• (GFD-2020-3873) [SALAH] “Profesor Dr Tasuku Honjo mengatakan bahwa virus korona itu tidak alami. Cina telah membuatnya”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/04/2020

    Berita

    Dr. Honjo mengatakan dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu dan unggahan-unggahan tersebut menyebarkan “informasi yang salah”. Biografi Dr. Honjo di situs web Universitas Kyoto menunjukkan dia tidak pernah memegang posisi apapun di laboratorium di Tiongkok maupun di negara tersebut.

    Akun Karim Zaidan (fb.com/karim.zaidan.758) mengunggah sebuah postingan berisi klaim sebagai berikut:

    “Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo, menciptakan sensasi di depan media hari ini dengan mengatakan bahwa virus korona itu tidak alami.
    Jika itu alami, itu tidak akan mempengaruhi seluruh dunia seperti ini. Karena, sesuai sifatnya, suhu berbeda di berbagai negara. Jika itu alami, itu akan berdampak buruk hanya pada negara-negara yang memiliki suhu yang sama dengan Cina.
    Sebaliknya, menyebar di negara seperti Swiss, dengan cara yang sama menyebar di daerah gurun. Padahal kalau itu alami, pasti sudah menyebar di tempat dingin, tetapi mati di tempat panas. Saya telah melakukan 40 tahun penelitian tentang hewan dan virus. Itu tidak alami. Ini dibuat, dan virus ini sepenuhnya buatan.
    Saya telah bekerja selama 4 tahun di laboratorium Wuhan di Cina. Saya sepenuhnya kenal dengan semua staf laboratorium itu. Saya telah menelepon mereka semua, setelah kecelakaan Corona. tapi, semua ponsel mereka mati selama 3 bulan terakhir. Sekarang dipahami bahwa semua teknisi laboratorium ini telah meninggal.
    Berdasarkan semua pengetahuan dan penelitian saya sampai saat ini, saya dapat mengatakan ini dengan keyakinan 100% bahwa Corona tidak alami. Itu belum datang dari kelelawar. Cina telah membuatnya.
    jika apa yang saya katakan hari ini terbukti salah sekarang atau bahkan setelah kematian saya, pemerintah dapat menarik Hadiah Nobel saya. Tapi Cina berbohong dan kebenaran ini suatu hari akan diungkapkan kepada semua orang. “

    Tautan Wikipedia Dr. Honjo juga disertakan di unggahan tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim bahwa Profesor Fisiologi Kedokteran Jepang, Profesor Dr Tasuku Honjo mengatakan bahwa virus corona itu tidak alami dan Cina telah membuatnya adalah klaim yang salah.

    Dr. Honjo mengatakan dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu dan unggahan-unggahan tersebut menyebarkan “informasi yang salah”.

    Biografi Dr. Honjo di situs web Universitas Kyoto menunjukkan dia tidak pernah memegang posisi apapun di laboratorium di Tiongkok maupun di negara tersebut.

    Dr. Honjo menyanggah klaim di unggahan menyesatkan dan mengatakan namanya “telah digunakan untuk menyebar tuduhan palsu dan misinformasi”. Pernyataan itu dipublikasikan pada tanggal 27 April 2020 di situs web Universitas Kyoto, di mana dia menjabat sebagai wakil direktur jenderal di Institute for Advanced Study.

    Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, sebagian pernyataan pers tersebut berbunyi: “Di tengah kepedihan, kerugian ekonomi, dan penderitaan global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, saya sangat sedih bahwa nama saya dan Universitas Kyoto telah digunakan untuk menyebarkan tuduhan palsu dan misinformasi …

    “Pada tahap ini, ketika semua energi kita dibutuhkan untuk mengobati yang sakit, mencegah penyebaran kesedihan lebih lanjut, dan merencanakan awal yang baru, penyebaran klaim yang tidak berdasar mengenai asal-usul penyakit ini rawan mengganggu.”

    David Hajime Kornhauser, direktur tim komunikasi global Universitas Kyoto, mengatakan kepada AFP melalui surel pada tanggal 28 April 2020: “Karier profesional Dr. Honjo dapat dilihat secara lengkap dan tanpa ditutup-tutupi di situs laboratoriumnya. Anda akan melihat bahwa dia belum pernah bekerja di Tiongkok.”

    Kornhauser juga mengatakan kepada AFP Universitas tersebut kemudian melaporkan sebuah akun palsu ke Twitter. “Akun Twitter yang mengklaim mewakili pandangan Dr. Honjo – yang telah menjadi sumber banyak informasi palsu – adalah penipuan dan fitnah,” katanya. Dia berkata Dr. Honjo tidak memiliki akun Twitter.

    AFP melakukan beberapa pencarian kata kunci dalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang mengenai wawancara media dengan Dr. Honjo tentang pandemi virus corona.

    Dr. Honjo dikutip pernah berkata kepada media Jepang Nikkei Asian Review bahwa dia percaya virus corona baru “berasal” dari Tiongkok, tapi tidak ada bukti bahwa dia pernah mengatakan kepada media jika virus itu “diproduksi di Tiongkok”.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3872) [SALAH] SBY Siap Kembalikan Dana Bank Century Rp6,7 Triliun untuk Bantu Covid-19

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/04/2020

    Berita

    Foto SBY yang diunggah akun Facebook @stefanus.sih sudah muncul jauh sebelum wabah Covid-19. Selain itu tidak ditemukan berita dari media daring yang isinya seperti diklaim akun @stefanus.sih, di samping Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengabulkan gugatan praperadilan terkait kasus dugaan korupsi Bank Century dan KPK yang masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.

    NARASI:

    “MANTAP Siap kembalikan dana Bank Century 6,7’T untuk bantu Covid 19,” tulis akun Facebook Stefany Marima Sihombing atau @stefanus.sih, Rabu (29/4).

    =====

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN:



    Akun Facebook Stefany Marima Sihombing atau @stefanus.sih mengunggah foto Presiden RI ke-6 Soesilo Bambang Yudhonoyono (SBY) yang Nampak sedang berpidato dengan mengenakan kemeja putih, dasi dominan berwarna biru dan jas hitam.

    Pada unggahan foto tersebut, akun @stefanus.sih menambahkan narasi, “MANTAP Siap kembalikan dana Bank Century 6,7’T untuk bantu Covid 19,” tulis akun Facebook Stefany Marima Sihombing atau @stefanus.sih, Rabu (29/4).

    Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui foto SBY itu pernah ditayangkan oleh media daring Pinter Politik pada Sabtu, 2 Maret 2019 pada artikel bertajuk “SBY, Sang Pemain Kunci”, tidak ada dihubungkan dengan virus Corona atau Covid-19.

    Terkait konteks berita pun, setelah dilakukan pencarian dengan mengetikan kata kunci SBY dan Bank Century dan Covid-19 juga tidak ditemukan berita dari media daring yang mengatakan seperti klaim akun @stefanus.sih.

    Diketahui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan mengabulkan gugatan praperadilan terkait kasus dugaan korupsi Bank Century yang diajukan oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

    KPK pun menyatakan tidak menghentikan penyelidikan terhadap kasus Bank Century ini.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3871) [SALAH] “Apabila ada masyarakat tidak mampu makan, dapat menghubungi nomor pengaduan Bansos Covid19 Kemensos”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/04/2020

    Berita

    Kemensos tidak melayani pendaftaran penerima bantuan sosial melalui layanan aduan tersebut. Nomor tersebut disediakan apabila masyarakat menemukan masalah terkait bantuan sosial seperti salah sasaran, penyelewengan, pungli, dll.

    Akun Kang Jo Wisesa (fb.com/JojoSubud) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “Nomor Bantuan Sosial Kementerian Sosial
    Apabila ada masyarakat Indonesia yang tidak mampu makan akibat terdampak Covid-19, dapat langsung menghubungi nomor Hp./WA pengaduan Bansos Covid19 :
    0811-10-222-10
    Yuk bantu sebarluaskan & digunakan sebagaimana mestinya & hanya untuk yang berhak saja.
    Kalau ada disekitar anda ada masyarakat yg kekurangan Mohon dibantu
    Sumber : kemsos.go.id”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa apabila ada masyarakat Indonesia yang tidak mampu makan akibat terdampak Covid-19, dapat langsung menghubungi nomor Hp./WA pengaduan Bansos Covid19 : 0811-10-222-10 adalah klaim yang salah.

    Kementerian Sosial (Kemensos) tidak melayani pendaftaran penerima bantuan sosial melalui layanan aduan tersebut. Nomor tersebut disediakan apabila masyarakat menemukan masalah terkait bantuan sosial seperti salah sasaran, penyelewengan, pungli, dll.

    Hal ini berdasarkan klarifikasi yang diunggah di akun Instagram resmi milik Kemensos pada 27 April 2020. Unggahan tersebut berupa gambar yang sama dengan gambar yang diunggah oleh sumber klaim, namun di unggah akun Kemensos, gambar tersebut diberi tulisan “DISINFORMASI”.

    Berikut isi klarfikasi lengkapnya:

    “Beredar poster di media sosial berlogo Kementerian Sosial yang berisi bahwa masyarakat yang tidak mampu makan akibat terdampak #COVID19 dapat menghubungi nomor aduan Bansos #COVID19

    Faktanya, memang benar @kemensosri membuka layanan aduan bantuan sosial penanganan #COVID19 dengan nomor 08111022210

    Namun, kami tidak melayani pendaftaran penerima bantuan sosial melalui layanan aduan tersebut. Nomor tersebut disediakan apabila masyarakat menemukan masalah terkait bantuan sosial seperti salah sasaran, penyelewengan, pungli, dll, masyarakat dapat membantu mengirimkan aduan, dengan format :
    Nama Lengkap (spasi) Nomor KTP (spasi) Alamat (spasi) Aduan

    #KemensosHadir #COVID19 #BansosLawanCovid19 #BersamaLawanHoax”

    Rujukan

  • (GFD-2020-3870) [SALAH] Akhirnya Ketangkap Juga Biang Penyebar Virus Corona dan Agen TKA China Ini

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/04/2020

    Berita

    Bukan foto Ahok. Foto tersebut merupakan hasil suntingan dengan menggabungkan dua foto yang berbeda. Foto orang yang sedang diamankan pihak kepolisian ditemukan pada artikel milik merdeka.com yang berjudul “Densus 88 amankan 3 psitol, bom dan ratusan peluru di Bandung” yang tayang pada 8 mei 2013. sedangkan foto wajah Ahok ditemukan pada artikel medcom.id yang berjudul “Ahok: Saya Dendam Luar Biasa pada PAM” yang tayang pada 8 oktober 2014.

    [NARASI]:

    Akhirnya ketangkap jg biang penyebar virus corona & agent TKA CHINA ini…
    ????????????????

    ======

    Hasil Cek Fakta

    [PENJELASAN]:

    Akun facebook bernama Angkringan Bajak Laut mengunggah sebuah foto disertai narasi ke dalam grup Anies Baswedan For President 2024 pada selasa, 28/04/2020.

    Dalam foto unggahan tersebut terlihat sesosok pria mirip Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang sedang diamankan oleh pihak kepolisian. Selain itu terdapat narasi “Akhirnya ketangkap jg biang penyebar virus corona & agent TKA CHINA ini…” disertai emoticon tertawa. Hingga saat ini, postingan tersebut telah di share sebanyak 1.026 orang di jejaring facebook.

    Setelah ditelusuri, foto tersebut adalah hasil suntingan atau editan dari dua foto yang berbeda. Untuk foto pertama dimana seorang pria diamankan pihak kepolisian, ditemukan foto identik pada artikel milik merdeka.com yang berjudul “Densus 88 amankan 3 psitol, bom dan ratusan peluru di Bandung” yang tayang pada 8 mei 2013, hasil foto dari wartawan merdeka.com, Arie Basuki.

    Sedangkan foto wajah Ahok ditemukan pada artikel milik medcom.id yang berjudul “Ahok: Saya Dendam Luar Biasa pada PAM” yang tayang pada 08 oktober 2014, hasil foto dari wartawan Media Indonesia, Ramdani.

    Berdasarkan fakta diatas, unggahan dari akun facebook Angkringan Bajak Laut masuk kedalam kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan