(GFD-2021-8839) [SALAH] Judul Berita “Ilmuwan Pfizer Memperingatkan Vaksinasi Mingguan untuk virus Omicron Mungkin Diperlukan untuk Mencegah Lockdown”

Sumber: twitter.com
Tanggal publish: 19/12/2021

Berita

Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @Loenz_Nkabi, yang memposting sebuah screenshot judul artikel berita berbunyi “Pfizer Scientists Warn Weekly Vaccinations May Be Needed For Omicron Variant COVID- 19 To Prevent Lockdown”, (terjemahan Bahasa Indonesia: “Ilmuwan Pfizer Memperingatkan Vaksinasi Mingguan untuk virus Omicron Mungkin Diperlukan untuk Mencegah Lockdown”).

Postingan @Loenz_Nkabi beredar di tengah pemberitaan mengenai virus Covid-19 varian Omicron yang telah menyebar di berbagai negara serta program vaksinasi yang masih terus digalakkan di setiap wilayah.

Hasil Cek Fakta

Namun, setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, postingan @Loenz_Nkabi mengandung hoaks. Perwakilan perusahaan Pfizer, Keanna Ghazvini, mengklarifikasi bahwa pihak Pfizer tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa ilmuwan mereka memperingatkan bahwa dibutuhkan vaksinasi seminggu sekali untuk mencegah Omicron.

Selain itu, setelah dilakukan penelusuran mengenai asal artikel aslinya, ditemukan bahwa artikel berita tersebut berasal dari website bernama thestonkmarket.com, yang menurut deskripsinya website tersebut berisikan konten-konten lelucon bergaya satire.

Dengan begitu dapat diketahui, artikel berita yang menyebut bahwa ilmuwan Pfizer memperingatkan agar melakukan vaksinasi setiap minggu untuk mencegah penyebaran Omicron hanyalah lelucon.

Saat ini, para ahli kesehatan dan ilmuwan sedang dalam proses mempelajari lebih dalam virus Omicron dan cara tepat pencegahannya.

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @Loenz_Nkabi adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

Kesimpulan

Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

Informasi Palsu. Perusahaan farmasi Pfizer mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Selain itu, tangkapan layar judul berita tersebut diambil dari website konten lelucon.

Rujukan