(GFD-2021-8570) Keliru, Klaim Polri Sebut Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Eks Intel yang Dipecat
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/04/2021
Berita
Gambar yang berisi tangkapan layar artikel yang berjudul "Argo Yuwono: Salah satu pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah di pecat" beredar di Facebook. Artikel yang terbit pada 29 Maret 2021 pukul 17.05 ini dilengkapi dengan foto Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono. Dalam artikel itu, tercantum pula logo media Kompas.com.
Selain artikel tersebut, gambar itu berisi dua foto pria. Pria pertama terlihat berjenggot dan mengenakan serban serta pakaian coklat. Sementara pria kedua tampak memegang kertas yang bertuliskan "Nama: Bernard Silalahi, Tempat/Tgl Lahir: Medan 25 Desember 1988, Agama: Protestan, Pekerjaan: Exs. Intel Polres Makassar".
Akun ini membagikan gambar tersebut pada 31 Maret 2021. Akun itu juga menulis, “Pelakunya, mantan polisi, agama kristen protestan. Allah telah menunjukan yang benar. Alhamdulillah..” Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah mendapatkan 93 reaksi dan 76 komentar serta dibagikan sebanyak 115 kali.
Gambar yang berisi artikel hasil suntingan yang memuat klaim keliru terkait pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Hasil Cek Fakta
Terkait Tangkapan Layar Artikel
Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo dalam indeks berita Kompas.com pada 29 Maret 2021, tidak terdapat artikel dengan judul “Argo Yuwono: Salah satu pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah di pecat”. Tidak ditemukan pula artikel yang dimuat pada pukul 17.05 seperti yang terlihat dalam tangkapan layar tersebut.
Artikel yang dimuat Kompas.com pada 29 Maret 2021 pukul 17.00-17.30 berjudul sebagai berikut:
Dengan demikian, tangkapan layar artikel dalam gambar di atas merupakan hasil suntingan. Di media-media lain pun, tidak ditemukan informasi bahwa Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono pernah menyatakan hal semacam itu.
Terkait foto pria yang memegang kertas
Untuk melacak jejak digital foto tersebut, Tim CekFakta Tempo menggunakanreverse image tool Source. Hasilnya, ditemukan informasi bahwa foto pria yang memegang kertas itu merupakan pelaku penyerangan ulama Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung pada September 2020 lalu.
Foto yang identik pernah dimuat oleh media Riaunews.com pada 17 September 2020 dalam artikelnya yang berjudul “Polisi sebut penusuk Syekh Ali Jaber pemain tunggal, tidak disuruh”. Namun, dalam foto tersebut, tulisan yang tercantum adalah sebagai berikut:
"N: ALPIN ANDRI BIN M RUDIKASUS: PENUSUKAN SYEH ALI JABERTGL: 13-09-2020"
Tulisan itu pun merupakan tulisan tangan, bukan hasil cetakan seperti yang digunakan dalam gambar yang beredar. Dengan demikian, foto yang terdapat dalam gambar yang beredar tersebut adalah hasil suntingan.
Pelaku Aksi Bom di Gereja Katedral Makassar
Berdasarkan arsip berita Tempo, Polri menyebut bahwa pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar adalah pasangan suami-istri. "Betul, pelaku pasangan suami-istri, baru menikah enam bulan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono pada 29 Maret 2021.
Pasangan suami-istri itu, L dan YSF alias D, melakukan aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Ahad pagi, 28 Maret 2021. Akibat ledakan bom itu, 20 petugas keamanan dan jemaah gereja luka-luka.
L dan YSF diketahui merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah ( JAD ) yang diduga terlibat dalam pengeboman di Jolo, Filipina Selatan, pada 2019. Beberapa hari usai kejadian, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap terduga perakit bom di Gereja Katedral Makassar.
"Atas inisial W, pelaku otak perakit bom sudah kami amankan," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 31 Maret 2021. W adalah satu dari 13 orang di Makassar yang ditangkap oleh Densus 88. Mereka disebut-sebut memiliki keterkaitan atas peristiwa bom bunuh diri. Namun, Sigit tak membeberkan secara rinci mengenai waktu dan lokasi penangkapan.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menyebut pelaku bom Gereja Katedral Makassar adalah eks anggota intel yang dipecat, keliru. Kompas.com tidak pernah memuat artikel dengan judul “Argo Yuwono: Salah satu pelaku Bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah di pecat”. Tidak ditemukan pula informasi bahwa Argo pernah menyatakan hal semacam itu. Foto pria yang memegang kertas, yang terdapat dalam gambar tersebut, juga merupakan pelaku penusukan Syekh Ali Jaber, bukan aksi bom Gereja Katedral Makassar.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/bom-gereja-katedral-makassar
- https://archive.ph/O5SIJ
- https://indeks.kompas.com/?site=nasional&date=2021-03-29&page=2
- https://www.tempo.co/tag/polri
- https://riaunews.com/2020/09/polisi-sebut-penusuk-syekh-ali-jaber-pemain-tunggal-tidak-disuruh/
- https://nasional.tempo.co/read/1447085/pelaku-bom-bunuh-diri-di-katedral-makassar-adalah-suami-istri
- https://nasional.tempo.co/read/1448123/densus-88-tangkap-otak-perakit-bom-bunuh-diri-gereja-katedral-makassar/full&view=ok
- https://www.tempo.co/tag/bom-bunuh-diri
- https://www.tempo.co/tag/argo-yuwono
(GFD-2021-8569) Sesat, Pesan Berantai yang Klaim usai Vaksinasi Covid-19 Justru Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/04/2021
Berita
Pesan berantai yang berisi klaim bahwa, usai vaksinasi Covid-19, tubuh justru lebih rentan terinfeksi virus Corona beredar Facebook. Karena itu, menurut pesan tersebut, setelah disuntik vaksin Covid-19, penerima vaksin dianjurkan untuk tidak banyak beraktivitas secara berat dan tidak pergi keluar rumah.
Akun ini membagikan pesan berantai itu pada 12 Maret 2021. Menurut pesan tersebut, usai vaksinasi Covid-19, imunitas tubuh belum terbentuk dengan sempurna. Antibodi baru terbentuk secara sempurna dua pekan setelah vaksinasi dosis kedua. "Ini ada beberapa lansia di Surabaya yang kena Covid-19 setelah divaksin. Enggak mau istirahat. Karena merasa sudah aman, lalu keluyuran keluar," demikian yang tertulis dalam pesan itu.
Pesan berantai ini pun menyinggung bahwa vaksin Covid-19 dosis kedua harus diberikan 21-28 hari setelah vaksinasi dosis pertama. "Vaksin kedua makan waktu kira-kira 14-21 hari baru jadi. Jadi, hitung-hitung dari vaksin dosis pertama ke vaksin dosis kedua sampai kekebalan terbangun itu harus menunggu sekitar dua bulan. Baru 85-92 persen kebal Covid-19."
Gambar tangkapan layar pesan berantai yang beredar di Facebook yang berisi klaim menyesatkan terkait vaksinasi Covid-19.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi isi dari pesan berantai itu, Tim CekFakta Tempo menelusuri pemberitaan terkait di media-media kredibel. Hasilnya, ditemukan penjelasan dari Kementerian Kesehatan bahwa informasi yang menyebut usai vaksinasi Covid-19 justru tubuh lebih rentan terinfeksi virus Corona keliru. Meskipun begitu, meski seseorang sudah menerima vaksin Covid-19, ia masih bisa tertular virus Corona.
Dilansir dari Kompas.com, menurut juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, informasi bahwa tubuh justru lebih rentan tertular Covid-19 setelah divaksin karena antibodinya belum terbentuk sempurna tidak benar. Dia menjelaskan vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini sudah dipastikan keamanannya dan dapat membangun sistem kekebalan sehingga menimbulkan antibodi. "Jadi dipastikan tidak menjadi sakit," ujarnya.
Namun, Nadia mengatakan, meski seseorang sudah disuntik vaksin Covid-19, ia masih bisa tertular virus Corona. Dia juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan seseorang sudah tertular virus Corona saat menjalani penyuntikan vaksin Covid-19. "Selalu kita ingatkan bahwa vaksin tidak mencegah kita tertular, tapi mencegah kita jatuh sakit," katanya.
Nadia juga membantah informasi yang menyebut antibodi akan terbentuk dengan sempurna dalam kurun waktu dua minggu setelah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. Nadia menekankan bahwa antibodi dari vaksin Covid-19 baru akan terbentuk secara sempurna 28 hari atau empat minggu setelah penyuntikan vaksin dosis kedua.
Masih dari Kompas.com, Nadia menyebut antibodi atau imunogenitas tubuh terhadap virus Corona tidak langsung terbentuk sesaat setelah vaksinasi Covid-19. Vaksin Covid-19 Sinovac misalnya, baru membentuk antibodi yang optimal dalam 28 hari pasca penyuntikan dosis kedua.
Nadia menjelaskan, sekitar 14 hari pasca vaksinasi dengan vaksin Sinovac dosis pertama, antibodi tubuh yang terbentuk terhadap virus Corona mencapai 60 persen. Sementara, sekitar 28 hari pasca vaksinasi dosis kedua, pembentukan antibodi bisa mencapai 95-99 persen. Oleh karenanya, Nadia menegaskan bahwa vaksinasi dosis kedua penting dilakukan.
Berdasarkan arsip berita Tempo, dokter spesialis patologi klinis Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, setelah suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama, tubuh melakukan priming atau pengenalan. Kemudian, terbentuk sel plasma dan sel B-memori dengan cepat. Sel plasma inilah yang membentuk antibodi.
Tapi, karena baru dalam tahap pengenalan, sel plasma yang terbentuk ini bekerja hanya dalam waktu yang singkat. "Maka, setelah sekitar hari ke-7 mulai ada sel plasma, kemudian hari ke-10 sampai ke-12 mulai ada antibodi, antibodi akan turun. Saat antibodi sudah turun, hampir habis, itulah saat yang tepat disuntikkan dosis kedua," kata Tonang pada 22 Maret 2021.
Bila penyuntikan dosis kedua dilakukan saat antibodi masih relatif tinggi, vaksin justru akan "ditangkap" oleh antibodi Covid-19 tersebut. Akibatnya, dosis kedua ini bakal berkurang efektivitasnya. "Bila antibodi sudah menurun, ketika disuntikkan dosis kedua, sebagian tertangkap antibodi, tapi sebagian besar tetap berefek. Maka, segera diikuti terbentuknya antibodi secara cepat dalam jumlah besar," katanya.
Tonang mengingatkan bahwa, sebelum dan setelah menerima suntikan vaksin, seseorang tetap berisiko terkena Covid-19, apalagi sebelum tercapainya titer antibodi yang optimal. Ia pun menganjurkan penerima vaksin Covid-19 untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Masih dari arsip berita Tempo, orang lanjut usia (lansia) memerlukan jarak 28 hari untuk vaksinasi Covid-19 dosis kedua, berbeda dari kategori penerima vaksin berusia 18-59 tahun yang perlu jarak 14 hari. "Ada perbedaan karena pada lansia menurut penelitian, dengan 0-28 hari ternyata antibodi lebih baik, optimal, lebih tinggi dari 0-14 hari," ujar Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Iris Rengganis pada 7 Maret 2021.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, pesan berantai yang berisi klaim bahwa, usai vaksinasi Covid-19, tubuh justru lebih rentan terinfeksi virus Corona, menyesatkan. Vaksin Covid-19 dapat membangun sistem kekebalan sehingga menimbulkan antibodi. Namun, meski seseorang sudah disuntik vaksin Covid-19, ia masih bisa tertular virus Corona, karena vaksin tidak mencegah tertular Covid-19, tapi mencegah jatuh sakit akibat penyakit tersebut.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/vaksinasi-covid-19
- https://www.tempo.co/tag/vaksin-covid-19
- https://nasional.kompas.com/read/2021/03/23/09353781/kemenkes-tidak-benar-orang-lebih-rentan-tertular-covid-19-setelah-disuntik.
- https://www.tempo.co/tag/antibodi
- https://www.tempo.co/tag/sinovac
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1296/sesat-klaim-ini-grafik-antibodi-usai-vaksinasi-covid-19-dosis-i-yang-dekati-nol-pada-hari-ke-28
- https://tekno.tempo.co/read/1439699/dokter-lansia-perlu-jarak-28-hari-vaksinasi-kedua-untuk-antibodi-terbaik/full&view=ok
- https://www.tempo.co/tag/virus-corona
(GFD-2021-8568) Sesat, Klaim BBM di Jabodetabek Langka karena Kilang Balongan Kebakaran
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 31/03/2021
Berita
Klaim bahwa bahan bakar minyak atau BBM di wilayah Jabodetabek langka karena terbakarnya kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, beredar di Facebook. Klaim itu menyebar usai terjadinya kebakaran kilang Balongan pada 29 Maret 2021 dini hari lalu.
Akun ini membagikan klaim itu pada 29 Maret 2021. Akun ini menulis, "Buruan isi bensin takut langka. Kilang minyak Balongan terbakar hebat. Kilang ini sebagai suplai utama BBM ke Jabodetabek. BBM dikirim lewat pipa ke Plumpang kemudian disalurkan. Jawaban Pertamina bisa klik artikel di bawah."
Unggahan itu disertai dengan tautan artikel yang diterbitkan oleh situs Motor-plus.online.com yang berjudul "Suplai BBM Jabodetabek Langka Efek Kilang Minyak Pertamina Balongan Terbakar? Ini Jawaban Pertamina". Artikel tersebut dimuat pada 29 Maret 2021.
Gambar tangkapan layar unggahan di Facebook yang berisi klaim sesat terkait kebakaran kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, artikel situs Motor-plus.online.com tersebut berisi penjelasan dari Pertamina bahwa terbakarnya kilang Balongan tidak mempengaruhi pasokan BBM ke masyarakat. Dalam artikel itu, tidak terdapat informasi bahwa terjadi kelangkaan BBM di wilayah Jabodetabek akibat kejadian tersebut.
Mula-mula, Tempo memeriksa artikel itu secara menyeluruh. Artikel tersebut mengutip dari berita yang dimuat oleh Kompas.com dengan judul "Kilang Minyak Balongan Terbakar, Ini Kata Pertamina". Berita ini memuat siaran pers dari Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya soal kebakaran kilang Balongan.
"Telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan terjadinya kebakaran pada tangki T-301G pada tanggal 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 dini hari," ujar Ifki seperti dikutip dari keterangan tertulisnya pada 29 Maret 2021. Pertamina pun memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal.
Pernyataan Ifki tersebut juga dimuat oleh Tempo pada 29 Maret 2021. Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya memastikan peristiwa ledakan dan kebakaran kilang Balongan tidak mempengaruhi pasokan BBM. "Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal," katanya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawaati meminta masyarakat untuk tidak panik terkait adanya insiden kebakaran tangki minyak di area kilang Balongan tersebut. Nicke mengatakan perseroan sudah memiliki skenario untuk tetap beroperasi bahkan dalam kondisi darurat. Sehingga, untuk saat ini, ia memastikan pasokan BBM akan tetap aman.
"Yang kita lakukan adalah kita mengoptimalkan produk dari kilang-kilang lain, dan kita akan salurkan langsung ke daerah daerah yang selama ini disupply dari Balongan yaitu di daerah Jakarta dan Cikampek," ujarnya. Pasokan pun dipastikan tidak terdampak, lantaran kebakaran hanya terjadi di wilayah tangki. Sementara peralatan pemrosesan yang utama di kilang tersebut aman dan tidak terdampak.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa BBM di wilayah Jabodetabek langka karena terbakarnya kilang minyak Pertamina Balongan, menyesatkan. Dalam artikel yang disebut sebagai sumber dari klaim itu, tidak terdapat penjelasan tentang potensi kelangkaan BBM di wilayah Jabodetabek akibat kebakaran kilang Balongan. Justru, dalam artikel tersebut, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/kilang-balongan
- https://archive.is/SrWHV
- https://www.motorplus-online.com/read/252623683/suplai-bbm-jabodetabek-langka-efek-kilang-minyak-pertamina-balongan-terbakar-ini-jawaban-pertamina?page=2
- https://www.tempo.co/tag/balongan
- https://bisnis.tempo.co/read/1446956/kilang-minyak-balongan-terbakar-pertamina-pasokan-bbm-tak-terganggu/full&view=ok
- https://bisnis.tempo.co/read/1447066/kebakaran-kilang-balongan-bos-pertamina-tak-perlu-panic-buying-bbm-aman/full&view=ok
- https://www.tempo.co/tag/kilang-minyak-pertamina-balongan
(GFD-2021-8567) Keliru, Klaim Ini Video Truk Kontainer yang Tabrak Puluhan Motor di Menganti Surabaya
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 31/03/2021
Berita
Video yang memperlihatkan sebuah truk kontainer menabrak puluhan pengendara motor yang sedang berhenti di persimpangan lampu merah beredar di grup-grup percakapan WhatsApp. Video ini diklaim sebagai video yang direkam di Menganti, Gresik, Jawa Timur. Dalam video itu, terdapat teks yang berbunyi "di Menganti Surabaya".
Video yang berdurasi 30 detik tersebut merupakan rekaman dari kamera CCTV yang menyorot sebuah persimpangan jalan. Di bagian awal video, terlihat para pengendara motor berhenti di belakang garis marka. Namun, dari arah belakang, sebuah truk kontainer hilang kendali dan menyeruduk puluhan pengendara motor yang sedang menunggu lampu lalu lintas tersebut.
Gambar tangkapan layar video kecelakaan lalu lintas yang beredar di WhatsApp yang disertai dengan klaim keliru bahwa video itu direkam di Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital video itu dengan mengambil gambar tangkapan layarnya, lalu memasukkannya kereverse image toolGoogle dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa video ini tidak direkam di Indonesia, melainkan di Vietnam. Tulisan yang terlihat di bagian bawah video itu juga bukanlah tulisan dalam bahasa Indonesia, melainkan bahasa Vietnam.
Awalnya, Tempo menemukan video tersebut pernah diunggah ke situs database GIF, Gfycat, pada 22 Januari 2019. Video itu bersumber dari YouTube. Namun, di YouTube, video ini telah dihapus. Dalam keterangannya yang ditulis dalam bahasa Vietnam, tertulis bahwa video itu menunjukkan truk kontainer yang menabrak lebih dari 20 pengendara motor yang berhenti di sebuah persimpangan di Long An. Long An merupakan salah satu provinsi di Vietnam.
Video yang sama juga ditemukan di situs berbahasa Turki, Mynet.com. Menurut situs ini, video itu menunjukkan truk kontainer yang remnya blong yang menabrak 20 pengendara motor di sebuah persimpangan lampu merah. Menurut pejabat polisi Vietnam, Kolonel Nguyen Van Duc, akibat kecelakaan truk tersebut, tiga pengendara motor tewas. Sementara pengemudi truk itu melarikan diri dari lokasi kejadian, walaupun akhirnya tertangkap.
Tempo kemudian menelusuri pemberitaan terkait di situs-situs media. Dilansir dari Suara.com, kecelakaan truk ini terjadi pada 2 Januari 2019. Menurut laporan situs media Vietnam, VnExpress, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 15.30 di Distrik Ben Luc, Provinsi Long An, Vietnam.
Karena hilang kendali, truk tersebut menabrak 20 pengendara motor. Beberapa pengendara terseret sejauh hampir 250 meter. Akibat insiden ini, enam orang meninggal dan 22 orang luka parah. Sementara itu, sopir truk kontainer tersebut yang bernama Pham Thank Hieu, 32 tahun, melarikan diri dari lokasi kecelakaan.
Dikutip dari Liputan6.com, pada awal Januari 2019, video itu sempat disebarkan dengan klaim bahwa kejadian tersebut terjadi di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Namun, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur ketika itu, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, telah membantah bahwa kecelakaan truk dalam video ini terjadi di wilayahnya. "Video itu terjadi di Vietnam bukan di Pandaan, Pasuruan, atau di wilayah Jawa Timur yang lainnya," tutur Barung pada 3 Januari 2019.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa peristiwa tertabraknya puluhan pengendara motor oleh truk kontainer dalam video tersebut terjadi di Menganti, Surabaya, keliru. Video itu adalah video lama, yang memperlihatkan tertabraknya 20 pengendara motor oleh truk kontainer di Distrik Ben Luc, Provinsi Long An, Vietnam, pada 2 Januari 2019.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/kabupaten-gresik
- https://www.tempo.co/tag/truk-kontainer
- https://www.tempo.co/tag/vietnam
- https://gfycat.com/grippingsomberchafer
- https://www.mynet.com/freni-patlayan-kamyon-dehseti-190101135526
- https://www.tempo.co/tag/kecelakaan
- https://www.suara.com/otomotif/2019/01/06/204000/ngeri-video-truk-kontainer-lindas-20-pengendara-motor
- https://www.liputan6.com/regional/read/3862741/video-truk-tabrak-puluhan-pengendara-motor-di-pandaan-pasuruan-ternyata-hoaks
- https://www.tempo.co/tag/jawa-timur
- https://www.tempo.co/tag/surabaya
Halaman: 4739/6298