• (GFD-2020-5942) [SALAH] Video Koruptor di China Jalani Hukuman Tembak Mati

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 29/12/2020

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video koruptor ditembak mati di China. Video yang diklaim penembakan mati koruptor di China diunggah akun Facebook Djamal Bin Nur, pada 28 Desember 2020.

    Klaim penembakan mati koruptor di China yang diunggah menampilkan delapan orang dengan tangan terikat dan dikawal sejumlah orang mengenakan penutup kepala, muka, baju hitam dengan tulisan "POLICE" di pundaknya.

    Kemudian orang yang diikat tersebut dijejerkan satu per satu dengan posisi duduk ditempat yang sudah ditandai dengan lingkaran putih.

    Setelah delapan orang tersebut duduk, delapan orang mengenakan penutup kepala, muka, baju hitam memegang senjata laras panjang dengan mengarahkan ke delapan orang yang duduk tersebut.

    Setelah terdengar suara aba-aba, delapan orang bersenjata tersebut menembak bagian kepala, setelah terdengar suara letusan delapan orang yang duduk tersebut kemudian jatuh tersungkur.

    Dalam video berdurasi 1.12 menit tersebut, terdapat tulisan "INDONESIA KAPAN? tembak MATI koruptor di CINA".

    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "Coba di Indonesia para koruptor di tembak mati..ada yg setuju ga"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video hukuman penembakan mati koruptor di China, dengan menggunakan Yandex.

    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "【閲覧注意】中国で犯罪者8人が銃殺刑に処される映像流出! 諦める女、笑う警官、響く銃声… 闇の処刑記録が壮絶" yang dimuat situs tocana.jp, pada 18 Juni 2020.

    Artikel situs tocana.jp memuat foto yang identik dengan cuplikan klaim video hukuman penembakan mati koruptor di China.

    Artikel situs tocana.jp menyebutkan, foto tersebut merupakan cuplikan dari film dokumenter yang mengkisahkan wanita yang dijatuhi hukuman mati dan dihukum tembak karena membutuh suaminya, hasil rekaman diambil di China pada tahun 2005.

    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "【中国】犯罪者が銃殺刑に処される映像流出! 諦める女、笑う警官、響く銃声" yang dimuat situs ameblo.jp, pada 26 Juni 2020.

    Artikel situs ameblo.jp, memuat foto yang identik dengan klaim video hukuman penembakan mati koruptor di China.

    Situs ameblo.jp menyebutkan, video tersebut diunggah di YouTube dan telah menjadi topik hangat. Video yang diambil di China pada tahun 2005 itu adalah sebuah film dokumenter yang mengikuti proses hukuman mati dengan ditembak seorang wanita yang membunuh suaminya.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video hukuman penembakan mati koruptor di China tidak benar.

    Video tersebut merupakan film dokumenter tentang proses hukuman tembak mati seorang wanita yang membunuh suaminya di China.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5941) [SALAH] Video Petugas Medis Pakai Jarum Palsu Saat Vaksinasi

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 29/12/2020

    Berita

    Pada 20 Desember 2020, akun Facebook atas nama The Anonymous Chef mengunggah sebuah video yang memperlihatkan cuplikan berita dari situs berita BBC News. Di video itu terlihat petugas medis memegang jarum suntik untuk vaksinasi kepada seorang pria.

    Perhatian The Anonymous Chef tertuju pada jarum suntik yang digunakan untuk vaksin. Jarum itu terlihat menghilang saat hendak disuntik ke tubuh pria.

    Akun The Anonymous Chef pun menyebut petugas medis menggunakan jarum palsu. Begini narasi yang ada di akun Facebook tersebut:

    "Sudah diketahui bahwa mereka menggunakan jarum suntik palsu untuk orang yang disuntik. Tapi, tolong jangan terlalu kelihatan di TV.

    Mereka menunjukkannya, bahkan lebih dari sekali? Hampir seperti mereka ingin kau melihat ini... oh..."

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari, Google dengan kata kunci: "BBC Covid vaccine needles". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs BBC dalam artikel berjudul: "Covid vaccine: 'Disappearing' needles and other rumours debunked".

    Pada artikel yang dipublikasikan pada 20 Desember 2020 itu, BBC memastikan kalau video yang viral itu merupakan salah satu produksi mereka. BBC juga menyebut video itu dibagikan oleh juru kampanye anti-vaksin dengan klaim jarum suntik palsu dengan jarum yang menghilang saat digunakan.

    Dalam video itu, BBC menjelaskan, petugas medis tersebut menggunakan safety syringe. Jarum ini akan masuk ke perangkat secara otomatis setelah digunakan.

    Masih dalam penjelasan BBC, safety syringe sudah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade. Alat ini berfungsi untuk melindungi staf medis dan pasien dari cedera hingga infeksi.

    Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs AP News dengan artikel berjudul: "BBC footage shows COVID-19 vaccination with retractable needle". Artikel ini mengambil penjelasan dari Direktur Kesehatan Global di Emergency Medicine di New York-Presbyterian/Columbia University Medical Center, Dr. Craig Spencer.

    Spencer menjelaskan dalam artikel tersebut, petugas medis yang berada dalam pemberitaan BBC menggunakan alat suntik yang canggih. "Apa yang Anda lihat di video itu adalah jarum suntik yang bisa ditarik (retractable needles)," katanya.

    Lebih lanjut, Spencer mengatakan, seseorang harus belajar tentang vaksinasi dari situs yang terpercaya. Dia meminta untuk tidak percaya dengan klaim menyesatkan yang bertebaran di media sosial.

    "Yang terpenting, orang perlu belajar tentang vaksinasi dari sumber kesehatan terpercaya, seperti CDC, bukan Facebook bibi Anda atau tweet yang viral," ujar Spencer.

    Kesimpulan

    Klaim jarum palsu dalam pemberitaan video di situs BBC News adalah tidak benar. Faktanya, itu merupakan jarum suntik yang bisa ditarik (retractable needles).

    Rujukan

  • (GFD-2020-5940) [SALAH] “peristiwa bom bunuh diri di Nashville Amerika tak ada satupun media yang memberitakan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/12/2020

    Berita

    Akun Muaz Hd (fb.com/muaz.hd) mengunggah kolase foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Terjadi peristiwa bom bunuh diri di Nashville Amerika. Aksi terorisme ini terjadi tepat dihari natal kemarin.
    Tapi sepi dari pemberitaan. Bahkan tak ada satupun media yang memberitakan. Mungkin karena pelakunya bukan Ahmad, Abdul atau Umar. Sebab pelakunya bernama Anthony Quinn Warner, pria kulit putih.
    Bayangkan jika pelakunya seorang Muslim..
    https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55450933“

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa aksi yang diduga bom bunuh diri di Nashville, Amerika Serikat pada Jumat pagi (25/12/2020) sepi dari pemberitaan bahkan tak ada satupun media yang memberitakan adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, tautan BBC yang dicantumkan sumber klaim adalah fakta bahwa sejumlah media arus utama memberitakan aksi yang diduga bom bunuh diri tersebut. Hasil pencarian terhadap kata “bom bunuh diri Nashville” dan “Anthony Quinn Warner” di Google juga ditemukan sejumlah pemberitaan media dalam dan luar negeri terkait aksi tersebut.

    Dilansir dari artikel berjudul “Ledakan di Nashville, AS diduga ‘bom bunuh diri’, Polisi tetapkan tersangka sebagai pelaku tunggal” yang tautannya dicantumkankan oleh sumber klaim tersebut, BBC melaporkan bahwa polisi yang menyelidiki ledakan mobil van yang melukai tiga orang di Nashville, AS, pada Hari Natal, telah menetapkan seorang tersangka, setelah mengumpulkan DNA dari lokasi.

    Pejabat di negara bagian Tennessee mengatakan, DNA tersebut cocok dengan Anthony Quinn Warner, 63 tahun. FBI mengatakan tidak ada indikasi penambahan tersangka lainnya, dan terlalu dini untuk menyimpulkan motif dari tersangka.

    British Broadcasting Corporation (BBC) sendiri adalah lembaga penyiaran umum Britania Raya. Berkantor pusat di Broadcasting House di Westminster, London, BBC adalah penyiar nasional tertua di dunia (dibentuk tahun 1927), dan penyiar dengan jumlah karyawan terbesar di dunia.

    Selain itu, beberapa media arus utama dalam negeri seperti Kompas, Liputan6, CNN Indonesia, MetroTV News, Medcom dan beberapa media lain juga memberitakan aksi tersebut.

    Kesimpulan

    Tautan BBC yang dicantumkan sumber klaim adalah fakta bahwa sejumlah media arus utama memberitakan aksi yang diduga bom bunuh diri tersebut. Hasil pencarian terhadap kata “bom bunuh diri Nashville” dan “Anthony Quinn Warner” di Google juga ditemukan sejumlah pemberitaan media dalam dan luar negeri terkait aksi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5939) [SALAH] Artikel “Gawat! Mensos Risma Akan Hapus Semua BLT Untuk Kedepannya”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/12/2020

    Berita

    Beredar artikel berjudul “Gawat! Mensos Risma Akan Hapus Semua BLT Untuk Kedepannya” yang tayang pada situs Batasindo[dot]com pada 25 Desember 2020.

    Salah satu yang membagikan tautan artikel tersebut adalah akun Firda Firda Firda (fb.com/firda.firdawg) ke grup HALO OGAN ILIR pada 25 Desember 2020.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menghapus semua Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, BLT tidak dihapus, melainkan diubah skemanya menjadi elektronik sebagai upaya menghindari penyelewengan. Judul artikel yang digunakan oleh Batasindo[dot]com tersebut tidak mencerminkan isi artikel secara keseluruhan sehingga berpotensi menyesatkan pembaca.

    Dilansir dari Tempo.co, artikel tersebut tidak berisi informasi bahwa Risma akan menghapus semua BLT, melainkan informasi bahwa Risma akan mengganti skema bansos yang disalurkan secara tunai menjadi secara elektronik.

    Penjelasan terkait ini terdapat pada paragraf kedua yang berbunyi: “Namun menurut Mensos Tri Rismaharini atau Risma akan digantikan secara elektronik, sebagai upaya menghindari penyelewengan.” Menurut berita itu, pernyataan Risma disampaikan setelah melakukan serah terima jabatan dari Plt Mensos, Muhadjir Effendy, di Jakarta pada 23 Desember 2020.

    Tempo kemudian mencocokkan isi artikel itu dengan pemberitaan di media lain terkait informasi tersebut yang dimuat pada tanggal yang sama. Dikutip dari CNN Indonesia, Mensos Risma mengatakan akan memberikan bansos secara elektronik (cashless) pada 2021 demi efektifitas. Risma juga berjanji bakal lekas memperbaiki data penerima bansos agar bisa segera diterima oleh semua pihak yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19.

    “Kami akan lakukan semua transaksi secara elektronik. Dan juga ada masukan dari daerah, kami gunakan dengan elektronik yang cepat sehingga perbaikan data bisa segera kami dilakukan. Dengan demikian, efektivitas bisa tercapai,” kata Risma seperti dikutip oleh CNN Indonesia dari video konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden pada 23 Desember 2020.

    Video konferensi pers yang berisi penjelasan dari Risma itu bisa disaksikan di tautan ini. Video tersebut juga berisi keterangan pers dari para menteri baru Kabinet Indonesia Maju yang dilantik bersama Risma.

    Pernyataan Risma terdapat pada menit 3:36. Dia menyatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal data kependudukan untuk pembaruan data penerima bantuan. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa seluruh proses akan dijamin transparansinya. “Kami juga akan gunakan elektronik, semua secara elektronik. Masukan-masukan dari daerah, akan gunakan elektronik yang cepat sehingga perbaikan-perbaikan data bisa kami lakukan. Dengan demikian, efektivitas akan tercapai,” ujar Risma.

    Kesimpulan

    BLT TIDAK DIHAPUS, melainkan diubah skemanya menjadi elektronik sebagai upaya menghindari penyelewengan. Judul artikel yang digunakan oleh Batasindo[dot]com tersebut tidak mencerminkan isi artikel secara keseluruhan sehingga berpotensi menyesatkan pembaca.

    Rujukan

  • A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionnb74uoemhg82d773npqten6oj3ks7b3p): failed to open stream: No space left on device

    Filename: drivers/Session_files_driver.php

    Line Number: 172

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once

    A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)

    Filename: Session/Session.php

    Line Number: 143

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once