(GFD-2020-8396) Sesat, Unggahan Foto Pria Kulit Hitam yang Tertukar Posisi Tangan dan Kakinya
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 01/12/2020
Berita
KLAIM
Foto seorang pria kulit hitam yang terlihat tertukar posisi kaki dan tangannya beredar di media sosial. Dalam foto tersebut, terlihat bahwa pria itu memakai piyama bermotif dengan warna merah muda dan coklat. Tertulis pula teks di atas foto itu, "55 tahun nasib buruk jika kamu mengabaikan foto ini."
Di Facebook, foto tersebut dibagikan salah satunya oleh akun Coree, tepatnya pada 27 November 2020. Akun itu tidak memberikan narasi apa pun. Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun tersebut telah mendapatkan lebih dari 300 reaksi dan 42 komentar serta dibagikan lebih dari 500 kali.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Coree.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim itu, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut denganreverse image toolSource, Yandex, dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto ini telah beredar sejak 2017. Pria dalam foto tersebut adalah aktor Nollywood, industri film Nigeria, yang bernama Tunde Usman alias Okele. Foto ini diambil saat Okele sedang berperan dalam sebuah film.
Di Twitter, foto serupa pernah diunggah oleh akun Instagram @hargahot pada 13 Oktober 2017. Akun ini menulis narasi dalam bahasa Persia yang jika diterjemahkan berarti, “Menurut surat kabar, seorang pria yang tinggal di Guinea, Afrika, lahir dengan dislokasi anggota badan!”
Foto tersebut juga pernah diunggah oleh akun Instagram @omgdacomedian pada 26 Mei 2019 dengan narasi dalam bahasa Inggris yang jika diterjemahkan berarti, "Dia tidur dengan istri orang lain dan beginilah hasilnya. Hati-hati kawan." Namun, dalam keterangannya, akun ini menyertakan tagar #okele.
Di Nigeria, foto-foto Okele dengan posisi tangan dan kaki yang tertukar ini juga pernah viral. Seperti narasi dalam unggahan akun Instagram @omgdacomedian, beberapa warganet mengatakan tangan dan kaki pria itu tertukar akibat tidur dengan istri orang lain.
Dilansir dari situs yang berbasis di Nigeria, Information Nigeria, tangan dan kaki yang posisinya tertukar dalam foto-foto tersebut adalah hasil karya penata rias Nollywood, Hakeem Effect, dan pria dalam foto itu adalah aktor film asal Yoruba. Hakeem pernah memenangkan penghargaan dari Africa Magic Viewer's Choice Award (AMVCA) sebagai penata rias terbaik Nollywood.
Namun, dikutip dari situs cek fakta Hoax or Fact, tangan dan kaki yang posisinya tertukar dalam foto-foto tersebut bukanlah hasil karya Hakeem Effect yang bernama asli Hakeem Onilogbo Ajibola. Situs tersebut mengkonfirmasi Hakeem secara langsung, yang memastikan bahwa tangan dan kaki yang posisinya tertukar itu dibuat dengan efek khusus, bukan karyanya.
Pria dalam foto tersebut merupakan aktor Nigeria, Okele, yang sedang berperan dalam sebuah film. Okele pernah membagikan foto itu di akun Instagram-nya, @okele_2, pada 9 Agustus 2019. Terdapat pula foto lain yang juga memperlihatkan posisi tangan dan kakinya yang tertukar, namun ketika itu ia sedang duduk di tanah.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, unggahan akun Facebook Coree berupa foto pria kulit hitam yang tertukar posisi tangan dan kakinya, menyesatkan. Akun ini tidak memberikan konteks bahwa foto tersebut diambil di tengah proses pembuatan sebuah film. Pria dalam foto itu adalah aktor Nigeria yang bernama Tunde Usman alias Okele. Tangan dan kaki Okele yang posisinya tertukar ini dibuat dengan efek khusus.
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
(GFD-2020-8395) Keliru, Video Erdogan Tolak Duduk Bersama dan Jabat Tangan Macron usai Kasus Kartun Nabi Muhammad
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/11/2020
Berita
KLAIM
Video pendek yang diklaim sebagai video saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak duduk bersebelahan dan berjabat tangan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron beredar di Facebook. Dalam video berdurasi 8 detik itu, Erdogan dan Macron bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel tampak berada dalam sebuah forum. Erdogan terlihat menyalami Putin dan Merkel, lalu meninggalkan Macron.
Salah satu akun yang membagikan video beserta klaim itu adalah akun Tarbiahmoeslim's Blogs, tepatnya pada 28 November 2020. Akun ini menulis, "Keren Sultan Erdogan, Dia tidak mau duduk dan salaman dengan orang yang telah menghina Islam dan Nabi Muhammad. Sama sekali tidak di perdulikannya pemimpin Prancis. 'Erdogan memberi tau Ini dia (Macron) yang najis, Izinkan saya pergi dengan izin Anda, Merkel, Saya tidak bisa duduk bersamanya'."
Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun tersebut telah mendapatkan lebih dari 3.800 reaksi dan 396 komentar.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Tarbiahmoeslim's Blogs.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri video terkait dengan memasukkan kata kunci “Erdogan, Macron, Putin, and Merkel” dalam kolom pencarian YouTube. Hasilnya, ditemukan bahwa video tersebut pernah dipublikasikan oleh sejumlah media asing kredibel.
Menurut pemberitaan, dalam video itu, Recep Tayyip Erdogan, Emmanuel Macron, Vladimir Putin, dan AngelaMerkel sedang bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Istanbul, Turki, pada 27 Oktober 2018. Pertemuan itu membahas situasi yang sedang berlangsung di Suriah. Konferensi tersebut kemudian diakhiri dengan pernyataan bersama oleh keempat tokoh itu kepada pers.
Kanal YouTube milik Ruptly, media yang berbasis di Rusia, menyiarkan videoliveselama sekitar dua jam saat Erdogan, Macron, Putin, dan Merkel menggelar konferensi pers tersebut. Konferensi pers inilah yang terlihat dalam video yang dibagikan oleh akun Tarbiahmoeslim’s Blogs.
Hal itu terlihat dari kesamaan warna dinding, ornamen bintang yang terpasang di dinding, bendera-bendera negara yang berjejer di belakang keempat tokoh tersebut, serta pakaian yang dikenakan oleh Erdogan, Macron, Putin, dan Merkel.
Dalam video Ruptly ini, di sesi konferensi pers, terlihat bahwa Erdogan duduk bersama Macron. Setelah itu, mereka berempat berdiri untuk mengikuti sesi foto. Keempatnya saling merekatkan tangan, termasuk Erdogan dan Macron. Video utuh bagian ini terdapat pada jam 2:15:27 hingga 2:16:30.
Gambar tangkapan layar video Ruptly yang menunjukkan Erdogan dan Macron berfoto bersama dalam pertemuan yang membahas situasi di Suriah pada 27 Oktober 2018.
KTT tersebut berlangsung setelah Rusia dan Turki mencapai kesepakatan pada 17 September 2018 untuk menciptakan zona penyangga demiliterisasi di sekitar wilayah Idlib, Suriah, yang dihuni oleh sekitar 3,5 juta penduduk dan menjadi benteng besar terakhir yang dikuasai militan di negara itu.
Video konferensi pers empat tokoh tersebut juga pernah dimuat oleh saluran televisi berita berbahasa Inggris yang berbasis di Beijing, Cina, CGTN, dengan judul "IS repels US-backed SDF from eastern Syria" pada tanggal yang sama. Cuplikan saat keempatnya melakukan foto bersama terdapat pada detik ke-36.
Peristiwa dalam video ini terjadi jauh sebelum munculnya ketegangan antara Erdogan dan Macron pasca Presiden Prancis tersebut merespons kasus pemenggalan seorang guru Prancis yang bernama Samuel Paty. Paty dianggap melecehkan Islam karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad milik Charlie Hebdo kepada murid-muridnya.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah video Recep Tayyip Erdogan yang menolak duduk bersebelahan dan berjabat tangan dengan Emmanuel Macron, keliru. Video ini diambil saat Erdogan dan Macron, bersama Putin dan Markel, bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi di Istanbul pada 27 Oktober 2018 untuk membahas isu Suriah. Peristiwa ini terjadi jauh sebelum adanya ketegangan antara Erdogan dan Macron pasca kasus pemenggalan Samuel Paty pada awal November 2020.
IKA NINGTYAS
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
(GFD-2020-8394) Keliru, Foto Kebakaran Pesantren Alquran di Liberia yang Tewaskan Puluhan Santri dan Guru
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 27/11/2020
Berita
KLAIM
Foto yang memperlihatkan sebuah masjid yang terbakar hebat beredar di media sosial. Foto itu diklaim sebagai foto kebakaran sebuah pondok pesantren Alquran di Kota Monrovia, Liberia, yang menewaskan 26 santri dan dua guru.
Foto itu terdapat dalam sebuah artikel di situs Viralnesia yang berjudul "nnalillahiwainnalillahirajiun! Pesantren Alquran Terbakar, 28 Santri & Guru Tewas Terpanggang". Artikel tersebut dimuat pada 4 September 2020. Menurut artikel itu, kebakaran tersebut terjadi pada 18 September 2019.
Artikel ini pun banyak dibagikan di Facebook. Salah satu akun yang mengunggah tautan artikel tersebut adalah akun M Fahri, tepatnya pada 15 November 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun itu telah mendapatkan lebih dari 6.200 reaksi dan 363 komentar serta dibagikan 148 kali.
Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook M Fahri.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, foto tersebut bukanlah foto kebakaran pondok pesantren Alquran di Kota Monrovia, Liberia, melainkan foto kebakaran Masjid Mardatillah di Jalan Enggano, Kelurahan Pasar Bengkulu, Bengkulu, pada 1 Agustus 2018.
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tempo menelusuri foto tersebut denganreverse image toolYandex dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa masjid dalam foto itu identik dengan masjid dalam sebuah video di YouTube yang diunggah oleh kanal Pedoman Bengkulu pada 1 Agustus 2018.
Dalam keterangannya, tertulis bahwa masjid yang terbakar itu merupakan Masjid Pasar Bengkulu. Kesamaan terletak pada bentuk dan warna masjid, bentuk dan warna bangunan di sebelah masjid, adanya sebuah tiang listrik di depan masjid, serta orang-orang di depan masjid yang menyaksikan kebakaran tersebut.
Dilansir dari situs media lokal Bengkulu, Bengkulu Ekspress, pada 1 Agustus 2018, memang terjadi kebakaran di Masjid Mardhatillah, Jalan Enggano, Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Kebakaran Pondok Pesantren Alquran di Liberia
Dikutip dari The Washington Post, pada 18 September 2019, terjadi kebakaran di sebuah sekolah Alquran di Kota Monrovia, Liberia yang menewaskan sedikitnya 28 anak-anak. Menurut seorang juru bicara kepolisian, para siswa tengah tidur di asrama yang terhubung dengan masjid ketika masalah listrik diduga telah memicu kebakaran.
Korban diperkirakan adalah anak laki-laki berusia 10-20 tahun yang sedang belajar Alquran di sekolah tersebut. “Doa saya untuk keluarga anak-anak yang meninggal tadi malam di Paynesville, Monrovia, akibat kebakaran mematikan yang melanda gedung sekolah mereka," kata Presiden Liberia George Weah dalam cuitannya di Twitter.
Dilansir dari CNN, sehari setelah peristiwa kebakaran sekolah asrama di Monrovia tersebut, pemerintah Liberia mengumumkan Hari Berkabung Nasional. Menurut Sekretaris Pers Presiden Liberia, Isaac Solo Kelgbeh, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 11 malam waktu setempat.
Menurut pihak berwenang, api melalap pintu masuk utama gedung. Anak-anak yang tinggal di asrama sekolah itu, beberapa di antaranya berusia 10 tahun, pun tidak bisa melarikan diri karena tidak ada pintu darurat. Ada pula jeruji baja pengaman di jendela. Dalam kebakaran itu, dua guru juga tewas.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas adalah foto kebakaran pondok pesantren Alquran di Kota Monrovia, Liberia, yang menewaskan 26 santri dan dua guru, keliru. Kebakaran memang pernah terjadi di sebuah sekolah Alquran di Monrovia yang menewaskan sedikitnya 28 siswa, tepatnya pada 18 September 2019. Namun, masjid yang terbakar dalam foto tersebut adalah Masjid Mardatillah di Jalan Enggano, Kelurahan Pasar Bengkulu, Bengkulu, pada 1 Agustus 2018.
ZAINAL ISHAQ
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/pesantren
- https://archive.vn/l1H2g
- https://archive.vn/r50Us
- https://www.tempo.co/tag/pondok-pesantren
- https://bit.ly/2V7slr9
- https://bit.ly/37aVUxz
- https://www.washingtonpost.com/world/school-fire-kills-27-children-in-liberia/2019/09/18/226043c6-da1c-11e9-adff-79254db7f766_story.html
- https://www.tempo.co/tag/alquran
- https://edition.cnn.com/2019/09/18/africa/liberia-boarding-school-fire/index.html
- https://www.tempo.co/tag/liberia
(GFD-2020-8393) Keliru, Ucapan Belasungkawa Trump di Twitter atas Meninggalnya Diego Maradona
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 27/11/2020
Berita
KLAIM
Gambar tangkapan layar cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Twitter yang berisi ucapan belasungkawa atas meninggalnya legenda sepak bola Diego Maradona beredar di WhatsApp dan media sosial. Namun, dalam cuitan itu, Maradona disebut "her", kata ganti bagi perempuan dalam bahasa Inggris.
Pasca meninggalnya Maradona pada 26 November 2020 kemarin, memang banyak warganet yang salah mengira bahwa yang meninggal adalah diva pop asal AS, Madonna. Dalam gambar tangkapan layar cuitan yang diklaim berasal dari Trump itu, tertulis, "Her music was wonderful."
Adapun narasi lengkap dalam cuitan tersebut adalah sebagai berikut: "Very sad to hear about the death of Maradona. A great person. Her music was wonderful. I remember listening to her albums in the early 1980's. Rest In Peace!" Cuitan itu pun terlihat telah dikomentari 262 ribu kali, di-retweet230 ribu kali, dan disukai 564 ribu kali.
Di Twitter, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan beberapa di antaranya oleh akun @TheMelow, akun @DonAdam68, dan akun @detje1212. Akun @TheMelow memberikan narasi, "Politik memang berat.. Sekelas Donald Trump bisa linglung gara" kalah pilpres.. Sejak kapan Maradona jadi penyanyi?" Sementara akun @detje1212 menulis, "Itu Madona bambang.."
Gambar tangkapan layar cuitan di Twitter yang diklaim berasal dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi gambar tangkapan layar tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri cuitan Donald Trump di akun Twitter resminya, @realDonaldTrump, pada 25-27 November 2020 dengan Account Analysis dan Twitter Advanced Search.
Namun, tidak ditemukan cuitan Trump yang berisi ucapan belasungkawa atas meninggalnya Maradona tersebut. Cuitan Trump lebih didominasi dengan cuitan soal politik, terutama setelah kalah dari Joe Biden dalam Pemilihan Presiden AS 2020.
Tempo kemudian menggunakan Politwoops untuk mengecek cuitan Trump di Twitter yang telah dihapus pada rentang waktu yang sama. Namun, Tempo juga tidak menemukan cuitan yang berisi ucapan duka cita atas meninggalnya Maradona tersebut yang telah dihapus oleh Trump.
Cuitan yang diklaim berasal dari Donald Trump itu memang janggal, karena memakai "her", kata ganti bagi perempuan dalam bahasa Inggris. Cuitan itu berbunyi, “Her music was wonderful. I remember listening to her albums in the early 1980’s.” Artinya, Maradona disebut sebagai musisi, bukan sebagai pesepakbola.
Tempo pun membandingkan tampilan cuitan dalam gambar tangkapan layar tersebut dengan tampilan cuitan yang asli di Twitter, dan ditemukan kejanggalan lain dalam gambar tangkapan layar itu.
Dalam gambar tangkapan layar tersebut, terdapat bagian kosong yang cukup lebar di antara cuitan dengan jumlah komentar,retweet, sertalike. Dalam tampilan di Twitter, jarak antara cuitan dengan jumlah komentar,retweet, sertaliketidak selebar itu. Dalam gambar tangkapan layar tersebut, cuitan juga terletak di bawah foto profil. Dalam tampilan di Twitter, cuitan berada di sisi kanan foto profil.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, gambar tangkapan layar cuitan Donald Trump di Twitter yang berisi ucapan belasungkawa atas meninggalnya Diego Maradona tersebut keliru. Gambar tangkapan layar itu merupakan hasil suntingan. Sejak Maradona meninggal pada 26 November 2020 hingga saat ini, Trump tidak mengucapkan duka cita atas legenda sepak bola Argentina tersebut di Twitter.
IKA NINGTYAS
Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id
Rujukan
- https://www.tempo.co/tag/diego-maradona
- https://www.tempo.co/tag/madonna
- https://twitter.com/DonAdam68/status/1331844652765351937
- https://twitter.com/TheMelow/status/1331901340830756866
- https://twitter.com/detje1212/status/1331870737322237955
- https://twitter.com/realdonaldtrump
- https://politwoops.eu/p/republican/realDonaldTrump
- https://www.tempo.co/tag/donald-trump
Halaman: 4668/6183