• (GFD-2019-3309) [SALAH] Foto “Chaiyut Kaewplang”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 18/11/2019

    Berita

    Bukan Chaiyut Kaewplang, nama yang benar dari orang yang berada di foto adalah Tjipta Lesmana.

    NARASI

    “… Kami ada pertemuan dengan Direktur Institut Arthritis dan direktur Asosiasi Medis Chaipayut Kaewplang dan bertanya kepadanya tentang komentar yang disebutkan Dan memberikan posisi resmi Kementerian Kesehatan Masyarakat mengenai pengembangan obat baru …”

    Hasil Cek Fakta

    * SUMBER membagikan foto Tjipta Lesmana ketika sedang mengisi sesi Hubungan Indonesia-Rusia di Universitas MGIMO.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3308) [SALAH] Foto “Chaiyut Kaewplang”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 18/11/2019

    Berita

    Bukan Chaiyut Kaewplang, nama yang benar dari orang yang berada di foto adalah Tjipta Lesmana.

    NARASI

    “… Kami ada pertemuan dengan Direktur Institut Arthritis dan direktur Asosiasi Medis Chaipayut Kaewplang dan bertanya kepadanya tentang komentar yang disebutkan Dan memberikan posisi resmi Kementerian Kesehatan Masyarakat mengenai pengembangan obat baru …”

    Hasil Cek Fakta

    * SUMBER membagikan foto Tjipta Lesmana ketika sedang mengisi sesi Hubungan Indonesia-Rusia di Universitas MGIMO.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3307) [SALAH] Pasti ada yang naruh bom sama tukang gojek agar Islam pun di sudutkan di tuduh teroris

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/11/2019

    Berita

    Polri telah memastikan bahwa ledakan di Polrestabes Medan merupakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria yang bernama Rabbial Muslim Nasution. Saat itu, Rabbial mengenakan jaket pengemudi ojol Grab. Namun, ia sudah tidak menjadi mitra Grab sejak 2018.

    Akun Helmi Chikal (fb.com/helmi.alhabsyi.7583) menunggah beberapa gambar dengan narasi :

    “Ternyata memang benar tuduhan saya, pasti ada yg naruh bom sama tukang gojek agar islam pun di sudutkan di tuduh teroris, smoga husnul khatimah…”

    Salah satu gambar adalah tangkapan layar sebuah pesan WhatsApp yang berisi bahwa bom yang meledak tersebut adalah pesanan pengantaran paket ke Polrestabes Medan yang diterima oleh pengemudi ojol.

    Narasinya : “Afwan, info bukan bom bunuh diri akh, tapi driver gojek dapat orderan barang ke Poltabes. Qadarullah sampe sana barang yang dibawa meledak, jadi bukan driver gojek yang bunuh diri, tapi driver gojek yang jadi korban. Afwan, ana hanya meluruskan, agar tidak terjadi fitnah karena menyangkut pribadi seseorang.”

    Selain gambar tangkapan layar itu, akun Helmi juga mengunggah dua foto yang diklaimnya sebagai pengemudi ojol yang menjadi korban.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Tim CekFakta Tempo menelusuri arsip pemberitaan Tempo dan media arus utama lainnya untuk memeriksa klaim bahwa bom yang meledak di Polrestabes Medan merupakan paket yang dikirim dengan jasa ojol.

    Menurut tayangan berita KompasTV, Polri telah memastikan bahwa ledakan di Polrestabes Medan merupakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria yang bernama Rabbial Muslim Nasution. Rabbial beralamat di Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih barat, Medan Petisah, Medan.

    Dalam rekaman CCTV yang dirilis oleh polisi, Rabbial yang mengenakan jaket pengemudi ojol terlihat menjauh dari kerumunan orang sebelum ia meledakkan diri di dekat deretan kendaraan polisi yang terparkir.

    Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto, mengatakan aksi Rabbial itu memang menyasar polisi. “Dia bekerja sendiri. Jadi istilahnya lonewolf. Dia sudah bisa merakit, dia merasa sudah bagus, hebat. Kemudian, selama ini, dia melihat temannya ditangkap polisi, ‘Kalau gitu saya harus menyerang mereka’,” kata Soleman dalam arsip pemberitaan Tempo pada 13 November 2019.

    Pelaku bom bunuh diri lonewolf seperti Rabbial, menurut Soleman, memiliki ciri khas tertentu. “Mereka ini kan menyendiri, sangat terlihat dari bagaimana dia masuk meninggalkan kerumunan orang yang mengurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) menuju ke truk,” ujarnya.

    Usai kejadian itu, polisi menangkap istri Rabbial yang berinisial DA. DA ditangkap ketika Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah rumah Rabbial. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, dari hasil pemeriksaan, DA diduga terpapar paham radikalisme terlebih dulu sebelum sang suami.

    “DA ini aktif di media sosial dan secara fisik juga rajin berkomunikasi dengan seorang narapidana teroris atas nama I yang saat ini sedang menjalani hukuman di LP (Lembaga Pemasyarakatan),” kata Dedi di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, pada Kamis, 14 November 2019.

    DA, kata Dedi, juga rutin mengunjungi I. Bahkan, keduanya sudah berencana untuk melakukan aksi di Bali. Kendati demikian, rencana tersebut masih didalami oleh Densus 88.

    Apakah pelaku adalah driver ojol?
    Dikutip dari situs Detik.com, berdasarkan pengusutan Satuan Tugas (Satgas) Grab di Medan, Rabbial adalah mantan pengemudi ojol Grab. Menurut Ketua Garda Regional Sumatera Utara, Joko Pitoyo, Rabbial sudah putus mitra dengan Grab sejak 2018.

    “Informasi yang kami dapat dari Satgas Grab di Medan, pelaku sudah putus mitra dari Grab sejak November 2018. Di Gojek, beliau tidak pernah terdaftar,” kata Joko pada 13 November 2019.

    Menurut tetangga Rabbial, Maya, pria itu sehari-hari berjualan bakso bakar. Ia juga aktif dalam kegiatan keagamaan. “Dia jualan bakso bakar. Kami dengar sering ke Marelan (kecamatan di Medan). Akhir-akhir ini jarang di rumah. Dia juga aktif kegiatan keagamaan,” kata Maya kepada Tempo pada 13 November 2019.

    Sementara menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Rabbial datang ke Polrestabes Medan bukan untuk mengantar barang. Dia berujar petugas yang berjaga di pos pengamanan Polrestabes Medan sempat memeriksa Rabbial. “Petugas tanyakan apa keperluannya, pelaku mengaku akan membuat SKCK,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada 13 November 2019.

    Saat itu, petugas juga menggeledah tas yang dibawa Rabbial, tapi hanya menemukan sebuah buku. Rabbial pun diminta melepas jaket, tapi ia malah bergeser ke arah kerumunan orang. Bom itu, kata Dedi, meledak 30-40 meter dari pos pengamanan. Saat itu, Rabbial belum sampai di tempat pembuatan SKCK.

    Polisi masih mendalami jenis bom yang digunakan dalam aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Terduga pelaku, Rabbial Muslim Nasution, diduga melilitkan bom itu di tubuhnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3306) [SALAH] Foto Sandiaga Uno membawa dokumen “SEJARAH HITAM DKI”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 18/11/2019

    Berita

    Gambar suntingan. Foto aslinya, kertas yang dibawa Sandiaga adalah tanda terima Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018. LHKPN merupakan salah satu syarat untuk verifikasi KPU sebagai calon peserta pilpres 2019.

    Akun Longgar Longgar (fb.com/nusa.nusa.7146) mengunggah sebuah gambar yang menampilkan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan narasi :

    “cebong selalu Mencemooh Pak Anies, tp dia Lùpa Jakarta pernah punya Gubernur Yang memiliki Sejarah Hitam.”

    Di gambar, terdapat kertas yang dipegang oleh Sandiaga dengan narasi;
    “SEJARAH HITAM DKI
    Pernah punya Gubernur yg Istrinya selingkuh selama 7 tahun.
    Bahkan Gubernur tersebut pernah di penjara selama 2 tahun”

    dan “YG JELAS BUKAN MR. TUKUL”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    foto Sandi yang seolah sedang membawa kertas bertuliskan “Sejarah Hitam DKI” merupakan hasil editan. Foto itu diambi oleh juru foto ANTARA bernama Sigid Kurniawan.

    Foto yang diambil di depan gedung KPK, Selasa 14 Agustus 2018 itu, salah satunya tayang di Tempo.co dengan artikel berjudul “Triliunan, Ini Angka Kekayaan Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto”.

    Foto aslinya, kertas yang dibawa Sandi tidak bertuliskan “Sejarah Hitam DKI”, melainkan berisi tanda terima Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Saat itu, Sandi maju sebagai bakal calon wakil presiden.

    Foto itu berisi keterangan bertuliskan:
    Bakal calon wakil presiden dalam pilpres 2019, Sandiaga Uno (kanan), menunjukkan tanda terima laporan harta kekayaan penyelenggara negara di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2018. LHKPN merupakan salah satu syarat untuk verifikasi KPU sebagai calon peserta pilpres 2019. ANTARA/Sigid Kurniawan.

    Sedangkan narasi “SEJARAH HITAM DKI
    Pernah punya Gubernur yg Istrinya selingkuh selama 7 tahun. Bahkan Gubernur tersebut pernah di penjara selama 2 tahun” adalah narasi sindiran. Sindiran ini ditunjukkan kepada Gubernur sebelum era Gubernur Anies Baswedan, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

    Rujukan