(GFD-2021-6880) [SALAH] Foto “Persiapan penutupan jalan tanggal 6 mei”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/05/2021
Berita
Beredar sebuah postingan pada akun facebook "Sampusevu Roa (ToKaili) Mpongei dengan Narasi yang dituliskan “Persipan penutupan jl tggl 6 mei”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan foto yang sudah beredar sebelumnya pada tahun lalu (2020) memanfaatkan momen berkaitan dengan pemberlakuan larangan mudik 2021, sehingga menimbulkan kesimpulan yang SALAH.
Salah satu sumber foto yang identik, artikel periksa fakta turnbackhoax.id pada 2 Mei 2020.
BRITO.ID pada 2 Mei 2020: “Masyarakat Kerinci dan Merangin, semalam dihebohkan dengan beredarnya foto di Media Sosial (Medsos) tentang pemblokiran jalan Merangin dan Kerinci. Foto yang diunggah oleh akun Afanin Fy tersebut menerangkan kalau Jalan Kerinci dan Merangin telah diblokir tepatnya di kawasan Bedeng 12. “Akses Kerinci Bangko sdh diblokir di bdg 12, semoga virus Covid-19 cepat berlalu,” tulis akun tersebut di Facebook. Namun hal ini dibantah langsung Kapolres Kerinci, AKBP Heru Ekwanto, yang memastikan postingan tersebut adalah Hoax.”
KOMPAS.com pada 5 Mei 2021: “Larangan mudik Lebaran 2021 untuk menekan penyebaran virus corona mulai berlaku pada Kamis (6/5/2021). Pemerintah juga memberlakukan aturan tambahan berupa pengetatan perjalanan berlaku mulai 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021.
Salah satu sumber foto yang identik, artikel periksa fakta turnbackhoax.id pada 2 Mei 2020.
BRITO.ID pada 2 Mei 2020: “Masyarakat Kerinci dan Merangin, semalam dihebohkan dengan beredarnya foto di Media Sosial (Medsos) tentang pemblokiran jalan Merangin dan Kerinci. Foto yang diunggah oleh akun Afanin Fy tersebut menerangkan kalau Jalan Kerinci dan Merangin telah diblokir tepatnya di kawasan Bedeng 12. “Akses Kerinci Bangko sdh diblokir di bdg 12, semoga virus Covid-19 cepat berlalu,” tulis akun tersebut di Facebook. Namun hal ini dibantah langsung Kapolres Kerinci, AKBP Heru Ekwanto, yang memastikan postingan tersebut adalah Hoax.”
KOMPAS.com pada 5 Mei 2021: “Larangan mudik Lebaran 2021 untuk menekan penyebaran virus corona mulai berlaku pada Kamis (6/5/2021). Pemerintah juga memberlakukan aturan tambahan berupa pengetatan perjalanan berlaku mulai 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021.
Kesimpulan
TIDAK berkaitan dengan larangan mudik 2021. FAKTANYA, foto yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun lalu (2020). Hoaks yang sempat viral di daerah Kerinci dan Merangin yang setelah diperiksa langsung ke lapangan oleh aparat yang terkait terbukti SALAH.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”
- http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),
- http://bit.ly/2rhTadC. [2] turnbackhoax.id: “[SALAH] Terjadi Pemblokiran Akses Jalan Kerinci Bangko”,
- https://bit.ly/2KRN7pN /
- https://archive.md/xcTsl (arsip cadangan). [3] brito.id: “Kapolres Pastikan Pemblokiran Jalan Kerinci Bangko Hoax”,
- https://bit.ly/3emc8J7 /
- https://archive.md/kYgs8 (arsip cadangan). [4] kompas.com: “Larangan Mudik Berlaku 6 Mei, Satgas: Mudik Lokal Juga Dilarang”,
- https://bit.ly/3nP0ARL /
- https://archive.md/sxQ9f (arsip cadangan).
(GFD-2021-6879) [SALAH] Foto Hasil CT Scan Paru-Paru Orang Yang Telah Divaksin dan Belum Divaksin
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/05/2021
Berita
Sebuah akun facebook bernama Kiran KS mengunggah foto hasil CT Scan yang diklaim merupakan perbandingan paru-paru pasien postif covid-19 antara divaksin dan tidak divaksin. Terdapat keterangan pada foto yang memperlihatkan paru-paru pasien yang tidak divaksin banyak bercak putih sedangkan yang divaksin bersih.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari Factly.in dalam artikel berjudul “This CT Scan report does not represent the lungs of a COVID-19 vaccinated person” dijelaskan foto tersebut tidak ada kaitannya dengan CT Scan paru-paru pasien yang telah disuntik vaksin.
Foto tersebut diterbitkan pada April 2020, yang merupakan bagian dari penelitian oleh Rumah Sakit Vancouver, British Columbia University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal Health Research Institute untuk memprediksi virus Covid-19 menggunakan CT scan. Adapun pada April 2020, program vaksinasi Covid-19 belum dijalankan.
Kesimpulannya, foto laporan CT scan ini terkait dengan studi penelitian tentang pendeteksian virus Covid menggunakan CT scan, bukan terkait dengan vaksinasi.
Foto tersebut diterbitkan pada April 2020, yang merupakan bagian dari penelitian oleh Rumah Sakit Vancouver, British Columbia University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal Health Research Institute untuk memprediksi virus Covid-19 menggunakan CT scan. Adapun pada April 2020, program vaksinasi Covid-19 belum dijalankan.
Kesimpulannya, foto laporan CT scan ini terkait dengan studi penelitian tentang pendeteksian virus Covid menggunakan CT scan, bukan terkait dengan vaksinasi.
Kesimpulan
Foto tersebut diterbitkan pada April 2020, yang merupakan bagian dari penelitian oleh Rumah Sakit Vancouver, British Columbia University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal Health Research Institute untuk memprediksi virus Covid-19 menggunakan CT scan. Adapun pada April 2020, program vaksinasi Covid-19 belum dijalankan.
Rujukan
(GFD-2021-6878) [SALAH] Pesan tentang Foto “Mexico Did It” yang Dapat Retas Ponsel
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/05/2021
Berita
Pengguna Facebook dengan nama pengguna Fran Mansfield mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa terdapat email yang beredar dan menyertakan sebuah foto yang menunjukkan bahwa Covid-19 telah berhasil ditangani di Meksiko. Narasi tersebut juga menyatakan bahwa foto yang berjudul “Mexico Did It” atau “Meksiko Telah Berhasil” tersebut sebenarnya merupakan virus yang dapat meretas ponsel dalam kurun waktu 5 detik dan tidak akan dapat dihentikan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan keberadaan foto berjudul “Mexico Did It” yang disebut telah beredar melalui email. Lebih lanjut, narasi ini merupakan hoaks yang kembali beredar. Narasi serupa yang pernah beredar sebelumnya dengan judul pesan yang berbeda, yaitu “India Is Doing It” dan “Argentina Is Doing It”. Artikel mengenai kedua narasi tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.
Informasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs Snopes dengan judul artikel “Did an image File Titled ‘Mexico Did It’ Spread Malware?” dan mengkategorikannya sebagai ‘false’.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Fran Mansfield tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Informasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs Snopes dengan judul artikel “Did an image File Titled ‘Mexico Did It’ Spread Malware?” dan mengkategorikannya sebagai ‘false’.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Fran Mansfield tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ditemukan keberadaan foto berjudul “Mexico Did It” yang disebut telah beredar melalui email.
Faktanya, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ditemukan keberadaan foto berjudul “Mexico Did It” yang disebut telah beredar melalui email.
Rujukan
(GFD-2021-6876) [SALAH] Tidak Ada Karangan Bunga Kepada Awak KRI Nanggala 402
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/05/2021
Berita
“Sadarlah bro…? 53 Anak bangsa gugur, tidak ada karangan bunga. Penangkapan Munarman yang kasusnya belum jelas, dikarangin. Anehkan…! Akal sehatmu pasti paham.”
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan beredar dengan narasi yang menyebutkan bahwa sampai saat ini tidak ada karangan bunga yang diberikan kepada 53 awak KRI Nanggala 402 yang gugur dalam operasi latihan rutin di perairan utara Pulau Bali. Narasi ini kemudian membandingkan dengan banyaknya karangan terhadap kasus penangkapan Munarman, tersangka kasus terorisme yang ditangkap April lalu.
Namun setelah melakukan penelusuran, narasi yang menyebutkan bahwa tidak ada satupun karangan bunga yang diberikan kepada keluarga korban, adalah narasi yang salah.
Melansir dari media Sindonews Makassar, Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) mendapat banyak kiriman bunga dari warga Kota Makassar sebagai ucapan duka gugurnya 53 patriot bangsa, awak KRI Nanggala 402. Karangan bunga tersebut masih berasal dari elemen masyarakat Makassar saja.
Sementara itu, dari media JPPN.com, disebutkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari pejabat negara, pejabat militer, pejabat sipil, swasta, tokoh agama, termasuk elemen-elemen lintas sektoral bahkan bangsa-bangsa di seluruh dunia turut menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah yang dialami bangsa Indonesia. Hal itu juga tampak melalui karangan bunga yang dikirimkan.
Dukungan kepada keluarga korban KRI Nanggala 402 pun tidak hanya diberikan dalam bentuk ungkapan belasungkawa. Pemerintah, instansi lain, dan perusahaan, turut berkontribusi dalam memberikan bantuan finansial dan pendidikan kepada keluarga korban.
Pemerintah melalui beberapa pos kementerian memberikan bantuan seperti konseling dan jaminan pendidikan ataupun beasiswa kepada anak korban KRI Nanggala 402 sampai jenjang strata 1 (S1). Selain itu instansi seperti PLN yang turut membagikan bantuan sebanyak 530 juta rupiah, dan perusahaan yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, yang juga membagikan bantuan sebanyak 720 juta rupiah.
Terkait dengan kata karangan yang dibandingkan dengan kasus Munarman, kata tersebut memiliki perbedaan arti. Karangan pada kasus Munarman bukan berbicara tentang karangan bunga, namun lebih terkait kepada kontroversi penangkapan Munarman dan tuduhan terkait terorisme yang dijatuhkan padanya. Beberapa masyarakat menganggap bahwa tuduhan terhadap Munarman hanya karangan pemerintah saja.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan tidak ada karangan bunga yang diberikan kepada awak korban KRI Nanggala 402 merupakan narasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Namun setelah melakukan penelusuran, narasi yang menyebutkan bahwa tidak ada satupun karangan bunga yang diberikan kepada keluarga korban, adalah narasi yang salah.
Melansir dari media Sindonews Makassar, Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) mendapat banyak kiriman bunga dari warga Kota Makassar sebagai ucapan duka gugurnya 53 patriot bangsa, awak KRI Nanggala 402. Karangan bunga tersebut masih berasal dari elemen masyarakat Makassar saja.
Sementara itu, dari media JPPN.com, disebutkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari pejabat negara, pejabat militer, pejabat sipil, swasta, tokoh agama, termasuk elemen-elemen lintas sektoral bahkan bangsa-bangsa di seluruh dunia turut menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah yang dialami bangsa Indonesia. Hal itu juga tampak melalui karangan bunga yang dikirimkan.
Dukungan kepada keluarga korban KRI Nanggala 402 pun tidak hanya diberikan dalam bentuk ungkapan belasungkawa. Pemerintah, instansi lain, dan perusahaan, turut berkontribusi dalam memberikan bantuan finansial dan pendidikan kepada keluarga korban.
Pemerintah melalui beberapa pos kementerian memberikan bantuan seperti konseling dan jaminan pendidikan ataupun beasiswa kepada anak korban KRI Nanggala 402 sampai jenjang strata 1 (S1). Selain itu instansi seperti PLN yang turut membagikan bantuan sebanyak 530 juta rupiah, dan perusahaan yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, yang juga membagikan bantuan sebanyak 720 juta rupiah.
Terkait dengan kata karangan yang dibandingkan dengan kasus Munarman, kata tersebut memiliki perbedaan arti. Karangan pada kasus Munarman bukan berbicara tentang karangan bunga, namun lebih terkait kepada kontroversi penangkapan Munarman dan tuduhan terkait terorisme yang dijatuhkan padanya. Beberapa masyarakat menganggap bahwa tuduhan terhadap Munarman hanya karangan pemerintah saja.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan tidak ada karangan bunga yang diberikan kepada awak korban KRI Nanggala 402 merupakan narasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya berbagai karangan bunga terus berdatangan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. Belasungkawa pun tak hanya diberikan melalui karangan bunga, namun juga melalui berbagai bantuan finansial dan pendidikan bagi keluarga korban.
Faktanya berbagai karangan bunga terus berdatangan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. Belasungkawa pun tak hanya diberikan melalui karangan bunga, namun juga melalui berbagai bantuan finansial dan pendidikan bagi keluarga korban.
Rujukan
- https://www.jpnn.com/news/kiriman-karangan-bunga-untuk-prajurit-kri-nanggala-402-terus-mengalir-nih-fotonya
- https://makassar.sindonews.com/read/410254/710/karangan-bunga-ucapan-duka-gugurnya-awak-kri-nanggala-402-banjiri-lantamal-vi-1619507047
- https://amp.kompas.com/money/read/2021/05/03/193700026/sido-muncul-salurkan-bantuan-rp-720-juta-kepada-ahli-waris-awak-kri-nanggala
- https://www.wartaekonomi.co.id/read339602/pln-berikan-bantuan-kepada-keluarga-korban-kri-nanggala-402
Halaman: 4640/5780