• (GFD-2020-3887) [SALAH] “Pengeluaran Rokok Ekspedisi Tanggal 25 Maret 2020 Sampai 30 April 2020 Akan Ditarik Pihak Terkait Untuk Dimusnahkan”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 03/05/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai melalui Whatsapp menyebutkan akan ada penarikan dan pemusnahan produk Rokok HM Sampoerna, Ekspedisi tanggal 25 Maret - 30 April 2020 meliputi Djisamsoe, Sampoerna Mild, Sampoerna Keretek, Magnum. Disematkan juga tautan berita dari Suara.com terkait informasi 500 karyawan HM Sampoerna yang diduga terpapar COVID-19 dan dua di antaranya meninggal.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Pengeluaran rokok ekspedisi tgl 25 maret 2020 sampe 30 april 2020 akan ditarik pihak terkait untuk dimusnahkan, diantaranya product hm.sampoerna : djisamsoe, sampoerna mild, sampoerna keretek, magnum.
    https://jatim[dot]suara[dot]com/read/2020/04/30/045445/500-karyawan-hm-sampoerna-diduga-terpapar-corona-2-meninggal

    Yang merokok agar berhati2....”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran faktanya klaim tersebut salah. Dikutip dari laman detik.com Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita mengatakan informasi yang sudah beredar luas tersebut tidaklah benar. Ia memastikan tidak ada penarikan produk di lapangan.

    "Kami tegaskan itu informasi yang tidak benar terkait pemusnahan produk," kata Elvira kepada detikcom, Sabtu (2/5/2020).

    Dikutip kembali melalui laman antaranews.com Elvira Lianita mengatakan sejak ada dua karyawan yang dinyatakan positif COVID-19, perusahannya telah menghentikan aktivitas di pabrik Rungkut 2 pada 27 April 2020.

    Elvira mengatakan pihaknya telah melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen, atau dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan COVID-19 yang disarankan oleh European CDC (Centre for Disease Prevention and Control) dan juga World Health Organization (WHO).

    Saran dua organisasi dunia itu terkait virus penyebab COVID-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus.

    Elvira mengatakan perusahaannya telah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan penelusuran kontak, meminta karyawannya melakukan tes COVID-19 dan melakukan karantina mandiri.

    Selain itu, penyematan artikel dari Suara.com pun tidak terkait dengan klaim narasinya. Sebab, artikel berjudul “500 Karyawan HM Sampoerna Diduga Terpapar Corona, 2 Meninggal” yang tayang pada 30 April 2020 itu tidak membahas mengenai penarikan produk rokok HM Sampoerna. Artikel itu hanya membahas mengenai dugaan 500-an orang karyawan terpapar COVID-19.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Whatsapp dan ini dapat masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3886) [SALAH] Video “cara pertolongan Emergency Covid 19”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/05/2020

    Berita

    Beredar postingan video yang diklaim sebagai cara penanganan darurat bagi pasien Covid-19. Dalam narasi, disebutkan cara yang ada di dalam video merupakan jalan terakhir untuk mengangkat dahak atau lendir di paru-paru.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Begini cara pertolongan Emergency Covid 19 .. pasang Ventilator + jalan terakhir suction utk mengangkat dahak/lendir di paru2 , kalo semua gagal, *Good Bye* jangan main~main, lebih baik *Stay at Home* ”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Mengacu kepada hasil periksa fakta Taiwan Fact Check Center, tindakan dalam video tersebut merupakan tindakan pembuatan lubang nafas untuk pasien gagal nafas.

    Dr. Su Yifeng, Konsultan Pusat Penyakit Dada, dalam keterangannya kepada tim Taiwan Fact Check Center menyatakan bahwa kegiatan dalam video tersebut merupakan tindakan bedah membuat lubang pada saluran udara untuk menangani pasien gagal napas.

    Lalu, dilansir dari liputan6.com, Direktur Konsultan Pusat verifikasi Departemen Mikrobiologi dan Penyakit Menular, Universitas Kedokteran Tiongkok Profesor Lu Minji menjelaskan, dalam video tersebut dokter menyayat leher pasien dengan membuat lubang untuk memperluas saluran napas sehingga mempermudah pernapasan. Namun bukan untuk menangani pasien virus Corona baru atau Covid-19.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim pada video tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3885) [SALAH] “Aamir Khan Mendonasikan 1kg Tepung dan 15000 Rupee Kepada Warga yang Membutuhkan di Masa Lockdown”

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 03/05/2020

    Berita

    Akun Instagram @aamirfansindonesia mengunggah foto yang menampilkan aktor Bollywood Aamir Khan disandingkan dengan foto tepung. Dalam narasinya disebutkan bahwa aktor tersebut memberikan donasi di pinggir kota New Delhi dengan cara memasukkan uang sebesar 15 ribu Rupee ke dalam 1kg kantung tepung. Berikut kutipan narasinya:

    “Aamir Khan mendonasikan masing-masing 1Kg tepung dan 15000 rupee kepada warga yang membutuhkan di masa lockdown ini ????
    .
    Dia mengirimkan tepung itu dengan truk di pinggir kota New Delhi. Namun, tidak banyak orang yang mengambilnya karena bagi mereka 1 kg tepung tidak berarti bagi kehidupan mereka sehari-hari. Beruntunglah mereka yang mengambilnya karena di dalam tepung tersebut terdapat uang 15000 rupee atau sekitar 3 juta rupiah.
    .
    I love your golden heart ????❤
    .
    .
    .
    #AamirKhan #KiranRao #AamirKhanFansClubIndonesia #AamirKhanIndonesia #LaalSinghChaddha #Artist #Movie #Film #InfiaShowbiz #InfoFilm #IDNTimes #IndozoneMovie #PotonganFilm #CatatanFilm #ZeeBioskop #MVPFilms #BollywoodManiaClubIndonesia #ZonaBollywood #AreaBollywood #DuniaBollywood #FaktaBollywood #BollywoodIndonesia #Bollywood”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim narasi tersebut tidak benar. Dilansir dari thequint.com, melalui wawancara dengan manajemen Aamir Khan, diketahui bahwa aktor tersebut tidak melakukan donasi semacam itu.

    Lalu, melalui hasil penelusuran lebih lanjut, ditemukan pembahasan dalam laman facthunt.in. Berdasarkan hasil penelusuran facthunt.in, diketahui bahwa donasi berupa memasukkan uang sebesar 15 ribu Rupee ke dalam 1kg kantung tepung ditemukan dalam berita di sandesh.com pada 20 April 2020. Dalam pemberitaan tersebut, tidak disebutkan nama Aamir Khan.

    Adapun, diketahui bahwa aksi donasi yang dilakukan oleh Aamir Khan ialah melalui beberapa lembaga donasi yang ada di India. Melansir dari hindustantimes.com, Aamir Khan melakukan donasi melalui Prime Minister Narendra Modi’s PM-Cares fund, Maharashtra chief minister’s relief fund, asosiasi pekerja film di India, dan sejumlah NGO.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang menyatakan bahwa Aamir Khan melakukan donasi melalui 1kg kantung tepung berisikan uang sebesar 15 ribu Rupee tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3884) [SALAH] “Jutaan Produksi Rokok Yang Terpapar Covid-19 Beredar Luas Di Masyarakat”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/05/2020

    Berita

    Akun Hansen Latuconsina membagikan postingan yang mengklaim bahwa jutaan produksi rokok yang terapapar Covid-19 beredar luas di masyarakat. Pada narasi akun tersebut juga disebutkan pabrikan rokok Sampoerna dan tiga tautan pemberitaan. Berikut kutipan narasinya:

    “Jutaan Produksi Rokok Yang Terpapar Covid-19 Beredar Luas Di Masyarakat
    Setelah sebelumnya 3 pabrik rokok besar terpapar Virus Corona, kini pabrik rokok Sampoerna terinfeksi Covid-19.
    Ambisi China untuk menebar Covid-19 di Indonesia dilakukan dengan segala cara.
    Bukan hanya dari masuknya jutaan WNA China, namun berbagai produk yang berasal dari pabrik-pabrik milik Konglomerasi China pun menjadi sarana penebar senjata biologis mematikan tersebut.
    Sumber : Komunitas Intelijen
    https://www[dot]suarasurabaya[dot]net/kelanakota/2020/kompleks-pabrik-sampoerna-terinfeksi-covid-19-ditutup-500-karyawan-diliburkan/?amp&__twitter_impression=true
    Tribunnews: 100 pegawai pabrik rokok positif Covid-19:
    https://jatim[dot]tribunnews[dot]com/2020/04/29/100-pegawai-pabrik-rokok-sampoerna-rungkut-surabaya-positif-covid-19-versi-rapid-test-besok-swab
    Forbes : Konglomerat terkaya adalah pemilik usaha rokok:
    https://bisnis[dot]tempo[dot]co/read/797722/3-konglomerat-terkaya-di-indonesia-adalah-pengusaha-rokok”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, klaim pada narasi postingan tidak benar. Sebab, tiga tautan yang disertakan dalam postingan tersebut tidak membahas mengenai jutaan produksi rokok terpapar Covid-19 beredar di masyarakat. Adapun, pemberitaan dalam tautan tersebut berasal dari tiga sumber berita dengan judul berbeda.

    Tautan pemberitaan pertama berjudul “Kompleks Pabrik Sampoerna Terinfeksi Covid-19 Ditutup, 500 Karyawan Diliburkan” yang tayang di suarasurabaya.net pada 29 April 2020. Dalam artikel berita tersebut tidak membahas mengenai jutaan produk rokok terpapar Covid-19.

    Berita tersebut hanya membahas penutupan salah satu kompleks pabrik PT HM Sampoerna. Tbk di kawasan Rungkut, Surabaya lantaran dua karyawan meninggal terjangkit Covid-19. Berikut kutipan beritanya:

    […] Kompleks Pabrik Sampoerna Terinfeksi Covid-19 Ditutup, 500 Karyawan Diliburkan

    Salah satu kompleks Pabrik PT HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Surabaya, ditutup setelah dua orang karyawan meninggal terjangkit Covid-19. Kurang lebih 500 karyawan diliburkan.

    Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim menyebutkan hasil koordinasinya dengan pimpinan PT Sampoerna, di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam.

    “Tracing sedang berjalan. Kira-kira ada 500 orang di Pabrik itu (yang berpotensi tertular). Manajemen sudah menutup sementara kompleks itu. Ya, karyawannya juga diliburkan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Dokter Joni membenarkan ada dua orang karyawan PT HM Sampoerna Tbk Rungkut meninggal pada 18 April lalu. Keduanya, berdasarkan hasil tes PCR, terjangkit Covid-19.

    Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim menindaklanjuti temuan itu dan sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

    “Sembilan orang ini sudah menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya.

    Saat itu juga, tenaga medis mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya untuk diperiksa dengan metode PCR di laboratorium. Hasilnya diperkirakan keluar satu dua hari mendatang.

    Tim tracing juga sudah menjalankan rapid test (tes cepat Covid-19) terhadap 323 orang karyawan lain di pabrik itu. Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif atau positif rapid test.

    “Tadi malam (Selasa 28 April) jumlah yang dilaporkan 63 orang yang positif rapid test, sore ini (Rabu) ada tambahan menjadi 100 orang. Semuanya sudah diisolasi di hotel yang disediakan perusahaan,” ujarnya.

    Belum diketahui dari mana dua orang karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang meninggal itu tertular virus SARS CoV-2. “Ini sedang di-tracing lebih lanjut,” kata Joni.(den) […]

    Lalu, pada tautan kedua berasal dari Tribun Jatim (jatim.tribunnews.com) dengan berita berjudul “100 Pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya Positif Versi Rapid Test: Besok Swab” yang tayang pada tanggal 29 April 2020. Artikel itu tidak membahas mengenai produk rokok terpapar Covid-19, melainkan membahas mengenai pengujian rapid test karyawan Pabrik Rokok Sampoerna di Rungkut.

    Dan, pada tautan terakhir mengacu kepada pemberitaan dari Tempo.co berjudul “3 Konglomerat Terkaya di Indonesia Adalah Pengusaha Rokok” yang tayang pada 22 Agustus 2016. Pada artikel tersebut sama sekali tidak ada pembahasan mengenai Covid-19 lantaran di tahun itu virus penyebab wabah tersebut belum ditemukan.

    Artikel tempo.co itu lebih membahas pada masuknya tiga konglomerat Indonesia masuk daftar orang terkaya menurut Forbes. Ketiga Konglomerat tersebut merupakan pengusaha rokok.

    Terkait, klaim pada narasi postingan, pihak PT HM Sampoerna pun sudah memberikan klarifikasinya. Direktur, PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita menyatakan, Sampoerna telah melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa.

    Karantina tersebut dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan COVID-19 yang disarankan oleh European Centre for Disease Prevention and Control (European CDC) dan World Health Organization (WHO). Yaitu, COVID-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus.

    "Selain mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menjalankan protokol kesehatan, Sampoerna telah memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaan," kata Elvira.

    Menurutnya, sejak pemerintah melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di pertengahan bulan Maret2020, Sampoerna telah melakukan berbagai upaya yang sesuai dengan anjuran Pemerintah Indonesia dan WHO.

    Beberapa langkah yang diambil dan dilakukan bagi karyawan produksi sebagai berikut:

    Membatasi akses ke fasilitas produksi, melakukan pengecekan suhu temperatur tubuh ketika memasuki area kantor produksi, meningkatkan protokol tindakan kebersihan dan sanitasi, menyediakan masker dan hand-sanitizer.

    Memberikan informasi yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri, menerapkan physical-distancing di seluruh area dan fasilitas produksi seperti kantin, tempatberibadah, serta area berkumpul lainnya.

    "Hal ini juga diterapkan di alat transportasi karyawan yang disediakan oleh perusahaan," tutupnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim pada narasi postingan tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan