• (GFD-2020-3893) [SALAH] Video Penampakan Kuntilanak di Rumah Sakit Galang Batam

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 06/05/2020

    Berita

    Beredar video di Youtube yang diklaim sebagai penampakan kuntilanak di Rumah Sakit Galang, Batam. Dalam narasi video itu disebutkan bahwa video tersebut diambil dari salah satu CCTV yang ada di rumah sakit tersebut. Berikut kutipan narasinya:

    “Selamat menonton video ini,video ini diambil dari salah satu cctv yang ada dirumah sakit galang batam, dimana rumah sakit ini dibuat pihak pemerintah batam untuk mengisolasi atau mnyembuhkan saudra2 kita yg terinfeksi covid-19.

    Semoga covid-19 segera lenyap dari batam dan indonesia..jangan lupa dirumah aja jgan lupa keluar rumah pake masker.

    Subscribe dan like channel ini agar bisa memberikan info dan hiburan bt kalian semua,terima kasih...

    #dirumahaja#pakemasker#lawancovid-19”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim narasi tersebut tidak benar. Berdasarkan penelusuran Batamnews.co.id yang dilansir oleh Liputan6.com, penampakan dalam video bukanlah kuntilanak melainkan serangga yang menempel di lensa CCTV.

    Kepala RS Khusus Covid-19, Galang Kol (CKM) Dr. dr. Khairul Ihsan Nasution juga membantah, lokasi tersebut berada di RS Khusus Covid-19 di Pulau Galang. Ia menyatakan informasi yang beredar tersebut tidak benar alias hoaks.

    "Bukan, bukan. Nggak ada itu," ujar kolonel yang biasa disapa Ihsan.

    Adapun, bila melihat tanggal rekaman CCTV tertulis 1 Januari 2020 hari Rabu. Sedangkan, RS Galang Batam baru beroperasi pada bulan April 2020. Berikut pemberitaan mengenai peresmian RS Galang:

    […] Rumah Sakit Khusus Corona Pulau Galang Resmi Beroperasi, Diutamakan untuk TKI dari Malaysia dan Singapura

    BATAM, KOMPAS.com – Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, atau tepatnya berada di lokasi Eks Kamp Vietnam di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam, Kepuluan Riau (Kepri) resmi beroperasi, Senin (6/4/2020).

    Rumah sakit ini akan dipergunakan untuk para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mudik ke tanah air, atau baru saja tiba di tanah air. Para TKI tersebut baik yang datang dari Malaysia serta yang datang dari Singapura.

    Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono meresmikan RS tersebut pada Senin, 6 April 2020.

    Ia mengatakan jika RS ini akan dipimpin oleh Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI M Sabrar Fadhil.

    Para TKI akan ditampung dan dikarantina dulu di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, setelah itu dikembalikan ke kampungnya masing-masing jika dinyatakan sehat.

    “Jadi selama karantina di sini, jika ada yang sakit bisa langsung dilakukan perawatan di RS Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang ini, bahkan apabila positif Covid-19, juga bisa langung diisolasi di sini,” kata Yugo Margono, melalui keterangan pers ke Kompas.com, Senin.

    Hal ini dilakukan agar bisa membantu rumah sakit rumah sakit yang ada di daerah yang saat ini sedang kewalahan menangani ribuan TKI yang mudik.

    Para TKI tersebut masuk melalui Kepri, mulai dari Kabupaten Karimun, Tanjungpinang maupun Batam.

    Tetap melayani masyarakat umum

    Kendati demikian, rumah sakit ini tetap melayani warga Kepri yang memiliki gejala Covid-19 dan ingin memeriksakan diri.

    Rumah sakit ini juga menerima pasien rujukan dari seluruh rumah sakit yang ada di Kepri ini, baik rumah sakit biasa atau rumah sakit rujukan sendiri, seperti RS Embung Fatimah dan RSBP Batam yang ada di Batam.

    “Jadi rujukan dari rumah sakit daerah yang dil uar Batam akan tetap diterima di sini, dan masyarakat yang langsung ke sini juga akan diterima,” papar Yugo.

    Untuk mekanismenya, untuk masyarakat yang langsung datang ke rumah sakit ini nantinya akan dilakukan screening terlebih dahulu. Apabila positif Covid-19, akan langsung dirawat di ruang isolasi.

    “Kalau masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP) akan ditempatkan di ruang observasi, dan jika mengalami penurunan kesehatan maka akan langsung dirawat dan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP),” kata Yugo.

    Untuk pengembangan dan riset

    Sementara itu Plt Gubernur Kepri Isdianto yang juga merupakan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kepri mengaku bersyukur dengan mulai beroperasinya RS ini.

    Sebab Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 keberadaannya diharapkan memberi manfaat untuk Kepri ke depannya.

    “Alhamdulillah sudah mulai beroperasi hari ini, kami harap kehadirannya memberi manfaat untuk Kepri ke depannya. Termasuk seperti disampaikan Bapak Presiden, untuk pengembangan dan riset,” kata Isdianto. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka klaim penampakan kuntilanak di RS Galang Batam tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3892) [SALAH] Pemerintah Membagikan Kuota 10GB Gratis sebagai Insentif untuk Melawan COVID-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/05/2020

    Berita

    Kuota 10GB Gratis untuk melawan virus covid-19*
    Meskipun kita diwajibkan untuk tetap dirumah tapi sangat penting untuk kita tetap berhubungan dengan kerabat maupun keluarga kita
    Maka dari itu pemerintah bekerja sama dengan seluruh provider diindonesia membagikan kuota sebesar 10GB agar kita semua tetap berkomunikasi.
    👇👇👇👇👇👇
    Untuk mendapatkan kuota sebesar 10GB silahkan klik tautan dibawah ini dan ikuti petunjuk selanjutnya
    https://www.dirumahaja.tec
    10 gb free

    Beredar pesan berantai melalui Whatsapp menyebutkan bahwa Pemerintah membagikan kuota 10 GB untuk seluruh jenis pengguna provider di Indonesia dalam kondisi pandemi COVID-19. Hal tersebut dilakukan Pemerintah sebagai insentif kepada masyarakat agar tetap dirumah dan saling berhubungan dengan kerabat maupun keluarga masing-masing.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Kuota 10GB Gratis untuk melawan virus covid-19
    Meskipun kita diwajibkan untuk tetap dirumah tapi sangat penting untuk kita tetap berhubungan dengan kerabat maupun keluarga kita
    Maka dari itu pemerintah bekerja sama dengan seluruh provider diindonesia membagikan kuota sebesar 10GB agar kita semua tetap berkomunikasi.
    Sebagai insentif dari pemerintah
    Baca selengkapnya Di
    https://www[dot]dirumahaja[dot]tech”
    Akibat corona pemerintah gratiskan internet
    "*Bersama Lawan COVID-19*.
    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.
    *Sebagai Insentif Pemerintah Gratiskan Akses Internet.*
    Baca Selengkapnya Di
    https://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.sctv.asia/daftar"

    Bersama Lawan COVID-19.

    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.

    Sebagai Insentif Pemerintah Akan Gratiskan Akses Internet.

    Baca Selengkapnya Di

    http://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.rcti.asia/daftar/

    *Bersama Lawan COVID-19*.
    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.
    *Sebagai Insentif Pemerintah Akan Gratiskan Akses Internet*.
    Baca Selengkapnya Di
    https://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.rcti.asia/daftar

    "*Bersama Lawan COVID-19*.
    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.
    *Sebagai Insentif Pemerintah Akan Gratiskan Akses Internet*.
    Baca Selengkapnya Di
    https://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.mnctv.club/daftar"

    *Bersama Lawan COVID-19*.
    Pesan Pemerintah Tetap Dirumah & Jaga Jarak.
    *Sebagai Insentif Pemerintah Gratiskan Akses Internet*.
    Baca Selengkapnya Di
    https://www.internet.gratis.pemerintah.go.id.berita.sctv.asia/daftar

    10 GB kuota gratis
    Bagi kuota

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran faktanya klaim tersebut salah. Dikutip melalui laman kumparan.com, menurut ahli keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, pesan berantai WhatsApp tersebut jelas adalah hoaks. Pesan tersebut merupakan scam untuk mendapatkan keuntungan dari korban.

    "Ini scam. Tujuannya mendapatkan keuntungan dari tampilan iklan dengan iming-iming membohongi korbannya dengan kuota internet," kata Alfons kepada kumparanTECH, Senin (4/5).

    Senada dengan Alfons, ahli keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha, juga menyebut pesan tersebut sebagai scam. Dia menyebut, meng-klik link dan menaruh data pribadi kita di tautan tersebut adalah tindakan yang sangat berbahaya. Menurut Pratama, pelaku tak hanya bertujuan mengambil keuntungan dari iklan. Dalam hal ini, pelaku juga berupaya untuk meretas korban melalui malware atau phising.

