“Share dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono
Informasi tentang pencegahan Covid19:
Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda.
Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.
Air panas yang kami minum tidak sampai di sana.
Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.
Kemudian Anda kesulitan bernapas.
Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.
Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap.
Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.
Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya.
Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.
Inilah yang dilakukan steam.
Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.
Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari.
Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.
Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas uap 3 kali sehari.
Seminggu ber-uap:
Menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.
Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.
Jadi inilah sarannya:
Mulai prosesnya selama seminggu dari pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.
Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.
Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.
Jadi tolong kirimkan pesan ini ke semua kerabat, teman dan tetangga kalian, agar kita semua bisa bersama-sama membunuh virus corona ini dan hidup serta berjalan dengan bebas di dunia indah ciptaan Tuhan ini.”
Hirup uap air panas bisa membunuh virus corona
(GFD-2021-7456) [SALAH] Pesan Berantai dari Ketua Satgas Covid-19 Dwiyono terkait Metode Menghirup Uap Air Panas untuk Membunuh Virus Corona
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 23/08/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi pernyataan dari Ketua Satgas Covid-19, Dwiyono. Dalam pesan tersebut, disebutkan bahwa metode menghirup uap air panas dengan suhu 70 derajat Celcius merupakan cara yang efektif untuk membunuh virus Corona.
Melansir dari akun Twitter resmi WHO Afrika, metode menghirup uap air panas bukan merupakan metode yang aman dan efektif untuk membunuh virus Corona. WHO Afrika menegaskan bahwa sepanas apapun suhu dari uap air panas yang digunakan, uap tersebut tidak dapat membunuh virus yang telah menginfeksi saluran pernapasan manusia. Metode menghirup uap air panas juga berpotensi untuk menyebabkan luka bakar.
Selain itu, hasil penelitian oleh sekelompok peneliti dari Universitas St. Thomas, Minnesota, Amerika Serikat juga menyatakan bahwa suhu tinggi memang dapat melemahkan partikel virus Corona yang berada di permukaan suatu benda, tetapi metode tersebut tidak dapat melemahkan maupun membunuh virus Corona yang telah masuk ke dalam tubuh manusia.
Lebih lanjut, nama dari Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah Ganip Warsito, bukan Dwiyono. Ganip Warsito dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua Satgas Covid-19 pada 25 Mei 2021, menggantikan Doni Monardo.
Narasi serupa juga pernah beredar pada Februari 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Pernyataan Ketua Satgas Covid terkait Hirup Uap Air Panas Membunuh Virus Corona” yang diunggah pada 23 Februari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Melansir dari akun Twitter resmi WHO Afrika, metode menghirup uap air panas bukan merupakan metode yang aman dan efektif untuk membunuh virus Corona. WHO Afrika menegaskan bahwa sepanas apapun suhu dari uap air panas yang digunakan, uap tersebut tidak dapat membunuh virus yang telah menginfeksi saluran pernapasan manusia. Metode menghirup uap air panas juga berpotensi untuk menyebabkan luka bakar.
Selain itu, hasil penelitian oleh sekelompok peneliti dari Universitas St. Thomas, Minnesota, Amerika Serikat juga menyatakan bahwa suhu tinggi memang dapat melemahkan partikel virus Corona yang berada di permukaan suatu benda, tetapi metode tersebut tidak dapat melemahkan maupun membunuh virus Corona yang telah masuk ke dalam tubuh manusia.
Lebih lanjut, nama dari Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah Ganip Warsito, bukan Dwiyono. Ganip Warsito dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua Satgas Covid-19 pada 25 Mei 2021, menggantikan Doni Monardo.
Narasi serupa juga pernah beredar pada Februari 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Pernyataan Ketua Satgas Covid terkait Hirup Uap Air Panas Membunuh Virus Corona” yang diunggah pada 23 Februari 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, pesan berantai tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa metode menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona. Lebih lanjut, nama Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala BNPB adalah Ganip Warsito, bukan Dwiyono.
Faktanya, pesan berantai tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa metode menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona. Lebih lanjut, nama Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala BNPB adalah Ganip Warsito, bukan Dwiyono.
Rujukan
(GFD-2021-7455) [SALAH] Jokowi Lepas Baju PDIP, Megawati Murka
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 23/08/2021
Berita
“JOKOWI LEPAS BAJU PDIP. MEGAWATI MARAH JOKOWI TAK MAU LAKUKAN INI”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video Youtube dengan thumbnail/gambar sampul video Presiden Jokowi melepas seragam PDIP. Foto tersebut juga ditambahkan sedikit narasi yang menyatakan bahwa Megawati murka Jokowi lakukan ini. Video ini pun telah ditonton sebanyak 12 ribu kali dan berhasil mendapatkan banyak reaksi dari masyarakat.
Namun narasi yang menyebutkan bahwa Megawati murka kepada Jokowi karena melepas baju PDIP adalah informasi keliru. Faktanya foto Jokowi melepas baju/jas merah pada thumbnail tersebut adalah foto hasil editan.
