• (GFD-2020-3795) [SALAH] “Untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Virus, termasuk virus Corona, juga tidak memiliki pH. Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19. Klaim ini mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019.
    Akun Eema Ny Hery (fb.com/fmaswasta) mengunggah postingan yang berisi klaim bahwa untuk mengalahkan virus Corona COVID-19, adalah dengan mengkonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dibanding pH virus.

    Berikut kutipan pesan tersebut:

    “Ini untuk memberi tahu kami semua bahwa pH untuk virus korona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5. Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.
    Beberapa di antaranya adalah:
    * Lemon – 9,9 pH * * Kapur – 8.2pH * * Alpukat – 15,6pH * * Bawang Putih – 13,2pH * * Mangga – 8.7pH * * Tangerine – 8.5pH * * Nanas – 12,7pH * * Dandelion – 22,7pH * * Jeruk – 9.2pH *”

    Ph untuk virus Corona 5.5 sampai 8.5 hoaxs/bukan?

    Ph untuk virus Corona 5.5 sampai 8.5 hoaxs/bukan?

    Pisang, Jeruk Nipis → 9,9 pH

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa untuk mengalahkan virus Corona COVID-19, adalah dengan mengkonsumsi makanan alkali yang mengandung pH lebih tinggi dibanding pH virus adalah klaim yang keliru.

    Virus, termasuk virus Corona, juga tidak memiliki pH. Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19. Klaim ini mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019.

    Pesan berantai itu tidak hanya beredar di Indonesia. Pesan tersebut juga beredar di India dan Afrika dalam versi bahasa Inggris, dengan klaim bahwa informasi itu berasal dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Virology.

    Tempo memeriksa jurnal tersebut dan menemukan penelitian yang berjudul “Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint”. Penelitian ini dilakukan oleh Thomas Gallagher, Cristina Escarmis, dan Michael Buchmeier dari Departemen Neurofarmakologi Scripps Clinic and Research Foundation, California.

    Klaim mengenai derajat keasaman (pH) dalam pesan berantai di atas tampaknya dicomot dari penelitian ini, sebagaimana yang tertulis di bagian abstrak, yakni “infeksi sel murine yang rentan terhadap coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4 (MHV4) menghasilkan fusi sel-sel yang luas pada pH 5,5-8,5”.

    Namun, penelitian itu diterbitkan pada 1991 dan terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Seperti diketahui, virus Corona Covid-19 baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, Cina.

    Dikutip dari media pemeriksa fakta India, The Quint, ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman atau pH. Oleh karena itu, pernyataan yang mengaitkan makanan yang diklaim memiliki pH tinggi dengan virus Corona Covid-19 tidak berdasar. “Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH,” kata Shaheed.

    Suranjit Chatterjee, Konsultan Senior Obat Penyakit Dalam di Rumah Sakit Indraprastha Apollo, mengatakan tidak ada bukti untuk mengklaim bahwa konsumsi makanan alkali dapat mengobati infeksi virus Corona Covid-19. “Ini hanya teori yang sedang beredar dan tidak hanya di India tapi juga di negara lain. Tidak ada bukti atau data untuk mengklaim bahwa makanan alkali akan menyembuhkan infeksi virus Corona,” katanya.

    Hal senada dilaporkan oleh organisasi pemeriksa fakta Afrika, AfricaCheck. Berdasarkan keterangan Tanimola Akande, profesor kesehatan masyarakat Universitas Ilorin, Nigeria, virus Corona Covid-19 “tidak memiliki pH sendiri”. Namun, virus Corona bertahan dengan baik di lingkungan dengan pH sekitar 6 dan tidak mampu bertahan pada pH di atas 8.

    Oyewale Tomori, profesor virologi WHO, juga mengatakan bahwa klaim tentang pH pada virus Corona Covid-19 keliru. “Virus Corona tidak ada hubungannya dengan perut. Jadi, bagaimana ‘makanan alkali’, seperti lemon, jeruk nipis, alpukat, dan bawang putih, mengalahkan virus? Klaim ini harus diabaikan,” ujarnya.
    Klaim tentang lemon
    Dilansir dari situs Australian Academy of Science, lemon memiliki pH sekitar 2, bukan 9,9 seperti yang terdapat dalam pesan berantai di atas. Oleh karena itu, lemon memiliki rasa yang cukup asam. Semakin rendah pH suatu zat, zat tersebut akan semakin bersifat asam.

    Selain itu, dilansir dari Euronews, mengkonsumsi makanan tertentu yang memiliki pH di bawah ataupun di atas 7 tidak akan mengubah derajat keasaman dalam tubuh. Pasalnya, tubuh telah mengatur derajat keasamannya dalam kisaran yang sangat sempit, terbatas pada pH 7,37-7,43, agar sel-sel tetap berfungsi.

    “Ketika Anda minum jus lemon dengan pH 2,5 dan masuk ke lambung Anda yang memiliki pH 1,5-3,5, lemon tidak akan mengubah lambung yang sudah asam. Selain itu, pompa proton dalam lambung akan mempertahankan pH-nya,” kata Michael Kann, profesor virologi klinis di Universitas Gothenburg, Swedia.

    Bahkan, jika ada cara untuk mengubah pH darah, tubuh akan mencoba menyesuaikannya kembali. Satu hal yang paling mungkin mempengaruhi derajat keasaman di dalam tubuh adalah melalui pernapasan. Jika tingkat pernapasan lebih rendah, tubuh akan mengumpulkan CO2 yang mengarah ke pengasaman. Sebaliknya, jika tingkat pernapasan lebih tinggi, CO2 berkurang dan akan meningkatkan pH. Namun, jika pH darah tidak normal, seseorang justru akan sakit.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3794) [SALAH] Gratis Layanan Netflix Selama Tiga Bulan Karena Kerja Dari Rumah

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Melalui pesan berantai Whatsapp, beredar sebuah informasi yang menyebut bahwa Netflix memberikan layanan gratis selama tiga bulan. Layanan tersebut diberikan dengan klaim sebagai bentuk dukungan atas kebijakan pemerintah yang menerapkan work from home atau kerja dari rumah akibat persebaran virus corona atau Covid-19. Pasca ditelusuri lebih lanjut, @NetflixID menyatakan bahwa pesan tersebut adalah palsu alias hoaks.

    NARASI:

    Netflix gratis

    selama karantina!

    Sisa akun: 239

    Selamat!

    Anda telah menang!!

    Untuk mengaktifkan akun Anda, ikuti langkah-langkahnya:

    1. Bagikan ke 10 teman/grup Anda melalui WhatsApp (Klik ikon “WhatsApp” di bawah).

    2. Klik “Aktifkan akun” dan masukkan email Anda.

    3. Anda akan menerima akun Anda dalam 5-10 menit.

    Netflix Due to COVID-19

    Netflix is giving everyone a free 3-months subscription to help you stay at home!

    Click here to get yours https://krii.me/Netflix

    ===

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Beredar sebuah pesan berantai perihal adanya layanan gratis selama tiga bulan yang diberikan oleh Netflix selaku penyedia layanan media streaming digital. Dalam narasi yang beredar, hal tersebut diberikan oleh Netflix dalam rangka mendukung seruan work from home atau kerja dari rumah untuk mengurangi persebaran virus corona atau Covid-19.

    Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, belakangan diketahui bahwa informasi seputar layanan gratis Netflix selama tiga bulan tidak benar. Melansir dari laman resmi media sosial Twitter Netflix @NetflixID menyatakan bahwa narasi dalam pesan tersebut adalah palsu alias hoaks.

    “Iya, ini hoax ya,” jelas Netflix Indonesia, Rabu 1 April 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3793) [SALAH] Cuitan “giliran saya tweet sadpost sepi”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Media sosial Twitter dihebohkan dengan unggahan “giliran saya tweet sadpost sepi” dengan nama pemilik akun Susi Pudjiastuti. Tak lama pasca unggahan tersebut beredar, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui laman resmi Twitter miliknya menyatakan bahwa akun tersebut bukan miliknya atau dalam kata lain adalah akun palsu.

    NARASI:

    Giliran saya tweet sadpost sepi

    Emang jiwa2 party ya kalian warga Indonesia

    ===

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti angkat bicara perihal adanya akun palsu yang mengatasnamakan dirinya. Sekilas akun tersebut memang terlihat sama, baik dari segi penggunaan foto profil dan juga nama di akun Twitter itu sendiri. Perbedaan terletak pada penggunaan nama pengguna yakni @susipudjiastuti dan @susypudjiastuty. Namun akun Twitter asli milik sang mantan Menteri @susipudjiastuti sudah berlabel resmi alias terverifikasi.

    “Attention Up ini bukan account saya ya,” jelas Susi dalam akun Twitter resmi miliknya @susipudjiastuti.

    Unggahan akun Twitter yang menyerupai baik dari segi nama dan foto profil akun milik Susi Pudjiastuti tersebut masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan. Imposter content sendiri terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh.

    ===

    Rujukan

  • (GFD-2020-3792) [SALAH] Video “Mampus dah tuh dep colector, td siang d grt kota”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 04/04/2020

    Berita

    Bukan debt collector atau penagih utang. Pria tanpa baju di video itu adalah pelaku pencurian motor yang ditangkap warga di Lebak Siliwangi, Kota Bandung pada 12 Maret 2020.

    Akun Sarmin Christin (fb.com/sarminchristin) mengunggah sebuah video dengan narasi :

    “Mampus dah tuh dep colector, ga tau lagi panas panas nya warga di liburin”

    Di dalam video yang menampilkan seorang pria tanpa baju dihajar oleh warga itu, terdapat narasi sebagai berikut:
    “dep coloctor td siang d grt kota”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pria tanpa baju di dalam video itu dalah debt collector atau penagih hutang adalah klaim yang salah.

    Pria di video rekaman amatir itu adalah pelaku pencurian motor yang ditangkap warga di Lebak Siliwangi, Kota Bandung pada 12 Maret 2020.

    Salah satu foto yang serupa dengan kejadi di video itu dimuat di artikel berjudul “Maling” Motor Ditangkap Warga, Lalin di Lebak Siliwangi Macet di situs fokusjabar.co.id.

    Berikut kutipan artikelnya:

    “Maling motor tertangkap warga, lalu lintas di jalur Cihampelas dari arah Sabuga atau Cimbuleuit macet.
    Kemacetan terjadi karena ada seseorang yang diduga maling sepeda motor yang ditangkap warga.
    Warga yang geram langsung bergerumul dan mengikat maling itu.
    Maling sepeda motor tertangkap di Lebak Siliwangi, tak jauh dari Grand Tjokro, Kota Bandung, Kamis (12/3/2020).”

    Video yang mirip, diunggah oleh kanal Youtube KREASI MUSIC INDO pada tanggal 12 Maret 2020 dengan judul “MALING MOTOR DI HABISI WARGA CIHAMPELAS BANDUNG”

    Rujukan