• (GFD-2020-3797) [SALAH] Video “Italian millionaire terjun Dari bagunan, karena keluarga nya semua kena virus corona”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Video lama dan tidak kaitannya dengan virus Corona COVID-19. Video yang sudah ada sejak Agustus 2015 itu adalah kejadian ketika seorang wanita Ghana bunuh diri setelah tahu suaminya berselingkuh.

    Akun Bengkel Dinamo Cdi Jatilengger (fb.com/bengkeldinamo.cdijatilengger) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut :

    “Ternyata uang bukan segalanya,: Italian millionaire terjun Dari bagunan, karena keluarga nya semua kena virus corona sdh mati semua día pun ikut serta sadness”

    "Seorang milioner itali bunuh diri dr gedung tingkat tinggi"

    "Seorang milioner itali bunuh diri dr gedung tingkat tinggi"

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi yang mengklaim video yang diunggah oleh sumber adalah video ketika seorang milyuner Italia terjun dari bangunan karena semua keluarganya terkena virus Corona COVID-19 adalah klaim yang salah.

    Video itu adalah video lama dan tidak kaitannya dengan virus Corona COVID-19. Video yang sudah ada sejak Agustus 2015 itu adalah kejadian ketika seorang wanita Ghana bunuh diri dengan cara melompat dari apartemennya setelah tahu suaminya berselingkuh.

    Akun Ọmọ Oòdua (fb.com/OduaRere) mengunggah video itu pada tanggal 11 Agustus 2015 dengan klaim bahwa video itu adalah video ketika seorang wanita Ghana melakukan bunuh diri dengan acara melompat dari sebuah gedung 40 lantai setelah mengetahui suaminya berselingkuh dengan ibunya.

    “Dapat dipahami bahwa ibu dan suami wanita itu telah berselingkuh selama beberapa waktu dan bahwa hubungan rahasia mereka baru ditemukan ketika sang istri menangkap mereka dalam hubungan seks. Ketika masih berusaha untuk menerima pengkhianatan ganda, wanita itu mengalami penghinaan lebih lanjut ketika dia mengetahui bahwa ibunya benar-benar hamil karena perselingkuhan, ”tulis sebuah laporan yang diterbitkan oleh Daily Mail pada 12 Agustus 2015.

    Belum ada kepastian dimana tepatnya dugaan bunuh diri wanita itu terjadi. Namun, baik Daily Mail , maupun Inquisitr yang bersumber dari laporan tersebut telah mengklarifikasi tempat apartemen tempat bunuh diri terjadi.

    Laporan-laporan ini menyatakan bahwa insiden itu terjadi di Ghana dan polisi setempat telah mengkonfirmasi insiden tersebut.

    Sebuah laporan di Inquisitr menyatakan bahwa wanita itu tidak mati karena melompat dari apartemen tetapi menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit, akibat luka parah yang ia derita.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3796) [SALAH] “Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan ..”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan

    Setiap hari kita disana :

    1. Minum Vit C-1000
    2. Vitamin E
    3. Jam 10:00 - 11:00 berjemur 15-20 menit.
    4. Telur satu butir
    5. Istirahat/tidur yg cukup min 7-8 jam
    6. Minum air putih min 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin).

    Cuma itu yang kami kerjakan lakukan dirumah sakit.

    Ini kami memberitahu semua bahwa pH untuk Virus Corona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5

    Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan Virus Corona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.

    Beberapa di antaranya adalah:

    Lemon - 9,9 pH
    Kapur - 8.2pH
    Alpukat - 15,6pH*✔
    *Bawang Putih - 13,2pH
    Mangga - 8.7pH
    Tangerine - 8.5pH
    Nanas - 12,7pH
    Dandelion - 22,7pH
    Jeruk - 9.2pH

    Bagaimana Anda tahu Anda memiliki Corona Virus?

    1. Gatal di tenggorokan
    2. Tenggorokan kering
    3. Batuk kering
    4. Suhu tinggi
    5. Sesak nafas
    6. Kehilangan bau dan rasa

    Jadi, ketika Anda memperhatikan hal-hal ini dengan cepat ambil air hangat dengan Lemon dan minum.

    Jangan simpan informasi ini hanya untuk diri sendiri. Berikan kepada semua keluarga dan teman2 Anda.

    *#Pakai masker & tetap jaga jarak*????hoax

    Postingan akun Facebook Joko Rawisabang atau @joko.rawisabang yang berisi pengakuan dari pasien virus Corona yang sembuh setelah dirawat di RSUP Persahabatan, diantaranya dengan aktivitas berjemur telah dibantah oleh Dirut RSUP Persahabatan, dr. Rita Rogayah.

    “Ini hoaks. Saat ini pasien dalam ruangan isolasi tidak mungkin dapat berjemur,” kata dr. Rita, Selasa (31/3).

    NARASI:

    “Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan ..

    Setiap hari kita disana :

    1. Minum Vit C-1000
    2. Vitamin E
    3. Jam 10:00 – 11:00 berjemur 15-20 menit.
    4. Telur satu butir
    5. Istirahat/tidur yg cukup min 7-8 jam
    6. Minum air putih min 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin).

    Cuma itu yang kami kerjakan lakukan dirumah sakit.,” tulis akun Facebook Joko Rawisabang atau @ joko.rawisabang, Selasa (31/3).

    =====
    Mohon info berjemur jam 10.00 pagi utk cegah corona hoax atau tidak?
    Berjemur pada jam 10.00 mematikan virus corona
    Berjemur matahari pukul 10.00-14.00 berbahaya
    Maaf bertanya, apakah berjemur jam 10-11 benar adanya utk meningkatkan kekebalan thd covid ataukah hoax?
    Berjemur dapat menghilangkan virus corona
    daun sirih,vitamin c dan e untuk mengobati virus corona
    Dapat berita kalau jika makan telur rebus bisa menyembuhkan atau mengantisipasi penyakit corona, apakah berita ini benar?
    Melawan virus corona dengan cara berjemur pada pagi hari

    Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan ..

    Setiap hari kita disana :

    1. Minum Vit C-1000
    2. Vitamin E
    3. Jam 10:00 - 11:00 berjemur 15-20 menit.
    4. Telur satu butir
    5. Istirahat/tidur yg cukup min 7-8 jam
    6. Minum air putih min 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin).

    Cuma itu yang kami kerjakan lakukan dirumah sakit.

    Ini kami memberi tahu semua bahwa pH untuk virus korona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5

    Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.

    Beberapa di antaranya adalah: * Lemon - 9,9 pH * * Kapur - 8.2pH * * Alpukat - 15,6pH * * Bawang Putih - 13,2pH * * Mangga - 8.7pH * * Tangerine - 8.5pH * * Nanas - 12,7pH * * Dandelion - 22,7pH * * Jeruk - 9.2pH *

    Bagaimana Anda tahu Anda memiliki coronavirus?

    1. * Gatal di tenggorokan, *
    2. * Tenggorokan kering, *
    3. * Batuk kering. *
    4. Suhu tinggi
    5. Sesak nafas
    6. Kehilangan bau dan rasa

    Jadi, ketika Anda memperhatikan hal-hal ini dengan cepat ambil air hangat dengan lemon dan minum.

    Jangan simpan informasi ini hanya untuk diri sendiri. Berikan kepada semua keluarga dan teman Anda.

    "Terapi COVID19 di RS Persahabatan:

    1. Oseltamivir 2x 75 mg
    2. Vit C dosis tinggi ( 1x 400 mg)
    3.Azitromisin 2x500 mg atau Levofloxacin 1x750 mg
    4 simptomatis
    5.Hepatoprotektor bila SGOT/SGPT
    6. Kortikosteroid tidak dianjurkan
    7. Chloroquine sulphat 2x 500 mg ditambahkan pada kasus yg berat
    8. Obat obat lain sesuai komorbid

    Catt:
    1.dosis untuk anak disesuaikan
    2. Bila pasien positif tetapi memutuskan untuk isolasi diri di rumah, obat obat di atas bisa diberikan secara oral

    Erlina Burhan"

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN:



    Akun Facebook Joko Rawisabang atau @joko.rawisabang menuliskan kabar yang diklaim berasal dari pasien yang sudah sembuh setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan. Postingan ini beredar di tengah – tengah pandemic virus Corona atau COVID-19 yang dihadapi oleh Indonesia.

    Berikut isi lengkap kabar yang diposting oleh akun Facebook @joko.rawisabang:

    “Info dari pasien yg sudah sembuh dari RS Persahabatan ..

    Setiap hari kita disana :

    1. Minum Vit C-1000
    2. Vitamin E
    3. Jam 10:00 – 11:00 berjemur 15-20 menit.
    4. Telur satu butir
    5. Istirahat/tidur yg cukup min 7-8 jam
    6. Minum air putih min 1,5 lt per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin).

    Cuma itu yang kami kerjakan lakukan dirumah sakit.,” tulis akun Facebook Joko Rawisabang atau @ joko.rawisabang, Selasa (31/3).

    Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui kabar yang diposting oleh akun Facebook @joko.rawisabang adalah tidak benar. Kabar tersebut langsung dibantah oleh Direktur Utama (Dirut) RSUP Persahabatan, dr. Rita Rogayah.

    “Ini hoaks. Saat ini pasien dalam ruangan isolasi tidak mungkin dapat berjemur,” kata dr. Rita, Selasa (31/3).

    Terkait berjemur, dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr. dr. Tan Shot Yen M Hum juga membantah pemahaman bahwa berjemur badan di bawah sinar matahari secara langsung dapat mematikan virus Corona yang ada di dalam tubuh, ataupun yang sekadar menempel.

    Diakui dr. Tan, memang ada kuman yang mati saat terpapar sinar Ultraviolet dan direbus dengan suhu tinggi. Tetapi, tidak benar bahwa dengan berjemur di bawah sinar matahari, maka virus Corona yang ada di dalam tubuh orang juga bisa mati.

    “Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian,” ujar dr. Tan.

    Meski berjemur badan tidak dapat membunuh virus Corona atau SARS-CoV-2, menurut dr. Tan, berjemur badan di bawah sinar matahari yang tepat dapat menghasilkan vitamin D3 yang dibutuhkan oleh tubuh.

    “Makanya vitamin D3 ini disebut the sunshine vitamin, vitaminnya matahari,” kata dr. Tan.

    Vitamin D3 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang penting untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat.

    Selain itu, klaim pasien virus Corona yang sembuh karena konsumsi vitamin C dalam kabar tersebut adalah keliru. Dalam artikel berjudul “Apakah Vitamin C dapat Menyembuhkan Covid-19?” yang ditayangkan medcom.com pada 12 Maret 2020, dijelaskan bahwa vitamin C hanya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, tidak menyembuhkan dari virus Corona.

    “Vitamin C adalah kebutuhan kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita, tetapi sebetulnya tidak ada anjuran untuk mengonsumsi vitamin C dalam jumlah banyak untuk mencegah covid-19,” kata Dr. dr. Budiman Bela, Sp.MK, spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia dalam acara Diskusi Mengenai Pengelolaan Wabah Covid-19 di Kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Maret 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3795) [SALAH] “Untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Virus, termasuk virus Corona, juga tidak memiliki pH. Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19. Klaim ini mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019.
    Akun Eema Ny Hery (fb.com/fmaswasta) mengunggah postingan yang berisi klaim bahwa untuk mengalahkan virus Corona COVID-19, adalah dengan mengkonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dibanding pH virus.

    Berikut kutipan pesan tersebut:

    “Ini untuk memberi tahu kami semua bahwa pH untuk virus korona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5. Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.
    Beberapa di antaranya adalah:
    * Lemon – 9,9 pH * * Kapur – 8.2pH * * Alpukat – 15,6pH * * Bawang Putih – 13,2pH * * Mangga – 8.7pH * * Tangerine – 8.5pH * * Nanas – 12,7pH * * Dandelion – 22,7pH * * Jeruk – 9.2pH *”

    Ph untuk virus Corona 5.5 sampai 8.5 hoaxs/bukan?

    Ph untuk virus Corona 5.5 sampai 8.5 hoaxs/bukan?

    Pisang, Jeruk Nipis → 9,9 pH

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa untuk mengalahkan virus Corona COVID-19, adalah dengan mengkonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dibanding pH virus adalah klaim yang keliru.

    Virus, termasuk virus Corona, juga tidak memiliki pH. Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19. Klaim ini mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019.

    Pesan berantai itu tidak hanya beredar di Indonesia. Pesan tersebut juga beredar di India dan Afrika dalam versi bahasa Inggris, dengan klaim bahwa informasi itu berasal dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Virology.

    Tempo memeriksa jurnal tersebut dan menemukan penelitian yang berjudul “Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint”. Penelitian ini dilakukan oleh Thomas Gallagher, Cristina Escarmis, dan Michael Buchmeier dari Departemen Neurofarmakologi Scripps Clinic and Research Foundation, California.

    Klaim mengenai derajat keasaman (pH) dalam pesan berantai di atas tampaknya dicomot dari penelitian ini, sebagaimana yang tertulis di bagian abstrak, yakni “infeksi sel murine yang rentan terhadap coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4 (MHV4) menghasilkan fusi sel-sel yang luas pada pH 5,5-8,5”.

    Namun, penelitian itu diterbitkan pada 1991 dan terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Seperti diketahui, virus Corona Covid-19 baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, Cina.

    Dikutip dari media pemeriksa fakta India, The Quint, ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman atau pH. Oleh karena itu, pernyataan yang mengaitkan makanan yang diklaim memiliki pH tinggi dengan virus Corona Covid-19 tidak berdasar. “Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH,” kata Shaheed.

    Suranjit Chatterjee, Konsultan Senior Obat Penyakit Dalam di Rumah Sakit Indraprastha Apollo, mengatakan tidak ada bukti untuk mengklaim bahwa konsumsi makanan alkali dapat mengobati infeksi virus Corona Covid-19. “Ini hanya teori yang sedang beredar dan tidak hanya di India tapi juga di negara lain. Tidak ada bukti atau data untuk mengklaim bahwa makanan alkali akan menyembuhkan infeksi virus Corona,” katanya.

    Hal senada dilaporkan oleh organisasi pemeriksa fakta Afrika, AfricaCheck. Berdasarkan keterangan Tanimola Akande, profesor kesehatan masyarakat Universitas Ilorin, Nigeria, virus Corona Covid-19 “tidak memiliki pH sendiri”. Namun, virus Corona bertahan dengan baik di lingkungan dengan pH sekitar 6 dan tidak mampu bertahan pada pH di atas 8.

    Oyewale Tomori, profesor virologi WHO, juga mengatakan bahwa klaim tentang pH pada virus Corona Covid-19 keliru. “Virus Corona tidak ada hubungannya dengan perut. Jadi, bagaimana ‘makanan alkali’, seperti lemon, jeruk nipis, alpukat, dan bawang putih, mengalahkan virus? Klaim ini harus diabaikan,” ujarnya.
    Klaim tentang lemon
    Dilansir dari situs Australian Academy of Science, lemon memiliki pH sekitar 2, bukan 9,9 seperti yang terdapat dalam pesan berantai di atas. Oleh karena itu, lemon memiliki rasa yang cukup asam. Semakin rendah pH suatu zat, zat tersebut akan semakin bersifat asam.

    Selain itu, dilansir dari Euronews, mengkonsumsi makanan tertentu yang memiliki pH di bawah ataupun di atas 7 tidak akan mengubah derajat keasaman dalam tubuh. Pasalnya, tubuh telah mengatur derajat keasamannya dalam kisaran yang sangat sempit, terbatas pada pH 7,37-7,43, agar sel-sel tetap berfungsi.

    “Ketika Anda minum jus lemon dengan pH 2,5 dan masuk ke lambung Anda yang memiliki pH 1,5-3,5, lemon tidak akan mengubah lambung yang sudah asam. Selain itu, pompa proton dalam lambung akan mempertahankan pH-nya,” kata Michael Kann, profesor virologi klinis di Universitas Gothenburg, Swedia.

    Bahkan, jika ada cara untuk mengubah pH darah, tubuh akan mencoba menyesuaikannya kembali. Satu hal yang paling mungkin mempengaruhi derajat keasaman di dalam tubuh adalah melalui pernapasan. Jika tingkat pernapasan lebih rendah, tubuh akan mengumpulkan CO2 yang mengarah ke pengasaman. Sebaliknya, jika tingkat pernapasan lebih tinggi, CO2 berkurang dan akan meningkatkan pH. Namun, jika pH darah tidak normal, seseorang justru akan sakit.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3794) [SALAH] Gratis Layanan Netflix Selama Tiga Bulan Karena Kerja Dari Rumah

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Melalui pesan berantai Whatsapp, beredar sebuah informasi yang menyebut bahwa Netflix memberikan layanan gratis selama tiga bulan. Layanan tersebut diberikan dengan klaim sebagai bentuk dukungan atas kebijakan pemerintah yang menerapkan work from home atau kerja dari rumah akibat persebaran virus corona atau Covid-19. Pasca ditelusuri lebih lanjut, @NetflixID menyatakan bahwa pesan tersebut adalah palsu alias hoaks.

    NARASI:

    Netflix gratis

    selama karantina!

    Sisa akun: 239

    Selamat!

    Anda telah menang!!

    Untuk mengaktifkan akun Anda, ikuti langkah-langkahnya:

    1. Bagikan ke 10 teman/grup Anda melalui WhatsApp (Klik ikon “WhatsApp” di bawah).

    2. Klik “Aktifkan akun” dan masukkan email Anda.

    3. Anda akan menerima akun Anda dalam 5-10 menit.

    Netflix Due to COVID-19

    Netflix is giving everyone a free 3-months subscription to help you stay at home!

    Click here to get yours https://krii.me/Netflix

    ===

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Beredar sebuah pesan berantai perihal adanya layanan gratis selama tiga bulan yang diberikan oleh Netflix selaku penyedia layanan media streaming digital. Dalam narasi yang beredar, hal tersebut diberikan oleh Netflix dalam rangka mendukung seruan work from home atau kerja dari rumah untuk mengurangi persebaran virus corona atau Covid-19.

    Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, belakangan diketahui bahwa informasi seputar layanan gratis Netflix selama tiga bulan tidak benar. Melansir dari laman resmi media sosial Twitter Netflix @NetflixID menyatakan bahwa narasi dalam pesan tersebut adalah palsu alias hoaks.

    “Iya, ini hoax ya,” jelas Netflix Indonesia, Rabu 1 April 2020.

    Rujukan