• (GFD-2020-3783) [SALAH] Bill Gates akan meluncurkan kapsul implan manusia untuk melawan Virus Corona

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 02/04/2020

    Berita

    Beredar sebuah unggahan Twitter yang menyatakan bahwa Bill Gates berencana untuk menggunakan kapsul implan yang sudah mendapatkan “digital certificates” akan ditanam di manusia untuk membantu melawan virus Corona. Unggahan tersebut merujuk ke artikel berita oleh biohackinfo.com yang berjudul “Bill Gates will use microchip implants to fight coronavirus.”

    Rujukan artikel tersebut menyebutkan bahwa Bill Gates akan menggunakan teknologi “quantum dot dye” yang sudah mendapatkan “digital certificates” temukan oleh Gates Foundation. Artikel tersebut juga menyebutkan teknologi quantum dot dye bisa menunjukkan siapa yang sudah dites virus Corona dan siapa yang sudah divaksin.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Microsoft co-founder Bill Gates will launch human-implantable capsules that have ‘digital certificates’ which can show who has been tested for thecoronavirus and who has been vaccinated against it.”

    Terjemahan:

    “Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates akan meluncurkan kapsul yang dapat ditanamkan pada manusia memiliki ‘digital certificates’ dapat menunjukkan siapa yang telah dites terhadap virus Corona dan siapa yang telah divaksinasi.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari reuters.com, salah satu penulis utama dari makalah penelitian “quantum dot dye.”, Kevin McHugh, mengatakan bahwa “quantum dot eye” bukan sebuah kapsul dan tidak ada kabarnya bahwa akan digunakan untuk melawan virus Corona. “Teknologi quantum dot dye bukan microchip atau kapsul yang dapat ditanamkan manusia dan setahu saya tidak ada rencana untuk menggunakan ini untuk virus Corona” kata Kevin.

    The Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan Reuters bahwa referensi “digital certificates” adalah terkait dengan upaya untuk menciptakan platform digital open source dengan tujuan memperluas akses ke pengujian berbasis rumah yang aman.

    Dalam artikel lain, melansir dari bioengeneering.rice.edu, “quantum dot dye” adalah sebuah proyek yang didanai oleh The Bill and Melinda Gates Foundation, dengan tujuan agar bisa melacak rekam jejak sudah menggunakan vaksin apa saja. Dalam artikel tersebut tidak disebutkan penggunaannya terkait dengan virus Corona.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi mengenai Bill Gates akan meluncurkan kapsul implan ke manusia untuk melawan virus Corona tidak benar. Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk dalam Misleading Content atau Konten Yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3782) [SALAH] Pemerintah Stop Layanan KRL, MRT, LRT, dan Transjakarta di Jabodetabek Mulai 2 April 2020

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 02/04/2020

    Berita

    Akun Twitter (@Ajeng__Cute16) mencuitkan twit yang menyebutkan bahwa pemerintah menyetop layanan KRL, MRT, LRT, Transjakarta hingga menutup terminal di Jabodetabek per tanggal 2 April 2020. Dalam twit tersebut disertakan gambar dan tangkapan layar surat dengan cap Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Berikut kutipan narasinya:

    “NEWS UPDATE

    Pemerintah Stop Layanan KRL,MRT,LRT,Transjakarta Hingga tutup Terminal di jabodetabek Mulai 2 April 2020

    Sumber : IG Depok24jam”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, pihak BPTJ memang mengeluarkan surat edaran terkait operasional transportasi publik di Jabodetabek. Namun, surat edaran (SE) Nomor SE.5.BPTJ.Tahun 2020 tentang Pembatasan Penggunaan Moda Transportasi untuk Mengurangi Pergerakan Orang dari dan ke Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangera, dan Bekasi Selama Masa Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sifatnya adalah rekomendasi.

    Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Perhubungann Adita Irawati. "Itu rekomendasi untuk melakukan PSBB jika akan melakukan pembatasan moda transportasi," kata Adita.

    Menurut Adita, SE itu dirilis untuk merespons Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Dia mengatakan daerah yang sudah diperkenankan melakukan PSBB dapat membatasi penggunaan moda transportasi.

    "Untuk mengurangi pergerakan orang dalam upaya memutus rantai penyebaran covid-19," ujarnya.

    Adita menegaskan sebuah daerah yang hendak melakukan PSBB harus mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lebih dulu. Hal itu, kata dia, sesuai PP Nomor 21 tahun 2020.

    "Jika belum secara resmi mendapatkan persetujuan Kemenkes mengenai status PSBB, daerah belum dapat melakukan pembatasan transportasi," kata Adita.

    Lalu, melalui penelusuran selanjutnya, pengelola KRL Commuter Line juga sudah memberikan klarifikasi melalui akun Twitternya (@CommuterLine) bahwa jadwal perjalanan hingga saat ini (yakni 2 April 2020) masih berjalan normal. “Selamat pagi, Utk jadwal perjalanan krl hingga saat ini dilayani dgn normal, apabila terjadi perubahan akan kami publish, tks,” cuit akun tersebut merespon pertanyaan warganet.

    Senada dengan @CommuterLine, akun Pengelola MRT pun memberikan klarifikasinya melalui Twitter. Melalui akun @mrtjakarta, pihak MRT mencuitkan bahwa moda transportasi itu masih beroperasi. “Beroperasi ka. Terima kasih,” tulis akun tersebut merespon pertanyaan warganet.

    Akun Transjakarta di Twitter pun memberikan klarifikasi atas isu tersebut. Melalui akun @PT_Transjakarta, pihak Transjakarta menyatakan bahwa moda transportasi itu masih beroperasi. Hanya saja, moda transportasi itu hanya beroperasi di 32 rute BRT (dalam koridor).

    “Selamat pagi, sahabat Tije. Hari ini 2 April 2020 Transjakarta hanya beroperasi di 32 rute BRT (dalam koridor). Adakah yang masih harus bekerja dengan cara hadir di kantor? Jangan lupa jarak jarak fisik anda dengan sesama pelanggan ya, agar kita semua selalu sehat,” cuit @PT_Transjakarta.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, perihal pembatasan operasional transportasi publik merupakan rekomendasi dari BPTJ kepada pengelola moda transportasi publik di Jabodetabek. Adapun, bila diambil kebijakan menghentikan operasional moda transportasi publik maka harus mendapat persetujuan dari Kemenkes.

    Sejumlah moda transportasi masih beroperasi dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Oleh sebab itu, konten sumber masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3781) [SALAH] Foto “Hababina Rizieq sudah menjadi tangan kanan yang mulia Baginda Donald Trump”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/04/2020

    Berita

    Akun Iqbal Oktavian mengunggah foto yang memperlihatkan Habib Rizieq Shihab bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Joko Widodo. Dalam narasinya disebutkan bahwa Habib Rizieq sudah menjadi tangan kanan Donald Trump. Berikut kutipan narasinya:

    “Wooooi cebong, ini satu lagi bukti bahwa Imam Jumbo kami masih eksis dan tidak gembel di ngarab sana. Saat ini Hababina Rizieq sudah menjadi tangan kanan yang mulia Baginda Donald Trump. Bahkan kunci nuklir Mamarika udah ada ditangan beliau sekarang. Sekali lagi ente bilang dia gembel, bakal almarhum ente sekecamatan...”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa foto tersebut merupakan hasil suntingan. Sumber foto itu berasal dari dua foto, yakni foto dari akun Twitter Fadli Zon (@fadlizon) dan foto saat pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara anggota G20 pada Juni 2019.

    Foto yang diambil dari akun Twitter @fadlizon bertanggal 11 Maret 2019. Foto tersebut diambil saat Fadli Zon ke Arab Saudi dan bertemu dengan Habib Rizieq Shihab. Sedangkan, foto kedua berasal dari foto bersama Presiden Joko Widodo bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte saat perhelatan KTT G20 di Jepang. Foto para pemimpin negara itu diambil pada tanggal 28 Juni 2018.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, foto yang diunggah akun Iqbal Oktavian merupakan foto suntingan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3780) [SALAH] Imigran China Sengaja Membawa Virus, Tujuannya Membasmi Rakyat +62

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/04/2020

    Berita

    Akun R-Man memposting pernyataan bahwa imigran asal China sengaja membawa virus ke Indonesia. Klaim itu, menurut akun tersebut, tidak ada satu pun warga China yang terkena virus Corona atau COVID-19 di Indonesia. Berikut kutipan narasinya:

    “IMIGRAN CN SENGAJA MEMBAWA VIRUS DAN MEREKA TELAH MENYUNTIKAN ANTI BODI SEBELUMNYA DI TUBUH MEREKA, TUJUANNYA ADALAH MEMBASMI RAKYAT +62 BUKTINYA TAK SATUPUN WARGA CN YANG KENA VIRUS CORONA DI INDONESIA

    Analisa saya”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Sebab, tercatat bahwa ada satu warga negara China terpapar COVID-19 pasca berkunjung ke Indonesia. Hal itu dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Provinsi Shaanxi, China dalam laman resminya.

    Menurut laporan tersebut, seorang warga negara China asal Shaanxi terpapar COVID-19 setelah ia pulang dari Indonesia. Pada laporan tersebut, warga bernama Zhang Moumou sudah merasakan gejala batuk dan demam pada tanggal 10 Maret 2020. Pada 13 Maret, diketahui Zhang terbang dari Indonesia menuju Shanghai, China melalui Hong Kong. Lalu, pada tanggal 14 Maret 2020, ia mengambil ke penerbangan ke Xi’an, Ibukota Provinsi Shaanxi.

    Mendarat di Xi’an, Zhang melapor kepada petugas bahwa dirinya merasa tidak sehat dan setelah diperiksa suhu tubuhnya, ia dibawa ke rumah sakit setempat. Pemeriksaan dilakukan kepada Zhang. Butuh dua kali pemeriksaan sebelum akhirnya Zhang dinyatakan positif virus Corona.

    Lalu, perihal kasus COVID-19 di Indonesia, ketahui bahwa pasien 1 di Indonesia terpapar penyakit tersebut setelah melakukan kontak dengan warga Jepang yang menetap di Malaysia. Diketahui bahwa, pasien 1 COVID-19 Indonesia itu melakukan kontak dengan warga Jepang di sebuah acara klub dansa Paloma & Amigos di Jakarta pada tanggal 14 Februari 2020.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim akun R-Man tidak mendasar. Sebab, terdapat kasus warga China yang terpapar COVID-19 saat berada di Indonesia. Selain itu, diketahui pula penularan pada kasus pasien 1 COVID-19 Indonesia terjadi lantaran kontak dengan warga Jepang, bukan warga China. Atas dasar itu, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan