“Islam itu indah
Islam itu damai
Islam itu Rahmatan Lil Alamin
Selamat hari natal saudara ku umat kristiani”
Narasi dalam foto:
“Praise the Lord Our God
Christmas tree 🎄 in mosque. This should be started from Saudi Arabia.”
(GFD-2021-8018) [SALAH] Foto Pohon Natal di Masjid
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/12/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Sriana Devi (@devi_sriana) mengunggah cuitan berupa foto tangkapan layar yang di dalamnya terdapat narasi adanya pohon natal di masjid. Cuitan tersebut mendapat atensi berupa 51 retweet dan 243 suka.
Berdasarkan hasil penelusuran, cuitan tersebut merupakan hoaks lama yang telah beredar sejak tahun 2018. Mengutip dari IlmFeed, menurut pernyataan warga lokal, pohon Natal itu berada di sebuah aula di Inggris Selatan bernama Selsdon Community Centre. Aula tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk salat Jumat dan Tarawih berjamaah.
“This is Selsdon Community centre in South London, the hall is hired for Friday prayers and Alhamdulillah now we are able to do taraweeh during Ramadan as well. It is a multi cultural hall, we even invite local non Muslims to come and observe on Fridays to raise awareness and spread love,” ujar Imran Sheikh pada sebuah unggahan Facebook pada 25 November 2018.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Sriana Devi (@devi_sriana) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, cuitan tersebut merupakan hoaks lama yang telah beredar sejak tahun 2018. Mengutip dari IlmFeed, menurut pernyataan warga lokal, pohon Natal itu berada di sebuah aula di Inggris Selatan bernama Selsdon Community Centre. Aula tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk salat Jumat dan Tarawih berjamaah.
“This is Selsdon Community centre in South London, the hall is hired for Friday prayers and Alhamdulillah now we are able to do taraweeh during Ramadan as well. It is a multi cultural hall, we even invite local non Muslims to come and observe on Fridays to raise awareness and spread love,” ujar Imran Sheikh pada sebuah unggahan Facebook pada 25 November 2018.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Sriana Devi (@devi_sriana) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto pohon Natal itu bukan berada di masjid, melainkan di suatu aula multi budaya bernama Selsdon Community Centre di Inggris Selatan.
Faktanya, foto pohon Natal itu bukan berada di masjid, melainkan di suatu aula multi budaya bernama Selsdon Community Centre di Inggris Selatan.
Rujukan
(GFD-2021-8017) [SALAH] Foto “Best elephant photo ever! Fly, little guy!”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/12/2021
Berita
“Best elephant photo ever! Fly, little guy!”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Untold Universe (@UniverseUntold) mengunggah cuitan berupa foto gajah terbang dengan narasi “best elephant photo ever! Fly, little guy!”. Cuitan yang diunggah pada 5 Desember 2021 mendapat atensi berupa 29 retweet dan 191 suka.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu telah melalui proses penyuntingan. Foto tersebut dibuat oleh seniman asal Swiss bernama Polynic menggunakan Photoshop pada 11 Januari 2008 untuk projek bernama “Levitations 7”. Karya itu ditemukan di sebuah situs bernama DesignCrowd yang merupakan suatu bisnis berbasis kontes komunitas di Australia.
Dari fakta di atas, cuitan akun Twitter Untold Universe (@UniverseUntold) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu telah melalui proses penyuntingan. Foto tersebut dibuat oleh seniman asal Swiss bernama Polynic menggunakan Photoshop pada 11 Januari 2008 untuk projek bernama “Levitations 7”. Karya itu ditemukan di sebuah situs bernama DesignCrowd yang merupakan suatu bisnis berbasis kontes komunitas di Australia.
Dari fakta di atas, cuitan akun Twitter Untold Universe (@UniverseUntold) dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto tersebut bukan foto gajah kecil yang sedang lompat seperti terbang. Foto itu adalah hasil karya dari seniman asal Swiss bernama Polynic untuk projek “Levitations 7” tahun 2008.
Faktanya, foto tersebut bukan foto gajah kecil yang sedang lompat seperti terbang. Foto itu adalah hasil karya dari seniman asal Swiss bernama Polynic untuk projek “Levitations 7” tahun 2008.
Rujukan
(GFD-2021-8016) [SALAH] Video Pantai Merak Surut pada 6 Desember 2021
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/12/2021
Berita
“Pantai merak tiba tiba surut…brtanda apakah ini…semoga Allah jauhkan musibah pada kami semua Aamiinnn yra 🤲🤲🤲 waspadalah”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara) mengunggah cuitan pada 6 Desember 2021 berupa video dengan narasi yang menyebutkan bahwa video itu adalah Pantai Merak yang tiba-tiba surut. Video tersebut telah ditonton sebanyak 193 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim pada cuitan tersebut telah dikonfirmasi oleh Tim SAR Merak. Mengutip dari akun Instagram Berita Cilegon Online, Petugas Pos SAR Merak, Ferry, telah melakukan pemeriksaan di area laut dan memastikan jika kondisi perairan di wilayah tersebut dalam kondisi normal. Kondisi air laut berada pada kisaran ketinggian gelombang kategori rendah, yakni 0.50-1.25 meter dan kecepatan angin berada pada kecepatan 1-20 knot.
“Yang mendapatkan info (Merak Surut-Red) tersebut jangan ditelan mentah-mentah, itu hoax. Kondisi cuaca hujan ringan, perairan normal,” papar Ferry pada Senin (6/12) malam.
Selain itu, mengutip dari Detik, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono membenarkan kejadian air laut Pantai Merak surut. Namun, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (5/12) dini hari, bukan pada Senin (6/12) malam. Meskipun demikian, Sigit meminta masyarakat untuk waspada dan tetap tenang dengan kondisi cuaca yang tidak menentu jelang akhir tahun.
“Yang video itu benar. Kenapa benar? Di Anyer, Cinangka, Merak, pada malam Minggu tengah malam itu mengalami air surut. Sayangnya, video itu tersebar keesokan harinya saat kondisi air laut sudah pasang. Di beberapa wilayah seperti Anyer, Cinangka, dan sepanjang pantai Cilegon, kondisi air laut surut sudah biasa,” ungkap Sigit.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim pada cuitan tersebut telah dikonfirmasi oleh Tim SAR Merak. Mengutip dari akun Instagram Berita Cilegon Online, Petugas Pos SAR Merak, Ferry, telah melakukan pemeriksaan di area laut dan memastikan jika kondisi perairan di wilayah tersebut dalam kondisi normal. Kondisi air laut berada pada kisaran ketinggian gelombang kategori rendah, yakni 0.50-1.25 meter dan kecepatan angin berada pada kecepatan 1-20 knot.
“Yang mendapatkan info (Merak Surut-Red) tersebut jangan ditelan mentah-mentah, itu hoax. Kondisi cuaca hujan ringan, perairan normal,” papar Ferry pada Senin (6/12) malam.
Selain itu, mengutip dari Detik, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono membenarkan kejadian air laut Pantai Merak surut. Namun, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (5/12) dini hari, bukan pada Senin (6/12) malam. Meskipun demikian, Sigit meminta masyarakat untuk waspada dan tetap tenang dengan kondisi cuaca yang tidak menentu jelang akhir tahun.
“Yang video itu benar. Kenapa benar? Di Anyer, Cinangka, Merak, pada malam Minggu tengah malam itu mengalami air surut. Sayangnya, video itu tersebar keesokan harinya saat kondisi air laut sudah pasang. Di beberapa wilayah seperti Anyer, Cinangka, dan sepanjang pantai Cilegon, kondisi air laut surut sudah biasa,” ungkap Sigit.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, peristiwa surutnya air laut di Pantai Merak terjadi pada Minggu (5/12) dini hari, bukan pada Senin (6/12) malam seperti yang dinarasikan dalam cuitan akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara).
Faktanya, peristiwa surutnya air laut di Pantai Merak terjadi pada Minggu (5/12) dini hari, bukan pada Senin (6/12) malam seperti yang dinarasikan dalam cuitan akun Twitter Yan Ismahara (@Yismahara).
Rujukan
(GFD-2021-8015) [SALAH] Video “Gedung Cyber 1 Mabes Polri di Mampang Jaksel Kebakaran”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 16/12/2021
Berita
“ALHAMDULILLAH…
SYUKURIN👌🏻
GEdung Cyber 1 Mabes Polri di Mampang JAKSEL
KEBAKARAN🔥🔥🔥”
SYUKURIN👌🏻
GEdung Cyber 1 Mabes Polri di Mampang JAKSEL
KEBAKARAN🔥🔥🔥”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter LOVE (@Quincy_Alattas) mengunggah cuitan berupa video yang diklaimnya adalah video kebakaran Gedung Cyber 1 Mabes Polri di Mampang, Jakarta Selatan. Cuitan yang diunggahnya pada 2 Desember 2021 itu telah ditonton sebanyak 11 ribu kali dan mendapat atensi berupa 4 retweet dan 28 suka.
Berdasarkan hasil penelusuran, Gedung Cyber 1 yang kebakaran bukanlah gedung Mabes Polri. Mengutip dari Kompas, Gedung Cyber 1 yang mengalami kebakaran di ruangan lantai 8 adalah salah satu tempat pusat akses data dengan diisi oleh banyak pengguna gedung yang memiliki server dan data center. Selain itu, gedung tersebut juga digunakan sebagai kantor oleh banyak perusahaan penyedia akses internet.
“Secara de facto, Gedung Cyber 1 menjadi tempat berkumpul (para penyelenggara data center) karena memang di situlah para pendiri internet dimulai, jadi gedung itu sudah sangat ikonik. Apabila penyelenggara data center buat data center di Gedung Cyber 1, maka tenant-nya itu bisa dari penyedia jaringan, bisa juga dari penyedia konten seperti hosting web,” jelas Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center APJII Syarif Lumintarjo kepada Kompas, Jumat (3/12).
Selain itu, hoaks terkait Gedung Cyber 1 dengan klaim yang berbeda sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Gedung Pusat Shopee Kebakaran pada 6 Desember 2021.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter LOVE (@Quincy_Alattas) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, Gedung Cyber 1 yang kebakaran bukanlah gedung Mabes Polri. Mengutip dari Kompas, Gedung Cyber 1 yang mengalami kebakaran di ruangan lantai 8 adalah salah satu tempat pusat akses data dengan diisi oleh banyak pengguna gedung yang memiliki server dan data center. Selain itu, gedung tersebut juga digunakan sebagai kantor oleh banyak perusahaan penyedia akses internet.
“Secara de facto, Gedung Cyber 1 menjadi tempat berkumpul (para penyelenggara data center) karena memang di situlah para pendiri internet dimulai, jadi gedung itu sudah sangat ikonik. Apabila penyelenggara data center buat data center di Gedung Cyber 1, maka tenant-nya itu bisa dari penyedia jaringan, bisa juga dari penyedia konten seperti hosting web,” jelas Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center APJII Syarif Lumintarjo kepada Kompas, Jumat (3/12).
Selain itu, hoaks terkait Gedung Cyber 1 dengan klaim yang berbeda sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Gedung Pusat Shopee Kebakaran pada 6 Desember 2021.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter LOVE (@Quincy_Alattas) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1 pada Kamis (2/12) bukanlah gedung milik Mabes Polri, melainkan kantor dan pusat akses data bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Faktanya, kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1 pada Kamis (2/12) bukanlah gedung milik Mabes Polri, melainkan kantor dan pusat akses data bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Rujukan
Halaman: 4677/6098