• (GFD-2021-8014) [SALAH] Video “Lindungi dan selamatkan mereka yang sedang menjaga keutuhan negeri ini…”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “Mohon doa bagi para prajurit yg sedang berjuang.. 🙏🏻🙏🏻
    kita sekitar 51 org di pos. msh terkepung di pos Ramil termasuk jenajah & luka. Blm ada bantuan. Seluruh akses jln sdh di kuasai oleh OPM, sdh mendekat, di perkirakan 50 org.
    Logistik menipis, air yg ada di luar barak.”

    “Yaa Rabb…
    Lindungi dan selamatkan mereka yang sedang menjaga keutuhan negeri ini… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Hastuti (@y03_n4n4) mengunggah sebuah utas di Twitter dengan narasi bahwa para prajurit Indonesia sedang berjuang melawan OPM (Organisasi Papua Merdeka) pada 4 Desember 2021. Dalam utas tersebut, terdapat juga video berdurasi 1 menit 50 detik yang telah ditonton sebanyak 41 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut adalah rekaman video markas Satgas Kompi Zeni TNI AD di Monusco, Kongo saat mendapat serangan dari kelompok milisi Allied Democratic Forces (ADF). Informasi tersebut diungkapkan dalam unggahan akun Instagram INFOKOMANDO (@infokomando.official) pada 2 Desember 2021. Akun Twitter DwiOktariyadi (@dwioktariyadi) turut melaporkan hoaks tersebut dan memberikan tangkapan layar unggahan akun Instagram INFOKOMANDO.

    Sebagai tambahan, mengutip dari Tirto, serangan kelompok milisi ADF di Kongo pernah terjadi di tahun 2020. Serangan tersebut menewaskan anggota TNI Serma Rama Wahyudi meninggal dalam misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Afrika, Senin (22/06/2020) pukul 17.30 waktu setempat. Sang anggota TNI yang merupakan bagian dari Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco (satgas PBB dari Indonesia) terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri.

    Dari berbagai fakta di atas, akun Twitter Hastuti (@y03_n4n4) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, video tersebut tidak terekam saat melawan OPM. Video itu adalah rekaman markas Satgas Kompi Zeni TNI AD di Monusco, Kongo saat mendapat serangan dari kelompok milisi Allied Democratic Forces (ADF).

    Rujukan

  • (GFD-2021-8013) [SALAH] Influencer Thailand Meninggal saat Live Masak Masuk Berita Semalam “4 Desember 2021”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “Ingatlah kawan.. AJAL TAK MEMANDANG USIA. #viral #Senimanjalanan”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Tiktok @senimanjalanan4_setiaku membagikan sebuah video dengan klaim seorang wanita “meninggal ketika buat live masak2 masuk berita thai semalam ??”. Postingan tersebut diunggah pada 04/12/2021.

    Setelah ditelusuri, waktu kejadian tidak benar. Video tersebut memang benar terjadi terhadap influencer Thailand bernama Ms Pimporn yang meninggal dunia ketika sedang live di Instagram pada Selasa (25/05/2021). Ia tiba-tiba terjatuh saat melakukan demo masak. Ms Pimporn dikabarkan mengalami gagal jantung yang menyebabkan serangan jantung.

    Dengan demikian, video yang beredar tidak sesuai fakta, maka dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).

    Waktu kejadian yang salah. Faktanya, kejadian tersebut terjadi pada tanggal 25 Mei 2021, bukan terjadi di bulan Desember 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8012) [SALAH] Surat Edaran Gubernur Jelang HUT NTB

    Sumber: Tangkapan Layar Kertas Surat
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
    NTB 01 Desember 2021
    Kepada
    Yth 1. Bpk Bupati/Walikota se NTB

    Pimpinan/Pengurus/Perwakilan
    Yayasan di Wilayah se-NTB
    diTempat –
    SURAT EDARAN
    Nomor : 060/377/ORG_30/11/2021
    DALAM RANGKA MENYAMBUT HUT KE 63 MENUJU NTB GEMILANG PADA 17 DESEMBER 2021 PEMERINTAH PEMPROV NUSA TENGARA BARAT MEMBAGIKAN DONASI KE YAYASAN/PONPES SECARA
    “Bismillahirrahmanirrahim”
    “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”

    Dengan Semangat Menyamut HUT 63 pada tanggal 17 Desember 2021. Jajaran pemerintah provinsi membentuk coordinator pelaksana dengan mekanisme yang sudah ditentukan oleh jajaran pemprov NTB dengan tujuan agar lembaga/yayasan/ponpes di wilayah Nusa Tengara Barat instansinya Berkembang Maju dlm bidangnya masing-masing pemerintah Jajaran Pemprov Nusa Tengara Barat membentu Sebuah tim kordinat pelaksanaan guna menyeleksi dari yayasan/ponpes yang berhak menerima bantuan donasi di tahap pertama yg diberikan perwakilan yayasan yang di data ole h tim masing-masing perwakilan yayasan pada tanggal 01 Desember 2021 serentak akna terima Bantuan tahap dengan cara transfer ke rekening yayasan & ponpes.

    GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

    Dr. H. ZULKIEFLIMANSYAH, S.E., M.Sc.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah surat edaran dengan mencatut nama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tentang pemberian donasi kepada yayasan/pondok pesantren di seluruh wilayah NTB. Di dalam surat edaran tersebut, disebutkan pembagian donasi akan dilakukan secara bertahap dalam rangka menyambut HUT ke-63 menuju NTB gemilang pada 17 Desember 2021. Terdapat kop surat, stempel dan klaim tanda tangan gubernur NTB.

    Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut, surat tersebut diketahui adalah palsu. Dikutip dari ntbprov.go.id, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy menegaskan bahwa surat edaran gubernur itu adalah hoaks dan jika ada hal yang seperti itu masyarakat bisa segera konfirmasi kebenarannya ke dinas terkait.

    “Surat edaran itu sudah beredar di berbagai group WA maupun platform media sosial lainnya. Agar masyarakat berhati-hati atas modus penipuan dan kejahatan digital lainnya. Jika ada hal seperti ini, masyarakat bisa segera konfirmasi kebenarannya ke dinas terkait.” tegas Kadis Kominfotik NTB saat dikonfirmasi di Mataram, (01/12/21) seperti yang tertulis di ntbprov.go.id.

    Dengan demikian surat edaran gubernur jelang HUT NTB adalah hoaks dan termasuk dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya)

    Informasi tersebut salah. Faktanya Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najammudin Amy melalui website resmi ntbprov.go.id menegaskna bahwa surat edaran yang beredar adalah tidak benar alias hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8011) [SALAH] Akun Facebook Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Meminta Kode OTP Via Whatsapp

    Sumber: Screenshot Chat Messager
    Tanggal publish: 16/12/2021

    Berita

    “(Assalamualaikum wr wb)
    Waalaikumsalam ibu
    Maaf ini akun bunda eva
    (iya ini dengan saya sendiri
    Berdomisili Dimana Sekarang)
    Sama kaya nama FB
    Bun atau panggil aja tyas
    (Untuk keamanan WhatsApp saya itu Ada Whatsap code yang saya kirim lewat sms biasa ke nomor hp yang ibu.kiirm tadik coba di cek dulu. Sms kodenya Ada 6 angka. Kalau sudah Ada kirim ke sini kodenya.
    Berapa kode nya biar kelanjutan nya di whtsap saja)
    Maaf ya Bun.. saya gak bisa
    (Gak usah takut)”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Facebook Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. Terlihat akun tersebut mengirimkan pesan melalui Messenger awalnya menanyakan domisili hingga nama asli, kemudian berlanjut meminta kode verifikasi OTP melalui Whatsapp. Akun tersebut menggunakan foto profil memakai pakaian dinas.

    Namun setelah ditelusuri, akun tersebut adalah palsu. Eva Dwiana melalui akun Instagram resminya mengklarifikasi bahwa akun tersebut bukan miliknya. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tertipu dengan akun Facebook yang mengatasnamakan dirinya meminta nomor telepon. Akun Facebook yang ia miliki yaitu https://www.facebook.com/eva.dwiana0 dengan 6 ribu pengikut dan akun Instagram (@eva_dwiana) dengan 25,2 ribu pengikut.

    “Assalamualaikum Wr.Wb. Beberapa hari terkahir, terdapat akun Facebook yang mengatas namakan Bunda dan meminta nomor Whatsapp,
    Perlu Bunda sampaikan, bagi pengguna media sosial jangan pernah mudah memberi nomor handphone kepada siapa pun termasuk akun palsu yang mengatasnamakan Bunda dan juga membagikan kode enam angka untuk melakukan verifikasi,
    SMS berisi enam angka tersebut merupakan kode verifikasi dari WhatsApp. Para pelaku kejahatan tersebut sedang berusaha untuk membajak atau mengambil alih akun WhatsApp bapak/ibu.”, ungkap Eva Dwiana dalam postingan Instagramnya pada Rabu, 8 Desember 2021.

    Dengan demikian, akun Facebook Wakil Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN Sunan Ampel Surabaya).

    Faktanya melalui akun Instagram resminya Eva Dwiana mengklarifikasi bahwa akun tersebut merupakan akun palsu.

    Rujukan