• (GFD-2020-3759) [SALAH] 5 Kecamatan di Lampung “Red Zone” COVID-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/03/2020

    Berita

    Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang menyebutkan jika beberapa kecamatan di Lampung telah masuk warning zone COVID-19. Pesan tersebut berupa tabel daerah yang diklaim "red zone" COVID-19 di Lampung dan disertai narasi "Hati-hati lampung sudah masuk zona merah.”

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah melakukan penelusuran informasi tersebut dibantah langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana, mengutip dari TribunLampung.co.id Reihana menjelaskan jika informasi tersebut adalah hoaks. Dia juga mengatakan jika tabel informasi warning zone tersebut bukan bersumber dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Provinsi Lampung.

    "Jadi tidak pernah ada Diskes Lampung menyebarkan tabel itu. Saya juga kaget siapa yang mengeluarkan data tersebut," kata Reihana.

    Selain itu Nasrul selaku Humas Grab Lampung juga mengatakan jika data yang beredar tersebut tidak benar.

    "Data tersebut bukan dari kami, di internal Grab Lampung tidak pernah mengeluarkan edaran warning zone semacam itu," ujar Nasrul mengutip dari kumparan.com

    Nasrul juga menambahkan baik pihak Grab Lampung maupun pusat tidak pernah mengeluarkan edaran warning zone tersebut.

    "Imbauannya secara umum untuk pencegahan Covid-19, dan kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Jadi kami juga tidak sembarangan mengeluarkan imbauan. Kami mengimbau demi keamanan para driver saat mengantar makanan ditarok di pagar agar tidak kontak langsung, kemudian untuk driver yang sakit diimbau untuk beristirahat di rumah, disesuaikan dengan kondisi bisa sampai 14 hari," jelasnya dikutip dari kumparan.com.

    Reihana juga menghibau warga agar tidak panik dan tidak langsung percaya pada sebuah informasi.

    "Harap masyarakat mematuhi anjuran kebijakan pemerintah untuk melakukan self monitoring dan self isolation. Jangan sampai kita seperti negara terjangkit lainnya yang menyepelekan imbauan pemerintah. Jadi masyarakat harus tetap waspada, tapi juga jangan panik, karena yang PDP belum tentu positif terinfeksi virus Corona, dan tiga PDP di Lampung justru negatif corona," ujar Reihana melalui grup WhatsApp.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan mengenai informasi warning zone di Lampung yang dibantah langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, maka informasi tersebut masuk ke dalam Konten Yang Menyesatkan atau Misleading Content.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3758) [SALAH] “Karna mati kena corona”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 26/03/2020

    Berita

    Akun Twitter @Datuakpanduko2 mencuitkan postingan mengomentari pemberitaan gelora.co yang berjudul “Semua Menteri Tak Boleh ke Solo Melayat Ibunda Jokowi Meninggal.” Dalam twitnya itu, akun tersebut menuliskan “Karna mati kena Corona” yang menunjukkan penyebab meninggalnya Ibu dari Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomihardjo. Berikut narasinya:

    “Karna mati kena corona

    ????????????????????”
    Hoax atau bukan Ibunda jokowi meninggal karena corona

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa almarhumah Sudjiatmi meninggal bukan karena virus Corona atau COVID-19. Diketahui bahwa almarhumah meninggal lantaran penyakit kanker. Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan konferensi pers pada Rabu (25/3) malam.

    “Tadi sore pada pukul 16.45 WIB berpulang kehadirat Allah SWT ibunda kami, Bu Sujiatmi Notomiharjo, yang kita tahu bahwa ibu sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker,” kata Jokowi pada Rabu malam.

    Jokowi pun mengatakan, keluarga juga sudah berupaya mencari pengobatan. "Sudah berikhtiar utamanya ke RSPAD Gatot Subroto," kata Jokowi.

    Selain itu, pada artikel gelora.co yang dikutip oleh @Datuakpanduko2 itu, tidak ada bagian yang menyebutkan bahwa almarhum Sudjiatmi Notomihardjo meninggal lantaran wabah COVID-19. Berikut kutipan berita dari gelora.co yang berjudul “Semua Menteri Tak Boleh ke Solo Melayat Ibunda Jokowi Meninggal” pada 25 Maret 2020:

    […] GELORA.CO - Semua Menteri Kabinet Kerja tidak boleh ke Solo, Jawa Tengah untuk melayat Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo yang baru meninggal dunia. Mereka diminta tetap di Jakarta.

    Hal itu dipastikan Juru Bicara Kepresidenan Mochammad Fadjroel Rachman. Kata dia arahan itu disampaikan Menteri Sekertaris Negara Pratikno.

    "Sementara ini imbauan Mensesneg Pratikno pada kami seperti itu. Dari menko, kementerian lembaga dan kabinet," kata Fadjroel Rachman seperti diwawancara di Kompas TV, Rabu (25/3/2020).

    Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah. Sujiatmi Notomiharjo meninggal, Rabu sekitar pukul 16.45 WIB.

    Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Angkie Yudistia membenarkan informasi tersebut.

    “Iya betul,” kata Angkie.

    Ia mengatakan kabar tersebut telah dikonfirmasikan kepada Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi.


    Ibunda Presiden Jokowi mengembuskan napas terakhir di RS DKT Solo, Jalan Slamet Riyadi nmor 32, Purwosari, Laweyan, dalam usia 77 tahun.

    Kekinian, Jokowi dalam perjalanan menuju rumah sakit.

    Sementara Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, telah tiba di RS DKT Solo. […]

    Adapun, perihal menteri diimbau untuk tidak melayat didasarkan alasan Presiden Jokowi ingin para menteri diminta fokus menangani wabah COVID-19. "Arahan presiden yang disampaikan lewat Pak Mensesneg dan Menseskab agar seluruh anggota Kabinet tetap menjalankan tugas dan fungsinya. Terutama dalam menangani masalah serius wabah Covid-19," ujar Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie

    Selain itu, Budi menambahkan, pemakaman Sudjiatmi bersifat internal dan hanya ditujukan bagi keluarga. “Pemakaman ini bersifat internal dan keluarga," katanya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka konten twit tersebut tidak benar dan menyesatkan. Oleh karena itu, konten tersebut dapat dikategorikan sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3757) [SALAH] “Kematian disebabkan COVID-19: Dibalut dalam bag”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 25/03/2020

    Berita

    BUKAN kantong mayat. Portable Isolation Chamber (PIC), alat medis di dalam foto, adalah sebuah unit isolasi mobilitas untuk memindahkan pasien dengan penyakit sangat menular atau berisiko tinggi.

    SUMBER
    Akun “Dayang Ashia Mañyalas” (facebook.com/profile.php?id=100010016141089), sudah dibagikan 1.6 ribu kali per tangkapan layar dibuat.

    NARASI

    “Kematian disebabkan COVID-19:

    Dibalut dalam bag, tak boleh dimandikan, hanya tayamum atas beg sahaja. Tak boleh bawak jenazah balik rumah, family tak boleh tengok unless dah dikebumikan.

    Still rasa benda ni tak serius? Pergi lah lepak malam ni, pergi keluar, pergi balik kampung, pergi travel. Pergi.

    Gambar: Twitter”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.

    * SUMBER membagikan foto pasien di dalam Portable Isolation Chamber (PIC).

    * SUMBER menambahkan narasi yang salah yang menyebabkan kesimpulan yang salah.

    (2) Beberapa artikel yang berkaitan,


    * Securotec: “Recommended for use in disaster medicine, the PIC Portable Isolation Chamber is a mobile containment unit used to transport highly contagious or high-risk patients.”

    Selengkapnya di “Adult Pic – Portable Isolation Chamber” https://bit.ly/2Uv3kFF / http://archive.md/d5Nom (arsip cadangan).




    * ISOVAC: “CAPSULS™ is a portable patient isolation unit (PIU) which prevents particulate (biological and radiological) cross-contamination between the patient and the external environment.”

    Selengkapnya di “CAPSULS™ Patient Isolation Unit” https://bit.ly/2J5yMFg / http://archive.md/XxG0T (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3756) [SALAH] Foto “Presiden Italia menangis karena tak cukup lahan untuk mengubur 700an korban corona per hari”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 25/03/2020

    Berita

    Bukan foto Presiden Italia. Pria di foto itu adalah Jair Messias Bolsonaro, Presiden Brasil ke 38. Sementara, Presiden Italia adalah Sergio Mattarella.

    Akun Asty Emerald Msi Kupang (fb.com/asty.bundanyareynhard) mengunggah sebuah foto dengan narasi :

    “PESAN PALING MENYEDIHKAN PERDANA MENTERI ITALIA
    “Kami telah dikalahkan oleh wabah. Kami sudah mati fisik dan mental, kami tak tahu lagi apa yg harus kami buat. Semua cara dunia (manusia) tak lagi mempan. Solusi satu2nya hanya (mengharapkan) kuasa langit (Tuhan).”

    Italia punya fasilitas perawatan kesehatan tercanggih tapi semuanya gagal mengendalikan corona karena awalnya itu hanya dianggap sekadar lelucon dan sekarang presiden mereka menangis karena tak cukup lahan untuk mengubur 700an korban corona per hari (mungkin hari ini sudah lebih dari 700).
    PELAJARAN BAGI NEGARA LAIN.. TERMASUK NEGARA KITA
    JANGAN MAIN-MAIN.. JANGAN KERAS HATI..
    DUKUNG UPAYA PEMERINTAH..”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto yang diunggah oleh sumber klaim, jika dihubungkan dengan narasi Presiden mereka (Italia) menangis adalah sebuah kesalahan.

    Foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah foto Jair Messias Bolsonaro, Presiden Brasil ke 38 bukan foto Presiden Italia, Sergio Mattarella.

    Hal ini dibuktikan dengan hasil pencarian dengan menggunakan Google Images. Postingan itu mengambil foto atau tangkapan layar dari pidato Bolsonaro pada 17 Desember 2019 , pada acara Thanksgiving yang diadakan di Planalto Palace.

    Bolsonaro menangis ketika dia menceritakan ketika ia diserang dengan pisau di Juiz de Fora (MG), selama kampanye pemilihan 2018.

    “Bolsonaro mengingat saat-saat ketika dia berada di rumah sakit, setelah ditikam di Juiz de Fora, dan meminta Tuhan untuk tidak meninggalkan putrinya,” tulis kanal Youtube Planalto dalam deskripsi video jika diterjemahkan.

    Kanal YouTube Folha Politica mengunggah video pidato Bolsonaro itu dengan judul :”Bolsonaro menangis ketika mengingat kedekatannya dengan kematian: ‘Saya tidak ingin anak perempuan saya yang berusia 7 tahun menjadi yatim piatu” (terjemahan)

    Presiden Italia, Sergio Mattarella adalah Presiden Italia ke-12 yang diangkat pada 3 Februari 2015, menggantikan Giorgio Napolitano. Sementara itu, Perdana Menteri adalah Giuseppe Conte, yang menjadi Perdana Menteri Italia ke-58.

    Rujukan