• (GFD-2020-8053) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Muncul Hewan Berbadan Kelelawar yang Bisa Berenang di Pekanbaru?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/04/2020

    Berita


    Foto dan video yang diklaim memperlihatkan binatang aneh yang muncul di Pekanbaru beredar di WhatsApp dan Facebook dalam beberapa hari terakhir. Foto dan video itu dibagikan dengan narasi bahwa binatang tersebut memiliki badan mirip kelelawar, namun bisa berenang.
    Di Facebook, foto dan video itu diunggah salah satunya oleh akun EddyMustar, yakni pada 17 April 2020. Dalam foto yang diunggah akun ini, terlihat seekor binatang yang memiliki membran di bagian leher, tangan, perut, dan kaki yang menyerupai sayap.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook EddyMustar.
    Adapun dalam video yang diunggah akun tersebut, terlihat puluhan hewan yang memiliki organ menyerupai sayap yang sedang berenang. Akun itu juga menuliskan narasi, "Binatang aneh sudah dua hari muncul di Pakan Baru. Badannya kaya Kelelawar tapi Berenang di Air. *ada yang faham, bisa menjelaskan yaa?"
    Apa benar baru-baru ini muncul binatang berbadan kelelawar yang bisa berenang di Pekanbaru?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memeriksa klaim di atas, Tim CekFakta Tempo menelusuri foto dan dalam unggahan akun EddyMustar tersebut denganreverse image toolsSource, Yandex, dan Google.
    Foto seekor binatang yang memiliki selaput di bagian leher, tangan, perut, dan kaki yang menyerupai sayap pernah diunggah pada 12 Juli 2017 oleh akun ISupportYourViews di situs Imgur.com. Foto tersebut diberi keterangan "No bamboozle: It's a baby coluga (colugo)".
    Gambar tangkapan layar unggahan akun ISupportYourViews di Imgur.com.
    Dilansir dari Wired, colugo merupakan mamalia yang mampu meloncat dari pohon ke pohon sejauh 200 kaki atau sekitar 60 meter. Kemampuan itu dimiliki colugo karena hewan yang kerap disebut lemur terbang ini memiliki membran yang dikenal sebagai patagium yang membentang dari kepala hingga ekornya.
    Dikutip dari Mongabay, sebutan lemur terbang bagi colugo atau kubung kerap mengundang kebingungan di kalangan awam. Selain tidak terbang seperti burung atau kelelawar, melainkan melayang, hewan ini juga bukanlah lemur. Kubung memiliki nama ilmiah Cynocephalus variegatus dan termasuk dalam ordo dermoptera. Sementara lemur termasuk dalam ordo primata.
    Kubung hanya mampu melayang dari satu tempat ke tempat lain yang lebih rendah dengan mengandalkan patagiumnya, yang tampak seperti sayap. Secara umum, kubung memiliki ukuran serupa kucing dewasa, dengan berat 1-1,75 kg dan panjang 36-43 cm, serta panjang ekor 22-27 cm. Jika "sayap"-nya direntangkan dengan maksimal, lebar satwa ini bisa mencapai 70 cm.
    Adapun hewan yang terdapat dalam video unggahan akun EddyMustar adalah hewan yang berbeda, yakni sea hare atau kelinci laut. Foto salah satu jenis sea hare pernah diunggah di situs Sea Slug Forum pada 17 Maret 2004. Menurut situs tersebut, sea hare dalam foto itu adalah jenis yang bernama ilmiah Aplysia brasiliana.
    Kanal YouTube Tsu-Soo Tan juga pernah mengunggah video salah satu jenis sea hare pada 8 Juni 2014. Sea hare yang terlihat dalam video itu merupakan jenis yang bernama ilmiah Aplysia kurodai. Menurut kanal tersebut, video itu diambil di Hatano Reef, Miri, Sarawak, Malaysia, pada 31 Mei 2014.
    Gambar tangkapan layar unggahan video sea hare di kanal YouTube Tsu-Soo Tan.
    Dilansir dari situs resmi organisasi The Wildlife Trusts, sea hare merupakan salah satu jenis siput laut yang kerap ditemukan di perairan dangkal. Hewan ini memakan rumput laut. Sea hare juga memiliki cangkang internal yang panjangnya sekitar 4 cm dan transparan.
    Seperti siput laut pada umumnya, sea hare adalah hermafrodit dan terkadang berpasangan dalam bentuk rantai, yang masing-masing berperan sebagai jantan atau betina. Mereka menaruh telur-telurnya dalam sebuah tempat yang menyerupai sangkar yang dibentuk dari benang-benang berwarna merah muda, lalu disimpan di rumput laut.
    Biasanya, sea hare memiliki panjang 7-20 cm. Sea hare berwarna merah marun, hijau, atau coklat, tergantung warna rumput laut yang mereka makan. Tentakel yang terletak di atas kepala mereka menyerupai telinga kelinci. Inilah yang membuat mereka diberi nama sea hare atau kelinci laut.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa baru-baru ini muncul binatang berbadan kelelawar yang bisa berenang di Pekanbaru menyesatkan. Hewan dalam foto dan video unggahan akun EddyMustar merupakan hewan yang berbeda. Hewan dalam foto adalah kubung atau colugo, dan hidup di darat, bukan di air. Foto itu pun telah beredar di internet sejak 2017. Adapun hewan yang berenang dalam video adalah sea hare atau kelinci laut.
    IKA NINGTYAS | ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8052) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Menteri Agama Izinkan Salat Tarawih dan Buka Bersama Saat Pandemi Corona?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/04/2020

    Berita


    Narasi bahwa Menteri Agama Fachrul Razi mengizinkan salat tarawih dan buka bersama saat Ramadan di tengah pandemi virus Corona Covid-19 beredar di media sosial. Narasi itu terdapat dalam sebuah artikel yang berjudul "Alhamdulillah, Menteri Agama Bolehkan Pelaksanaan Salat Tarawih, Buka Bersama Saat Ramadan".
    Artikel itu berasal dari blog yang bernama Resep Masakan ID. Dalam artikel itu disebutkan bahwa informasi tersebut berasal dari siaran pers Fachrul yang viral di grup-grup percakapan WhatsApp. Dalam pesan berantai itu, disertakan pula video Fachrul yang menyatakan bahwa salat tarawih dan buka bersama tetap bisa dilaksanakan.
    Menurut artikel itu, dalam video tersebut, Fachrul mengimbau semua masjid untuk menyiapkan sabun serta antiseptik agar jamaah bisa mencuci tangan dan terjaga dari penularan virus Corona Covid-19. Fachrul pun mengatakan, "Memasuki bulan Ramadan ini kami sepakat salat tarawih dan buka bersama tetap diadakan kecuali ada perubahan-perubahan yang membuat situasi menjadi sangat jelek. Dan mudah-mudahan itu tidak terjadi."
    Tautan artikel ini pun diunggah di halaman Resep Masakan.id pada 19 April 2020. Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 800 kali dan dibagikan lebih dari 5.300 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan halaman Facebook Resep Masakan.id.
    Apa benar Menteri Agama Fachrul Razi mengizinkan salat tarawih dan buka bersama saat Ramadan di tengah pandemi virus Corona Covid-19?

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa Menteri Agama Fachrul Razi mengizinkan salat tarawih dan buka bersama saat Ramadan di tengah pandemi virus Corona Covid-19 telah beredar sejak awal April 2020 lalu. Saat itu, beredar sebuah potongan video Fachrul yang mengizinkan salat tarawih bersama saat bulan Ramadan.
    Namun, berdasarkan penjelasan dari situs resmi Kementerian Agama, potongan video tersebut merupakan penggalan wawancara Fachrul dengan media usai mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kegiatan bersih-bersih di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada 13 Maret 2020.
    Salah satu media yang pernah mempublikasikan video wawancara itu adalah BeritaSatu. Video yang berjudul "Ada Corona, Menag Pastikan Agenda Ramadan Berjalan Normal" tersebut diunggah ke YouTube pada 13 Maret 2020. Dalam keterangannya, BeritaSatu menulis, "Menteri Agama Fachrul Razi mengimbau seluruh warga untuk menjaga kebersihan saat beribadah. Terkait ibadah di Bulan Ramadan, tetap berlangsung normal hingga ada perubahan resmi."
    Ketika itu, Fachrul memberikan penjelasan: "Yang lainnya kami garis bawahi juga masalah pengambilan air wudu, betul-betul diyakinkan air itu mengalir dengan baik. Kemudian, di tiap-tiap tempat wudu itu kami siapkan sabun dan antiseptik. Mudah-mudahan dengan itu akan menjadi lebih baik. Penularan penyakit peluangnya menjadi lebih kecil. Kemudian hal lain, kami ingin informasikan juga bahwa sebentar lagi akan Ramadan. Kami sepakat Ramadan tarawih maupun buka puasa bersama tetap kita adakan sebagaimana biasa, kecuali ada perubahan-perubahan yang membuat situasinya menjadi sangat jelek, mudah-mudahan tidak terjadi, maka kami akan ambil langkah-langkah lain yang lebih baik."
    Gambar tangkapan layar video di kanal YouTube BeritaSatu yang memuat wawancara dengan Menteri Agama Fachrul Razi.
    Sekitar tiga pekan kemudian, Menteri Agama Fachrul Razi meneken surat edaran terkait panduan ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah di tengah pandemi virus Corona Covid-19. Dalam surat tertanggal 6 April 2020 itu, Fachrul mengimbau umat muslim untuk melakukan salat tarawih dan tadarus di rumah serta tidak melakukan sahur on the roaddanifthar jama'iatau buka puasa bersama.
    Berikut ini panduan pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan dalam surat edaran yang ditujukan bagi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis seluruh Indonesia tersebut:
    1. Umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan baik berdasarkan ketentuan fikih ibadah;2. Sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti, tidak perlu sahuron the roadatauifthar jama’i(buka puasa bersama);3. Salat tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah;4. Tilawah atau tadarus Al Quran dilakukan di rumah masing-masing berdasarkan perintah Rasulullah SAW untuk menyinari rumah dengan tilawah Al Quran;5. Buka puasa bersama, baik dilaksanakan di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid, maupun musala ditiadakan;6. Peringatan Nuzulul Quran dalam bentuk tablig dengan menghadirkan penceramah dan massa dalam jumlah besar, baik di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid, maupun musala ditiadakan;7. Tidak melakukan iktikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadan di masjid atau musala;8. Pelaksanaan Salat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan secara berjamaah, baik di masjid atau di lapangan ditiadakan, untuk itu diharapkan terbitnya Fatwa MUI menjelang waktunya;9. Agar tidak melakukan kegiatan sebagai berikut:a. Salat tarawih keliling (tarling);b. Takbiran keliling, kegiatan takbiran cukup dilakukan di masjid atau musala dengan menggunakan pengeras suara;c. Pesantren kilat, kecuali melalui media elektronik.10. Silaturahim atau halal bihalal yang lazim dilaksanakan ketika hari raya Idul Fitri bisa dilakukan melalui media sosial danvideo callatauconference.
    Dikutip dari situs Kompas.com, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin juga mengimbau masyarakat untuk melaksanakan ibadah tarawih di rumah masing-masing selama bulan Ramadan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus Corona Covid-19.
    "Jangan sampai kita menjemput bahaya, kita berkerumun di suatu tempat, termasuk di tempat-tempat ibadah. Itu sangat berpotensi untuk kita membahayakan diri kita dan juga orang lain," ujar Kamaruddin dalam keterangan resminya pada 17 April 2020.
    Kamaruddin mengatakan, sebagai umat muslim, ia memahami dan menyadari betapa penting dan mulianya ketika beribadah di masjid. Namun, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat diwajibkan untuk tetap berada di rumah, termasuk untuk beribadah.
    Menurut Amin, kualitas ibadah umat Islam tidak akan berkurang dengan beribadah di rumah. "Kualitas ibadah kita tidak hanya ditentukan oleh lokasi kita beribadah. Yang tidak kalah penting, kualitas ibadah kita ditentukan oleh keikhlasan, kekhusyukan, dan kesucian jiwa kita," katanya.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, narasi dalam artikel di blog Resep Makanan ID di atas, bahwa Menteri Agama Fachrul Razi mengizinkan salat tarawih dan buka bersama saat Ramadan di tengah pandemi virus Corona Covid-19, menyesatkan. Video yang digunakan untuk menyebarkan klaim itu merupakan video pada 13 Maret 2020. Pada 6 April 2020, Fachrul telah menerbitkan surat edaran yang berisi imbauan agar umat muslim melakukan salat tarawih dan tadarus di rumah serta tidak melakukan sahur on the road dan ifthar jama'i atau buka puasa bersama.
    IBRAHIM ARSYAD
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8051) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Luhut Perintahkan TNI-Polri Tangkap Pemda yang Tutup Bandara di Tengah Pandemi Corona?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/04/2020

    Berita


    Gambar tangkapan layar yang berisi narasi bahwa Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan, memerintahkan TNI-Polri tangkap pemerintah daerah yang tutup bandara beredar di media sosial di tengah pandemi virus Corona Covid-19. Di Facebook, gambar tangkapan layar itu dibagikan salah satunya oleh akun Ahmad Muhajir, yakni pada 17 April 2020.
    Dalam gambar tangkapan layar itu, terdapat tautan sebuah artikel yang berjudul "Luhut Minta Panglima TNI dan Kapolri Kawal Bandara, Jangan Sampai Ditutup Pemda". Selain itu, terdapat narasi yang disebut berasal dari pernyataan Luhut, yakni:
    Tangkap kalau ada yang melawan. Jangan ada yang kurang ajar sama saya dan pada pemerintah pusat.
    LBP: "Negara ini Dalam Kekuasaan saya..." Kamu Mau apa... Saya Akan Buldozer Siapapun yang Ganggu Ahok, China Dan Kelompok Saya. Siapapun Dia. Ini Bisnis dan Investasi Lebih Penting Dari Hidup Kalian.
    Akun Ahmad Muhajir pun menuliskan narasi, "Pedasnya Level 10. Se Indonesia Nggak Punya Nyali. Ngelawan Kakek Tua." Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun tersebut telah dikomentari lebih dari 100 kali dan dibagikan lebih dari 200 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ahmad Muhajir.
    Apa benar Luhut memerintahkan TNI-Polri tangkap pemda yang tutup bandara di tengah pandemi Corona?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memeriksa klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri sumber dari artikel yang berjudul "Luhut Minta Panglima TNI dan Kapolri Kawal Bandara, Jangan Sampai Ditutup Pemda" dalam gambar tangkapan layar tersebut. Hasilnya, ditemukan bahwa artikel itu pernah dimuat oleh situs Bizlaw.id pada 7 April 2020.
    Namun, setelah artikel tersebut dibaca secara menyeluruh, tidak ditemukan informasi bahwa Luhut memerintahkan TNI-Polri untuk menangkap pemda yang menutup bandara di tengah pandemi Corona. Justru, menurut artikel itu, Luhut meminta dukungan seluruh pemda serta TNI-Polri untuk memastikan bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun tetap beroperasi.
    Dalam artikel tersebut, tidak ditemukan pula pernyataan dari Luhut bahwa, "Negara ini dalam kekuasaan saya. Kamu mau apa? Saya akan buldozer siapa pun yang ganggu Ahok, Cina, dan kelompok saya. Siapa pun dia. Ini bisnis dan investasi lebih penting dari hidup kalian."
    Tempo pun mencari pemberitaan dari media kredibel mengenai permintaan Luhut kepada pemda serta TNI-Polri terkait pengoperasian layanan transportasi tersebut. Dilansir dari Liputan6.com, permintaan Luhut tersebut tertuang dalam Surat Menteri Perhubungan Nomor PL. 001/1/4 PHB 2020 yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri pada 6 April 2020.
    Terdapat 8 tembusan dalam surat tersebut, antara lain kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Menteri Badan Usaha Milik Negara; Panglima TNI; Kapolri; dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
    "Dalam rangka memberikan kepastian terhadap pelayanan transportasi nasional tetap berjalan, maka Kementerian Perhubungan mengharapkan dukungan dan kerjasama seluruh Pemerintah Daerah, TNI dan Polri serta stakeholder terkait untuk bersama-sama memastikan agar pelayanan transportasi di wilayah operasional Bandar Udara, Pelabuhan, Terminal, Stasiun dan prasarana transportasi lainnya dapat tetap berjalan," demikian permintaan Luhut yang tertulis dalam surat tersebut.
    Operasional seluruh sarana transportasi itu, kata Luhut, tetap dapat berjalan dengan mengoptimalkan pengawasan serta mengacu pada protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19. "Berkenaan dengan hal tersebut di atas, mohon dikiranya Menteri (Dalam Negeri) dapat menyampaikan kebijakan tersebut kepada Kepala Daerah di seluruh Indonesia serta menghimbau agar tidak melakukan penutupan fasilitas transportasi yang berada pada wilayahnya," ujar Luhut.
    Dilansir dari Bisnis.com, Luhut melayangkan surat itu setelah beberapa pemda, seperti Papua dan Kalimantan Timur, menutup sarana transportasi guna memutus rantai penyebaran virus Corona Covid-19. Berdasarkan regulasi, sarana transportasi tersebut merupakan obyek vital nasional sehingga penutupannya menjadi kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
    Dalam surat itu, Luhut menyatakan pengawasan dan pengamanan serta penutupan atau penghentian operasional sarana transportasi oleh pemda harus dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. "Kemenhub mengharapkan dukungan dan kerja sama seluruh pemerintah daerah, TNI dan Polri serta stakeholder untuk bersama-sama memastikan agar pelayanan transportasi di wilayah operasional dapat tetap berjalan," ujar Luhut.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa Luhut memerintahkan TNI-Polri tangkap pemda yang tutup bandara di tengah pandemi virus Corona Covid-19 adalah klaim yang menyesatkan. Dalam pemberitaan di media kredibel, tidak ditemukan informasi bahwa Luhut memerintahkan TNI-Polri untuk menangkap pemda yang menutup bandara. Justru, Luhut meminta dukungan seluruh pemda serta TNI-Polri untuk memastikan bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun tetap beroperasi di tengah pandemi Corona.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8050) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Terjadi Bentrok TNI-Polri di Papua yang Dipicu oleh Masuknya TKA Cina Ilegal?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 17/04/2020

    Berita


    Akun Facebook Nomost mengunggah sebuah poster berlogo situs media CNN Indonesia pada 16 April 2020. Poster itu berisi informasi tentang bentrok antara TNI penjaga perbatasan dengan Polri di Papua. Menurut poster tersebut, bentrokan itu dipicu oleh masuknya tenaga kerja asing (TKA) Cina ilegal di perbatasan.
    Di bagian atas poster itu, tertulis judul "Bentrok Baku Tembak antara TNI Penjaga Perbatasan dengan Polri di Papua". Terdapat pula dua foto yang diklaim sebagai foto TKA Cina ilegal yang memicu bentrokan TNI-Polri serta sebuah gambar tangkapan layar video berlogo CNN Indonesia yang menampilkan berita berjudul "Bentrok Oknum TNI-Polri".
    Poster ini juga berisi empat paragraf yang berisi kronologi bentrokan tersebut. Bentrokan itu diklaim berawal saat prajurit TNI berpatroli di perbatasan dan memergoki adanya TKA Cina ilegal yang masuk. Prajurit TNI pun menahan 139 TKA Cina tersebut. Tak lama kemudian, polisi datang dan mereka terlibat adu mulut. Bentrokan kemudian terjadi.
    Akun Nomost juga memberikan narasi pada unggahannya itu, yakni, "Ketahuan siapa yang melindungi TKA CINA. Bravo TNI. Tembak semua hingga mati penghinat bangsa ini." Hingga artikel ini dimuat, unggahan akun Nomost tersebut telah dibagikan lebih dari 300 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Nomost.
    Artikel ini akan berisi pemeriksaan terhadap dua hal:

    Hasil Cek Fakta


    Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri gambar tangkapan layar video berlogo CNN Indonesia dalam poster di atas. Namun, ketika dimasukkan kata kunci sesuai judul video berita yang tertera, yakni "Bentrok Oknum TNI-Polri", ke kanal YouTube CNN Indonesia, hasilnya nihil. CNN Indonesia tidak pernah menyiarkan video tersebut.
    Tempo justru menemukan bahwa video itu merupakan tayangan program Kabar Pagi yang disiarkan oleh tvOne pada 12 April 2020. Hal itu terlihat dari kesamaan logo Kabar Pagi, juru bahasa isyarat, serta cuplikan video pada detik ke-55. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa gambar tangkapan layar video dalam poster di akun Nomost telah disunting dengan menambahkan logo CNN Indonesia untuk menutup logo tvOne.
    Gambar tangkapan layar video berita tvOne tentang bentrokan TNI-Polri di Papua.
    Selanjutnya, Tempo melakukan pencarian di situs media CNN Indonesia mengenai berita terkait. Hasilnya, CNN Indonesia hanya pernah memuat satu berita tentang bentrok TNI-Polri dengan judul "3 Polisi Tewas dalam Bentrokan Polri dan TNI di Mamra Papua" pada 12 April 2020. Setelah berita itu dibaca secara menyeluruh, tidak ditemukan informasi bahwa bentrokan itu dipicu oleh masuknya 139 TKA Cina ilegal di Papua.
    Dalam berita itu, CNN Indonesia memuat keterangan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab. Ia mengatakan bahwa bentrokan itu terjadi karena kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail duduk perkara insiden tersebut. Saat ini, insiden itu sedang diinvestigasi oleh tim bentukan Pangdam Cenderawasih bersama Kepala Polda Papua.
    Terkait foto
    Tempo juga menelusuri dua foto yang terdapat dalam poster tersebut yang diklaim sebagai 139 TKA Cina yang diselundupkan ke Papua. Hasilnya, kedua foto itu merupakan foto peristiwa yang sudah terjadi jauh sebelumnya. Foto itu pun tidak diambil di Papua.

    Foto ini adalah foto 35 WNA asal Cina yang ditahan oleh petugas Imigrasi Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 11 Januari 2016. Mereka ditangkap saat beraktivitas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sambelia, Lombok Timur, NTB.
    Sumber: Kompas.com

    Foto ini adalah foto TKA Cina yang tiba di Bandara Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 24 April 2018. Mereka akan bekerja di sejumlah lokasi di Sulawesi Tenggara, terutama di perusahaan-perusahaan pemilik pabrik nikel.
    Sumber: iNews.id
    Bukan TKA penyebab bentrok TNI-Polri di Papua pada 12 April 2020
    Tempo tidak menemukan pemberitaan yang menyebut bentrok TNI-Polri di Kasonaweja, Mamberamo Raya, Papua, dipicu oleh masuknya TKA Cina ilegal.
    Berdasarkan arsip berita Koran Tempo, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan pertikaian itu berawal dari urusan sewa motor sehari sebelum kejadian. Saat itu, anggota Polres Mambero Raya menyewa motor tukang ojek yang mangkal di dekat Markas Batalion Infanteri 755/Yalet. Dalam perjanjian antara mereka, motor hanya disewa satu jam. Tapi ternyata motor itu disewa hingga tiga jam sebelum keributan.
    Saat keributan terjadi, anggota Yonif 755 berusaha melerai. Tapi keributan justru meluas dengan melibatkan TNI dan Polri. Selanjutnya, polisi tersebut melapor ke Polres Mambero. Sejumlah anggota Polres Mambero Raya pun mendatangi markas Yonif 755. Kemudian, terjadi baku tembak antara polisi dan TNI. Insiden ini mengakibatkan tiga anggota Polres Mambero tewas tertembak.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, narasi dalam poster unggahan akun Nomost, bahwa terjadi bentrok TNI-Polri di Papua yang dipicu oleh masuknya TKA Cina ilegal, keliru. CNN Indonesia tidak pernah menayangkan video, foto, ataupun berita sebagaimana yang tercantum dalam poster tersebut. Bentrok TNI-Polri di Papua itu pun, yakni pada 12 April 2020, bukan dipicu oleh masuknya TKA Cina ilegal, melainkan urusan sewa motor.
    IKA NINGTYAS
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan