(GFD-2021-7745) [SALAH] Marak Penculikan Anak, Pelaku adalah Warga Negara Malaysia
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/10/2021
Berita
“Jaga bae” ngoni pe anak” skrg bnyk lg terjadi penculik anak dimana” 🙏
Hasil Cek Fakta
Beredar di Media sosial Facebook sebuah informasi berisi peringatan kepada masyarakat Indonesia agar waspada, pasalnya tengah marak penculikan anak yang pelakunya diklaim merupakan warga asal negara Malaysia.
Setelah dilakukan penelusuran, rupanya informasi mengenai penculikan anak yang dilakukan oleh terduga warga Negara Malaysia tersebut adalah hoax yang telah beredar sejak beberapa tahun silam, sebagaimana hasil wawancara dengan pihak Kepolisian melalui situs jatimnow.com.
Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamira bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoax. Masyarakat juga diminta agar tidak mudah percaya begitu saja pada berita yang disebarkan melalui media sosial.
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait penculikan anak tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran, rupanya informasi mengenai penculikan anak yang dilakukan oleh terduga warga Negara Malaysia tersebut adalah hoax yang telah beredar sejak beberapa tahun silam, sebagaimana hasil wawancara dengan pihak Kepolisian melalui situs jatimnow.com.
Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamira bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoax. Masyarakat juga diminta agar tidak mudah percaya begitu saja pada berita yang disebarkan melalui media sosial.
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait penculikan anak tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konfirmasi pihak Kepolisian yang menyatakan bahwa informasi tersebut Hoax.
Rujukan
(GFD-2021-7744) [SALAH] Ada Korban Meninggal di Kecelakaan Uji Coba LRT Jabodebek
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/10/2021
Berita
Narasi postingan:
“baru Uji Coba uda kecelakaan…😥😥😥”
Narasi pada tangkapan layar:
“yang meninggal :
Masinis 1 org
Instruktur/Penyelia 1 Org
Balai Uji Sertifikasi 1 Org
Semuanya berada di kabin
Turut berduka untuk kecelakaan uji coba
LRT Jabodebek”
“baru Uji Coba uda kecelakaan…😥😥😥”
Narasi pada tangkapan layar:
“yang meninggal :
Masinis 1 org
Instruktur/Penyelia 1 Org
Balai Uji Sertifikasi 1 Org
Semuanya berada di kabin
Turut berduka untuk kecelakaan uji coba
LRT Jabodebek”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Balqis Yamanie memposting tangkapan layar yang menyatakan bahwa ada seorang masinis, seorang instruktur/penyelia, seorang dari balai uji sertifikasi, dan semua yang berada di kabin meninggal di kecelakaan uji coba LRT Jabodebek. Menyertai postingan tangkapan layar tersebut, akun Balqis menuliskan narasi “baru Uji Coba uda kecelakaan…???.”
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut keliru. Diketahui melalui akun Instagram terverifikasi PT Inka (@pt_inka) bahwa tidak ada korban meninggal di uji coba LRT Jabodebek yang terjadi pada Senin 25 Oktober 2021.
“Kronologi kejadian tersebut terdapat satu rangkaian kereta akan langsir menumbuk rangkaian yang sedang stabling. Kereta dalam kondisi tidak berpenumpang. Dalam peristiwa ini terdapat satu korban luka ringan yaitu masinis PT INKA dan saat ini masih dirawat di RS,” tulis akun @pt_inka.
Dilansir dari kompas.com, Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro mengatakan, indikasi awal terjadinya kejadian tersebut akibat masinis kereta yang terlalu cepat saat melakukan proses langsir.
“Indikasi awal ini masinis pada saat langsir terlalu cepat,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin. Adapun, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.
Adapun, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.
Menurut Budi, kejadian terjadi dalam proses pengujian LRT. Ia mengatakan, proses uji coba LRT sudah hampir selesai. “Ini memang proses pengujian kereta api yang memang sekarang sudah hampir selesai sebetulnya, hampir selesai untuk pengujian,” ucap dia.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim ada orang meninggal dalam kecelakaan LRT Jabodebek tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Konten Palsu.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut keliru. Diketahui melalui akun Instagram terverifikasi PT Inka (@pt_inka) bahwa tidak ada korban meninggal di uji coba LRT Jabodebek yang terjadi pada Senin 25 Oktober 2021.
“Kronologi kejadian tersebut terdapat satu rangkaian kereta akan langsir menumbuk rangkaian yang sedang stabling. Kereta dalam kondisi tidak berpenumpang. Dalam peristiwa ini terdapat satu korban luka ringan yaitu masinis PT INKA dan saat ini masih dirawat di RS,” tulis akun @pt_inka.
Dilansir dari kompas.com, Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro mengatakan, indikasi awal terjadinya kejadian tersebut akibat masinis kereta yang terlalu cepat saat melakukan proses langsir.
“Indikasi awal ini masinis pada saat langsir terlalu cepat,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin. Adapun, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.
Adapun, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.
Menurut Budi, kejadian terjadi dalam proses pengujian LRT. Ia mengatakan, proses uji coba LRT sudah hampir selesai. “Ini memang proses pengujian kereta api yang memang sekarang sudah hampir selesai sebetulnya, hampir selesai untuk pengujian,” ucap dia.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim ada orang meninggal dalam kecelakaan LRT Jabodebek tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Konten Palsu.
Kesimpulan
Tidak ada korban meninggal di kecelakaan uji coba LRT Jabodebek. Hal tersebut sudah dipastikan oleh Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa. “Masinisnya alhamdulillah tidak apa-apa, ya luka ringan, dan ke rumah sakit masih sadar,” ucapnya yang dilansir dari kompas.com (25/10).
Rujukan
(GFD-2021-7743) [SALAH] Akun Peringatan Pemblokiran oleh Facebook
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 25/10/2021
Berita
“PERINGATAN UNTUK ANDA
M – UTUSAN RESMI FACEBOOK
Dengan Adanya Laporan Dari Pengguna Lain bahwa:
Facebook Anda Memiliki Konten Yang Tidak Pantas Atau Berkata Kasar
Dan Aktivitas Anda Tidak Mengikuti Standar Komunitas Facebook.
Apabila Anda Merasa Tuduhan Ini Adalah Salah Dan Tidak Benar.
Silahkan Konfirmasi Facebook Anda Untuk Melakukan Pembatalan
Pemblokiran Dan Untuk Menunjukan Bahwa Anda Benar Benar Pemilik
Asli Facebook Tersebut :
Cara / Langkah Untuk Membatalkan Pemblokiran Facebook Anda,
Silahkan Klik Tautan Di Bawah ini Dan Lengkapi Data Data Anda
Dengan Benar.
tautan ini: https://layananfacebook2021[dot]weebly.com/
Apabila Tidak Membatalkan Pemblokiran, Facebook Anda Akan Di Non
Aktifkan Tanpa Pemberitahuan Lagi.
Terima kasih.”
M – UTUSAN RESMI FACEBOOK
Dengan Adanya Laporan Dari Pengguna Lain bahwa:
Facebook Anda Memiliki Konten Yang Tidak Pantas Atau Berkata Kasar
Dan Aktivitas Anda Tidak Mengikuti Standar Komunitas Facebook.
Apabila Anda Merasa Tuduhan Ini Adalah Salah Dan Tidak Benar.
Silahkan Konfirmasi Facebook Anda Untuk Melakukan Pembatalan
Pemblokiran Dan Untuk Menunjukan Bahwa Anda Benar Benar Pemilik
Asli Facebook Tersebut :
Cara / Langkah Untuk Membatalkan Pemblokiran Facebook Anda,
Silahkan Klik Tautan Di Bawah ini Dan Lengkapi Data Data Anda
Dengan Benar.
tautan ini: https://layananfacebook2021[dot]weebly.com/
Apabila Tidak Membatalkan Pemblokiran, Facebook Anda Akan Di Non
Aktifkan Tanpa Pemberitahuan Lagi.
Terima kasih.”
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai dari akun Facebook Peringatan Pemblokiran yang berisikan klaim bahwa akun-akun Facebook yang dikirimkan pesan oleh akun tersebut telah diblokir karena adanya laporan dan meminta untuk mengakses sebuah link untuk membatalkan pemblokiran tersebut.
Pesan berantai ini sudah beredar sejak bulan Februari dan dibahas oleh turnbackhoax.id dengan narasi yang serupa. Setelah ditelusuri link yang ada pada pesan berantai tersebut menuju ke sebuah website yang dibuat dengan layanan weebly.com berisikan halaman yang mirip dengan halaman login Facebook. Hal ini merupakan teknik Phishing yang menggunakan link atau halaman palsu untuk mendapatkan informasi pribadi dari pengguna. Pada halaman Pusat Bantuan Facebook menjelaskan bahwa cara untuk mengetahui jika akun Facebook pribadi dinonaktifkan, ketika melakukan login akan ada pesan dari Facebook tentang penonaktifan akun tersebut. Facebook juga dapat menonaktifkan akun Facebook jika akun tersebut melakukan pelanggaran keras tanpa peringatan dan tidak dapat dipulihkan. Facebook memiliki form tersendiri untuk meminta peninjauan jika penonaktifan tersebut keliru dengan memasukkan beberapa data seperti nomor telepon atau alamat email, nama lengkap, dan foto KTP.
Melihat dari penjelasan tersebut, pesan berantai pemblokiran dari akun Peringatan Pemblokiran dari Facebook adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
Pesan berantai ini sudah beredar sejak bulan Februari dan dibahas oleh turnbackhoax.id dengan narasi yang serupa. Setelah ditelusuri link yang ada pada pesan berantai tersebut menuju ke sebuah website yang dibuat dengan layanan weebly.com berisikan halaman yang mirip dengan halaman login Facebook. Hal ini merupakan teknik Phishing yang menggunakan link atau halaman palsu untuk mendapatkan informasi pribadi dari pengguna. Pada halaman Pusat Bantuan Facebook menjelaskan bahwa cara untuk mengetahui jika akun Facebook pribadi dinonaktifkan, ketika melakukan login akan ada pesan dari Facebook tentang penonaktifan akun tersebut. Facebook juga dapat menonaktifkan akun Facebook jika akun tersebut melakukan pelanggaran keras tanpa peringatan dan tidak dapat dipulihkan. Facebook memiliki form tersendiri untuk meminta peninjauan jika penonaktifan tersebut keliru dengan memasukkan beberapa data seperti nomor telepon atau alamat email, nama lengkap, dan foto KTP.
Melihat dari penjelasan tersebut, pesan berantai pemblokiran dari akun Peringatan Pemblokiran dari Facebook adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Akun palsu dengan pesan berantai yang berulang, tidak ada akun peringatan pemblokiran dari Facebook. Faktanya, Facebook akan memberikan pesan yang berisikan informasi bahwa akun Facebook pengguna telah dinonaktifkan saat pengguna akan mencoba melakukan login.
Akun palsu dengan pesan berantai yang berulang, tidak ada akun peringatan pemblokiran dari Facebook. Faktanya, Facebook akan memberikan pesan yang berisikan informasi bahwa akun Facebook pengguna telah dinonaktifkan saat pengguna akan mencoba melakukan login.
Rujukan
(GFD-2021-7742) [SALAH] “Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 25/10/2021
Berita
“Putin: Memaafkan Teroris itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan dari akun Facebook Eddisantoso berupa sebuah tangkapan layar sebuah artikel dengan judul “Putin: Memaafkan Teroris Itu Urusan Tuhan, tetapi Mengirim Mereka ke Tuhan Terserah Saya”. Postingan tersebut disukai 150 kali dan dikomentari 16 kali.
Berdasarkan penelurusan, terdapat artikel dari kompas.com dengan judul headline yang sama dan dipublikasikan pada 18 November 2015 yang menjelaskan bahwa pernyataan tersebut berawal dari pembawa acara Russia Today, Remi Maalouf memposting di Twitter mengenai Putin pada 13 November 2015 lalu namun pada akhir artikel tersebut memberikan sebuah update bahwa pernyataan Putin tersebut adalah palsu dan mengarahkan ke artikel Kompas.com lainnya yang berjudul “Pernyataan Putin soal Mengirimkan Teroris ke Tuhan Ternyata Palsu” yang dipublikasikan pada 19 November 2015. Artikel tersebut menjelaskan bahwa Remi Maalouf meminta maaf melalui akun Twitter pribadinya atas pencatutan nama Putin dalam pernyataan tersebut yang ia kutip dari sebuah postingan di Facebook yang ternyata pernyataan palsu dan ia tidak mengonfirmasikan pernyataan tersebut sebelumnya.
Melihat dari penjelasan tersebut, kutipan tentang terorisme dari Putin adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan penelurusan, terdapat artikel dari kompas.com dengan judul headline yang sama dan dipublikasikan pada 18 November 2015 yang menjelaskan bahwa pernyataan tersebut berawal dari pembawa acara Russia Today, Remi Maalouf memposting di Twitter mengenai Putin pada 13 November 2015 lalu namun pada akhir artikel tersebut memberikan sebuah update bahwa pernyataan Putin tersebut adalah palsu dan mengarahkan ke artikel Kompas.com lainnya yang berjudul “Pernyataan Putin soal Mengirimkan Teroris ke Tuhan Ternyata Palsu” yang dipublikasikan pada 19 November 2015. Artikel tersebut menjelaskan bahwa Remi Maalouf meminta maaf melalui akun Twitter pribadinya atas pencatutan nama Putin dalam pernyataan tersebut yang ia kutip dari sebuah postingan di Facebook yang ternyata pernyataan palsu dan ia tidak mengonfirmasikan pernyataan tersebut sebelumnya.
Melihat dari penjelasan tersebut, kutipan tentang terorisme dari Putin adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Faktanya, Putin tidak pernah menyatakan pernyataan tersebut dan merupakan pernyataan palsu, foto tersebut diambil dari kompas.com tetapi sudah diklarifikasi dengan artikel lainnya.
Informasi yang salah. Faktanya, Putin tidak pernah menyatakan pernyataan tersebut dan merupakan pernyataan palsu, foto tersebut diambil dari kompas.com tetapi sudah diklarifikasi dengan artikel lainnya.
Rujukan
- https://internasional.kompas.com/read/2015/11/18/18472391/Putin.Memaafkan.Teroris.Itu.Urusan.Tuhan.tetapi.Mengirim.Mereka.ke.Tuhan.Terserah.Saya
- https://internasional.kompas.com/read/2015/11/19/16480061/Pernyataan.Putin.soal.Mengirimkan.Teroris.ke.Tuhan.Ternyata.Palsu
- https://www.snopes.com/fact-check/putin-forgive-terrorists-quote/
Halaman: 4736/6089