• (GFD-2020-5914) [SALAH] “Komnas HAM dan IPW Beberkan Bukti Baru Ada Rumah Tempat Exekusi Laskar”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    Akun Kamarul Zaman (fb.com/100059030987982) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar gambar thumbnail video Youtube berjudul “VIRAL HARI INI ~ TEMUAN KOMNAS HAM BIKIN POLISI KAGET | BERITA TERKINI NEWS TERBARU HARI INI” yang diupload diunggah kanal Youtube BERITA POPULER dengan narasi sbeagai berikut:

    “HAM bongkar abis pembunuh biadap”

    Di gambar terdapat narasi “BANGSAT DAN SANGAT BIADAB!!”, “TEMUAN KOMNAS HAM BIKIN POLISI KAGET POLISI” dan “KOMNAS HAM IPW BEBERKAN BUKTI BARU ADA RUMAH TEMPAT EXEKUSI LASKAR”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Komnas dan IPW beberkan bukti baru ada rumah tempat eksekusi laskar FPI adalah klaim yang salah.

    Faktanya, tidak ada informasi valid terkait hasil temuan Komnas HAM dan IPW tersebut. Di video yang gambar tangkapan layarnya diunggah sumber klaim sendiri TIDAK ADA keterangan terkait penemuan bukti baru rumah tempat eksekusi laskar FPI oleh Komnas dan IPW.

    Video berdurasi 11 menit 27 detik itu hanya berisi potongan gambar dan video cuplikan keterangan dari anggota Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau disingkat KontraS yang menolak menghadiri rekonstruksi kasus bentrok anggota Polri dengan Laskar FPI, doa, dan keterangan dari seseorang terkait kasus tewasnya 6 laskar FPI tersebut.

    Dilansir dari Suara.com, Komnas HAM sendiri telah menemukan bukti baru sebagai titik terang investigasi kasus tewasnya 6 laskar FPI.

    “(Titik terang investigasi tewasnya 6 laskar) Bukti baru itu ada. Begitu,” kata Beka di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

    Namun demikian, Beka enggan merinci bukti-bukti baru yang didapat Komnas HAM dalam investigasi kasus tersebut. Ia hanya menyebut diantara barang bukti yang didapat pihaknya.

    “Sudah, sudah. (Buktinya) Proyektil dan sebagainya,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Beka mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan apakah kasus tewasnya 6 laskar tersebut merupakan pelanggaran HAM apa tidak. Pihaknya masih terus mengumpulkan bukti sebanyak mungkin.

    “Belom ada kesimpulan apa pun. Sampai saat ini kami belom menyatakan apa pun tentang proses yang dijalankan Komnas,” tandasnya.

    Selain itu, dikutip dari Kompas, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) Choirul Anam menyebut temuan berkait tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) saat ini sudah lebih detail dan mendalam.

    “Temuannya lebih detail lebih dalam ya. Semakin lama lebih detail, lebih dalam, dan lebih jelas posisinya,” kata Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ada informasi valid terkait hasil temuan Komnas HAM dan IPW tersebut. Di video yang gambar tangkapan layarnya diunggah sumber klaim sendiri TIDAK ADA keterangan terkait penemuan bukti baru rumah tempat eksekusi laskar FPI oleh Komnas dan IPW.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5913) [SALAH] Foto Tentara Inggris dan Jerman Bermain Sepak Bola saat Gencatan Senjata Natal 1914

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/12/2020

    Berita

    Beredar foto hitam putih di media sosial memperlihatkan sekelompok tentara bermain sepak bola dengan narasi yang menyebut tentara Inggris dan Jerman melakukan gencatan senjata saat Perang Dunia dengan di malam Natal tahun 1914.

    Peristiwa “Gencatan Senjata Natal” terjadi di wilayah tak bertuan (no man’s land), Belgia pada 1914. Pada malam natal 24 Desember 1914, tentra Jerman dan Inggris mendekorasi parit masing-masing dengan pohon Natal dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Suasana bertambah hangat ketika mereka keluar dari parit mereka masing-masing untuk bertegur sapa, bertukar hadiah dan kebahagiaan Natal.

    “Para lelaki itu bertukar lencana dan kancing, tembakau dan sosis, sambil saling menunjukkan foto keluarga mereka. Namun mereka tidak diizinkan untuk mengunjungi parit satu sama lain karena itu akan mengungkapkan jumlah senapan mesin dan informasi rahasia lainnya,” dikutip dari news.com.au pada 24 Desember 2014.

    Hasil Cek Fakta

    Kabar tersebut dibenarkan oleh banyaknya surat yang dikirimkan oleh tentara pada keluarganya di rumah. Beberapa pemberitaan menyebutkan para tentara juga bermain sepak bola. Namun fakta tentang pertandingan sepak bola masih banyak dipertanyakan oleh para sejarawan karena bukti sejarahnya yang masih samar.

    Foto dalam postingan sebenarnya adalah tentara Inggris yang sedang bertugas di Yunani, diambil pada saat natal tahun 1915 oleh pemilik foto bernama “Vages, Ariel” dan bukan menggambarkan tentara Inggris dan Jerman pada 1914.

    “Perwira dan orang-orang dari Kereta Amunisi Divisi 26 (Angkatan Darat Service Corps) bermain sepak bola di Salonika, Yunani” tulis situs iwm.org.uk.

    Dari hasil penelusuran, tidak ditemukan foto yang menunjukan tentara Jerman dan Inggris melakukan pertandingan sepak bola pada malam natal 1914. Sehingga status tersebut masuk kategori Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5912) [SALAH] “Mantan PM Jepang Minta Maaf Karena Pakai Uang Jokowi untuk Pesta Makan Malam”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/12/2020

    Berita

    Akun Hekel Jahad (fb.com/syahrul.ankker) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar postingan akun Facebook CekTKP yang seolah membagikan artikel berjudul “”Mantan PM Jepang Minta Maaf Karena Pakai Uang Jokowi untuk Pesta Makan Malam” dengan narasi sebagai berikut:

    “Sungguh durjana Xing Jing Ping ini…. Berani-beraninya mengkorupsi uang Kaisar Zhou Cou Wei hanya demi urusan perutnya sendiri…. Wah wah… Ternya PM Skotlandia ini sudah disusupin paham kardun epebei & atei…. Ayo kita boikot produk Kiribati… Biar ekonomi Siera Leone terpuruk… NKRI HARGA MATI”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya artikel berjudul “Mantan PM Jepang Minta Maaf Karena Pakai Uang Jokowi untuk Pesta Makan Malam” adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, judul pada gambar itu diedit atau disunting dengan mengganti kata “Rakyat” dengan “Jokowi”. Judul asli artikel tersebut adalah “Mantan PM Jepang Minta Maaf Karena Pakai Uang Rakyat untuk Pesta Makan Malam”

    Dilansir dari situs CekTKP tersebut, Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe meminta maaf ke rakyatnya karena telah menggunakan uang rakyat untuk pesta makan malam.

    Saat itu ia diketahui telah menggunakan uang negara secara ilegal dengan menggelar pesta makan malam yang diselenggarakan kantornya untuk para pendukungnya menjelang pesta tahunan menonton bunga sakura.

    “Saya menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada rakyat dan semua anggota partai yang berkuasa dan oposisi,” kata Abe sambil menundukkan kepala seperti dilansir VOA Indonesia, Jakarta, Jumat (25/12/2020).

    Jaksa Jepang tidak mendakwa Abe karena kurangnya bukti, tetapi secara resmi mendakwa ajudannya, Hiroyuki Haikawa, 61 tahun yang diduga tak melaporkan biaya dan pembayaran untuk resepsi makam malam dari 2016 hingga 2019.

    Skandal itu melibatkan pesta makan malam tahunan pada 2018 di mana para tamu Abe masing-masing membayar biaya sebesar 5.000 yen atau sekitar Rp682.000,00. Anggota parlemen oposisi mengatakan pembayaran itu terlalu rendah untuk pesta di hotel kelas atas Tokyo, dan kantor Abe diduga menutupi kekurangan tersebut tanpa melaporkannya dengan benar.

    Abe sendiri mengungkapkan dirinya tak tahu mengenai pembayaran ilegal tersebut. Meski begitu, dia tetap meminta maaf atas masalah ini.

    Abe sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan PM Jepang pada Agustus lalu, dengan alasan kesehatan. Namun, banyak pihak yang memperkirakan kasus ini menjadi salah satu penyebab dari keputusannya untuk mundur.

    Mantan pemimpin Jepang itu mengatakan ia telah menyerahkan semua tugas operasi kepada orang lain yang bertanggung jawab di kantornya.

    Perdana menteri yang menggantikannya, Yoshihide Suga, yang menjabat kepala sekretaris kabinet di pemerintahan Abe, membatalkan pesta menonton bunga sakura pada hari ia menjabat.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5911) [SALAH] “Jokowi hari ini tolak di suntik vaksin Covid-19 duluan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/12/2020

    Berita

    Akun Darsip La Ba’a Patty (fb.com/ongen.patty.351) pada Senin, 21 Desember 2020 menuliskan klaim mengenai Presiden Jokowi tidak mau divaksin lebih dulu.

    “Jokowi hari ini tolak di suntik vaksin Covid-19 duluan.
    Memberikan contoh kok tidak mau” tulis akun tersebut.

    Vaksin Covid 19

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas, klaim bahwa Presiden Joko Widodo menolak disuntik vaksin Covid-19 lebih dulu adalah klaim yang salah.

    Faktanya, pada Rabu (16/12/2020) Presiden Joko Widodo menegaskan, ia akan menjadi orang pertama yang diberi vaksin Covid-19. Menurutnya, hal ini untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin virus corona aman digunakan.

    “Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman,” kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020) seperti dilansir oleh Kompas.com.

    Ketika berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (18/12/2020), Jokowi menegaskan hal itu kembali.

    “Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa,” kata Jokowi, dikutip Kompas.com, Jumat (18/12/2020).

    Menurutnya, jika semuanya sudah divaksin, maka kondisi kehidupan bisa kembali normal. Namun, Jokowi mengingatkan bahwa proses vaksinasi memerlukan waktu yang cukup lama. Sebab, target vaksinasi Covid-19 sebanyak 67 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Persentase itu setara dengan 182 juta penduduk.

    “Sebanyak 182 juta penduduk bayangkan. Banyak sekali. Memerlukan waktu untuk menyuntik satu-satu (warga),” ucapnya.

    Sebelumnya, Jokowi menyebutkan, vaksinasi Covid-19 akan dilakukan secara bertahap, terhitung mulai Januari 2021. Ia memastikan, vaksin yang diberikan pemerintah ke masyarakat tidak berbayar atau gratis.

    “Tapi ini memang perlu tahapan-tahapan, nanti Januari berapa juta (vaksin), Februari berapa juta, Maret berapa juta, April berapa juta,” kata Jokowi.

    Rujukan

  • A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionkah1otdtp0o17r534fbjro1d525osjjf): failed to open stream: No space left on device

    Filename: drivers/Session_files_driver.php

    Line Number: 172

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once

    A PHP Error was encountered

    Severity: Warning

    Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)

    Filename: Session/Session.php

    Line Number: 143

    Backtrace:

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 173
    Function: _ci_load_library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 190
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/application/third_party/MX/Loader.php
    Line: 153
    Function: libraries

    File: /var/www/html/gfd/application/controllers/Home.php
    Line: 20
    Function: library

    File: /var/www/html/gfd/index.php
    Line: 315
    Function: require_once