once