Melalui pencarian gambar Google, foto asli yang digunakan tersebut adalah foto Megawati bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) saat pendaftaran calon gubernur DKI Jakarta di tahun 2016. Melansir dari media CNN Indonesia, sesaat usai menyerahkan berkas pencalonan bakal cagub dan cawagub bersama Djarot Saiful Hidayat, Ahok kemudian memakai jas merah yang telah diberikan oleh Megawati.
Sementara jika melihat dari isi keseluruhan video, tidak ada satu pun informasi yang menyebutkan terkait kemarahan Megawati kepada Presiden Jokowi seperti yang dituliskan di dalam judul video. Video tersebut ternyata berisi narasi yang membahas terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang diperkirakan akan maju pada Pilpres tahun 2024 mendatang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gambar video yang menyatakan bahwa Megawati murka Jokowi lepas baju PDIP adalah hoaks kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.
Namun narasi yang menyebutkan bahwa Megawati murka kepada Jokowi karena melepas baju PDIP adalah informasi keliru. Faktanya foto Jokowi melepas baju/jas merah pada thumbnail tersebut adalah foto hasil editan.
Melalui pencarian gambar Google, foto asli yang digunakan tersebut adalah foto Megawati bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) saat pendaftaran calon gubernur DKI Jakarta di tahun 2016. Melansir dari media CNN Indonesia, sesaat usai menyerahkan berkas pencalonan bakal cagub dan cawagub bersama Djarot Saiful Hidayat, Ahok kemudian memakai jas merah yang telah diberikan oleh Megawati.
Sementara jika melihat dari isi keseluruhan video, tidak ada satu pun informasi yang menyebutkan terkait kemarahan Megawati kepada Presiden Jokowi seperti yang dituliskan di dalam judul video. Video tersebut ternyata berisi narasi yang membahas terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang diperkirakan akan maju pada Pilpres tahun 2024 mendatang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gambar video yang menyatakan bahwa Megawati murka Jokowi lepas baju PDIP adalah hoaks kategori manipulated content atau konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, gambar tersebut adalah gambar hasil editan. Di dalam video tidak ada informasi yang menyebutkan bahwa Megawati murla kepada Presiden Jokowi.
Faktanya, gambar tersebut adalah gambar hasil editan. Di dalam video tidak ada informasi yang menyebutkan bahwa Megawati murla kepada Presiden Jokowi.
Rujukan
(GFD-2021-7454) [SALAH] John Cena Meninggal Dunia
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 22/08/2021
Berita
“(OUR MAN JOHN CENA) was involved in accident
Yesterday and he is died.our man JOHN CENA RIP.pls pray for him may her soul rest in perfect
Peace.
RIP JOHN CENA”.
Yesterday and he is died.our man JOHN CENA RIP.pls pray for him may her soul rest in perfect
Peace.
RIP JOHN CENA”.
Hasil Cek Fakta
Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah informasi pada berbagai media sosial, salah satunya Facebook terkait John Cena, pegulat profesional yang dikabarkan telah meninggal dunia. Dalam postingan di salah satu akun Facebook bernama U Sai Marma Jack, akun tersebut membagikan beberapa foto terkait John Cena dengan narasi foto yang menjelaskan bahwa John Cena telah meninggal dunia karena peristiwa kecelakaan mobil yang dialaminya. Dalam narasi foto tersebut juga disertakan ucapan turut berbela sungkawa atas meninggalnya John Cena.
Selain itu, foto-foto yang dibagikan oleh akun tersebut pula terdiri dari foto ucapan berbela sungkawa, foto tentang kegiatan sebelum prosesi pemakaman dilakukan yang dihadiri oleh banyak orang, salah satunya ialah Dwayne Johnson atau yang lebih dikenal dengan nama The Rock. Lalu memuat pula foto John Cena yang sedang terbaring di rumah sakit.
Namun setelah dilakukan penelusuran, foto-foto tersebut bukanlah foto yang berkaitan dengan meningganya John Cena. Foto yang menerangkan kegiatan sebelum prosesi pemakaman yang dihadiri oleh Dwayne Johnson bukanlah foto terkait kematian John Cena, karena melansir dari akun Instagram pribadi Dwayne Johnson yaitu @therock, foto tersebut adalah hasil tangkapan layar dari video terkait proses pemakaman ayah dari Dwayne Johnson. Lalu terkait dengan foto yang menampilkan sejumlah orang yang duduk dan menghadiri prosesi pemakaman pula bukanlah sejumlah orang yang hadir atas meninggalnya John Cena. Karena melansir dari apnews.com, foto tersebut ialah foto sejumlah orang dari Fox News Channel yang sedang menantikan pemakaman John Lewis pada tahun 2020 lalu.
Lalu terkait dengan foto oleh John Cena yang sedang terbaring di rumah sakit, melansir dari Youtube resmi WWE (World Wrestling Entertainment) dan melansir dari eonline.com, foto tersebut ialah foto terkait dengan keadaan John Cena setelah melakukan operasi terhadap benjolan besar yang ada di sikutnya pada tahun 2013 lalu.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi meninggalnya John Cena masuk ke dalam kategori konten palsu.
Selain itu, foto-foto yang dibagikan oleh akun tersebut pula terdiri dari foto ucapan berbela sungkawa, foto tentang kegiatan sebelum prosesi pemakaman dilakukan yang dihadiri oleh banyak orang, salah satunya ialah Dwayne Johnson atau yang lebih dikenal dengan nama The Rock. Lalu memuat pula foto John Cena yang sedang terbaring di rumah sakit.
Namun setelah dilakukan penelusuran, foto-foto tersebut bukanlah foto yang berkaitan dengan meningganya John Cena. Foto yang menerangkan kegiatan sebelum prosesi pemakaman yang dihadiri oleh Dwayne Johnson bukanlah foto terkait kematian John Cena, karena melansir dari akun Instagram pribadi Dwayne Johnson yaitu @therock, foto tersebut adalah hasil tangkapan layar dari video terkait proses pemakaman ayah dari Dwayne Johnson. Lalu terkait dengan foto yang menampilkan sejumlah orang yang duduk dan menghadiri prosesi pemakaman pula bukanlah sejumlah orang yang hadir atas meninggalnya John Cena. Karena melansir dari apnews.com, foto tersebut ialah foto sejumlah orang dari Fox News Channel yang sedang menantikan pemakaman John Lewis pada tahun 2020 lalu.
Lalu terkait dengan foto oleh John Cena yang sedang terbaring di rumah sakit, melansir dari Youtube resmi WWE (World Wrestling Entertainment) dan melansir dari eonline.com, foto tersebut ialah foto terkait dengan keadaan John Cena setelah melakukan operasi terhadap benjolan besar yang ada di sikutnya pada tahun 2013 lalu.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi meninggalnya John Cena masuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya melansir dari akun Twitter resminya yaitu @JohnCena, pada tanggal 17 Agustus 2021 ia mengabarkan bahwa saat ini ia yang sedang mempersiapkan dirinya untuk acara SummerSlam yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021.
Rujukan
- https://www.eonline.com/news/482039/john-cena-has-major-surgery-and-nikki-bella-plays-nurse-on-total-divas-see-the-full-recap
- https://www.youtube.com/watch?v=AfZKSLmvB7g
- https://www.instagram.com/tv/B8SZSPGHgKx/?utm_source=ig_embed&ig_rid=daba5913-c1e6-47f8-b465-7f93193e9b9f
- https://apnews.com/article/entertainment-george-w-bush-bill-clinton-u-s-news-tv-a7f2d9f88e22f35dbc85fcfd2f54f386
- https://twitter.com/JohnCena/status/1427418855572377607
(GFD-2021-7453) [SALAH] Video “Biang covid bill gates kena timpuk dari orang yg geram padanya”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 22/08/2021
Berita
Akun Facebook Zainal Arifin (fb.com/100040836774191) pada 17 Agustus 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan Bill Gates dilempar kue dengan narasi sebagai berikut:
“Biang covid bill gates kena timpuk dari orang yg geram padanya”
“Biang covid bill gates kena timpuk dari orang yg geram padanya”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan Bill Gates dilempar kue yang dikaitkan dengan Covid-19 merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, video itu merupakan aksi pelemparan kue ke wajah Bill Gates itu terjadi pada 1998. Tidak ada kaitannya dengan pandemi Covid-19.
Video yang identik, diunggah di kanal Youtube npshive pada 2 Januari 2010 dengan judul “Bill Gates Pie in Face”. Unggahan itu menyebutkan, penyerangan terhadap Bill Gates terjadi di Belgia
Dilansir dari JawaPos yang mengutip portal The Wall Street Journal, insiden pelemparan tersebut terjadi pada 5 Februari 1998. Setelah pelemparan itu, Gates menolak untuk mengajukan tuntutan. Polisi Belgia akhirnya membebaskan seorang pria dan seorang wanita yang melempar kue krim ke wajah sang bos Microsoft.
Faktanya, video itu merupakan aksi pelemparan kue ke wajah Bill Gates itu terjadi pada 1998. Tidak ada kaitannya dengan pandemi Covid-19.
Video yang identik, diunggah di kanal Youtube npshive pada 2 Januari 2010 dengan judul “Bill Gates Pie in Face”. Unggahan itu menyebutkan, penyerangan terhadap Bill Gates terjadi di Belgia
Dilansir dari JawaPos yang mengutip portal The Wall Street Journal, insiden pelemparan tersebut terjadi pada 5 Februari 1998. Setelah pelemparan itu, Gates menolak untuk mengajukan tuntutan. Polisi Belgia akhirnya membebaskan seorang pria dan seorang wanita yang melempar kue krim ke wajah sang bos Microsoft.
Kesimpulan
Aksi pelemparan kue ke wajah Bill Gates itu terjadi pada 1998. Tidak ada kaitannya dengan pandemi Covid-19.
Rujukan
Halaman: 4617/5899