    Ditemukan juga pernyataan provider terkait pesan berantai tersebut pada laman tribunnews.com, Corporate Communication Telkomsel Jateng dan DIY, Wildan Adi Nugraha menegaskan informasi tersebut tidak benar alias hoaks

    "Sudah saya cek, tidak benar itu," ujar Wildan kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Senin (4/5/2020). Lebih lanjut Wildan mengungkapkan, pihaknya tidak akan meminta data para pengguna jika pun ada program tertentu.

    Sementara itu, pihak Indosat juga mengungkapkan jika informasi tersebut tidak benar. Cluster Sales Manager Indosat Solo-Sukoharjo, Irwan Merandoko mengungkapkan hingga saat ini tidak ada insentif pemerintah yang memberikan kuota cuma-cuma untuk seluruh pengguna seperti yang diinformasikan.

    "Kalau pun gratis 10 GB, itu untuk kampus yang bekerja sama dengan kami," ungkapnya kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.

    Selain itu, pihaknya menyebut kuota gratis yang dihadirkan adalah kuota 30 GB dalam rangka belajar di rumah. "Semua pengguna Indosat bisa dapat 30 GB, namun hanya untuk aplikasi penunjang pendidikan saeperti Ruangguru, Quipper, maupun situs perguruan tinggi," ujarnya.

    Sementara itu, ketika ditelusuri lebih lanjut terhadap tautan yang ada di dalam pesan berantai WhatsApp, diketahui bahwa situs tersebut cmsnya adalah blogspot. Lalu, ditemukan pemilik akun blogspot tersebut dengan alamat dirumahaja[DOT]tech juga memiliki blogspot lain dengan alamat: cara100gbgratis [DOT]blogspot[DOT]com dan kuotaramadhan[DOT]tech.

    Perlu diketahui, untuk program resmi dari Pemerintah Indonesia pastinya akan menggunakan domain “go.id” dan tidak menggunakan domain “[dot]tech.”

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Whatsapp dapat masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3891) [SALAH] Puisi Tahun 1919 Soal Pandemi Karya Kathleen O’Mara

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2020

    Berita

    Beredar sebuah puisi terjemahan yang diklaim ditulis oleh Kathleen O'Mara,berisi tentang mewabahnya Pandemi Virus Influenza mematikan yang awalnya merebak dari Spanyol dan menjalar ke bebarapa Negara. Puisi tersebut ditulis pada tahun 1869, lalu kemudian ditulis ulang pada tahun 1919.

    Beriku kutipan narasinya:

    “PUISI PANDEMIK TAHUN 1919 INI SAMA SEPERTI KONDISI HARI INI
    Sejarah itu akan selalu mengulang dirinya sendiri
    Puisi ini ditulis oleh Kathleen O'Mara pada tahun 1869
    Dan ditulis ulang pada tahun 1919 tepat 100 tahun yang lalu
    Saat mewabahnya Pandemik Virus Influenza mematikan yang awalnya merebak dari Spanyol dan menjalar ke bebarapa Negara
    Seperlima Populasi Dunia terinfeksi. Dan korban terbanyak adalah di Negara AS
    Pandemi influenza ini telah membunuh lebih banyak orang daripada Perang Dunia I
    Tercatat antara 20 dan 40 juta orang meninggal karena wabah yang menjalar selama satu tahun ini
    Korban terbanyak adalah orang berusia 20 hingga 40 tahun dan tak banyak memakan korban anak kecil.
    Membaca puisi ini mengingatkan kita pada kondisi hari ini.
    _Spanish Flu Pandemic_
    Dan orang-orang tinggal di rumah
    Dan membaca buku
    Dan lebih banyak mencoba untuk mendengarkan
    Dan mereka beristirahat
    Dan melakukan berbagai latihan baru
    Dan membuat karya seni baru dan mencoba memainkannya
    Dan belajar cara-cara yang baru
    Dan tiba-tiba berhenti dari seluruh aktifitasnya dan mencoba mendengarkan lebih dalam
    Ada yang bermeditasi, adapula yang berdoa
    Adapula yang hanya merenungi bayangan mereka sendiri
    Dan orang-orang mulai berfikir dengan cara yang berbeda
    Dan orang-orang mulai sembuh.
    Dan tidak ada lagi orang yang hidup dengan cara yang bodoh
    Hidup yang ceroboh, tidak memiliki makna dan tidak memiliki arti
    Bumipun mulai kembali pulih
    Dan ketika kondisi bahaya itu mulai berakhir, Orang-orang mulai menemukan diri mereka sendiri
    Mereka berduka atas kematian
    Dan mulai membuat pilihan baru
    Dan memimpikan visi yang baru
    Dan menciptakan cara hidup baru
    Dan sepenuhnya menyembuhkan bumi
    Sama seperti mereka disembuhkan.”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, ternyata puisi tersebut sebenarnya puisi modern yang ditulis oleh Catherine M. O’Meara. O’Meara menulis puisi tersebut selama pandemi Covid-19 berlangsung dan mempublikasikannya melalui akun blog pribadinya The Daily Round pada tanggal 16 Maret 2020.

    Melansir dari Liputan6.com. Pada 19 Maret 2020, majalah Oprah menjuluki O'Meara sebagai ‘pemenang pujangga pandemi.’ Wanita yang memiliki nama pena Kitty O'Meara itu merupakan seorang pensiunan guru yang tinggal di Kota Madison, Wisconsin. Ia kemudian beralih menjadi seorang penulis sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan ditengah berita yang mengejutkan tentang pandemi Covid-19.

    Melansir dari irishcentral.com, O’Meara menulis puisi sebagai kesempatan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan seperti meditasi, olahraga, menari dan menghasilkan semacam penyembuhan global.

    Kesimpulan

    Menurut penjelasan di atas, puisi tersebut ditulis oleh Catherine M. O’Meara di tahun 2020 sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan selama pandemi, bukan oleh Kathleen O’Mara di tahun 1919, maka informasi tersebut masuk ke dalam Konten Yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3890) [SALAH] Video Demo TKA China di Morowali

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/05/2020

    Berita

    Akun Facebook Edi Sutardi mengunggah video yang diklaim sebagai demonstrasi TKA asal China di Morowali. Dalam video itu disebutkan jumlah TKA China yang demo mencapai ratusan ribu orang. Berikut kutipan narasi yang menyertai videonya:

    “INI FAKTA YANG MEMBUAT RAKYAT JADI CEMBURU... MARAH !!!
    RAKYAT YANG JUGA MEMBUTUHKAN PEKERJAAN...
    KENAPA PEMERINTAH INI MEMBIARKAN SEMUA INI TERJADI...”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran diketahui bahwa konten tersebut merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Isu tersebut sudah pernah dibahas dalam dua artikel periksa fakta, yakni [SALAH] “Imbas ketidaksetaraan kesejahteraan gaji pekerja lokal dan TKA” dan [SALAH] Narasi TKA di Video Demo PT IMIP Morowali.

    Peristiwa dalam video tersebut sebenarnya merupakan aksi mogok karyawan PT IMIP di Morowali kepada pihak manajemen mengenai UMSK (Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota) pada Januari 2019. Dilansir dari antaranews.com, aksi mogok tersebut merupakan upaya pekerja untuk mendesak Gubernur Sulteng mengeluarkan keputusan menaikan UMSK tahun 2019 sebesar 20 persen, menyusul gagalnya kesepakatan yang telah dibangun antara pihak perusahaan, serikat buruh dan Dewan Pengupahan Kabupaten Morowali.

    Selain itu, Menteri Ketenagakerjaan kala itu, yakni Hanif Dhakiri juga sudah memberikan pernyataan atas kasus tersebut. Dilansir dari cnnindonesia.com, Hanif membantah aksi mogok yang dilakukan ribuan buruh di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dilakukan oleh pekerja asing asal China.

    Aksi mogok kerja pada Kamis (23/1) itu, kata Hanif, juga tidak berkaitan dengan penolakan tenaga kerja asing (TKA) yang berasal dari negeri 'Tirai Bambu'. Melainkan, terkait dengan Upah Minimum Sektoral (UMSK) di Kabupaten Morowali.

    "Selamat pagi. Demo buruh di Morowali bukan demo TKA China. Juga bukan demo menolak TKA China. Demo buruh di Morowali terkait Upah Minimum Sektoral (UMSK) Kabupaten setempat, yang saat ini sedang ditangani otoritas terkait di sana. Jangan termakan hoaks. Jangan ikut sebarkan hoaks. Waspadai adu domba," ujar Hanif melalui akun Twitter pribadinya @hanifdhakiri, Jumat (25/1).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim video tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten video tersebut masuk kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan