(GFD-2023-11522) Cek Fakta: Tidak Benar Parade Perahu Naga Emas dalam Video Ini Bagian Perayaan Imlek
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 23/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video parade naga emas merayakan Imlek. Kabar tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook, pada 22 Januari 2023.
Unggah klaim video parade naga emas merayakan Imlek berupa cahaya berbentuk panjang meliuk-liuk di atas perairan.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Parade Naga 🐉 emas di sepanjang sungai Yulong di Yangshuo_Guilin 🇨🇳
para warga negara komunis menghormati dewa-dewi Pagan di liburan Tahun Baru Imlek sebagai tradisi nenek moyang.
Kristen sejati mengenal TUHAN di dalam Roh dan Kebenaran, mengenakan pikiran KRISTUS, menguji segala sesuatu agar dapat membedakan mana yang dari TUHAN dan berkenan bagi TUHAN. Kristen sejatinya Tidak mengambil bagian dalam perayaan Pagan, tradisi manusia turun-temurun dari roh ilah-ilah penguasa dunia yang dirayakan orang-orang yang tidak mengenal TUHAN aka komunis aka atheis aka kafir.
Kolose 2:8 [AMD]Berhati-hatilah supaya jangan ada yang menyeret kamu melalui filsafat-filsafat yang kosong dan menipu. Ajaran-ajaran itu bukanlah dari KRISTUS, tetapi dari [tradisi manusia] dan berasal dari [kuasa-kuasa roh] yang 👉dari [dunia] ini.
Efesus 5:11 [BIS]Jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak berguna yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam kegelapan. Sebaliknya, hendaklah kalian menelanjangi hal-hal semacam itu.
1 Tesalonika 5:21 [FAYH]tetapi ujilah segala sesuatu yang dikatakan orang untuk mengetahui kebenarannya, dan apabila ternyata benar, terimalah.
aku peduli jiwamubukan perasaanmu."
Benarkah klaim video parade naga emas merayakan Imlek? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video parade naga emas merayakan Imlek, dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Encounter golden 'dragon' on dazzling Yulong River" yang dimuat situs en.gxzf.gov.cn, pada 20 Mei 2022, situs tersebut memuat kumpulan foto yang identik dengan klaim.
Situs en.gxzf.gov.cn menyebutkan, pada tanggal 19 Mei, 80 rakit bambu dengan lampu emas membentuk "naga" sepanjang 70 meter yang berkeliaran di sepanjang Sungai Yulong di desa Yulong kota Baisha di Guilin, wilayah otonomi Guangxi Zhuang, menghadirkan penglihatan malam yang kuat kepada para pengunjung.
Kegiatan tersebut digelar sebagai perayaan 12th China Tourism Day, dan untuk meningkatkan reputasi Sungai Yulong sekaligus menciptakan model wisata malam baru.
Dalam keterangan video berjudul "Check out the 700-meter-long (.4 mile) dragon boat" yang dimuat akun YouTube resmi Jaringan Televisi Global China CGTN America menyebutkan perahu itu digunakan untuk membawa minat dan lebih banyak pariwisata ke Daerah Otonomi Guangxi Zhuang.
Sumber:http://en.gxzf.gov.cn/2022-05/20/c_755280.htm
https://www.youtube.com/watch?v=XtlTwY7FSmk
Kesimpulan
Hasil penelusuran Liputan6.com, klaim video parade naga emas merayakan Imlek tidak benar.
Kegiatan tersebut digelar sebagai perayaan 12th China Tourism Day, dan untuk meningkatkan reputasi Sungai Yulong sekaligus menciptakan model wisata malam baru.
(GFD-2023-11521) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel Warta Ekonomi “Ganjar Pranowo gagal Tangani banjir Semarang Netizen ; Pangeran Tik Tok kemana aja”
Sumber: FBTanggal publish: 23/01/2023
Berita
“Ganjar Pranowo gagal Tangani banjir Semarang Netizen ; Pangeran Tik Tok kemana aja”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Bisnis (https://web.facebook.com/profile.php?id=100088913211533) pada 6 Januari 2023 pukul 11.21 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel Warta Ekonomi. Artikel tersebut berjudul “Ganjar Pranowo gagal Tangani banjir Semarang Netizen ; Pangeran Tik Tok kemana aja”.
Setelah ditelusuri melalui website Warta Ekonomi dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel, caption pada gambar artikel, serta tanggal terbit artikel hari Selasa, 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB. Namun jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Warta Ekonomi telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Setelah ditelusuri melalui website Warta Ekonomi dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel, caption pada gambar artikel, serta tanggal terbit artikel hari Selasa, 3 Januari 2023 pukul 17.50 WIB. Namun jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Warta Ekonomi telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut berasal dari artikel milik Warta Ekonomi berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut berasal dari artikel milik Warta Ekonomi berjudul “Nggak Terima Ganjar Disentil Soal Banjir Semarang, Yusuf Dumdum Kasih Paham ke Rizal Ramli Sambil Bawa-bawa Gubernur DKI, Waduh!”.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2023-11520) [SALAH] Jus Daun Pepaya untuk Obat Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 23/01/2023
Berita
“Cara membuat Juice tersebut:
2 helai daun pepaya dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain.
Akan didapatkan 1 sendok makan per helai daun.
Takarannya 2 sendok makan 1 kali sehari.
Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang.
Ingat:
hanya daunnya saja, bukan batangnya atau getahnya.”
2 helai daun pepaya dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain.
Akan didapatkan 1 sendok makan per helai daun.
Takarannya 2 sendok makan 1 kali sehari.
Daun jangan dimasak, direbus atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang.
Ingat:
hanya daunnya saja, bukan batangnya atau getahnya.”
Hasil Cek Fakta
Beredar kembali hoaks tentang khasiat jus daun pepaya yang dapat menyembuhkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Postingan tersebut, menjelaskan cara membuat jus daun pepaya untuk penyembuhan DBD.
Hoaks ini beredar sejak tahun 2020. Turnbackhoax.id pernah membahasnya pada 14 Januari 2020 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Mentah Obat DBD”. Artikel senada juga pernah diposting pada 21 Januari 2022 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Dapat Menyembuhkan DBD”. Dua artikel tersebut membatah klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi bahwa cara untuk menyembuhkan DBD dengan jus daun pepaya adalah tidak benar. Tidak ada studi ilmiah yang membuktikan hal itu dan sampai saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Hingga saat ini pula, belum ada obat yang benar-benar berkhasiat untuk menyembuhkan DBD. Sebabnya, DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
WHO juga mengatakan bahwa, belum ada obat DBD yang ditemukan. Cara alternatif untuk mengobati DBD adalah pasien harus beristirahat, tetap terhidrasi dan mencari rekomendasi medis. Perawatan suportif seperti penurun demam dan penghilang rasa sakit dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala nyeri dan nyeri otot, serta demam.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD adalah keliru dan termasuk kategori konten yang menyesatkan.
Hoaks ini beredar sejak tahun 2020. Turnbackhoax.id pernah membahasnya pada 14 Januari 2020 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Mentah Obat DBD”. Artikel senada juga pernah diposting pada 21 Januari 2022 dengan judul “[SALAH] Jus Daun Pepaya Dapat Menyembuhkan DBD”. Dua artikel tersebut membatah klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi bahwa cara untuk menyembuhkan DBD dengan jus daun pepaya adalah tidak benar. Tidak ada studi ilmiah yang membuktikan hal itu dan sampai saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Hingga saat ini pula, belum ada obat yang benar-benar berkhasiat untuk menyembuhkan DBD. Sebabnya, DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
WHO juga mengatakan bahwa, belum ada obat DBD yang ditemukan. Cara alternatif untuk mengobati DBD adalah pasien harus beristirahat, tetap terhidrasi dan mencari rekomendasi medis. Perawatan suportif seperti penurun demam dan penghilang rasa sakit dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala nyeri dan nyeri otot, serta demam.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD adalah keliru dan termasuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Salah, daun pepaya belum terbukti bisa menyembuhkan virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dan WHO mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Salah, daun pepaya belum terbukti bisa menyembuhkan virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dan WHO mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa jus daun pepaya dapat menyembuhkan DBD.
Rujukan
(GFD-2023-11519) [SALAH] Indonesia Vs Australia Pecah!!! Indonesia Lancarkan Serangan Ke Garda Terdepan Australia
Sumber: FacebookTanggal publish: 22/01/2023
Berita
“TERKINI !!
INDONESIA VS AUSTRALIA PECAHH!! INDONESIA LANCARKAN SERANGAN KE GARDA TERDEPAN AUSTRALIA !! NKRI HARGA MATI !!”
INDONESIA VS AUSTRALIA PECAHH!! INDONESIA LANCARKAN SERANGAN KE GARDA TERDEPAN AUSTRALIA !! NKRI HARGA MATI !!”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook membagikan video yang diklaim Indonesia melakukan serangan ke Australia. Video itu berisi cuplikan-cuplikan video peperangan yang mengakibatkan kerusakan. Pengunggah menyebutkan Indonesia melakukan serangan setelah kalah perang di Canberra. Faktanya, pernyataan tersebut tidak benar.
Narasi dalam video hasil manipulasi teks berita CNN Indonesia dengan judul “Rusia Serang Balik Ukraina Habis-habisan usai Dibuat K.O di Kharkiv.” Pengunggah mengganti kata ‘Rusia’ menjadi ‘Indonesia’ serta kata ‘Ukraina’ menjadi ‘Australia’.
Setelah ditelusuri menggunakan pencarian Yandex, video-video yang ditampilkan adalah cuplikan video dari sumber yang berbeda. Di antaranya video detik-detik proklamasi 17 Agustus di Surabaya pada tahun 2016, video latihan tentara Malaysia pada tahun 2016-2018 di Lapangsasar Kem Gemas, video Rusia membombardir markas Ukraina di Soledar dan video kebakaran area depot minyak di Bryanks Rusia.
Pengunggah menggabungkan video-video tersebut ke dalam satu video berdurasi 8 menit disertai dengan narasi yang tidak benar. Dengan demikian klaim Indonesia melakukan serangan balik ke Australia adalah hoaks kategori konten menyesatkan.
Narasi dalam video hasil manipulasi teks berita CNN Indonesia dengan judul “Rusia Serang Balik Ukraina Habis-habisan usai Dibuat K.O di Kharkiv.” Pengunggah mengganti kata ‘Rusia’ menjadi ‘Indonesia’ serta kata ‘Ukraina’ menjadi ‘Australia’.
Setelah ditelusuri menggunakan pencarian Yandex, video-video yang ditampilkan adalah cuplikan video dari sumber yang berbeda. Di antaranya video detik-detik proklamasi 17 Agustus di Surabaya pada tahun 2016, video latihan tentara Malaysia pada tahun 2016-2018 di Lapangsasar Kem Gemas, video Rusia membombardir markas Ukraina di Soledar dan video kebakaran area depot minyak di Bryanks Rusia.
Pengunggah menggabungkan video-video tersebut ke dalam satu video berdurasi 8 menit disertai dengan narasi yang tidak benar. Dengan demikian klaim Indonesia melakukan serangan balik ke Australia adalah hoaks kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Video yang diklaim Indonesia melakukan serangan ke Australia adalah hoaks. Seluruh video itu bukan perang antara Indonesia dan Australia, melainkan video latihan perang dan beberapa video perang Ukraina.
Rujukan
- https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/internasional/20220914093733-134-847557/rusia-serang-balik-ukraina-habis-habisan-usai-dibuat-ko-di-kharkiv/amp
- https://www.youtube.com/watch?v=xY1S1kWFpcc
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=x-gUTKIVvIU
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=x-gUTKIVvIU
- https://gs-russia.ru/ukrainian-soldiers-engage-in-heavy-fighting-against-russia-at-bakhmut-front-xl-xf0gJ-fcoCOwhbMmn4t-vi.html
- https://www.m24.ru/videos/proisshestviya/25042022/454885
Halaman: 4640/6929
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4299919/original/036733700_1674466805-perahu_naga_cover.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4299861/original/012619400_1674464419-perahu_naga_GI.jpg)


