• (GFD-2020-5946) [SALAH] Pidato Vladimir Putin soal Islam di Rusia

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/12/2020

    Berita

    Pada 1 Desember 2020, akun Facebook atas nama Steve Roberts mengunggah postingan yang diklaim sebagai pidato Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pidato Vladimir Putin itu berisi tentang kehidupan Islam sebagai masyarakat minoritas di Rusia.

    Disebutkan dalam klaim, Vladimir Putin berpidato pada 2013 soal kehidupan Islam sebagai masyarakat minoritas di Rusia Begini narasinya:

    "Ucapan Vladimir Putin

    Saya akan menyarankan bahwa tidak hanya pemimpin kita tetapi setiap warga Kanada harus memperhatikan nasihat ini.

    Pidato Putin 04 Agustus 2013

    Inilah satu kali pemimpin kita yang terpilih harus memperhatikan nasihat Vladimir Putin....Betapa menakutkan itu?

    Pada tanggal 04 Agustus 2013, Vladimir Putin, presiden Rusia, berbicara kepada Duma, (Parlemen Rusia), dan memberikan pidato tentang ketegangan dengan minoritas di Rusia:

    'Di Rusia hidup seperti orang Rusia. Minoritas mana pun, dari mana pun, jika itu ingin tinggal di Rusia, bekerja dan makan di Rusia, harus berbicara bahasa Rusia, dan harus menghormati hukum Rusia.

    Jika mereka lebih memilih Hukum Syariah, dan menjalani kehidupan umat Muslim maka kita sarankan mereka untuk pergi ke tempat-tempat di mana itulah hukum negara. Rusia tidak membutuhkan minoritas Muslim. Minoritas membutuhkan Rusia, dan kami tidak akan memberikan hak istimewa kepada mereka, atau mencoba mengubah hukum kita agar sesuai dengan keinginan mereka, tidak peduli seberapa keras mereka berteriak 'diskriminasi'. Kami tidak akan mentolerir ketidakpedulian terhadap budaya Rusia kami.Sebaiknya kita belajar dari bunuh diri Amerika, Inggris, Belanda, dan Prancis, jika kita harus bertahan sebagai negara. Muslim mengambil alih negara-negara itu dan mereka tidak akan mengambil alih Rusia. Adat dan tradisi Rusia tidak kompatibel dengan kurangnya budaya atau cara primitif Hukum Syariah dan Muslim.

    Ketika badan legislatif yang terhormat ini berpikir untuk membuat undang-undang baru, seharusnya perlu diingat kepentingan nasional Rusia terlebih dahulu, mengamati bahwa Muslim Minoritas Bukan Rusia. Para politisi di Duma memberikan Putin waktu lima menit untuk berdiri ovasi."

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan CrowdTangle dengan kata kunci: "Vladimir Putin's Speech". Hasil penelusuran mengarah ke situs USA Today dengan artikel berjudul: "Fact check: Russian leader Vladimir Putin never made this viral speech about Muslims".

    Dalam artikel yang dipublikasikan pada 29 Desember 2020, USA Today menjelaskan kalau itu merupakan pidato palsu yang sudah beredar di internet sejak 2013. Bahkan, ada beberapa versi dengan tanggal yang berbeda, seperti 4 Februari 2013 atau 4 Agustus 2013.

    Bahkan, dalam situs resmi Presiden Rusia, pidato Vladimir Putin di tanggal-tanggal itu tidak sama dengan yang diklaim netizen.

    Komentar paling mirip dengan pidato palsu Vladimir Putin itu ada pada pertemuan Dewan Layanan Migrasi Federal, Januari 2012. Di antara pidatonya pada kala itu, Putin membahas masalah adaptasi pekerja tamu.

    Berikut ini kutipan pidato Vladimir Putin pada Januari 2012:

    "Kita harus menciptakan kondisi yang normal bagi para imigran untuk berintegrasi ke dalam masyarakat kita, belajar bahasa Rusia dan, tentu saja, menghormati budaya dan tradisi kita serta mematuhi hukum Rusia. Dalam hal ini, saya yakin bahwa keputusan untuk mewajibkan belajar bahasa Rusia dan mengelola ujian sudah beralasan. Ini harus menjadi wajib bagi semua pekerja tamu terlepas dari pekerjaan masa depan mereka."

    Masih dikutip dari USA Today, Islam merupakan agama terbesar kedua di Rusia, setelah Kristen Ortodoks. Populasi Muslim di Rusia berada di angka 20 juta jiwa. Bahkan, Islam juga diakui sebagai salah satu dari empat agama 'tradisional' di Rusia.

    Putin juga pernah berbicara soal agama Islam dan Kristen Ortodoks di situs The Moscow Times dalam artikel berjudul: "Islam and Orthodox Christianity Have the Same Values, Putin Says".

    Dalam artikel yang dipublikasikan pada 22 November 2019, Putin mengatakan:

    "Islam dan Kristen Ortodoks, seperti agama-agama dunia lainnya, didasarkan pada nilai-nilai fundamental kemanusiaan yang sangat penting - pada belas kasihan dan cinta untuk seseorang yang dekat, keadilan dan penghormatan kepada manusia."

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran, klaim pidato Vladimir Putin pada 2013 soal Islam di Rusia adalah salah. Tidak ada catatan yang membuktikan Putin membuat pidato seperti itu. Pidato palsu itu juga sudah beredar sejak 2013.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5945) [SALAH] Bill Gates dan CEO Pfizer Menolak Disuntik Vaksin Covid-19

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/12/2020

    Berita

    Pada 18 Desember 2020, pemilik akun Facebook Elias F Vargas mengunggah sebuah klaim yang menyebut Bill Gates melarang keluarganya untuk disuntik vaksin covid-19. Akun itu juga menyebut CEO Pfizer, Albert Bourla tidak mau divaksin covid-19.

    Sehari setelahnya, akun Facebook yang menggunakan nama Jayis Blesswilliams juga mengunggah klaim yang sama. Bill Gates dan CEO Pfizer menolak disuntik vaksin covid-19.

    Begini narasinya:

    "Bill Gates mengatakan dia tidak akan divaksinasi, begitupun anak-anaknya. CEO Pfizer juga menunda menerima vaksin covid-19."

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari, Google. Hasil pencarian mengarahkan ke situs USA Today dalam artikel berjudul: "Fact check: Bill Gates, Pfizer CEO both plan to take COVID-19 vaccine".

    Pada artikel yang dipublikasikan pada 29 Desember 2020, USA Today menghubungi Bridgitt Arnold, juru bicara keluarga Bill Gates. Arnold menyebut kalau klaim keluarga Bill Gates menolak disuntik vaksin covid-19 tidak benar.

    "Saat gilirannya, mereka bakal melakukan itu (divaksin)," katanya.

    Bill Gates sendiri mengatakan dirinya siap untuk disuntik vaksin covid-19. Dia mengatakan itu saat diwawancarai oleh presenter Today, Savannah Guthrie. Klik tautan ini untuk melihat wawancara Bill Gates."Apapun posisi saya, saya akan segera melangkah dan mengambil vaksin," kata Bill Gates kepada Guthrie.

    Sementara itu, CEO Pfizer, Albert Bourla, bukannya menolak untuk disuntik vaksin covid-19. Dia hanya tidak mau menjadi yang pertama. Hal ini bisa ditemukan di artikel Liputan6.com dengan judul: "Alasan CEO Pfizer Bukan Jadi Orang Pertama yang Dapat Suntikan Vaksin COVID-19."

    Dalam artikel yang dipublikasikan pada 18 Desember 2020 itu, Bourla mengungkapkan, dirinya belum menerima suntikan vaksin untuk melawan virus COVID-19 dan menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.

    "Umur saya 59 tahun, saya dalam keadaan sehat, saya bukan di baris pertama, jadi untuk tipe saya tidak disarankan untuk divaksinasi sekarang. Sebisa mungkin, aku akan melakukannya aturan itu," kata Bourla.

    Jika dia divaksinasi, masyarakat umum akan mempertimbangkan untuk melakukannya. Sadar akan pengaruhnya terhadap populasi terkait keputusan mereka untuk menerima vaksin atau tidak, CEO perusahaan farmasi tersebut menyatakan dia belum mempertimbangkan untuk menerimanya lebih awal.

    Bourla menjelaskan, survei yang dilakukan oleh apoteker sendiri mengungkapkan bahwa masyarakat akan lebih rela divaksinasi jika CEO perusahaan disuntik terlebih dahulu. Responden menilai vaksinasi CEO Pfizer akan lebih menentukan dibandingkan jika presiden terpilih, Joe Biden, menerima obat tersebut.

    "Dengan pemikiran itu, saya mencoba mencari cara untuk mendapatkan vaksinasi, meskipun ini bukan waktu saya, hanya untuk menunjukkan kepercayaan pada perusahaan," katanya.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut Bill Gates dan CEO Pfizer, Albert Bourla menolak disuntik vaksin covid-19 merupakan informasi yang salah. Faktanya, Bill Gates dan Albert Bourla siap untuk disuntik vaksin covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5944) [SALAH] Salju Di Mesir Cuaca Tidak Normal

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 30/12/2020

    Berita

    “エジプトに雪…異常気象や…”

    (Salju Di Mesir… Cuaca Tidak Normal…)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun twitter bernama @/Ran_Paratrooper mengunggah foto Piramida dan Sphinx dengan narasi klaim bahwa saat ini Mesir tengah turun salju pada 19 desember 2020. cuitan tersebut sudah di retweets lebih dari 11 ribu kali dan di likes sebanyak 90 ribu pengguna twitter lain.

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari tempo.co, baik foto Piramida ataupun Sphinx tersebut tidak diambil di Mesir. kedua ikon terkenal tersebut hanyalah miniatur yang berada di Tobu World Square, Kota Nikko, Prefektur Tochigi, Jepang. Meskipun unggahan tersebut sudah diklarifikasi oleh yang bersangkutan bahwa lokasi sebenarnya berada di Tobu World Square, namun postingan tersebut sudah terlanjur viral di kalangan pengguna twitter.

    Tempo kemudian membandingkan foto tersebut dengan foto Zona Mesir Tombu World Square di Google Maps. Hasilnya, ditemukan bahwa taman hiburan yang berisi 14 ribu miniatur itu memang menampilkan Piramida dan Sphinx sebagai salah satu obyeknya.

    Namun, hal yang menunjukkan bahwa Piramida dan Sphinx tersebut tidak berada di Mesir adalah adanya miniatur Menara Eiffel di belakang Piramida itu. Di Google Maps, terlihat jelas bahwa miniatur Menara Eiffel di Tombu World Squre berada di belakang Zona Mesir.

    Sekedar informasi, Taman ini terdiri dari enam zona yaitu Jepang, Jepang modern, Amerika, Eropa, Asia dan Mesir. Meskipun sulit untuk melakukan perjalanan keliling dunia, kamu dapat merasa seperti melakukan perjalanan keliling dunia dalam satu hari di sini.

    Kesimpulan

    Bukan di Mesir. foto Piramida dan Sphinx yang diselimuti salju tersebut berlokasi di taman hiburan Tobu World Square, Jepang, pada 17 Desember 2020. Saat foto itu diambil, salju memang turun di negara subtropis tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5943) [SALAH] Video Keadaan RS Covid Wisma Atlet

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 30/12/2020

    Berita

    “All….. Stay Safe and stay Healthy. Jangan kendor dgn 3Mnya. 👌

    RS Covid Wisma Atlit semalam. Video dari pak Prof Ronnie. Serem. 😥”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter ? ?Ameera ? ? (@Ameeranti) mengunggah video disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa video tersebut direkam di RS Wisma Atlet. Video unggahan yang berdurasi 0:33 detik itu telah ditonton sebanyak 12,6 rb kali serta mendapat respon sebanyak 51 retweet, 167 suka, dan 28 balasan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan direkam di RS Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, melainkan di Stadium Tertutup Kompleks Sukan Pahang (Sukpa), Kuantan, Malaysia. Mengutip dari East Coast China Press, rumah sakit penampungan Kuantan itu dibagi menjadi dua area dengan bidai. Adapun pasien yang beristirahat di sana menggunakan tikar jerami plastic dan selimut sebagai tempat tidur.

    Mengutip dari My Metro, pemilihan Stadion Indoor Kompleks Olahraga (Sukpa) Pahang sebagai Pusat Karantina dan Perawatan Covid-19 (PKRC) dilakukan karena memiliki fasilitas dasar yang memadai. Direktur Departemen Kesehatan Negara (JKN) Pahang, Datuk Dr Bahari Che Awang Ngah mengatakan, dalam waktu yang bersamaan, PKRC dapat mengobati kasus Covid-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan dalam jumlah besar antara 50 hingga 200 orang. Selain itu, lokasinya juga dekat dengan Rumah Sakit Tengku Ampuan Afzan (HTAA) dan Sultan Ahmad Shah Medical Center, International Islamic University Malaysia (SASMEC) yang memiliki keahlian dan peralatan yang memadai untuk penanganan kasus kritis.

    “Sukpa yang terletak di dekat jalan raya akan memudahkan pengangkutan kasus positif ini dari kecamatan lain,” ungkapnya.

    Dengan demikian, unggahan akun Twitter ? ?Ameera ? ? (@Ameeranti) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah/False Context karena video tersebut bukan direkam di RS Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, melainkan Stadium Tertutup Kompleks Sukan Pahang (Sukpa), Kuantan, Malaysia.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Narasi yang salah. Faktanya, video tersebut bukan direkam di RS Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, melainkan Stadium Tertutup Kompleks Sukan Pahang (Sukpa), Kuantan, Malaysia.

    Rujukan

  • A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessioncmpfso9gaeivu4pfs8hpi0l7frm7sr3g): failed to open stream: No space left on device

    Filename: drivers/Session_files_driver.php

    Line Number: 172

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once

    A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)

    Filename: Session/Session.php

    Line Number: 143

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once