• (GFD-2020-3755) [SALAH] “Bawang merah yang dikupas bisa menyedot dan membunuh virus dan kuman”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 25/03/2020

    Berita

    Hoaks lama beredar kembali. Tak ada bukti ilmiah bahwa bawang merah mentah yang dipotong bisa menyerap kuman atau meredakan udara dari virus.

    Akun Cinta Bella (fb.com/100026656356278) mengunggah foto bawang merah dengan narasi yang mengklaim bahwa bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah mangkuk, tempatkan di kamar tidur dan ruang keluarga dapat menyedot virus dan kuman lalu memfokuskannya masuk dalam intra sel, lalu dicerna dalam vakuola dan membunuhnya.

    Klaim ini ditambah dengan cerita tentang adanya sebuah keluarga yang sama sekali tak tersentuh oleh virus Corona karena menaruh bawang merah yang telah dikupas di mangkok dan meletakkannya di setiap kamar di rumah mereka.
    Apakah benar bawang merah anti Corona???.
    Bawang merah kupas penangkal virus corona
    "*PENEMUAN DOKTER DI CHINA UNTUK MENANGKAL KUMAN, BAKTERI, DAN VIRUS DI RUMAH KITA*"

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa bawang merah yang dikupas bisa menyedot dan membunuh virus dan kuman adalah klaim yang salah.

    Klaim ini adalah hoaks lama yang kembali diedarkan dan dikaitkan dengan wabah virus Corona COVID-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 sampai saat artikel ini disusun.

    Pada tahun 2009, situs pemeriksa fakta luar negeri, snopes.com telah mengklarifikasi klaim ini melalui artikel berjudul “Do Onions Fight Off the Flu Virus?”. Dalam artikel ini snopes menyatakan bahwa menempatkan bawang potong dalam mangkuk di sekitar rumah Anda tidak akan melawan virus flu.

    Klaim bahwa potongan bawang merah mampu menyerap dan mengahncurkan virus, bakteri, dan parasit lainnya adalah salah dan telah menjadi kepercayaan tradisional sejak lama namun klaim tersebut tidak didukung dengan aspek ilmiah.

    Salah satunya dijelaskan National Onion Association (NOA). Sebuah organisasi yang mewakili petani, pedagang, eksporter, dan importer bawang merah di Amerika Serikat yang ada sejak 1913.

    Dalam sebuah artikelnya, situs tersebut menjelaskan bahwa bawang merah mentah yang dipotong dan diletakkan di ruangan, kemudian bisa menyerap kuman dan racun, hanyalah mitos.

    ”Tak ada bukti ilmiah bahwa bawang merah mentah yang dipotong bisa menyerap kuman atau meredakan udara dari racun,” tulis artikel tersebut. Menurut tulisan itu, mitos tersebut memang sudah melegenda dan tersebar di seantero dunia. Bukan hanya tulisan dari NOA.

    Sebuah tulisan di The Wall Street Journal berjudul, ”Home Flu Cures: Bad Medicine?” juga mengatakan demikian. Menurut tulisan itu, tak ada satu pun ahli biologi yang menyatakan bawang dapat menarik virus seperti sebuah perangkat penangkap lalat.

    Versi cerita terkait mitos itu banyak. Ada yang bermula dari adanya wabah flu di sebuah kampung pada 1918 dan telah menewaskan lebih dari 40 juta orang. Kemudian, ada satu keluarga yang selamat. Ketika dokter mengunjungi rumah warga yang selamat itu, ternyata ditemukan irisan bawang merah di setiap sudut ruangan. Dokter tersebut lantas memeriksa bawang itu ke laboratorium. Hasilnya (entah benar atau tidak), bawang itu disebut menyerap virus flu.

    *PENEMUAN DOKTER DI CHINA UNTUK MENANGKAL KUMAN, BAKTERI, DAN VIRUS DI RUMAH KITA*

    Saat ini wabah virus Corona semakin meluas ke seluruh dunia. Di Indonesia saja makin hari makin bertambah.

    Ada sebuah kejadian menarik di China.
    Ketika epidemi virus Corona merebak di banyak tempat di dunia, ada sebuah keluarga yang sama sekali tak tersentuh oleh virus Corona.

    Ada seorang dokter yang heran akan hal ini dan ia mengunjungi keluarga tersebut. Dokter ini mendapati bahwa keluarga ini tiap hari menaruh bawang merah yang telah dikupas di mangkok dan meletakkannya di setiap kamar di rumah itu.

    Akhirnya dokter ini mengambil salah satu mangkok yang ada bawang merah kupasan itu dan dengan metoda bakteriologis dokter ini mendapati seluruh permukaan bawang itu penuh virus dan kuman yang sudah in-aktif.

    Bawang merah itu ternyata menyedot virus dan kuman lalu memfokuskannya masuk dalam intra sel, lalu dicerna dalam vakuola dan membunuhnya.

    Bukan hanya virus saja, tapi juga bakteri, kuman, semuanya terkumpul di situ dalam keadaan sudah in-aktif atau mati.

    Kemudian dokter ini juga melihat ada beberapa toko di China juga memasang bawang merah di sekitar tokonya juga terbebas dari serangan epidemi dan mendapati karyawannya lebih sehat.

    Akhirnya dokter ini mendapatkan kesimpulan : Jadi tempatkanlah beberapa butir bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah mangkuk, tempatkan di kamar tidur dan ruang keluarga.

    Ganti setiap hari, maka Anda akan terbebas dari segala virus dan bakteri termasuk virus Corona.

    Akhirnya dokter ini membuat percobaan : Dia memiliki pasien seorang penderita radang paru berat atau pneumonia dan sedang menjalani pengobatan. Maka dokter ini mengambil beberapa bawang merah, lalu dia kupas dan dimasukkan dalam mangkuk lalu ditaruh di samping ranjang pasien semalaman.

    Mula mula dia sendiri merasa aneh. Bahkan teman teman dokter seprofesinya mengira dia sedang mempraktekkan ilmu sihir.

    Keesokan paginya alangkah terkejutnya dokter ini karena ternyata bawang merah itu telah berubah warna jadi kehitaman. Dan ketika bawang merah itu diambil dan diteliti di laboratorium ternyata bawang merah itu telah penuh dengan kuman dan bakteri.

    Setiap hari dokter ini memasang bawang merah dan jika sudah menghitam lalu dibuang dan diganti dengan yang baru.

    Ternyata pasien dokter ini lebih cepat sembuh.

    Nah ayo mulai sekarang kita pasang bawang merah yang sudah dikupas. Masukkan dalam mangkuk dan taruh di kamar, ruang tamu, gudang, dan setiap sudut sudut ruangan. Semoga virus, kuman dan bakteri yang ada di rumah Anda akan diserap habis oleh bawang merah.

    Sebarkan berita ini kepada teman, saudara, kerabat, agar mereka juga bisa mencegah virus Corona.

    _Semoga bermanfaat_

    Rujukan

  • (GFD-2020-3754) [SALAH] “Mantap cara presiden Vladimir Putin, dengan menyebar hewan buas supaya warganya tidak keluar rumah”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 25/03/2020

    Berita

    Foto tahun 2016 dan BUKAN di Rusia. Singa itu adalah seekor “bintang” dari sebuah film dan bernama Colombus. Aksinya berkeliaran di jalanan kota adalah bagian dari sebuah shooting film di di kota Johannesburg, Afrika Selatan pada April 2016.

    Akun Larasati Anggoro (fb.com/riane.stalion) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar dengan narasi :

    “Mantap cara presiden Vladimir Putin,..dengan menyebar hewan buas,…supaya warganya tidak keluar rumah….. Lain di Negara +62….bukan hewan buas yg di sebar…malah kodok dan cebong yang di sebar”

    Di gambar yang memperlihatkan seekor singa yang tampak ada di jalanan itu, terdapat narasi:
    “Rusia:
    Kurungan:
    Vladmir Putin telah menjatuhkan 800 singa di seluruh negeri untuk mendorong orang-orang untuk tinggal di rumah.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa gambar singa di jalanan itu adalah cara Presiden Rusia Vladimir Putin agar warganya tidak keluar rumah adalah klaim yang salah.

    Foto itu, sudah diunggah sejak tahun 2016, dan lokasinya bukan di Rusia melainkan di kota Johannesburg, Afrika Selatan.

    Salah media yang memberitakan kejadian ini adalah Kompas.com lewat artikel berita berjudul “Warga Panik Lihat Singa Berkeliaran di Jalan, Ternyata “Shooting” Film” pada 18 April 2016.

    Seekor singa jantan besar tertangkap kamera sedang berkeliaran di beberapa ruas jalan di kota Johannesburg, Afrika Selatan. Tak hanya berkeliaran, singa jantan ini terlihat naik ke sebuah mobil dan meregangkan punggungnya. Foto-foto hewan buas ini dengan cepat menyebar di internet.

    Namun, warga kota bisa bernapas lega setelah mengetahui bahwa ternyata singa yang berkeliaran di jalanan itu bukanlah singa liar. Sang raja hutan itu ternyata adalah seekor “bintang” dari sebuah film dan bernama Colombus. Aksinya berkeliaran di jalanan kota adalah bagian dari sebuah shooting film.

    Colombus yang tinggal di sebuah taman singa tak jauh dari kota Johannesburg itu sudah tampil di sejumlah iklan dan film. Saat melakukan shooting ini, seluruh ruas jalan yang digunakan Colombus untuk “berakting” ditutup oleh rumah produksi yang membuat film ini.

    Meski demikian, beberapa orang sempat terkejut dan ketakutan saat melihat Colombus menyusuri sejumlah ruas jalan.

    “Sangat aneh melihat seekor singa berjalan-jalan di kota. Yang ada di dalam kepala saya saat itu adalah lari,” kata Irvaan Dolley dari Ibiza, Spanyol.

    “Namun perlahan-lahan, situasi terkendali, dan kami tak dalam bahaya, meski singa itu berada tak jauh dari kami,” tambah Dolley.

    Ternyata, produsen film diketahui belum mendapatkan izin untuk pengambilan gambar adegan menegangkan itu. Demikian menurut Badan Pengelola Jalan Johannesburg.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3753) [SALAH] Video “KELUYURAN DILUAR RUMAH? DI MALAYSIA DITEMBAK API PAKAI DRONE”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 25/03/2020

    Berita

    BUKAN di Malaysia. Video itu adalah aksi peluncuran kembang api yang dilakukan oleh seorang influencer Brasil dengan teman-temannya di Brasil. Video ini diunggah pada 16 Juli 2019.

    Akun Benny Presley (fb.com/100009931504251) mengunggah sebuah video dengan narasi :

    “KELUYURAN DILUAR RUMAH…??
    DI MALAYSIA DITEMBAK API PAKAI DRONE….”

    Di video itu, tampak sebuah drone sedang menembaki warga dengan kembang api. Terdengar juga suara seseorang dengan bahasa Melayu.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa video itu adalah video drone yang menembaki warga Malaysia yang tetap keluar selama lockdown pencegahan virus Corona adalah klaim yang salah.

    Faktanya, kejadian tersebut bukan terjadi di Malaysia, melainkan di Brasil. Video itu beredar sejak Juli 2019.

    Sebagaimana dilansir dari AFP Fact Check, video itu telah ditonton jutaan kali di Facebook, Twitter, dan YouTube. Pada 2019, video itu disebut berisi kejadian drone meluncurkan kembang api di sebuah rumah usai kekacauan atas pesta miras.

    Video itu menunjukkan aksi yang dilakukan oleh seorang influencer Brasil dengan teman-temannya di Brasil. Video ini diunggah pada 16 Juli 2019.

    Akun Instragram Lucas Albert (instagram.com/eulucasalbert) mengungah video itu pada tanggal 14 Juli 2019 dengan narasi yang jika diterjemahkan sebagai berikut:

    “Teman-teman saya mengadakan acara barbekyu di jalan dan mereka tidak mengundang saya. Lihat apa yang saya lakukan dengan mereka.”

    Rujukan

  • (GFD-2020-3752) [SALAH] Pelintiran Konteks Foto Tri Rismaharini

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 25/03/2020

    Berita

    Foto kegiatan Bu Risma pada tahun 2017, TIDAK ada kaitannya dengan kondisi wabah COVID-19 saat ini
    SUMBER

    Akun “bili” (twitter.com/berlianidris), sudah dibagikan 677 kali per tangkapan layar dibuat.

    ======

    NARASI

    “Hai syantique, sekedar saran, disinfeksinya pake mobil aja, tongkat perinya disimpen dulu.

    Jangan marah ya, jaga kesehatan, jangan capek2.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.


    * SUMBER membagikan foto peristiwa tahun 2017.

    * SUMBER menambahkan foto dan narasi yang TIDAK berkaitan dengan kondisi saat ini (berkaitan dengan COVID-19) yang menyebabkan kesimpulan yang salah.


    (2) Salah satu artikel yang berkaitan, kumparanNEWS: “Pada bulan April 2017, muncul foto viral Risma yang sedang menyemprotkan air saat membersihkan Jembatan Merah Surabaya. Sepatu boots-nya tampak mencolok di tengah kostum serba birunya. Foto itu diposting oleh netizen Mimin Pantau di akun Facebooknya.”

    Selengkapnya di “Risma dan Susi Pudjiastuti dengan Sepatu Boots Pink dan Birunya” https://bit.ly/2JcYY0z / http://archive.md/Ev9eW.

    Rujukan