• (GFD-2020-3791) [SALAH] KFC Memberikan 1 Bucket Ayam Gratis Perayaan Ulang Tahun Ke 68

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Beredar melalui pesan berantai Whatsapp yang menyatakan bahwa KFC memberikan satu bucket ayam gratis sebagai bagian dari ulang tahunnya ke 68. Untuk mendapatkan bucket ayam itu, diminta untuk membuka tautan yang tertera dalam pesan tersebut. Berikut kutipan narasinya:

    “KFC is giving away 1 FREE Bucket of Kentucky Fried Chicken to EVERYONE on its 68th ANNIVERSARY. Hurry Up! Get your FREE Chicken Bucket at : http://bucket[dot]onlineoffer[dot]xyz”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa penawaran produk gratis dari KFC tersebut tidak berasal dari KFC. Sebab, bila melihat tautan yang diminta untuk dibuka terlihat tidak berasal dari pihak KFC, baik KFC Indonesia maupun KFC Internasional.

    Lalu, ketika ditelusuri ke laman KFC Indonesia maupun KFC Internasional tidak ditemukan promosi seperti pada pesan berantai. Untuk KFC Indonesia laman resminya ialah https://kfcku.com/ dan untuk KFC Internasional laman resminya ialah https://global.kfc.com/.

    Selain itu, sejumlah portal pemeriksa fakta pun sudah memeriksa pola pesan penipuan semacam ini. Pola penipuan seperti ini sering menimpa produk-produk yang cukup terkenal, seperti KFC. Adapun, portal KFC Malaysia juga menuliskan beberapa laman yang berisikan konten penipuan mengatasnamakan KFC. Beberapa di antara laman tersebut memiliki nama tautan dengan akhiran [dot]xyz. Untuk itu, bila mendapatkan pesan berantai menawarkan produk gratis dari suatu merek tertentu harus berhati-hati.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, konten tawaran ayam gratis dari KFC itu tidak berasal dari KFC. Untuk itu, konten tersebut masuk kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3790) [SALAH] Jokowi Korupsi 59 Triliun di Tengah Wabah Corona

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai Whatsapp yang isi narasinya menyebutkan bahwa rakyat dipertontonkan perbuatan megakorupsi 59 triliun oleh rezim Jokowi di tengah wabah Corona. Pesan tersebut juga disertai link artikel milik portal media liputan6 yang dirilis pada tanggal 20 Maret 2020 dengan judul “Pemerintah Sunat Rp 59 Triliun Dana Desa untuk Tangani Virus Corona.” Berikut kutipan narasinya:

    “Rakyat dipertontonkan perbuatan mega korupsi 59 triliun rezim Jokowi ditengah bencana Covid-19

    Memanfaatkan situasi bencana , pemerintah mengambil paksa dana desa Rp 59 Triliun.

    Stock belasan triliun yang dimiliki BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah habis dibagikan selama rezim Jokowi.

    Ada banyak jalan pemerintah untuk menambah pundi-pundinya, memperkaya diri ditengah bencana kemanusiaaan Covid-19.

    Sumber : Komunitas Intelijen
    https://m.liputan6.com/…/pemerintah-sunat-rp-59-triliun-dan…

    Komunitas Intelijen :
    https://www.facebook.com/groups/145597852649940/”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri dalam artikel liputan6, tidak ditemukan narasi yang menyebutkan bahwa Jokowi melakukan korupsi di tengah wabah Corona yang seperti disebutkan dalam pesan berantai Whatsapp yang beredar.

    Dilansir dari liputan6.com, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut pemerintah telah mengidentifikasi dana senilai Rp 56 triliun sampai Rp 59 triliun yang berasal dari dana desa dan akan dialihkan untuk penanganan virus Corona. Sedangkan dana ini akan disalurkan ke lima wilayah di pulau Jawa yang mempunyai risiko tinggi akan penularan virus COVID-19.

    Sri juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut terpaksa diambil oleh pemerintah, disebabkan oleh penyebaran virus Corona yang begitu cepat di berbagai wilayah Indonesia.

    Kesimpulan

    Atas beredarnya informasi yang menyebutkan Jokowi melakukan korupsi 59 triliun adalah tidak benar karena tidak relevan dengan isi artikel milik liputan6 dan masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3789) [SALAH] Italia Tidak Bisa Mengontrol Virus dan Mengucapkan Selamat Tinggal kepada Dunia

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Beredar sebuah unggahan video melalui Facebook mengenai Italia yang tidak bisa mengontrol virus (Corona) dan masyarakat Italia mengucapkan selamat tinggal kepada dunia. Narasi dalam unggahan menyebutkan peristiwa tersebut terjadi di Masjid Milan. Berikut kutipan narasinya:

    “In itly they couldn’t control the virus so the people of italy is saying goodbye to the world????outside the Majid of Milan . This is really Heart BreakingStand With ItalyLet’s Pray Help From Allah????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????I AM CRYING we stand with Italy let’s pray help from Allah”

    Terjemahan:

    “Di itly mereka tidak bisa mengendalikan virus sehingga orang-orang italia mengucapkan selamat tinggal kepada dunia????di luar Majid Milan. Ini benar-benar Menghancurkan HatiBerdiri dengan ItaliaMari Berdoa Bantuan Dari Allah????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????AKU MENANGIS, kami berdiri dengan Italia, mari berdoa bantuan dari Allah”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, unggahan video Facebook pernah tayang di laman YouTube yang berjudul “Italy people protest by singing bella ciao in rain” diunggah oleh SABARI NATHAN pada 26 November 2019. Dalam video terdapat kumpulan masyarakat Italia yang sedang menyanyikan lagu “bella ciao.”

    Melansir dari thequint.com, peristiwa tersebut merujuk pada laman quotidiano.net berisi video yang berjudul Le “sardine” in piazza a Modena intonano “Bella ciao”(terjemahan: peristiwa “sarden” di alun-alun di Modena menyanyikan “Bella ciao”) yang diunggah pada 19 November 2019.Melansir dari indianexpress.com, ‘Bella Ciao’ adalah lagu yang berasal dari Perang Dunia II, ditulis oleh anti-fasis yang menentang diktator Italia Benito Mussolini. Lagu tersebut digunakan oleh masyarakat Italia pada saat melakukan gerakan “sardines”, gerakan protes politik terhadap Matteo Salvini. Protes didatangi 12.000—15.000 orang di Bologna.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, video yang beredar di Facebook itu tidak berhubungan dengan pandemi COVID-19, oleh sebab itu unggahan video Facebook masuk dalam Misleading Content atau Konten Yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3788) [SALAH] “China memang bener” jahat mengirim baju” bundle pakaian bekas di pakai orang” Yg sudah mati akibat virus”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Foto lama dan TIDAK ada kaitannya dengan wabah virus Corona COVID-19. Foto pakaian dalam kantong-kantong plastik tersebut ditemukan pertama kali di internet pada 5 September 2010, jauh sebelum mewabahnya virus Corona Covid-19 sejak Desember 2019 lalu.

    Akun Twitter sarang hamnida (twitter.com/kharimakharima1) mengunggah sebuah video dengan narasi :

    “Yaa Allah …China memang bener” jahat …mengirim baju” bundle pakaian bekas di pakai orang” Yg sudah mati akibat virus …jgn beli apa”pun barang dr China …”

    Video itu berisi foto pakaian dalam puluhan kantong plastik.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa foto pakaian dalam kantong plastik dalam video itu adalah pakaian bekas dipakai orang-orang sudah meninggal akibat virus kiriman dari China adalah klaim yang salah.

    Foto pakaian dalam kantong-kantong plastik tersebut ditemukan pertama kali di internet pada 5 September 2010, jauh sebelum mewabahnya virus Corona Covid-19 sejak Desember 2019 lalu. Foto tersebut sering dipakai untuk menjadi ilustrasi oleh perusahaan-perusahaan penyedia pakaian bekas.

    Salah satunya oleh situs Department Store Liquidations, perusahaan penyedia pakaian bekas yang berpusat di Amerika Serikat. Perusahaan itu menyatakan bahwa mereka menyediakan berbagai jenis pakaian bekas, mulai dari kaos, kemeja, celana, rok, hingga gaun.

    Kemudian, pada 10 Juni 2016, Shree Impex, perusahaan penyedia pakaian bekas yang bermarkas di Gujarat, India, menggunakan foto itu dalam situs Eksportersindia.com. Situs ini merupakan situs jual-beli yang berbasis di India. Oleh Shree Impex, foto tersebut digunakan sebagai ilustrasi atas produk yang dijualnya, yakni pakaian bekas.

    Sementara itu, dikutip dari Huffpost, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan bahwa virus Corona Covid-19 biasanya tersebar melalui tetesan atau droplet ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk ketimbang melalui benda yang terkontaminasi. Namun, CDC mencatat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa virus Corona Covid-19 dapat bertahan selama berjam-jam di permukaan sebuah benda, termasuk pakaian.

    Menurut spesialis kesehatan masyarakat Carol Winner, pakaian dapat menahan droplet. Pakaian memang dapat mengering seiring waktu dan menonaktifkan virus. Namun, menurut dia, tidak berarti bahwa pengeringan tersebut terjadi dengan cepat.

    Meskipun begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa menerima paket dari Cina tidak akan membuat seseorang tertular virus Corona Covid-19. Berdasarkan analisa WHO, virus Corona tidak akan bertahan lama pada benda-benda, seperti paket.

    Rujukan